Mata manusia merupakan organ sensorik yang memungkinkan manusia dapat melihat ketika bereaksi dengan cahaya. Kelainan pada mata dapat mengganggu fungsi penglihatan tersebut [1].
Kelainan pada mata ini dapat berkisar mulai dari yang sifatnya ringan, bisa hilang dengan sendirinya, hingga yang sifatnya parah yang membutuhkan penanganan khusus karena dapat mengakibatkan kebutaan [1].
Adapun berikut ini merupakan beberapa kelainan pada mata yang perlu diketahui [2, 3]:
Daftar isi
Ketegangan mata dapat terjadi ketika seseorang melakukan beberapa aktivitas berikut ini [2]:
Jika ketegangan mata terjadi mata akan terasa lelah dan membutuhkan istirahat. Perawatan yang paling membantu adalah memberikan mata waktu istirahat yang cukup agar tidak tegang terus menerus.
Jika setelah istirahat beberapa hari, ketegangan mata belum membaik maka sebaiknya melakukan konsultasi dengan dokter. Mengingat, kemungkinan ketegangan mata disebabkan oleh hal lain bisa saja terjadi.
Mata merah merupakan suatu kondisi di mana permukaannya ditutupi oleh pembuluh darah yang mengembang ketika teriritasi atau terinfeksi. Gejalanya tentu mata akan tampa merah atau kemerahan.
Penyebabnya mungkin bisa saja salah satu dari beberapa aktivitas berikut ini [2]:
Selain itu, mata merah ini dapat juga menjadi salah satu gejala dari kondisi mata lain yang disebut dengan konjungtivitis. Untu perawatannya, penggunaan obat tetes dan istirahat yang cukup akan sangat membantu.
Buta ayam merupakan suatu kondisi di mana seseorang tidak dapat melihat ketika malam hari atau ketika gelap. Seperti rabun senja, seseorang yang memiliki kelainan mata ini mungkin akan mengalami kesulitan ketika mengemudi pada malam hari, atau menonton di dalam bioskop yang gelap.
Kelainan mata ini mungkin disebabkan oleh banyak hal, termasuk [2]:
Perawatannya mungkin akan bergantung pada penyebabnya, dan sebaiknya melakukan konsultasi dengan dokter. Penderitanya juga harus lebih berhati hati dalam menjalani hidup, khususnya ketika berada di area yang cahayanya rendah.
Mata malas atau disebut juga dengan amblyopia merupakan suatu kondisi di mana mata tidak berkembang dengan baik. Salah satu mata mungkin akan memiliki kemampuan penglihatan yang lebih lemah dibandingkan dengan mata lainya.
Oleh karena itu sering disebut sebagai mata malas. Kelainan ini banyak diderita oleh bayi dan anak anak. Namun, orang dewasa juga bisa mengalaminya. Kelainan ini biasanya terjadi hanya pada salah satu mata. Kelainan ini jarang terjadi pada kedua mata.
Perawatan mata malas sebaiknya dilakukan sejak dini, atau pada masa kanak kanak. Mengingat, kelainan mata seumur hidup dapat dihindari jika mata malas terdeteksi dari usia dini.
Adapun perawatan yang mungkin direkomendasikan oleh dokter antara lain [2]:
Nistagmus merupakan suatu kondisi di mana mata tampak bergerak atau bergoyang goyang sepanjang waktu dengan sendirinya. Untuk perawatannya, dokter mungkin akan merekomendasikan [2]:
Buta warna merupakan suatu kondisi di mana seseorang tidak dapat melihat warna tertentu. Umumnya, warna yang tidak dapat dibedakan yaitu warna merah dan hijau.
Jika hal itu terjadi maka kemungkinan besar seseorang mengalami buta warna. Orang orang dengan buta warna dinilai tidak memiliki atau tidak berfungsi dengan baik sel sel warna di matanya. Sel warna itu disebut juga dengan sel kerucut.
Jika buta warna parah gejalanya mungkin meliputi penglihatan yang hanya sebatas bayangan abu abu saja. Penyebab buta warna ini beragam, termasuk [2]:
Risiko buta warna pada laki laki jauh lebih besar dibandingkan dengan wanita. Untuk perawatannya sejauh ini belum ada yang benar benar bisa menyembuhkan. Namun, dengan lensa kontak maupun kacamata, beberapa orang mungkin dapat membedakan warna tertentu.
Uveitis merupakan suatu kelainan mata di mana terjadi peradangan pada uvea, yang merupakan lapisan tengah mata dengan kandungan sebagian besar pembuluh darah.
Gejalannya mungkin meliputi rusaknya jaringan mata, kerontokan mata, mata terasa sakit, mata merah, mata lebih sensitif terhadap cahaya. Gejalanya pun dapat menghilang dengan cepat, namun ada juga yang berlangsung lama. Risikonya akan lebih besar pada orang dengan kondisi medis yang melemahkan sistem kekebalan tubuhnya, termasuk [2]:
Jika gejala uveitis terjadi maka sebaiknya melakukan pemeriksaan kedokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Mengingat, perawatan uveitis ini akan bergantung pada jenisnya.
Presbiopia merupakan kelainan mata di mana seseorang mungkin akan kehilangan kemampuan melihat benda jarak dekat maupun yang kecil.
Umumnya, orang dengan kelainan mata presbiopia ini akan mengalami kesulitan melihat ketika usia 40 tahun ke atas. Saat itu, seseorang dengan presbyopia harus menjauhkan bacaan atau objek dari matanya agar bisa membaca lebih mudah.
