Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Kentang Russet jarang ditemukan di Indonesia namun makanan ini memilki kadar nutrisi yang cukup banyak. Vitamin A, kalium, vitamin B dan senyawa antioksidan lain bermanfaat untuk membantu mencegah penyakit
Kentang Russet atau Kentang Idaho adalah salah satu jenis kentang dengan warna kulit kecokelatan dengan daging berwarna putih di dalamnya.
Sering disebut dengan Old Potato, Kentang Russet ini memiliki nama latin yaitu Solanum L. Tuberosum dengan ragam jenis spesies kentang lainnya.
Daftar isi
Pada dasarnya, kentang Russet ini termasuk sayuran organik dan terkenal di wilayah barat seperti Amerika dan Peru. Sayuran organik yang dimaksud adalah sayuran yang tidak menggunakan pupuk kimia apapun[1].
Kentang Russet ini seringnya dikonsumsi dengan cara direbus atau dibakar. Faktanya, McDonald di Amerika telah mengganti jenis kentang goreng mereka menjadi kentang yang lebih organik seperti kentang russet.
Berikut adalah daftar kandungan gizi yang terdapat pada kentang Russet [2]:
Kandungan | Jumlah | Kebutuhan Harian |
Karbohidrat | 64.1 g | |
Total Kalori | 290 kj | 15% |
Total Lemak | 0 g | 1% |
Total Protein | 7.9 g | 16% |
Vitamin A | 29.9 IU | 1% |
Vitamin C | 38.6 mg | 64% |
Vitamin E | 0.1 mg | 1% |
Vitamin K | 6 mcg | 7% |
Tiamin | 0.2 mg | 13% |
Riboflafin | 0.1 mg | 8% |
Niasin | 4 mg | 20% |
Vitamin B12 | 0 mcg | 0% |
Folat | 77.7 mcg | 19% |
Vitamin B6 | 1.1 mcg | 53% |
Magnesium | 89.7 mg | 22% |
Flouride | 135 mcg | |
Kalsium | 89.7 mg | 5% |
Pantothenic Acid | 1.1 mg | 11% |
Kholin | 44.8 mg | |
Betain | 0.6 mg | |
Beta Karotin | 17.9 mg | |
Lutein+Zeaxanthin | 59.8 mg |
Menurut Self Nutrition Data [2], kentang russet memiliki kandungan lemak, kolesterol, dan garam yang rendah. Kentang ini juga mengandung sumber vitamin B6, dan kalium yang baik sebagai sumber vitamin C.
Kandungan gizi utama pada kentang russet antara lain sebagai sumber makanan yang kaya akan antioksidan, sumber vitamin dan serat seperti phytochemical atau senyawa fitokimia, yaitu senyawa alami yang baik untuk menutrisi tubuh. [3].
Penyebab tingginya diabetes dikaitkan dengan tingginya zat insulin dalam tubuh manusia. Hormon insulin adalah zat yang memperlambat aliran darah. Dengan mengonsumsi kentang dapat menekan insulin yang ada dalam tubuh sehingga kadar gula dalam tubuh tetap stabil. [4]
Menurut hasil riset yang dilakukan oleh Ruth Lenz di Eropa bersama dengan timnya [4], Ia melakukan penelitian terhadap wanita dengan berat badan sekitar 31.8 kg dan berumur sekitar 29 tahun.
Di dalam penelitiannya, seorang wanita diminta untuk mengonsumsi kentang russet rebus sebanyak 250 g selama tiga hari dan menunjukkan hasil yang signifikan.
Hasil yang didapatkan pada kentang yang dikonsumsi mampu menjaga kadar gula dalam tubuh sehingga tidak menunjukkan adanya tanda-tanda peningkatan insulin[4].
Kentang russet memiliki kandungan karbohidrat sehingga kentang russet sering dijadikan referensi diet yang memiliki banyak serat makanan bagi yang ingin melakukan diet sehat pengganti nasi sesuai porsi yang sudah ditentukan.
Hal tersebut karena kandungan nutrisi pada kentang russet juga dapat dijadikan suplemen pengganti yang kaya akan antioksidan.[3]
Jumlah kalsium dan magnesium yang dihasilkan oleh kentang russet dapat menjaga dan merawat kesehatan tulang agar tetap kuat.
Menurut Self Nutrition Data, kandungan besi dan zinc memberikan peran penting dalam memproduksi kolagen. Sedangkan fosfor dan mineral yang dihasilkan merupakan zat penting untuk menjaga keseimbangan tulang [3].
