Daftar isi
Lembayung atau yang biasa disebut gendola atau gandola memiliki nama Latin yaitu Basella alba L. (Synonym: Basella rubra Roxb.). Lembayung masuk kedalam famili Basellaceae.
Tanaman ini merupakan sayuran yang memiliki daun yang banyak dan biasanya dapat ditemukan pada daerah tropis di seluruh dunia. Lembayung merupakan tumbuhan yang tumbuh secara merambat.
Karakteristik dari lembayung adalah memiliki bunga yang berwarna hjau atau ungu.
Sayuran ini biasanya digunakan sebagai pengganti dari sayuran bayam dan juga mengandung khasiat yang baik untuk kesehatan [1].
Lembayung adalah tumbuhan yang tahan terhadap suhu tinggi. Pada proses penanaman, lembayung memiliki kecepatan tumbuh yang besar.
Akan tetapi tanaman ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat.
Lembayung memiliki bentuk yang sangat unik. Daun dari tanaman ini berbentuk hati dan memiliki batang yang berisi atau tebal. Batang tanaman ini berwarna ungu.
Batang dari lembayung cenderung lebih pendek. Daun dari lembayung memiliki kadar air yang tinggi, bertekstur tebal, dan biasanya berwarna ungu atau hijau. Buah dari tanaman ini biasanya berwarna hitam ataupun ungu tua [1,6].
Lembayung memiliki daun yang berbentuk hati dan batang yang berwarna ungu.
Tanaman ini juga dikenal dengan banyak nama oleh masyarakat seluruh dunia, antara lain [1,2]
Sayuran ini berasal dari daerah tropis yaitu India dan Indonesia. Negara penghasil Basella alba L. terbesar adalah Malaysia, Filipina, daerah tropis Afrika, Kepulauan Karibia, Amerika Selatan dan Brazil Tenggara.
Meskipun dapat ditemukan pada banyak tempat, pemanfaatan dari tanaman ini masih kurang. Hanya sebagaian masyarakat yang memanfaatkan tanaman ini untuk kesehatan, salah satunya adalah India [1].
Karena sifat lembayung yang mudah beradaptasi dengan lingkungan, maka lembayung dapat dengan mudah tumbuh pada berbagai kondisi lahan dan iklim. Hal ini membuat Basella alba L. dapat ditemukan dengan mudah di berbagai tempat.
Lembayung memiliki banyak sebutan nama dari berbagai negara. Tanaman ini dipercaya berasal dari India dan Indonesia.
Saat mengonsumsi lembayung, tubuh kita akan mendapatkan berbagai nutrisi yang terkandung didalamnya. Berikut adalah kandungan gizi dalam 100 gram lembayung jenis Basella alba adalah [1,2,5]:
Name | Amount | Unit |
Energi | 31 | Kcal |
Karbohidrat | 0.4 | g |
lemak | 1.9 | g |
Serat | 0.3 | g |
Asam Askorbat | 15 | mg |
Kalsium | 187 | mg |
Zat Besi | 5.45 | mg |
Asam Oksalat | 60 – 84 | mg |
protein | 3.3 | g |
Histidin | 2.14 | g |
Isoleusin | 3.01 | g |
Leusin | 7.75 | g |
Lisin | 2.92 | g |
Methionin | 0.89 | g |
Phenylalanin | 3.88 | g |
Threonin | 2.84 | g |
Valin | 3.13 | g |
Arginin | 3.97 | g |
Asam Aspartic | 7.32 | g |
Serin | 2.09 | g |
Asam Glutamat | 10.15 | g |
Prolin | 2.24 | g |
Glysin | 3.07 | g |
Alanin | 3.49 | g |
Cystein | 0.79 | g |
Tryosin | 2.22 | g |
Dari tabel kandungan nutrisi tersebut dapat diketahui bahwa kalori yang terkandung pada lembayung sangat tinggi, yaitu 31 Kcal.
Lembayung merupakan salah satu tanaman yang kaya akan vitamin A dan vitamin C serta flavonoid, saponin, carotenoid, dan kandungan asam yang berguna bagi tubuh.
Para ahli menyatakan bahwa daun dari lembayung memiliki kadar beta karoten dan vitamin A yang tinggi. Tingginya kadar zat gizi pada lembayung membuat tanaman ini sangat bagus untuk dikonsumsi sehari-hari [2].
