Buah Kecapi: Manfaat – Efek Samping dan Tips Konsumsi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Buah kecapi mengandung vitamin, mineral dan senyawa antioksidan seperti flavonoid dan terpenoid. Oleh sebab itu buah ini memiliki banyak manfaat seperti berperan dalam kesehatan kulit, anti peradangan,... memiliki efek antibakteri, anti jamur, bahkan anti malaria. Selain itu buah kecapi memiliki manfaat sebagai obat herbal untuk beberapa penyakit. Namun, hal-hal ini perlu penelitian lebih lanjut dan dalam lagi. Karena itu jika ingin digunakan sebagai obat, baiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter yang memeriksa, dan tetap obat ini tidak dapat menggantikan obat yang diberikan oleh dokter. Read more

Buah kecapi dengan nama latin Sandoricum Koetjape, merupakan salah satu tanaman tradisional yang masuk dalam famili Meliaceae [1].

Tanaman ini tersebar hampir di seluruh kawasan Asia tenggara termasuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Di kawasan Malaysia sendiri buah ini disebut dengan istilah Santol.

Buah kecapi secara tradisional dikenal sebagai tanaman untuk obat-obatan dan penguat setelah kelahiran. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh kandungan bioaktif yang terdapat baik pada bagian buah, biji, daun, maupun batang tanaman kecapi [1].

Fakta Menarik Kecapi

Ada beberapa fakta menarik tentang Kecapi yang patut untuk kita ketahui. Meskipun secara komersial buah Kecapi sendiri kalah pamor dengan buah lain seperti anggur, jeruk, maupun apel.

Berikut beberapa fakta menarik tentang Kecapi [1] :

  • Kecapi tersebar dan berasal dari Asia Tenggara termasuk Malaysia, Indonesia, Laos, Kamboja, Filipina, dan kepulauan Andaman.
  • Beberapa sampel dari tanaman kecapi telah dikenalkan pula di kawasan Amerika Utara dan Selatan seperti Honduras dan Kosta Rika serta USA di Miami dan Florida.
  • Buah kecapi dipercaya mampu menjadi tonik atau memiliki kandungan penguat bagi perempuan yang baru melahirkan.
  • Diketahui bahwa kemampuan tersebut berasal dari komponen bioaktif yang terkandung baik dalam daging buah, kulit, biji, daun, maupun batang tanaman kecapi.
  • Buah kecapi juga diketahui memiliki kandungan 10 macam terpenoids yang berpotensi sebagai bahan pengobatan.
  • Ada dua macam jenis buah kecapi, yakni yang berwarna merah dan berwarna kuning.
  • Buah kecapi berwarna merah dan cenderung memiliki rasa masam.

Kandungan pada Kecapi

Buah Kecapi
Buah Kecapi

Berikut kandungan nutrisi yang terdapat pada 100 gram buah kecapi dan yang terkandung pada bagian keseluruhan tanaman kecapi [1, 3, 5, 9] :

Kandungan GiziJumlahSatuan
Kalori88kalori
Total Lemak0.1gram
Kalsium4.3miligram
Fosfor17.4miligram
Zat Besi42miligram
Karoten0.003miligram
Serat Makanan0.1gram
Protein0.118gram
Thiamin (vitamin B1)0.045miligram
Niacin (vitamin B3)0.741miligram
Kalium328miligram
Sodium3miligram
Riboflavin (vitamin B2)0.03miligram
Vitamin A14IU
Asam Askorbat14miligram
Limonoid
Sandrapins A, B, C, D, E
Sandropin A, B
Terpenoid
Alkaloida
Flavonoid
Tanin
Saponin

Manfaat Kecapi

Melihat kandungan nutrisi yang terdapat pada buah dan bagian dari tanaman kecapi, maka tidak heran jika tanaman ini memiliki manfaat yang sangat beragam.

Berikut beberapa manfaat kecapi jika dilihat dari nutrisi yang terkandung di dalamnya :

Mencegah Penyakit Berbahaya

Ada beberapa penyakit berbahaya yang dapat dicegah melalui konsumsi buah kecapi dan bagian lain dari tanaman terutama daun dan bijinya. Berikut penjelasan lengkap terkait hal tersebut :

Kecapi terutama pada bagian buah, daun dan juga batangnya mengandung beragam jenis terpenoid. Kandungan ini sering diklasifikasikan sebagai metabolit sekunder.

Namun kandungan terpenoid sendiri diketahui memiliki aktivitas farmokologis. Terutama aktivitas anti-malaria yang tentu saja sangat bermanfaat untuk mencegah serta mengobati penyakit malaria [1].

