Daftar isi
Jamur shimeji atau buna shimeji adalah salah satu dari jenis jamur yang dapat dimakan dan merupakan salah satu jenis jamur yang terkenal dengan rasanya yang nikmat.
Jamur shimeji memiliki nama latin Hypsizygus Tessellatus yang merupakan jamur yang sangat sulit dibudidayakan. Jamur shimeji biasa tumbuh dipohon beech atau fagus yang sangat banyak tumbuh di Eropa dan Asia.
Jamur shimeji tidak dapat dikonsumsi secara mentah karena memiliki rasa yang amat pahit. Namun, rasa pahit ini dapat dihilangkan dengan memasak jamur shimeji [1,2].
Jamur shimeji memiliki beberapa karakteristik yang dapat dikenali dan menjadi pembeda dari jenis jamur yang lainnya. Jamur shimeji memiliki karakter dengan fisik yang bergerombol.
Jamur shimeji dapat tumbuh tinggi berkisar antara 3-5 cm dengan tudung jamur berbentuk analog dan berwarna putih atau coklat tergantung pada jenisnya. Jamur shimeji juga dikenal hampir mirip dengan jamur enoki namun ukuran samur shimeji lebih besar dan tidak berjarak.
Jamur shimeji juga merupakan jamur saprotof yang sering kali hidup pada inang atau batang yang telah mati [1,2]
Saprotof adalah jenis mahluk hidup yang menyerap makanan dari batang pohon yang telah mati.
Jamur shimeji diketahui memiliki beberapa macam jenis di dalamnya. Jenis-jenis dari jamur shimeji ini memiliki beberapa perbedaan yang sangat mudah dikenali. Berikut beberapa macam jenis shimeji :
Jamur shimeji coklat atau yang dikenal dengan nama buna shimeji adalah jenis jamur shimeji dengan karakteristik fisik tudung jamur yang berwarna coklat.
Di negara-negara barat jamur shimeji coklat dengan nama brown beech mushroom. Jamur shimeji coklat merupakan jamur shimeji yang dapat dibudidayakan [1,3]
Salah satu jenis dari jamur shimeji yang sering dikonsumsi adalah jamur shimeji putih. Jamur shimeji putih atau yang dikenal dengan nama bunapi shimeji memiliki karakteristik fisik dengan tudung jamur yang berwarna putih.
Jamur shimeji putih di negara-negra barat dikenal dengan nama white beech mushroom [1,3]
Jamur shimeji hon atau Lyopillum shimeji adalah jenis shimeji yang memiliki ciri atau karakteristik yang paling berbeda dengang jamur shimeji jenis lainnya.
Jamur shimeji hon memiliki bentuk tunggal dan tidak bergerombol seperti pada umumnya jenis jamur shimeji lainnya. Jamur shimeji hon juga bukan merupakan jenis jamur saprotof dan merupakan jamur yang dapat dibudidayakan.
Jamur shimeji hon memiliki tudung yang berwarna coklat tua dengan degrasi coklat muda pada pinggiran tudung. Sedangkan pada bagian batang, jamur shimeji hon memiliki warna putih dan ukurannya yang agak besar[1,3].
Semu jenis dari jamur shimeji merupakan jenis jamur yang dapat dikonsumsi dan tidak beracun.
Berikut ini kandugang gizi pada 100 gram jamur shimeji mentah :
Nama | Jumlah | Unit |
Karbohidrat | 6 | g |
Serat | 1 | g |
Kalori | 40 | kj |
Lemak | 0.5 | g |
Kalium | 366 | mg |
Zat besi | 1 | mg |
Vitamin D | 2.2 | mcg |
Vitamin B6 | 93 | mcg |
Thiamin | 100 | mcg |
Folat | 12.4 | mcg |
Niasin | 5.4 | mg |
Riboflavin | 210 | mg |
Asam Pantotenat | 790 | mcg |
Ergothioneine | 1.8 | mg |
Jamur shimeji memiliki kandungan vitamin B yang sangat banyak di dalamnya. Terdapat beberapa macam jenis vitamin B ada di dalam jamur shimeji yang berguna dalam menunjang kesehatan tubuh [6,7].
