Daftar isi
Jamur shitake merupakan salah satu jenis jamur yang dapat dimakan yang memiliki nama latin Lentinula Edodes. Di negara Jepang jamur shitake juga dikenal sebagai jamur hioko.
Berbeda dengan Jepang, di Tiongkok jamur ini dikenal dengan nama donggu yang berarti jamur musim dingin dan di Indonesia sendiri dikenal dengan nama jamur jengkol karena bau dan rasanya seperti jengkol.
Jamur shitake biasanya tumbuh pada batang pohon kastanye yang telah lapuk dan juga bisa tumbuh pada batang pohon ek. Jamur shitake banyak digunakan dalam berbagai macam olahan masakan diseluruh dunia [1,2]
Jamur shitake memiliki beberapa karakteristik fisik, rasa maupun aroma yang dapat dikenali. Salah satu karakteristik yang mudah dikenali adalah bagian retak seperti akan mekar pada bagian payung jamur shitake
Bagian retak-retak inilah yang menyebabkan jamur shitake juga disebut sebagai jamur bunga. Selain itu, payung jamur shitake memiliki bulu-bulu halus dan berwarna coklat.
Jamur shitake juga memiliki batang berwarna putih dengan corak kecoklatan. Jamur shitake juga dapat menghasilkan spora ketika umurnya sudah lebih dari 6 bulan [1,2]
Jamur shitake sering kali ditemukan di alam liar, namun terkadang beberapa orang tidak dapat membedakan jamur shitake dan jamur beracun karena ada kemiripan.
Berikut ini kandungan gizi pada 100 gram jamur shitake kering :
IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram) Jamur, shiitake, kering | |||
---|---|---|---|
Kalori: | 296 | Kalori Dari Lemak: | 8.3 |
%Kebutuhan Harian | |||
Total Lemak | 1 g | 1.52 % | |
Lemak Jenuh | 0.2 g | 1.12 % | |
Lemak Trans | 0 | 0 % | |
Kolesterol | 0 mg | 0 % | |
Sodium | 13 mg | 0.54 % | |
Total Karbohidrat | 75.4 g | 25.13 % | |
Serat | 11.5 g | 46 % | |
Gula | 2.2 g | ||
Protein | 9.6 g | 19.16 % | |
Vitamin A | 0 % | Vitamin c | 5.83 % |
Kalsium | 1.1 % | Zat besi | 9.56 % |
Src : Jamur, shiitake, kering *Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil. |
Top 10 Gizi | |||
---|---|---|---|
Penyajian 100gr | %Kebutuhan Harian | ||
Tembaga | 5.2 mg | 258 % | |
Asam Pantotenat | 21.9 mg | 219 % | |
Riboflavin | 1.3 mg | 75 % | |
Niasin | 14.1 mg | 71 % | |
Selenium | 46.1 mcg | 66 % | |
Mangan | 1.2 mg | 59 % | |
Seng | 7.7 mg | 51 % | |
Vitamin B6 | 1 mg | 48 % | |
Serat makanan | 11.5 g | 46 % | |
Kalium | 1534 mg | 44 % | |
Src : Jamur, shiitake, kering |
Jamur shitake memiliki kandungan senyawa antioksidan yang sangat tinggi di dalamnya. Senyawa Antioksidan adalah senyawa yang dapat melindungi tubuh dari efek radikal bebas.
Jamur shitake memiliki beberapa kandungan senyawa yang dapat memberkan manfaat kesehatan. Salah satu senyawa pada jamur shitake adalah eritadinine.
Eritadinine merupakan senyawa antioksidan yang dimiliki oleh jamur shitake yang berperan mencegah munculnya berbagai macam penyakit pada tubuh.
Selain itu, jamur shitake juga memiliki kandungan serat tinggi yang berguna untuk menjaga kesehatan organ pencernaan tubuh [1,2]
Kandungan senyawa serat pada jamur shitake diketahui dapat menjaga kesehata pada organ pencernaan.
Kandungan gizi pada jamur shitake apabila dikonsumsi dapat memberikan manfaat yang baik untuk kesehatan. Faktanya sudah sejak lama hasil ekstrak dari jamur shitake sering dijadikan sebagai obat untuk beberapa penyakit tertentu.
Berikut ini beberapa manfaat pada jamur shitake untuk kesehatan :
Jamur shitake memiliki senyawa yang dapat menjaga kesehatan jantung. Senyawa tersebut adalah eritadinine yang berfungsi sebagai pencegah penumpukan kolesterol di dalam tubuh [5]
Selain itu, terdapat dua senyawa lain yang membantu dalam menguatkan jantung, yaitu sterol dan beta-glucan. Senyawa sterol berperan dalam mencegah penyerapan kolesterol dan membuat kolesterol dapat dikeluarkan dari tubuh.