Zat kholin dan antioksidan yang dimiliki kentang russet merupakan zat yang memberikan manfaat bernutrisi tinggi dalam pencegahan peradangan pada tubuh[10].
Keberadaan zat ini mampu menjaga struktur sel membran, menyerap lemak, dan merawat jaringan otak di awal perkembangan.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris[10], pigmen yang terkandung pada kentang russet terdapat konsentrasi tinggi seperti phenolic acid, antosianin, dan karoten yang dapat mencegah kerusakan jaringan sel otak dan kerentanan penyakit kronis sekalipun.
Lebih lanjut penelitan tersebut dilakukan pada pria sehat berumur 18-40 tahun dan diminta untuk mengonsumsi 150 gram berbagai jenis kentang dan hasilnya pigmen kentang terbukti ampuh mengurangi pembengkakan dan melindungi kerusakan DNA pada pria dewasa yang sehat.
Zat mineral, vitamin C, dan kolagen yang dihasilkan kentang russet mampu menjaga dan menutrisi kulit, mampu mengurangi kerutan halus di wajah serta memperbaiki struktur kulit secara menyeluruh[8].
kandungan Vitamin C pada kentang russet dapat menjaga imunitas tubuh dan dapat mencegah demam pada umumnya yang sudah diakui selama 70 tahun[16].
Kentang Russet memiliki banyak manfaat untuk tubuh dan kaya akan serat. Kentang ini bisa dikonsumsi untuk pengidap diabetes, baik untuk pencegahan peradangan hingga stres.
Konsumsi kentang russet terlalu sering dengan jumlah yang banyak juga ternyata tidak baik untuk kesehatan. Berikut adalah penyakit yang disebabkan kentang russet:
Hipertensi adalah penyakit yang menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi. Dampak dari hipertensi ini diantaranya yaitu gejala stroke, keringat dingin, dan sesak nafas.
Terdapat sebuah penelitian yang dilakukan terhadap pasien yang berusia sekitar umur 20-50 tahun dengan beberapa diantaranya adalah perokok akut yang sudah di diagnosis memilki hipertensi [8].
Ketika pasien-pasien tersebut diminta untuk mengonsumsi kentang russet yang direbus, di panggang, maupun digoreng lebih dari empat (4) takaran justru meningkatkan potensi hipertensi lebih tinggi dibandingkan pasien lain yang mengonsumsi kentang russet sewajarnya[8].
Diabetes adalah penyakit yang disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman dengan kandungan gula yang tinggi. Walaupun secara ilmilah kentang russet terbukti menjaga kadar gula agar tidak mengingkat namun jika dikonsumsi secara berlebihan dapat memicu diabetes.
Terdapat sebuah penelitian yang melakukan pegujian pada beberapa penderita diabetes. Mereka diminta untuk mengonsumsi kentang yang direbus, di panggang, maupun digoreng dalam sehari. Hasil menunjukkan bahwa adanya kecenderungan mereka memiliki gejala diabates bertipe dua [4].
Obesitas adalah penyakit yang disebabkan salah satunya karena keinginan yang cenderung tinggi untuk mengonsumsi makanan berminyak dan berlemak.
Dampak obesitas itu sendiri juga berpengaruh pada penyakit yang sebelumnya disebutkan yaitu kecenderungan penyakit diabetes dan hipertensi. Konsumsi kentang russet goreng yang berlebihan, ternyata memberikan efek yang lebih besar untuk terjadi obesitas dibandingkan hipertensi dan diabetes[9].
Kentang russet adalah kentang yang biasa di konsumsi sebagai kentang goreng maupun sebagai mashed potato. Namun, ternyata makanan yang hampir digemari di seluruh dunia ini ternyata dapat menimbulkan alergi.
Sebuah grup peneliti berhasil melakukan skin prict test pada delapan anak pengidap dermatitis atopik atau peradangan pada kulit. Skin prict test adalah alat uji yang digunakan untuk menguji hipersensitivitas atau alergi pada seseorang.
Dari hasil penelitian tersebut, menunjukkan enam dari delapan anak mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi kentang rebus. Reaksi yang ditunjukkan berupa kulit memerah hingga eksim[12].
Dampak yang diberikan saat mengonsumsi kentang russet akan terasa ketika dikonsumsi secara berlebihan dan mengandung minyak berlebih. Jadi, konsumsilah kentang russet secukupnya.
Menurut Universitas Idaho berdasarkan hasil rekomendasi penyimpanan selama 3 tahun menunjukkan, jika penyimpanan kentang russet dapat dilakukan berdasarkan suhu dan lingkungan yang mendukung.