Jamur shimeji memiliki beberapa senyawa yang berguna untuk kesehatan tubuh. Salah satunya adalah beberapa jenis kandungan senyawa antioksidan terdapat di dalam jamur shimeji.
Beberapa macam kandungan antioksidan itu, seperti selenium dan beta-glukan. Kedua senyawa tersebut berfungsi sebagai pencegah terjadinya efek radikal bebas di dalam tubuh yang dapat menyebabkan timbulnya beberapa penyakit kronis.
Selain itu, terdapat pula beberapa senyawa vitamin di dalamnya yang sangat sulit ditemukan pada sayuran lain, seperti vitamin D yang berguna sebagai menjaga kesehatan paru-paru dan organ kardiovaskular [2,5]
Shimeji merupakan salah satu jamur yang memiliki berbagai macam kandungan senyawa di dalamnya yang dapat memberikan efek baik bagi kesehatan.
Jamur shimeji merupakan salah satu jenis jamur yang dapat dimakan diamana jamur shimeji memiliki rasa yang nikmat dan juga kandungan gizi yang sangat banyak yang dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan bagi tubuh.
Berikut ini beberapa manfaat jamur shimeji untuk kesehatan :
Jamur shimeji merupakan salah satu jenis jamur yang kaya akan kandungan antioksidan di dalamnya. Sebut saja beberapa macam jenis antioksidan di dalam jamur shimeji, seperti selenium, beta-glukan dan erghotioneine.
ketiga senyawa tersebut memiliki beberapa manfaat yang untuk menjaga kesehatan tubuh, contohnya beta-glukan yang merupakan senyawa khas yang terdapat pada jamur ini memiliki fungsi dalam mengurangi kadar kolesterol di dalam tubuh karena dapat melarutkannya dan membuangnya keluar tubuh.
Selain itu, senyawa seleniumnya juga berfungsi dalam menetralkan kandungan beracun yang terdapat di dalam tubuh menjadi cairan biasa yang tidak beracun. Selenium juga memiliki peranan dalam merangsang tubuh untuk memproduksi selenoprotein yang memiliki kegunaan untuk kesehatan tubuh [5,8]
Senyawa antioksidan merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menangkal berbagai macam efek samping dari radikal bebas.
Jamur shimeji juga memiliki manfaat dalam hal mencegah inflamasi atau peradangan di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan jamur shimeji memiliki kandungan senyawa yang dinamakan ergothioneine yang dipercaya dapat membantu menurunkan peradangan yang terjadi di dalam tubuh.
Selain senyawa ergothioneine, senyawa fosfor di dalam jamur shimeji juga mengambil peranan dalam mencegah dan menyembuhkan peradangan yang terjadi di dalam tubuh dengan cara merelaksasi bagian tubuh tersebut [2,5]
Jamur shimeji merupakan jamur yang sangat berkhasiat dalam menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh. Hal ini diperkuat dengan kandungan gizi yang paling banyak dimiliki jamur shimeji adalah niasin.
Niasin merupakan salah satu dari banyak jenis vitamin B dengan urutan yang ke 3. Salah satu manfaat niasin adalah menurunkan kadar kolesterol jahat atau LDL (Low Density Lipoprotein) dengan cara menaikkan kadar kolestero baik atau HDL (High Density Lipoprotein).
Selain itu, kandungan beta-glukan di dalam tubuh juga berperan dalam mengurangi kadar kolesterol dengan cara melarutkan kolesterol di dalam tubuh dan membuangnya keluar [2,5]
Jamur shimeji menjadi makanan yang kaya akan berbagai macam jenis vitamin B. Sebut saja beberapa macam jenis vitamin B yang terdapat di jamur shimeji, seperti riboflavin, niasin, asam pantotenat, thiamin, dan vitamin B6.