Kemudian beta-glucan yang merupakan senyawa yang umum terdapat di semua jenis jamur ini diketahui dapat mengurangi kadar kolesterol di dalam tubuh.
Kadar kolesterol yang rendah pada tubuh dapat membuat jantung lebih sehat dan kuat [1].
Selain ketiga kandungan diatas, jamur shitake juga memiliki kandungan niasin di dalamnya yang juga mendukung kesehatan jantung.
Jamur shitake memiliki kandungan senyawa yang dapat menghambat perkembangan sel kanker di dalam tubuh. Senyawa tersebut adalah lentinan.
Senyawa lentinan di dalam jamur shitake akan bekerja memperbaiki sel kromosom yang rusak yang apabila dibiarkan dapat memicu pertumbuhan sel yang abnormal dan menyebabkan kanker di dalam tubuh
Selain itu, jamur shitake juga memiliki kandugan beta-glukan, seperti D-fraction yaitu serat yang dapat larut dalam air. D-fraction diketahui dapat membunuh sel kanker di dalam tubuh [1,6]
D-fraction merupakan salah satu jenis senyawa yang terdapat pada semua jenis jamur dan sering kali dimanfaatkan dan disempurnakan sebagai obat MD-fraction.
Antioksidan adalah sebutan bagi senyawa yang dapat mencegah efek radikal bebas pada tubuh dan jamur shitake memiliki beberapa jenis antioksidan, seperti selenium, beta-glukan, fraksi acetil acetat.
Selenium merupakan antioksidan yang dapat merangsang tubuh untuk menghasilkan enzim selenoprotein yang berguna sebagai pengubah cairan kimia berbahaya di dalam tubuh menjadi cairan yang netral.
Kemudian fraksi acetil acetat yang menurut Journal of Alternative and Complementary Medicine tahun 2007 bahwa cara kerja fraksi acetil acetat yang terdapat dalam jamur shitake sama dengan flavonoid yang terdapat pada tanaman lain, yaitu sebagai antioksidan di dalam tubuh [1,4].
Jamur shitake memiliki senyawa yang dapat menunjang otak untuk bekerja lebih efektif dan efisien. Sebut saja senyawa, seperti asam pantotenat, fosfor, dan asam folat yang semuanya berfungsi sebagai asupan baik bagi otak.
Asam pantotenat dan juga fosfor merupakan senyawa yang dapat menjaga dan memperbaiki fungsi saraf terutama saraf-saraf pada otak. Fosfor juga diketahui dapat meningkatkan fungsi kognitif pada otak, yaitu daya ingat yang kuat [7].
Jamur shitake merupakan sumber dari segala jenis vitamin B, seperti niasin, riboflavin, asam pantotenat, vitamin B-6 dan tiamin merupakan macam-macam jenis dari vitamin B.
Vitamin B pada jamur shitake memberikan manfaat yang sangat banyak bagi tubuh, salah satunya sebagai pengubah karbohidrat di dalam tubuh menjadi energi.
Selain itu, vitamin B pada jamur shitake juga berguna sebagai asupan gizi bagit otak untuk meningkatkan dan menjaga kinerja otak agar lebih efektif dan cepat dalam mengingat [8].
Mengonsumsi jamur shitake ternyata selain nikmat dan lezat, juga dapat meningkatkan imunitas tubuh. Hal ini dikarenakan jamur shitake memiliki kandungan vitamin C di dalamnya.
Vitamin C dapat merangsang tubuh untuk lebih banyak memproduksi sel darah purih di dalam tubuh yang berguna dalam melawan pantogen asing.
Hal ini juga di dukung oleh pernyataan pada Journal of The American College of Nutrition tahun 2015 yang menyatakan bahwa orang yang memakan jamur shitake dengan rutin dan proporsional memiliki imunitas tubuh yang lebih dari yang tidak mengonsumsi jamur shitake [9].
Jamur shitake memiliki berbagai macam kandungan gizi yang dapat mendukung dan menjaga kesehatan tubuh dari segala macam penyakit.
Selain memiliki manfaat yang sangat banyak, jamur shitake juga memiliki beberapa efek samping yang dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan.
Berikut ini beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan oleh jamur shitake :
Jamur shitake memiliki beta-glukan yang memiliki peranan yang sangat penting bagi tubuh. Namun, kelebihan kandungan beta glukan di dalam tubuh dapat mengakibatkan penyakit rematik.
Beta-glukan yang berlebih akan mengakibatkan persendian mengalami pembengkakan dan menimbulkan rasa nyeri [1].
Mengolah jamur shitake dengan cara yang salah dapat mengakibatkan senyawa yang ada di dalamnya berubah menjadi senyawa pemicu kanker. Salah satu senyawa yang dapat berubah tersebut adalah agaritin.