Saran penyimpanan untuk kentang russet adalah sebagai berikut:
Tidak banyak yang tahu cara memilih kentang russet yang layak untuk dikonsumsi. Pastikan kentang russet disimpan di tempat yang kering.
Jika berada di dalam suhu ruangan yang lembab, kentang akan menjadi hitam dan mulai mengalami proses pembusukan.
Memilih kentang russet juga harus dilihat dari sisi fisik sayuran tersebut. Jika saat diiris kentang russet mengeluarkan cairan berwarna kehijauan menandakan kentang tersebut mengandung racun yang cukup berbahaya jika dikonsumsi.
Hal tersebut dikarenakan kandungan Glycoalkaloids, terutama alpha-solanine dan alpha-chaconine yang ada pada ujung daun kentang.
Sebuah penelitian pada hamster dan tikus putih menunjukkan kentang russet yang menghijau atau mengeluarkan cairan hijau cenderung memberikan efek samping berbahaya seperti pendarahan usus pada tikus[14].
Sedangkan, kentang russet dengan daging yang mulai memiliki bintik-bintik kecokelatan juga tidak disarankan karena hal tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya: pengaruh paparan sinar matahari, temperatur, adanya kandungan air yang mempengaruhi kondisi daging kentang russet[17].
Kentang Russet memiliki rasa sedikit lebih manis dibandingkan dengan kentang-kentang jenis lain pada umumnya.
Pastikan saat mencuci dan merendam kentang russet tidak sampai berubah warna kecokelatan karena mengalami browning enzimatic yaitu kondisi yang dapat merubah cita rasa dan kualitas kentang.
Berikut adalah cara mengolah dan mengonsumsi Kentang Russet.
Pertama, cuci kentang russet sehingga tanah pada kulit yang terbawa hilang dan bersih. Kedua, kupas kulit kentang russet yang akan direbus
Kemudian, siapkan air mendidih sebanyak 500 ml pada panci rebusan dan masukkan kentang russet ke dalamnya, tunggu hingga daging pada kentang cukup melunak. Kentang russet rebus siap dihidangkan.
Setelah selesai direbus, kentang russet yang sudah lunak dapat diremas dan dibentuk sesuai kebutuhan. Pastikan jumlah kentang yang direbus sesuai dengan kebutuhan per saji.
Mashed potato russet biasa dikombinasikan dengan potongan daun seledri untuk memberikan rasa manis. Biasanya, mashed potato russet dihidangkan dengan makanan mewah yaitu daging steak atau salmon steak.
Pertama, cuci dan potong kentang russet dengan bentuk lingkaran dan kemudian dilumuri dengan garam dan air secukupnya. Pastikan ketika kentang russet direndam tidak sampai berwarna kecokelatan atau browning enzymatic.[13]
Kedua, potong kentang russet menjadi irisan bulat tipis dan lapisi dengan larutan kapur sirih.
Ketiga, siapkan minyak goreng yang panas, dan tuangkan potongan kentang russet. Kemudian angkat, tiriskan dan kripik kentang russet sudah siap dihidangkan.
Pada umumnya banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengonsumsi kentang russet dengan takaran yang di anjurkan. penyimpanan kentang russet sangat sederhana yaitu dengan menyimpan di tempat yang kering. Tetapi harus berhati-hati jangan mengonsumsi kentang russet yang mengeluarkan cairan hijau saat diiris karena mengandung racun berbahaya.
Apakah konsumsi kentang terlalu banyak menyebabkan kanker?
Dari hasil riset tidak menunjukkan adanya penyebab kanker karena mengonsumsi terlalu banyak kentang. Bagaimanapun, terlalu banyak kentang terutama kentang goreng yang proses penggorengannya kurang sehat dapat menyebabkan obesitas dan hipertensi.[9]
Apa yang terjadi jika terlalu banyak makan kentang?
Kentang mengandung karbohidrat tinggi yang hampir sama dengan nasi. Jika menakar kentang russet dengan tepat tidak akan memberikan efek apapun selain rasa kenyang. Namun jika takaran kentang russet dikonsumsi berlebih, dapat menyebabkan rasa kantuk.
Berapa lama kentang russet rebus boleh di konsumsi?
kentang russet rebus boleh dikonsumsi dalam kondisi hangat. Namun jangan dibiarkan lebih dari sehari karena kentang akan mulai mengeluarkan lendir dan masuk ke tahap pembusukkan.