Setiap jenis dari vitamin B tersebut memiliki berbagai macam manfaat kesehatan bagi tubuh apabila dikonsumsi secara proporsional. Seperti asam pantotenat yang merupakan jenis vitamin B5 yang mempunyai manfaat dalam menjaga fungsi hati dan menambah produksi sel darah merah.
Kemudian, riboflavin yang merupakan jenis vitamin B2 yang memiliki manfaat dalam menjaga kesehatan mata dan meningkatkan energi dengan cara mengubah karbohidrat menjadi energi [9]
Jamur shimeji juga memiliki peranan yang sangat kompleks dalam menjaga kesehatan organ kardiovaskular di dalam tubuh. hal ini dikarenakan jamur shimeji memiliki kandungan kalium di yang berfungsi megantur kadar cairan di dalam tubuh agar tidak terlalu tinggi.
Kadar cairan yang tinggi di dalam tubuh dapat menyebabkan timbulnya penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi. Selain itu, beta-glukan dan ergothioneine juga memiliki fungsi dalam menjaga fungsi jantung.
Beta-glukan dan ergothioneine berperan dalam mengurangi kolesterol di dalam tubuh sehingga mencegah terjadinya penyakit jantung ataupun atherosklerosis [2,5]
Atherosklerosis adalah penyakit yang menyerang pembuluh darah dimana terjadi pemnyumbatan yang diakibatkan oleh kalsium ataupun lemak yang menumpuk pada pembuluh darah.
Jamur shimeji memang memiliki berbagai macam kandungan gizi yang memberikan manfaat baik, namun jamur shimeji juga memiliki beberapa kandungan yang dapat menyebabkan efek samping.
Berikut ini beberapa efek samping pada jamur shimeji :
Terlalu banyak mengonsumsi jamur shimeji dapat menyebabkan beberapa gangguan pada kesehatan, salah satunya adalah rhematik. Rhematik adalah kondisi dimana otot atau persendian mengalami peradangan atau pembengkakan yang menyebabkan rasa nyeri.
Kandungan beta-glukan pada jamur shimeji yang terlalu banyak di dalam tubuhlah yang dapat menyebabkan peradangnan pada otot dan persendian [5,10]
Jamur shimeji merupakan salah satu makanan yang dapat mencegah ataupun mengatasi kanker. Namun apabila cara mengolah jamur shimeji salah dapat menyebabkan jamur shimeji menjadi pemicu kanker.
Salah satu senyawa pemicu kanker pada jamur shimeji adalah agaritin. Agaritin merupakan senyawa yang terdapat pada jamur shimeji yang akan berubah menjadi pemicu sel kanker apabila terkena suhu panas yang amat tinggi [5,10]
Mengonsumsi jamur shimeji terlalu berlebihan dapat menimbulkan beberapa gangguan kesehatan pada tubuh dan juga cara mengelolah jamur shimeji dapat merubah kandungangnya.
Jamur shimeji sama halnya dengan jenis jamur yang lainnya, dimana jika tidak disimpan dengan cara yang benar jamur shimeji dapat mengalami pembusukan lebih cepat.
Berikut ini beberapa tips dalam menyimpan jamur shimeji :
Jamur shimeji yang akan disimpan akan lebih baik jika dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang menempel pada jamur. Hal ini bertujuan agar kotoran atau bakteri yang menempel tidak menjadi penyebab cepatnya proses pembusukan pada jamur shimeji.
Namun, dalam membersihkan jamur shimeji tidak perlu menggunakan air. Membersihkan jamur shimeji dengan air hanya akan membuat jamur shimeji lebih cepat mengalami pembusukan dikarenakan tekstur jamur shimeji yang seperti spon dapat menyerap air.
Air yang berlebihhan pada jamur shimeji dapat menyebabkan jamur menjadi lebih cepat mengalami pembusukan. Cukup bersihkan jamur shimeji menggunakan tisu dan pisau dari kotoran yang menempel [1,3].
Jamur shimeji yang akan disimpan dan telah bersih akan lebih baik jika dibungkus dengan kertas. Bungkus kertas akan memberikan manfaat untuk menyerap embun yang dihasilkan hawa dingin pada kulkas agar tidak menempel pada jamur shimeji dan kemudian terserap ke dalam jamur.
Apabila kondisi tersebut dibiarkan secara terus menerus dapat menyebabkan jamur shimeji lebih cepat mengalami pembusukan [1,3]
Dengan tips menyimpan jamur shimeji di atas diharapkan jamur shimeji dapat bertahan lebih lama dalam masa penyimpanan.
Jamur shimeji merupakan salah satu jenis jamur yang dapat dimakan dan merupakan jamur yang memiliki tekstur yang kenyal dan memiliki rasa yang nikmat.
Namun, apabila jamur shimeji tidak dapat dikonsumsi secara mentah atau setengah matang dikarenakan jamur shimeji memiliki rasa pahit yang hanya dapat dihilangkan dengan memasaknya sampai matang.
Berikut ini beberapa tips dalam mengonsumsi jamur shimeji :
Tumis Udang Jamur Shimeji
Sup Jamur Shimeji
Yang terpenting dalam mengolah jamur shimeji adalah tidak mengolahnya menggunakan suhu panas yang tinggi dan pastikan jamur shimeji matang. Suhu panas yang tinggi dapat mengubah kandungannya dan jamur shimeji yang tidak matang masih akant terasa pahit
1. Ukaegbu Chinonso Ishmael And Shah Samiur Rashid. Biological Chaacterization Of Water Extracts From The Caps And Stalks Of White Hypsisguz Tesselatus (Bunapi Shimeji) And Flamulina Velutipes (Enoki) Mushrooms. 2(3). Innovat International Journal Of Medical & Pharmaceutical Sciences; 2017.
2. Garvita Chauhan, Shalinee Prasad, Himanshi Rathore, Satyawati Sharma. Nutritional profiling and value addition of products from Hypsizygus tessellatus. 6: 1-6. Food Biology; 2017.
3. Howell P. Miranda, Erika Lorraine L. Sumulong, Angelita P. Medalla. Cultural and Antibacterial Studies of Hypsizygus tessulatus (Buna-shimeji). Volume: 1st, Issue: 3rd. International Journal of Microbiology; 2015.
4. Chengshu Qiu, Wenjuan Yan, Wangqiu Deng, Bin Song and Taihui Li. Genetic Diversity Analysis of Hypsizygus marmoreus with
Target Region Amplification Polymorphism. The Scientific World Journal; 2014.
5. S. R. Shah, C. I. Ukaegbu, H. A. Hamid, O. R. Alara. Evaluation of antioxidant and antibacterial activities of the stems
of Flammulina velutipes and Hypsizygus tessellatus (white and brown var.) extracted with different solvents. Journal of Food Measurement and Characterization; 2018.
6. Anonym. Brown Shimeji mushroom. Myfitnesspal; 2019.
7. Anonym. Bunapi. Hokto Kinoko Company; 2018.
8. Susan J. Fairweather-Tait, Yongping Bao, Martin R. Broadley. Selenium in Human Health and Disease. Volume 14, Number 7. Antioxidants & Redox Signaling; 2011.
9. Gustav Schellack, Pamela Harirari. B-complex vitamin deficiency and supplementation. Vol 82 No 4. South African Pharmaceutical Journal; 2015.
10. Bilal Ahmad Wani, R. H. Bodha and A. H. Wani. Nutritional and medicinal importance of mushrooms. Vol. 4(24), pp. 2598-2604. Journal of Medicinal Plants Research; 2010.