Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Ketombe adalah adanya sel kulit mati yang mengelupas dan kemudian menumpuk di kulit kepala. Ketombe merupakan bentuk ringan dari sebuah kondisi yang bernama dermatitis seboroik, yang disebabkan oleh adanya
Ketombe atau pityriasis capitis merupakan bentuk dari dermatitis seboroik yang terjadi terbatas pada area kulit kepala [1].
Kelainan rambut dan kulit kepala seperti ketombe tidak hanya terjadi pada orang dewasa, melainkan juga dapat terjadi pada anak-anak [2, 3].
Gangguan ketombe pada anak-anak mungkin memang tidak mengakibatkan kelainan fisik yang berbahaya secara medis, namun dapat memberikan dampak secara psikologis [2, 3].
Daftar isi
Gejala ketombe pada anak secara umum sama seperti ketombe yang terjadi pada orang dewasa, termasuk [4]:
Tanda dan gejala ketombe ini mungkin akan menjadi lebih parah jika seseorang mengalami stres, dan memiliki kecenderungan untuk kambuh khususnya di musim kemarau yang dingin [4].
Ketombe merupakan gangguan rambut dan kulit kepala yang telah lama terjadi, dan masih sering ditemui terjadi hingga kini [1].
Penyebab ketombe sendiri hingga kini diketahui beragam, termasuk [3, 4]:
Secara medis mungkin ketombe tidak memberikan dampak atau kelainan yang berbahaya bagi kulit penderitanya [2].
Namun, ketombe dapat memberikan dampak psikologis yang serius bagi penderitanya, termasuk anak-anak [3].
Seseorang yang menderita ketombe akan memiliki kulit kepala yang bersisik dan tidak terlihat higienis sehingga membuat penderitanya merasa minder atau malu [3].
Bahkan, keberadaan ketombe ini mungkin juga dapat berdampak pada menurunnya harga diri dan kepercayaan diri anak [3].
Oleh karena itu, ketombe dibandingkan masalah medisnya, permasalahan sosial dan psikologis yang ditimbulkan jauh lebih banyak [1].
Dengan demikian, orang tua diharapkan dapat melakukan langkah positif seperti berkonsultasi pada dokter terkait kemungkin dampak negatif ketombe tersebut, khususnya yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak nantinya [2].
Ketombe, pada sebagian besar kasusnya secara umum tidak membutuhkan perawatan khusus oleh dokter [4].
Namun, jika kondisi kulit kepala dan rambut menjadi semakin parah bahkan setelah menggunakan sampo antiketombe maka menemui dokter mungkin dapat dilakukan [4].
Selain itu, jika beberapa gejala ini terjadi bersamaan dengan ketombe maka sangat disarankan untuk memeriksakan diri kedokter [3]:
Jika ketombe terjadi atau berkaitan dengan gejala lain seperti diare maka kemungkinan terdapat kondisi lain berupa defisiensi imun, sehingga membutuhkan penanganan medis yang lebih tepat [3].
Berikut ini merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketomber [3, 6, 7] :
Jarang keramas mungkin menyebabkan ketombe, namun frekuensi keramas yang berlebihan diketahui juga tidak baik karena dapat menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan ketombe.
Frekuensi keramas yang berlebihan cenderung menyisakan sabun atau sampo yang kemudian menumpuk di kulit kepala.
Hal inilah yang kemudian menjadi sumber permasalahan munculnya gangguan rambut dan kulit kepala seperti ketombe.
Oleh karena itu, mengurangi frekuensi keramas mungkin akan membantu mengatasi permasalahan ketombe.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada anak menunjukkan bahwa, keramas setiap dua hari atau lebih akan menurunkan jumlah ketombe dibandingkan dengan keramas setiap hari.
Ketombe pada kulit akan berupa kulit bersisik yang menurut The American Academy of Pediatrics (AAP) dapat dilepaskan dengan melakukan pengelupasan lembut pada kulit kepala.
Pengelupasan ini dapat dilakukan orang tua dengan menggunakan sikat berbulu lembut ketika mandi. Adapun tahapan yang mungkin disarankan untuk dilakukan antara lain [3]:
Dalam melakukan pengelupasan ini, harus dilakukan dengan lembut dan tidak boleh sampai menggores atau merusak kulit kepala anak. Mengingat, jika kulit kepala terluka maka dapat menyebabkan infeksi akibat masuknya bakteri melalui luka.
Metode pengelupasan sebelumnya mungkin juga dapat dikombinasikan dengan penggunaan minyak mineral atau baby oil.
Jadi, sebelum melakukan pengelupasan, oleskan terlebih dahulu minyak mineral atau baby oil ke kulit kepala anak.
Diamkan dahulu selama kurang lebih beberapa menit, dan kemudian lakukan tahapan pengelupasan yang telah dijelaskan sebelumnya.
Penggunaan minyak mineral ini, akan dapat membantu mempermudah proses pengelupasan sisik atau ketombe yang membandel pada kulit kepala.
Selain itu, minyak mineral atau baby oil diketahui juga dapat bermanfaat untuk menghidrasi kulit kepala, sehingga kulit kepala menjadi tidak kering.
Penggunaan sampo ketombe diketahui juga merupakan salah satu cara untuk mengatasi ketombe pada anak.
Sampo antiketombe ini dapat dijumpai dengan mudah dipasaran karena telah banyak produk yang dijual secara bebas dengan banyak varian.
Namun, ada juga sampo ketombe yang diresepkan secara khusus oleh dokter ketika melakukan pemeriksaan.
Untuk ketombe dan eksim, sampo antiketombe sebaiknya yang mengandung pyrithione zinc atau selenium sulfide.
Sampo sampo antiketombe yang lebih kuat, seperti sampo yang mengandung tar atau asam salisilat mungkin dibutuhkan untuk mengatasi ketombe yang lebih membandel.
Jika sampo antiketombe yang dijual secara bebas tidak memberikan dampak yang positif terhadap ketombe atau bahkan kondisi menjadi semakin buruk maka sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri kedokter.
Dengan demikian, dokter akan dapat memberikan solusi yang tepat dengan memberikan resep sampo antiketombe khusus atau lotion steroid. Lotion steroid yang mungkin direkomendasikan oleh dokter yaitu lotion steroid lembut.
Minyak pohon teh dapat menjadi salah satu bahan yang efektif dalam melawan gangguan ketombe. Di mana sebuah penelitian menunjukkan bahwa, sampo yang mengandung 5 persen minyak pohon teh efektif mengatasi ketombe pada anak usia diatas 14 tahun.
Namun perlu diperhatikan bahwa, jika mengoleskan minyak pohon teh pada anak diusia dibawah 14 tahun harus dilakukan dengan hati hati. Selain itu, perlu juga memilih produk minyak pohon teh yang berlisensi.
Minyak mineral dapat diganti juga dengan minyak zaitun, yang juga efektif dalam mengatasi ketombe atau eksim pada anak-anak.
Penggunaan minyak zaitun ini hampir sama prosesnya dengan penggunaan minyak mineral, yaitu sebelum melakukan proses pengelupasan lembut pada kulit bersisik.
Pastikan juga untuk membersihkan sisa sisa minyak zaitun tersebut dengan benar benar bersih ketika membilas.
Krim Hidrokortison hingga kini dapat dijumpai sebagai produk yang telah banyak dijual secara bebas dipasaran.
Penggunaan krim hidrokortison ini mungkin dibutuhkan untuk dapat meringankan gejala ketombe berupa [6]:
Untuk lebih aman, sangat disarankan untuk melakukan konsultasi terhadap dokter dulu terkait pemilihan krim hidrokortion yang aman untuk penggunaan jangka panjang. Penggunaan krim hidrokortison ini dapat dilakukan dengan mengoleskan krim ke kulit kepala setelah keramas.
Aloe vera atau dikenal juga dengan lidah buaya seringkali digunakan untuk dioleskan pada kulit khususnya untuk mengobati luka bakar, psoriasis, luka dingin dan bahkan ketombe.
Selain itu, aloe vera ini juga dapat membantu melawan jamur dan mengendalikan infeksi jamur yang menyebabkan rambut rontok.
Omega-3 memiliki banyak manfaat bagi tubuh termasuk dalam menjaga kesehatan kulit karena berperan mengelola produksi dan hidrasi minyak.
Kekurangan Omega-3 diketahui dapat menyebabkan masalah seperti rambut kering, kulit kering bahkan ketombe. Untuk itu, meningkatkan asupan omega-3 mungkin akan membantu dapat mengurangi gejala iritasi dan ketombe.
Adapun omega-3 dapat diperoleh dengan mengonsumsi salmon, trout, mackerel, biji rami, biji chia maupun kenari.
Probiotik merupakan jenis bakteri yang keberadaannya memberikan keuntungan atau bermanfaat bagi kesehatan tubuh, termasuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh dalam melawan infeksi bakteri yang menyebabkan ketombe.
Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa, konsumsi probiotik selama 56 hari dapat mengurangi ketombe secara signifikan.
Probiotik dapat dijumpai dalam bentuk suplemen maupun dalam berbagai jenis bahan makanan seperti kombucha, kimchi, tempe, sauerkraut, dan natto.
Berikut ini merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko mengalami ketombe [3, 4]:
1. Frederick Manuel & S Ranganathan. A New Postulate on Two Stages of Dandruff: A Clinical Perspective. National Center for Biotechnology Information, US. National Library of Medicine, National Institutes of Health; 2011.
2. Balvinder Kaur Brar, Sukhmani Kaur Brar, Rajvir Kaur, & Naveen Sethi. Hair and Scalp Disorders in Children below 2 Years: An Unremarked Sphere. National Center for Biotechnology Information, US. National Library of Medicine, National Institutes of Health; 2019.
3. Chaunie Brusie & Aninda Das, MD, MPH, FAAP. 5 Home Remedies for Toddler Dandruff. Healthline; 2016.
4. Anonim. Dandruff. Mayo Clinic; 2021.
5. Kristeen Cherney. What Causes Dry Scalp in Babies, and How’s It Treated?. Healthline; 2018.
6. Danielle Dresden & Karen Gill, M.D. Baby with a dry scalp: Remedies and when to see a doctor. Medical News Today; 2020.
7. Rachael Link, MS, RD. 9 Home Remedies to Get Rid of Dandruff Naturally. Healthline; 2018.