Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Buah kecapi mengandung vitamin, mineral dan senyawa antioksidan seperti flavonoid dan terpenoid. Oleh sebab itu buah ini memiliki banyak manfaat seperti berperan dalam kesehatan kulit, anti peradangan,
Buah kecapi dengan nama latin Sandoricum Koetjape, merupakan salah satu tanaman tradisional yang masuk dalam famili Meliaceae [1].
Tanaman ini tersebar hampir di seluruh kawasan Asia tenggara termasuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Di kawasan Malaysia sendiri buah ini disebut dengan istilah Santol.
Buah kecapi secara tradisional dikenal sebagai tanaman untuk obat-obatan dan penguat setelah kelahiran. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh kandungan bioaktif yang terdapat baik pada bagian buah, biji, daun, maupun batang tanaman kecapi [1].
Daftar isi
Ada beberapa fakta menarik tentang Kecapi yang patut untuk kita ketahui. Meskipun secara komersial buah Kecapi sendiri kalah pamor dengan buah lain seperti anggur, jeruk, maupun apel.
Berikut beberapa fakta menarik tentang Kecapi [1] :
Berikut kandungan nutrisi yang terdapat pada 100 gram buah kecapi dan yang terkandung pada bagian keseluruhan tanaman kecapi [1, 3, 5, 9] :
Kandungan Gizi | Jumlah | Satuan |
---|---|---|
Kalori | 88 | kalori |
Total Lemak | 0.1 | gram |
Kalsium | 4.3 | miligram |
Fosfor | 17.4 | miligram |
Zat Besi | 42 | miligram |
Karoten | 0.003 | miligram |
Serat Makanan | 0.1 | gram |
Protein | 0.118 | gram |
Thiamin (vitamin B1) | 0.045 | miligram |
Niacin (vitamin B3) | 0.741 | miligram |
Kalium | 328 | miligram |
Sodium | 3 | miligram |
Riboflavin (vitamin B2) | 0.03 | miligram |
Vitamin A | 14 | IU |
Asam Askorbat | 14 | miligram |
Limonoid | – | – |
Sandrapins A, B, C, D, E | – | – |
Sandropin A, B | – | – |
Terpenoid | – | – |
Alkaloida | – | – |
Flavonoid | – | – |
Tanin | – | – |
Saponin | – | – |
Melihat kandungan nutrisi yang terdapat pada buah dan bagian dari tanaman kecapi, maka tidak heran jika tanaman ini memiliki manfaat yang sangat beragam.
Berikut beberapa manfaat kecapi jika dilihat dari nutrisi yang terkandung di dalamnya :
Ada beberapa penyakit berbahaya yang dapat dicegah melalui konsumsi buah kecapi dan bagian lain dari tanaman terutama daun dan bijinya. Berikut penjelasan lengkap terkait hal tersebut :
Kecapi terutama pada bagian buah, daun dan juga batangnya mengandung beragam jenis terpenoid. Kandungan ini sering diklasifikasikan sebagai metabolit sekunder.
Namun kandungan terpenoid sendiri diketahui memiliki aktivitas farmokologis. Terutama aktivitas anti-malaria yang tentu saja sangat bermanfaat untuk mencegah serta mengobati penyakit malaria [1].
Kandungan terpenoid, flavonoid, serta vitamin C yang terdapat pada buah kecapi selain memiliki sifat anti-malaria juga memiliki manfaat lain sebagai anti-kanker. Aktivitas anti-kanker pada buah kecapi tentu saja sangat bermanfaat untuk mencegah pertumbuhan sel kanker serta mengobati pasien kanker [1].
Banyak manfaat farmakologis lainnya yang diidentifikasi terutama terhadap kandungan terpenoid yang terdapat pada tanaman kecapi. Sifat sitotoksik dari asam koetjapic, asam katonik, dan 3-oxo-12-oleanan-29-oic (terpenoid pada buah kecapi) disinyalir mampu melawan sel kanker [1, 8].
Selain itu ketiga terpenoid tersebut juga dipertimbangkan sebagai agen anti-tumor karena kemampuannya dalam mencegah perkembangan sel tumor. Terutama asam koetjapic yang merupakan senyawa menjanjikan untuk menjadi kemopreventif penyakit kanker [1].
Fungi patogen biasanya dapat menyebabkan berbagai penyakit terutama yang menyerang organ-organ seperti mulut, kulit, saluran pencernaan, jantung, kuku, bahkan selaput otak [2].
Salah satu fungi yang memiliki sifat tersebut adalah candida albicans yang dapat menyebabkan penyakit candidiasis vaginalis dan menyebabkan infeksi terutama pada wanita.
Kecapi diketahui mengandung senyawa flavonoid, saponin, polifenol, serta senyawa triterpenoid dan asam koetjapi yang memiliki aktivitas anti-fungi. Tanaman ini sangat menjanjikan untuk digunakan sebagai pengobatan tradisional terutama melawan bakteri dan juga fungi patogen [2].
Karena kemampuannya yang baik dalam melawan bakteri dan fungi, kecapi akhirnya dimanfaatkan secara tradisional sebagai pengobatan alternatif. Kecapi digunakan warga lokal untuk mengatasi keputihan dan antipiretik [2].
Selain aktivitas anti-fungi, tanaman kecapi terutama kulit buah kecapi ditengarai memiliki kemampuan sebagai anti-bakteri dan mampu mencegah perkembangan berbagai bakteri berbahaya.
Ekstrak ethanol pada kulit buah kecapi terbukti memiliki aktivitas anti-bakteri yang cukup signifikan. Aktivitas tersebut terlihat dari kemampuan ektrak ethanol dari kulit buah kecapi dalam menghambat perkembangan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli [3].
Bagian dari batang kayu kecapi, dapat ditumbuk dan digunakan sebagai obat alternatif untuk mengatasi kadas atau penyakit kulit. Sedangkan daunnya yang masih muda sering digunakan untuk mengatasi penyakit demam. Yang digunakan dengan cara dicampurkan ke dalam air mandi [5].
Buah kecapi termasuk bagian lain dari tanaman mengandung serat makanan serta vitamin yang bermanfaat untuk mengatasi masalah pencernaan dan sakit perut [1, 2].
Manfaat inilah yang kemudian menjadikan tanaman kecapi sebagi pengobatan alternatif untuk mengatasi kolik dan sakit perut lainnya [5].
Selain memiliki manfaat di atas, terutama untuk kesehatan kecapi juga memiliki manfaat lainnya, sebagai berikut:
Biji kecapi memiliki 2 senyawa limonoid yang sangat bermanfaat yakni sandoricin dan 6-hydroxysandoricin. Kedua senyawa ini sangat efektif untuk digunakan sebagai pestisida alami dan pada level tertentu dapat digunakan untuk membunuh larva Spodoptera frugiperda yang seringkali merusak tanaman jagung [4].
Kandungan biji kecapi juga dapat digunakan untuk menghalau serangga serta hewan lain yang dapat mengganggu seperti nyamuk [4].
Kandungan pada buah kecapi sangat lengkap termasuk vitamin, mineral dan senyawa antioksidan. Oleh karena itu buah kecapi sering digunakan sebagai tonik atau suplemen khususnya bagi wanita yang baru melahirkan [1, 5].
Bagian akar dari buah kecapi juga dapat digunakan sebagai tonik termasuk sebagai pengobatan untuk mengatasi diare dan kejang-kejang [5].
Angiogenesis adalah pembentukan pembuluh darah baru dalam tubuh. Angiogenesis memainkan peranan yang penting dalam pertumbuhan tumor dan juga metastasis serta memegang peranan penting dalam terapi kanker [6].
Asam koetjapi ternyata memiliki kemampuan aktivitas angiogenesis yang sangat kuat. Studi membuktikan bahwa kandungan tersebut mampu memperlihatkan komponen angiogenesisnya sehingga sangat bermanfaat untuk mengobati penyakit terkait angiogenesis seperti kanker [6].
Asam sentulic salah satu senyawa yang terkandung dalam buah kecapi ternyata juga memiliki kemampuan untuk menghambat aktivitas peradangan atau memiliki kemampuan anti-peradangan yang cukup signifikan [7].