Lembayung mengandung beta karoten dan Vitamin A yang tinggi yang berguna bagi tubuh.
Getah dari tanaman lembayung dapat digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan luka. Metode pengobatan tropis ini cukup familiar pada masyarakat Thailand.
Getah lembayung memiliki konsistensi cairan yang sangat pekat dan getah ini memiliki banyak manfaat untuk kulit. Hal ini membuat lembayung digunakan dalam produk kecantikan [1].
Studi yang dilakukan oleh peneliti dari India, melakukan uji klinis mengenai efek lembayung pada luka. Penelitian ini dipulikasikan pada Journal of Pharmaceutical Sciences and Research [3].
Pengujian secara klinis dilakukan dengan menggunakan tikus sebagai objek percobaan.
Peneliti membuat luka bakar pada tikus percobaan dan mengobati luka bakar ini dengan menggunakan ekstrak dari lembayung yang telah ditambahkan dengan gliserin.
Sebagaimana yang diketahui gliserin merupakan senyawa alami yang dibuat dari tumbuhan atau hewan [3].
Percobaan pada tikus ini dilakukan selama 20 hari secara terus menerus. Hasil dari percobaan ini menunjukkan bahwa lembayung dapat mengobati luka bakar secara signifikan pada tikus percobaan.
Luka bakar yang ada ditutup dengan sangat baik oleh kandungan dari lembayung [3].
Dari uji klinis ini telah terbukti bahwa luka bakar dapat hilang dengan mengaplikasikan ekstrak lembayung pada luka bakar.
Ada tiga jenis mikroba yang dapat dicegah dengan lembayung. Jenis mikroba tersebut adalah Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa dan Escherichia coli.
Kadar etanol yang ada pada lembayung mencegah perkembangan dari mikroba ini. Namun perkembangan jenis mikroba Candida albicans tidak bisa dicegah dengan lembayung.
Bagian terbaik dari lembayung yang paling efektif mengurangi pertumbuhan bakteri adalah bagian daun [1,4].
Berbagai penelitian telah dilakukan dalam pengobatan medis untuk mencegah penyebaran virus pada umat manusia. Salah satunya adalah pencegahan penyebaran virus herpes.
Kandungan Asam polisakarida meningkatkan kekebalan tubuh untuk melawan virus herpes simplex tipe 2.
Asam Polisakarida adalah senyawa yang menjadi penguat struktur pada lembayung. Asam polisakarida dapat ditemukan pada lembayung berupa serat yang tersusun dengan rapi [1].
Ulcer merupakan penyakit yang disebabkan oleh luka pada pencernaan, khususnya usus. Ulcer merupakan salah satu penyakit yang serius karena dapat menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan.
Kandungan vitamin C dan etanol yang tinggi pada lembayung membantu pengobatan pada ulcer [1].
Lembayung memiliki kandungan beta sianin yang tinggi yang berfungsi sebagai antioksidan pada tubuh.
Dengan adanya kadar antioksidan pada lembayung, maka tubuh dapat menangkal radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Sehingga tubuh tidak mudah terserang penyakit [1,5].
Penggunaan ekstrak lembayung sebagai pasta gigi akan membantu mengobati penyakit gigi dan gusi [1]. Hal ini membuat masyarakat India menggunakan tanaman ini pada campuran pasta gigi.
Jamu yang terbuat dari daun tanaman lembayung digunakan oleh wanita pada daerah Nandi Selatan negara Kenya untuk meningkatkan jumlah ASI.
Jamu lembayung juga dapat digunakan sebagai ramuan untuk mengurangi sakit pada perut yang muncul setelah melahirkan [1].
Daun dan batang dari lembayung digunakan sebagai pengobatan anti kanker pada penderita melanoma (kanker kulit), leukimia (kanker darah) dan kanker mulut.
Contoh dari melanoma adalah adanya gejala yang muncul pada kulit berupa pertumbuhan tahi lalat yang terlihat tidak biasa di kulit [1].
Masyarakat yang tinggal di negara India menggunakan daun lembayung untuk menghilangkan insomnia.
Kondisi insomnia adalah keadaan dimana tubuh tidak sulit untuk tidur pada malam hari. Insomnia dapat menurunkan produktivitas dan menjadikan tubuh menjadi lemah.