  • Anti-kanker dan Anti-tumor

Kandungan terpenoid, flavonoid, serta vitamin C yang terdapat pada buah kecapi selain memiliki sifat anti-malaria juga memiliki manfaat lain sebagai anti-kanker. Aktivitas anti-kanker pada buah kecapi tentu saja sangat bermanfaat untuk mencegah pertumbuhan sel kanker serta mengobati pasien kanker [1].

Banyak manfaat farmakologis lainnya yang diidentifikasi terutama terhadap kandungan terpenoid yang terdapat pada tanaman kecapi. Sifat sitotoksik dari asam koetjapic, asam katonik, dan 3-oxo-12-oleanan-29-oic (terpenoid pada buah kecapi) disinyalir mampu melawan sel kanker [1, 8].

Selain itu ketiga terpenoid tersebut juga dipertimbangkan sebagai agen anti-tumor karena kemampuannya dalam mencegah perkembangan sel tumor. Terutama asam koetjapic yang merupakan senyawa menjanjikan untuk menjadi kemopreventif penyakit kanker [1].

  • Anti-fungi

Fungi patogen biasanya dapat menyebabkan berbagai penyakit terutama yang menyerang organ-organ seperti mulut, kulit, saluran pencernaan, jantung, kuku, bahkan selaput otak [2].

Salah satu fungi yang memiliki sifat tersebut adalah candida albicans yang dapat menyebabkan penyakit candidiasis vaginalis dan menyebabkan infeksi terutama pada wanita.

Kecapi diketahui mengandung senyawa flavonoid, saponin, polifenol, serta senyawa triterpenoid dan asam koetjapi yang memiliki aktivitas anti-fungi. Tanaman ini sangat menjanjikan untuk digunakan sebagai pengobatan tradisional terutama melawan bakteri dan juga fungi patogen [2].

Karena kemampuannya yang baik dalam melawan bakteri dan fungi, kecapi akhirnya dimanfaatkan secara tradisional sebagai pengobatan alternatif. Kecapi digunakan warga lokal untuk mengatasi keputihan dan antipiretik [2].

  • Anti-bakteri

Selain aktivitas anti-fungi, tanaman kecapi terutama kulit buah kecapi ditengarai memiliki kemampuan sebagai anti-bakteri dan mampu mencegah perkembangan berbagai bakteri berbahaya.

Ekstrak ethanol pada kulit buah kecapi terbukti memiliki aktivitas anti-bakteri yang cukup signifikan. Aktivitas tersebut terlihat dari kemampuan ektrak ethanol dari kulit buah kecapi dalam menghambat perkembangan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli [3].

Bagian dari batang kayu kecapi, dapat ditumbuk dan digunakan sebagai obat alternatif untuk mengatasi kadas atau penyakit kulit. Sedangkan daunnya yang masih muda sering digunakan untuk mengatasi penyakit demam. Yang digunakan dengan cara dicampurkan ke dalam air mandi [5].

  • Pencernaan atau Sakit Perut

Buah kecapi termasuk bagian lain dari tanaman mengandung serat makanan serta vitamin yang bermanfaat untuk mengatasi masalah pencernaan dan sakit perut [1, 2].

Manfaat inilah yang kemudian menjadikan tanaman kecapi sebagi pengobatan alternatif untuk mengatasi kolik dan sakit perut lainnya [5].

Manfaat Lainnya

Selain memiliki manfaat di atas, terutama untuk kesehatan kecapi juga memiliki manfaat lainnya, sebagai berikut:

  • Pestisida Alami

Biji kecapi memiliki 2 senyawa limonoid yang sangat bermanfaat yakni sandoricin dan 6-hydroxysandoricin. Kedua senyawa ini sangat efektif untuk digunakan sebagai pestisida alami dan pada level tertentu dapat digunakan untuk membunuh larva Spodoptera frugiperda yang seringkali merusak tanaman jagung [4].

Kandungan biji kecapi juga dapat digunakan untuk menghalau serangga serta hewan lain yang dapat mengganggu seperti nyamuk [4].

  • Tonik

Kandungan pada buah kecapi sangat lengkap termasuk vitamin, mineral dan senyawa antioksidan. Oleh karena itu buah kecapi sering digunakan sebagai tonik atau suplemen khususnya bagi wanita yang baru melahirkan [1, 5].

Bagian akar dari buah kecapi juga dapat digunakan sebagai tonik termasuk sebagai pengobatan untuk mengatasi diare dan kejang-kejang [5].

  • Angiogenesis

Angiogenesis adalah pembentukan pembuluh darah baru dalam tubuh. Angiogenesis memainkan peranan yang penting dalam pertumbuhan tumor dan juga metastasis serta memegang peranan penting dalam terapi kanker [6].

Asam koetjapi ternyata memiliki kemampuan aktivitas angiogenesis yang sangat kuat. Studi membuktikan bahwa kandungan tersebut mampu memperlihatkan komponen angiogenesisnya sehingga sangat bermanfaat untuk mengobati penyakit terkait angiogenesis seperti kanker [6].