Buah kecapi mengandung vitamin C yang sangat bermanfaat untuk banyak hal termasuk sebagai salah satu vitamin perawatan kulit [1].
Kandungan vitamin C dibutuhkan untuk memproduksi kolagen yang penting bagi perkembangan kesehatan jaringan tubuh termasuk pada kulit kita [9].
Sampai saat ini belum ditemukan laporan tertentu tentang efek samping atau efek negatif dari buah kecapi.
Namun ada satu hal yang perlu diwaspadai, yakni biji buah kecapi. Berhati-hatilah jika mengkomsumsi buah kecapi karena biji yang terdapat di dalamnya memiliki racun meskipun dalam kadar yang cukup rendah [11].
Biji ini bisa dijadikan obat setelah di ekstrak, sehingga tidak disarankan untuk dikonsumsi bersamaan dengan daging buahnya. Selain itu, biji kecapi juga berpotensi menyebabkan penyumbatan serta perforasi pada usus atau saluran pencernaan [11].
Berikut beberapa petunjuk atau saran penyimpanan buah kecapi yang dapat anda lakukan, agar khasiat dari buah kecapi dapat bertahan lebih optimal [1, 5, 9, 10, 12] :
Pada dasarnya buah kecapi dapat diolah menjadi berbagai penganan. Hanya saja memang olahan kecapi belum begitu dikenal di Indonesia.
Berikut beberapa saran penyajian buah kecapi yang dapat anda ikuti [10, 11] :
1. Zeyad D. Nassar, Abdalrahim A.F. Aisha, & Dr. Amin Malik Shah Abdul Majid. The Pharmacological Properties of Terpenoids From Sandoricum Koetjape. Web Med Central; 2010.
2. Warsinah, Eka Kusumawati, & Sunarto. Identifikasi Senyawa Antifungi dari Kulit Batang Kecapi (Sandoricum Koetjape) dan Aktivitasnya terhadap Candida Albicans. Volume 16 (3). Majalah Obat Tradisional; 2011.
3. Mentari. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Kecapi (Sandoricum Koetjape) terhadap Bakteri Sthapylococcus aureus dan Escherichia coli. Repositori UIN Alauddin; 2016.
4. R G Powell, K L Mikolajczak, B W Zilkowski, E K Mantus, D Cherry, & J Clardy. Limonoid Antifeedants From Seed of Sandoricum Koetjape. National Center for Biotechnology Information; 1991.
5. Emma Ruth Valdez Bayogan & Robert Paull. Sandoricum Koetjape Santol. Research Gate; 2008.
6. Zeyad D Nassar, Abdalrahim FA Aisha, Mohamed BK Ahamed, Zhari Ismail, Khalid M Abu-Salah, Salman A Alrokayan, & Amin Malik Shah Abdul Majid. Antiangiogenic properties of Koetjapic acid, a natural triterpene isolated from Sandoricum koetjaoe Merr. National Center for Biotechnology Information, US. National Library of Medicine; 2011.
7. Tomohiro Itoh, Kousuke Katsurayama, Mai Efdi, Masayuki Ninomiya, Mamoru Koketsu. Sentulic Acid Isolated From Sandoricum Koetjape Merr Attenuates Lipopolysaccharide and Interferon Gamma Co-Stimulated Nitric Oxide Production in Murine Macrophage RAW264 Cells. National Center for Biotechnology Information; 2018.
8. Intan Safinar Ismail, Hideyuki Ito, Teruo Mukainaka, Hiroshi Higashihara, Fumio Enjo, Harukuni Tokuda, Hoyoku Nishino, & Takashi Yoshida. Ichthyotoxic and Anticarcinogenic Effects of Triterpenoids From Sandoricum Koetjape Bark. National Center for Biotechnology Information; 2003.
9. Sarah Syakira. 15 Powerful Santol Fruit Health Benefits. Thealth benefits; 2018.
10. Anonim. Health benefits of Santol fruit. Health Benefits Times; 2020.
11. Dr. Heben's Team. 20 Health Benefits of Santol Fruit #1 Beauty & Female Organs. Dr Health Benefits; 2020.
12. Anonim. Santol. Falktime Thailand; 2020.