Perawatannya mungkin akan meliputi [2]:
Floaters merupakan suatu kondisi di mana terdapat bintik bintik kecil di bidang penglihatan. Bintik bintik kecil ini mungkin akan terlihat di ruangan yang cukup terang maupun di luar ruangan yang cerah.
Floaters ini meskipun normal terjadi, namun dapat juga menjadi salah satu gejala kelainan mata lain seperti ablasi retina. Hal ini jika terlihat kilatan cahaya, bayangan gelap di tepi pandangan bersama floaters.
Perawatan atau konsultasi dengan dokter dibutuhkan jika terjadi perubahan mendadak pada jumlah bintik dan kilatan, atau munculnya bayangan gelap di tepi pandangan.
Mata kering merupakan suatu kondisi di mana mata tidak menghasilkan air mata yang cukup berkualitas. Gejalanya pun mungkin akan meliputi rasa terbakar hingga kehilangan penglihatan jika parah.
Perawatan untuk mata kering ini akan meliputi [2]:
Robekan yang berlebihan mungkin akan membuat seseorang merasa matanya lebih sensitif dengan cahaya, angin maupun perubahan suhu. Robekan mata sendiri dapat menjadi salah satu tanda kondisi medis serius seperti [2]:
Oleh karena itu, perawatan untuk robekan mata akan didasarkan pada penyebab yang mendasarinya. Dokter akan fokus pada pengobatan kondisi yang mendasari robekan mata.
Katarak merupakan kelainan mata bawaan yang berkembang di lensa mata. Orang yang memiliki katarak cahaya tidak akan mudah masuk ke retina untukk diproses. Gejalanya mungkin akan termasuk [2]:
Katarak mulanya kecil, tidak mempengaruhi penglihatan. Namun dapat berkembang seiring waktu. Pengobatannya mungkin dengan operasi pembedahan.
Glaukoma merupakan kondisi mata di mana tekanan pada mata terlalu tinggi hingga dapat merusak saraf optik. Beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala tertentu. Namun, glaucoma dapat menimbulkan rasa sakit dan dapat dideteksi dengan pemeriksaan mata rutin.
Glaukoma dapat disebabka oleh [2]:
Untuk perawatannya sendiri, dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa hal termasuk obat tetes mata atau operasi.
Gangguan retina merupakan kelainan mata di mana sel retina mengalami kerusakan dan menghalangi transfer gambar ke otak. Gangguan retina ini dapat mencakup beberapa jenis kelainan, termasuk [2]:
Untuk perawatannya sendiri akan bergantung pada jenis gangguan retinanya. Diagnosis yang tepat akan dapat membantu proses pengobatan.
Konjungtivitis merupakan suatu kelainan mata di mana jaringan yang melapisi bagian belakang kelopak mata maupun penutup sklera mengalami peradangan. Gejalanya mungkin meliputi [2]:
Penyebab konjungtivitis ini antara lain infeksi, paparan bahan kimia, iritasi bahkan alergi. Jika gejala ini muncul mungkin lebih baik segera memeriksakan diri kedokter agar mendapat perawatan yang tepat. Selain itu, sering mencuci tangan akan dapat menurunkan risiko penularan.
Penyakit kornea merupakan kelainan mata di mana kornea mengalami infeksi, cedera maupun terkena paparan racun. Gejalanya meliputi [2]:
Perawatan yang mungkin direkomendasikan oleh dokter antara lain [2]:
Kelopak mata juga dapat mengalami masalah, gejalanya mungkin meliputi nyeri, gatal, robekan maupun lebih sensitif terhadap cahaya.
Selain itu, kejang maupun kelopak mata yang berkedip kedip mungkin juga terjadi. Perawatan yang mungkin direkomendasikan antara lain konsumsi obat tertentu hingga operasi.
Perubahan kemampuan melihat mungkin akan dialami oleh orang orang yang memiliki usia tua. Ketika usia bertambah, seseorang mungkin akan mengalami penurunan kemampuan melihat.
Dengan kata lain, mereka membutuhkan kacamata untuk mendukung penglihatannya. Namun, operasi LASIK mungkin juga akan membantu memperbaiki penurunan penglihatan.
Lensa kontak mungkin pada beberapa orang dapat membantu mengatasi masalah penglihatannya. Namun, bagian sebagian yang lain justru menimbulkan masalah, khususnya jika tidak mengikuti pandungan perawatan yang tepat sesuai resep.
Agar tidak mengalami masalah dengan lensa kontak, maka sebaiknya mengikuti aturan berikut ini [2]:
Jika aturan tersebut sudah dilakukan tapi masalah tetap timbul ketika menggunakan lensa kontak maka seseorang mungkin memiliki kondisi lain seperti[2]:
Dengan kata lain, dokter mungkin lebih merekomendasikan penggunaan kacamata daripada lensa kontak.
Strabismus merupakan kelainan mata di mana mata tidak sejajar satu sama lain. Gejala ketidaksejajaran mata ini mungkin akan datang dan pergi. Perawatannya sendiri mungkin akan meliputi [3]:
1. Aaron Kandola & Leela Raju, MD. What to know about common eye problems. Medical News Today; 2021.
2. Whitney Seltman, OD. Top Causes of Eye Problems. WebMD; 2020.
3. Anonim. Eye Diseases & Conditions
Strabismus. Prevent Blindness; 2022.