Agaritin dapat berubah menjadi senyawa pemicu kanker apabila terkena suhu panas yang tinggi. Senyawa ini akan membuat sel kanker di dalam tumbuh menjadi berkembang [1,2].
Mengonsumsi jamur shitake secara berlebihan dan cara mengolah yang salah dapat membuat jamur shitake berbahya bagi kesehatan.
Jamur merupakan jenis sayuran yang mudah sekali membusuk karena kandungan airnya yang tinggi. Selain itu, jamur juga memerlukan perlakuan yang khusus dalam proses menyimpannya.
Berikut ini tips dalam menyimpan jamur shitake :
Sebelum disimpan, jamur shitake harus dibersihkan terlebih dahulu. Namun, jamur shitake tidak boleh dibersihkan menggunakan air. Membersihkannya dengan air hanya akan membuat jamur shitake cepat membusuk.
Cukup bersihkan jamur shitake menggunakan kertas, tisu ataupun pisau dari kotoran yang melekat pada jamur shitake [1,6].
Ketika akan menyimpan jamur shitake di dalam kulkas, akan lebih baik jika jamur shitake dibungkus terlebih dahulu dengan kertas atau dengan tisu.
Kertas atau tisu akan berguna pada saat jamur shitake menghasilkan embun pada masa penyimpanan. Embun akan diserap oleh kertas atau tisu, apabila embun air ini dibiarkan melekat pada jamur shitake dapat mempercepat proses pembusukan [1,6]
Jamur shitake selain disimpan di dalam keadaan segar juga dapat disimpan dalam keadaan kering. Jamur shitake yang dikeringkan dapat bertahan lebih lama karena kandungan air di dalamnya hampir tidak ada.
Jamur shitake yang telah dikeringkan dapat digunakan dalam waktu 3 bulan dengan keadaan disimpan dalam plastik ziplock.
Jamur shitake kering dapat disimpan lebih lama dibanding dengan yang segar, namun jamur shitake kering mengalami berkurangnya kandungan gizi dibanding jamur shitake yang disimpan dalam keadaan segar.
Jamur shitake adalah salah satu jamur yang sering kali dikonsumsi oleh berbagai macam kalangan masyarakat di dunia. Hal ini dikarenakan rasa dan mudahnya dalam mengolah jamur shitake.
Berikut ini beberapa tips dalam mengonsumsi jamur shitake agar tetap sehat sekaligus nikmat :
Tumis Ayam Jamur Shitake
Cah Jamur Shitake
Jamur shitake dapat diolah menjadi apapun, namun jamur shitake tidak boleh terlalu lama dimasak dengan suhu panas yang tinggi karena dapat menghilangkan kandungan gizi dan membuatnya menjadi pemicu kanker.
1. Tiane Cristine Finimundy, Aldo José Pinheiro Dillon, João Antônio Pêgas Henriques. A Review on General Nutritional Compounds
and Pharmacological Properties of the Lentinula edodes Mushroom. 5, 1095-1105. Food and Nutrition Sciences; 2014.
2. Kitzberger CSG, Smânia Jr. A, Pedrosa RC, Ferreira SRS. Antioxidant and antimicrobial activities of shiitake (Lentinula edodes) extracts obtained by organic solvents and supercritical fluids. 5;80(2):631-8. Journal of Food Engineering; 2007.
3. Bisen PS, Baghel RK, Sanodiya BS, Thakur GS, Prasad GBKS. Lentinus edodes: A macrofungus with pharmacological activities. 17:2419-30. Current Medicinal Chemistry; 2010.
4. Rao JR, Millar BC, Moore JE. Antimicrobial properties of shiitake mushrooms (Lentinula edodes). 6;33(6):591-2. International Journal of Antimicrobial Agents; 2009.
5. Diego Morales, Alicia Gil-Ramírez, Fhernanda Ribeiro Smiderle and Cristina Soler-Rivas. Screening of edible mushrooms to obtain eritadenine, a hypocholesterolemic and hypotensive compound with potential food applications as functional ingredient. 7:12. Journal Food Processing and Technology; 2016.
6. Bilal Ahmad Wani, R. H. Bodha and A. H. Wani. Nutritional and medicinal importance of mushrooms. Vol. 4(24), pp. 2598-2604. Journal of Medicinal Plants Research; 2010.
7. Mona S Calvo and Jaime Uribarri. Public health impact of dietary phosphorus excess on bone and cardiovascular health in the general population. 98:6–15. American Journal of Clinical Nutrition; 2013.
8. Gustav Schellack. B-complex vitamin deficiency and supplementation. 82(4):28-33. South African Pharmaceutical Journal; 2015.
9. Xiaoshuang Dai, Joy M. Stanilka, Cheryl A. Rowe, Elizabethe A. Esteves. Volume 34 Issue 6. Journal of the American College of Nutrition; 2015.