  • Anti-peradangan

Asam sentulic salah satu senyawa yang terkandung dalam buah kecapi ternyata juga memiliki kemampuan untuk menghambat aktivitas peradangan atau memiliki kemampuan anti-peradangan yang cukup signifikan [7].

  • Perawatan kulit

Buah kecapi mengandung vitamin C yang sangat bermanfaat untuk banyak hal termasuk sebagai salah satu vitamin perawatan kulit [1].

Kandungan vitamin C dibutuhkan untuk memproduksi kolagen yang penting bagi perkembangan kesehatan jaringan tubuh termasuk pada kulit kita [9].

Efek Samping Kecapi

Sampai saat ini belum ditemukan laporan tertentu tentang efek samping atau efek negatif dari buah kecapi.

Namun ada satu hal yang perlu diwaspadai, yakni biji buah kecapi. Berhati-hatilah jika mengkomsumsi buah kecapi karena biji yang terdapat di dalamnya memiliki racun meskipun dalam kadar yang cukup rendah [11].

Biji ini bisa dijadikan obat setelah di ekstrak, sehingga tidak disarankan untuk dikonsumsi bersamaan dengan daging buahnya. Selain itu, biji kecapi juga berpotensi menyebabkan penyumbatan serta perforasi pada usus atau saluran pencernaan [11].

Saran Penyimpanan

Berikut beberapa petunjuk atau saran penyimpanan buah kecapi yang dapat anda lakukan, agar khasiat dari buah kecapi dapat bertahan lebih optimal [1, 5, 9, 10, 12] :

  • Buah kecapi umumnya terbagi menjadi 2 macam jenis, dimana jenis yang pertama memiliki warna merah dengan rasa yang cenderung masam dan kulit yang tebal serta daging buah yang lebih sedikit.
  • Jenis kedua memiliki warna kuning dengan rasa yang cenderung lebih manis, kulit buah tipis dengan daging buah yang lebih tebal.
  • Varietas kecapi kuning ini yang mungkin kerap ditemui dan mudah ditemukan.
  • Pilihlah kecapi dengan warna kulit yang cenderung kuning, karena kecapi yang berwarna hijau biasanya masih belum matang dan belum bisa dikonsumsi.
  • Buah yang sudah masak sebaiknya dicuci bersih untuk kemudian disimpan dalam suhu ruang.
  • Untuk memperpanjang masa konsumsi, kerapkali buah kecapi diolah menjadi permen, jeli, selai, atau diawetkan.
  • Jika ingin menyimpan buah dalam kulkas, ada baiknya biji dari buah dihilangkan terlebih dahulu baru disimpan dalam wadah tertutup.
  • Selai dari buah kecapi dapat disimpan dalam botol kaca dan ditutup rapat untuk kemudian disimpan dalam kulkas atau tempat lain.
  • Buah yang sudah dikupas dan disimpan di dalam kulkas dapat bertahan selama kurang lebih satu minggu.
  • Namun semakin masak buah kecapi maka akan semakin menurun masa simpan dan masa konsumsi buah.

Tips Konsumsi

Pada dasarnya buah kecapi dapat diolah menjadi berbagai penganan. Hanya saja memang olahan kecapi belum begitu dikenal di Indonesia.

Berikut beberapa saran penyajian buah kecapi yang dapat anda ikuti [10, 11] :

  • Kecapi yang sudah matang dapat anda konsumsi secara matang baik dengan ditambahkan perasa atau tidak sama sekali.
  • Kecapi yang sudah matang seperti yang telah dijelaskan sebelumnya memiliki rasa cenderung manis.
  • Buah maupun kulit kecapi sebenarnya bisa dikonsumsi langsung dari pohon jika sudah masak.
  • Buah kecapi dapat diolah atau dimasak untuk kemudian dibuat menjadi permen, selai, atau diawetkan dan diolah lebih lanjut menjadi sirup kecapi.
  • Kecapi muda dapat diolah menjadi permen dengan cara dikupas kemudian dihilangkan bijinya, dan direbus di dalam air serta dipanaskan dengan campuran gula.
  • Di daerah Filipina biasanya kulit kecapi dimasak dengan santan bersamaan dengan cabai dan daging lalu disajikan sebagai sinantolan.
  • Buah kecapi yang sudah sangat masak, memiliki kadar alkohol alami dan seringkali difermentasi dengan beras untuk membuat minuman beralkohol.
  • Sedangkan kecapi muda yang belum begitu masak juga dapat dimanfaatkan melalui rasa masamnya sebagai campuran masakan baik untuk sambal, sinigang, atau olahan lainnya.
  • Buah kecapi juga dapat diolah menjadi salad dengan campuran buah-buahan atau sayuran lain serta salad dressing.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment