Kanker Serviks merupakan penyebab terbesar kematian wanita di dunia selain kanker Ovarium dan kanker Payudara. [5]
Setiap wanita, memiliki peluang yang sama untuk mengalami kanker yang disebabkan oleh bakteri humanpapilloma virus (HPV) ini. [5]
Tidak jarang, kanker serviks di temukan di wanita yang sedang mengandung. Sekitar 12 kasus dari 10.000 kasus kehamilan, mengalami kanker serviks. [5]
Daftar isi
Kanker serviks sendiri terjadi karena adanya mutasi secara genetik dari sel sehat yang berada di dalam tubuh. [3,4,6]
Tentunnya kanker mengubah sel yang normal menjadi sel yang abnormal sehingga mereka bermutasi semakin kuat dan terbentuklah sel kanker. [3,4]
Walau masih belum pasti apa yang membuat sel tersebut bisa bermutasi dengan tidak normal, namun ada beberapa pemicu tumbuhnya Kanker Serviks ini. [4]
Kaum hawa yang merupakan golongan perokok, memiliki risiko 2 kali lebih besar untuk terserang kanker ini. [1]
Alasannya, rokok memiliki zat kimia yang tentunya akan masuk ke dalam darah ketika dikonsumsi. Tentunya ini akan berpengaruh terhadap perubahan sel dan memicu tumbuhnya sel kanker. [1,3]
Virus HPV ini dapat menular dengan melakukan hubungan seksual. [1]
Hubungan Seksual dengan berganti-ganti pasangan tentunya memiliki resiko yang jauh lebih besar seorang wanita untuk tertular virus HPV ini. [1]
Kanker Serviks akan lebih dini dideteksi pada masa kehamilan, karena pada masa ini, ibu hamil jauh lebih sering memeriksakan kandungan ke dokter, sehingga akan lebih cepat terdeteksi. [1,5]
Ada beberapa gejala kanker serviks yang bisa kita waspadai, yaitu;
Pemeriksaan ke dokter kandungan dengan rutin merupakan hal yang menguntungkan untuk mendeteksi secara dini kanker serviks yang tumbuh dalam tubuh wanita. [1,3,6]
Beberapa cara yang akan di gunakan sebagai tindakan medis yang bisa di lakukan untuk mendiagnosis tumbuhnya sel kanker ini, antara lain;
Ketika wanita masih berada di tahap awal kanker serviks/ pra-kanker, tentunya tidak mengalami gejala yang parah. [1,4,7]
Dengan melakukan Anamnesis tentunya bisa mendiagnosis gejala gejala awal yang dirasakan oleh penderita kanker serviks. [7]
Anamnesis bertujuan untuk mengetahui lebih dalam faktor resiko kanker tersebut, sehingga akan diberikan beberapa pertanyaan, seperti;
Tidak hanya pertanyaan seputar penggalian informasi, namun juga yang berkaitan dengan keluhan pada reproduksinya.
Dari hasil tersebut, dokter akan mudah mendiagnosa penderitanya.
Jika pada awal menderita kanker serviks, tentu tidak ada perubahan yang signifikan pada tubuh. [2,7]
Pemeriksaan fisik ini akan efektif untuk penderita stadium lanjut yang dimana sudah ditemukan perubahan fisik yang tidak normal pada penderitanya. [7]
Biasanya pemeriksaan fisik akan dilakukan dengan beberapa hal.
Pada diagnosis ini, akan diperiksa Servisitis atau ada tidaknya peradangan pada serviks, peradangan pada panggul, dan peradangan pada Vagina. [7]
Beberapa pemeriksaan lain tentunya perlu dilakukan agar lebih akuratnya diagnosis diagnosis mengenai kanker serviks, antara lain pemeriksaan;
Walaupun berbahaya, namun kanker masih bisa disembuhkan, dengan cara;
Kanker Serviks pada stadium awal, bedah bisa dilakukan. Beberapa metode yang bisa dilakukan;
Cara mengatasi kanker dengan menggunakan radiasi sangat tinggi dari sinar sehingga membunuh sel kanker. [4,7]
Metode kemoterapi ini di menggunakan obat minum atau obat suntik dengan memasukan antikanker ke dalam tubuh. Dengan masuk keseluruh tubuh untuk membunuh sel kanker. [1,4]
Cara ini sangat efektif untuk membunuh sel sel kanker pada seluruh bagian tubuh. Sehingga sel kanker tidak menyebar luas.[1]
Kemoterapi dilakukan untuk menangani kanker yang telah banyak menyebar ke organ organ vital lainnya. [3,6]
Perlu diketahui, Kemoterapi memang sangat ampuh untuk membunuh sel kanker, namun juga akan merusak sel sel tubuh yang sehat. [1,4,5]
Beberapa efek samping akan dialami jika menggunakan metode kemoterapi, seperti diare, mual muntah, lemas, rambut rontok, dan banyak lainnya.
Vaksinasi HPV adalah cara yang paling efektif untuk mencegah terinveksi virus HPV ini sehingga tidak terkena kanker serviks. [1,5]
Vaksin ini biasanya disuntikan pada anak remaja rentang usia 9 hingga 13 tahun. [5] Namun, juga bisa diberikan pada wanita sebelum usia 26 tahun dan belum aktif melakukan hubungan seksual. [3]
Seperti halnya vaksin lainnya. Vaksin hanya dapat mencegah, bukan mengobati penyakit tersebut.
Rutin melakukan Pap Smear sendiri dapat mendeteksi kanker serviks sedini mungkin. [1,5]
Pap Smear sangat dianjurkan dilakukan 3 tahun sekali untuk wanita usia 21 tahun keatas. [5]
Dengan melakukan hubungan seksual yang aman, tentu akan memperkecil kemungkinan seseorang terinfeksi virus HPV. [1,4]
1. Puskesmasmengwitiga. Ciri - Ciri, penyebab, dan pencegahan kanker serviks. dikes.badungkab.go.id; 2016.
2. Mayo Clinic Staff. Cervical cancer. mayoclinic. 2021.
3. Shaokai Zhang, Huifang Xu, Luyao Zhang, & Youlin Qiao. Cervical cancer: Epidemiology, risk factors and screening. Chinese Journal of Cancer Research; 2020.
4. Anonim. Types of Cancer Treatment. National Cancer Institure; 2021.
5 .Anonim. Kendalikan Kanker Servix Sejak Dini dengan Imunisasi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2016.
6. Aisyiah Rahmi Putri, Siti Khaerunnisa, Indra Yuliati. Cervical Cancer Risk Factors Association in Patients at the Gynecologic-Oncology Clinic of Dr. Soetomo Hospital Surabaya. Indonesian Journal of Cancer; 2019.
7. Andrijono, Prof, DR, Dr, SpOG(K)Onk, Gatot Purwoto, DR, Dr, SpOG(K)Onk, Sri Mutya Sekarutami, DR, Dr, SpRad(K)OnkRad, Diah Rini Handjari, Dr, SpA(K), Primariadewi, SpA(K), Siti Annisa Nuhonni, dr, Sp.KFR(K), Fiastuti Witjaksono, DR. dr, MSc, MS, SpGK(K), Nurul Ratna Mutu Manikam, dr, MGizi, SpGK, Lily Indriani Octovia, dr, MT, MGizi, Sp. PANDUAN PENATALAKSANAAN
KANKER SERVIKS. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.