Apakah rentang russet dapat dikonsumsi untuk diet?
Kentang russet sangat disarankan sebagai pengganti nasi untuk diet sesuai dengan arahan atau saran dari Dokter Ahli Gizi.
Apakah kentang russet bisa dibuat menjadi Jus?
Kentang Russset bisa dibuat menjadi Jus. Jus kentang Russet mengandung hasil ekstrak yang baik untuk pencernaaan lambung.
Apakah kentang russet berbahaya untuk kulit?
Kentang russet mengandung banyak mineral dan kolagen yang baik untuk kulit jika dimasak secara benar. Namun jika memiliki riwayat alergi kentang, tidak disarankan untuk dikonsumsi. [12]
Kentang russet memiliki banyak manfaat yang menyehatkan. Namun perhatikan cara mengonsumsi kentang russet harus tetap sesuai batasan yang dianjurkan agar tidak memberi efek samping seperti hipertensi, obesitas, maupun alergi[12].
1. Muhamad Syukur, Maya Melati. 2016. IPB Repository. Pengembangan Sayur Organik.
2. Jinhu Tian, Jianchu Chen, Xingqian Ye, Shiguo Chen. 2016. Food Chemistry Volume 202 Pages 165-175. Health benefits of the potato affected by domestic cooking: A review.
3. Katherine A. Beals. 2018. American Journal of Potato Research 96:102–110. Potatoes, Nutrition and Health
4. Lenz, R., Fong, J. N., Parker, H., Wang, W., Sarkissian, A., Nashef, N., Kung, S., & Patterson, M. 2019. Current Developments in Nutrition, 3(Suppl 1). Body Composition, Diet, and Russet Potato Resistant Starch Influence Glycemic Control.
5. Anonym. 2020. Self Nutrition Data. Potatoes, Russet, Flesh, Skin and Baked nutrition Fact.
6. Bali, S., Patel, G., Novy, R., Vining, K., Brown, C., Holm, D., Porter, G., Endelman, J., Thompson, A., & Sathuvalli, V. 2018. PloS one, 13(8), e0201415. Evaluation of genetic diversity among Russet potato clones and varieties from breeding programs across the United States.
7. Haase, N.U. 2008. Potato Research 51, 239–258. Healthy Aspects of Potatoes as Part of the Human Diet.
8. Borgi, L., Rimm, E. B., Willett, W. C., & Forman, J. P. 2016. British Medical Journal (Clinical research ed.), 353, i2351. Potato intake and incidence of hypertension: results from three prospective US cohort studies.
9. Anonym. 2014. Harvard School of Public Health. The problem with potatoes.
10. Kerrie L. Kaspar, Jean Soon Park, Charles R. Brown, Bridget D. Mathison, Duroy A. Navarre, Boon P. Chew. 2011. The Journal of Nutrition, Volume 141, Issue 1, Pages 108–111. Pigmented Potato Consumption Alters Oxidative Stress and Inflammatory Damage in Men
11. Reddivari, L., Wang, T., Wu, B., & Li, S. 2019. American Journal of Potato Research, 96(2), 164-169. Potato: an Anti-Inflammatory Food. A.
12. De Swert LF, Cadot P, Ceuppens JL. 2002. The Journal of Allergy and Clinical Immunology Sep;110(3):524-35. Allergy to cooked white potatoes in infants and young children: A cause of severe, chronic allergic disease.
13. Maria Inggrid, Daniel Setiadi Lokasurya, Herry Santoso, Yansen Hartanto. 2018. Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia. Pengaruh Penambahan Zat Anti-browning Alami pada Kentang.
14. B.J.Phillips, J.A.Hughes, J.C.Phillips, D.G.Walters , D.Anderson, C.S.M.Tahourdin. 1996. Food and Chemical Toxicology: An International Journal published for British Industrial Biological Research Association Volume 34, Issue 5, Pages 439-448. A Study of the toxic hazard that might be associated with the consumption of green potato tops.
15. Tina L. Brandt, Nora Olsen, Jeff Stark, Rich Novy, and Sanjay Gupta, 2009. University of Idaho Extension. Storage management of classic russet potatoes.
16. Hemilä H, Chalker E. 2013. Cochrane Database Systematic Review (1):CD000980. Vitamin C for preventing and treating the common cold.
17. G. Craig Yeneho, Per H. McCord. Kathleen G. Haynes . S. B. Rikki Sterrett. 2008. Potato Association of America, 85:69-76. Internal Heat Necrosis of Potato—A Review