Cara untuk mengobatinya adalah dengan cara mengaplikasikan daun lembayung pada kepala setengah jam sebelum mandi. Hal ini akan membuat tubuh menjadi segar dan akan memudahkan tubuh untuk tidur [1].
Salah satu cara yang digunakan untuk mengobati jerawat yang sering muncul adalah dengan menggunakan lembayung. Penggunaan lembayung sangat banyak ditemukan pada masyarakat India.
Begitu juga dalam pemanfaatannya sebagai obat jerawat. Pengobatan jerawat dilakukan dengan menggunakan lembayung.
Jerawat merupakan kondisi kulit yang tersumbat akibat tumpukan minyak dan kulit mati. Salah satu cara mengobati jerawat dari India adalah dengan membuat jus dari lembayung.
Sebelumnya, daun lembayung harus dicuci bersih, selanjutnya baru dihaluskan agar menjadi jus. Setelah itu jus lembayung dioleskan pada permukaan kulit yang terkena jerawat [1].
Lembayung bermanfaat untuk mengobati luka, anti kanker, sumber antioksidan, mengobati sakit gigi, mengobati susah tidur, menambah ASI pada ibu menyusui dan mengobati jerawat serta mengobati ulcer.
Meskipun lembayung memiliki kandungan vitamin dan mineral yang banyak, konsumsi lembayung juga dapat menimbulkan efek negatif pada tubuh, yakni penyakit kencing batu.
Kadar asam oksalat yang tinggi pada lembayung dapat menyebabkan penyakit batu di saluran kemih. Asam oksalat pada lembayung dengan porsi 100 gram adalah 60 sampai 84 mg [1].
Kandungan zat ini menimbulkan penyumbatan pada kantung kemih dan akan menyebabkan nyeri saat buang air kecil. Hal ini akan membuat kesehatan tubuh menjadi terganggu [1].
Pestisida digunakan oleh petani untuk menjaga kualitas lembayung dari serangan hama [6].
Pestisida yang digunakan untuk lembayung adalah pupuk nitrogen 90 kg N/ha or 120 kg. N/ha. Pupuk ini biasanya diberikan pada daun lembayung.
Apabila lembayung ditanam dengan kadar pestisida yang banyak, maka akan menimbulkan dampak bagi kesehatan.
Untuk mencegah risiko terpapar pestisida pada lembayung, disarankan untuk membersihkan pestisida dengan air mengalir sebelum dikonsumsi.[7].
Disarankan agar tidak mengonsumsi lembayung secara berlebihan karena akan menimbulkan penyumbatan kantung kemih.
Metode yang paling praktis untuk membuat lembayung sebagai menu makanan sehari-hari adalah dengan merebus lembayung dengan tambahan sedikit garam.
Kandungan antioksidan yang tinggi pada lembayung menjadikan sayuran ini cocok dikonsumsi apabila daya tahan tubuh sedang berkurang.
Lembayung juga dapat dikonsumsi dengan cara membuatnya sebagai bahan utama untuk sup. Untuk menambahkan variasi rasa, sup lembayung juga bisa ditambahkan dengan jagung dan berbagai sayuran lainnya.
Penduduk North Karnataka, India mengonsumsi lembayung dengan cara yang unik. Yakni dengan cara membuat roti dengan campuran daun lembayung yang telah direbus dengan tepung.
Roti ini akan dimakan dengan sup yang berasal dari air rebusan lembayung yang ditambahkan dengan bumbu rempah-rempah [1].
Lembayung dapat dikonsumsi dengan tiga cara, yakni direbus, dibuat menjadi sup dan dijadikan sebagai bumbu pada roti.
Menurut ahli, penyimpanan lembayung sebaiknya dilakukan pada kontainer yang kedap udara. Hal ini berguna untuk menjaga kondisi sekitar lembayung.
Karena apabila terjadi perubahan kondisi lingkungan pada lembayung, hal ini dapat mengubah kadar nutrisi pada tanaman ini [6].
Dalam penyimpanan di rumah kita dapat menyimpan wadah yang telah berisi dengan lembayung ke dalam kulkas agar sayuran ini dapat bertahan lama.
Lembayung memiliki nutrisi yang tinggi antara lain vitamin A, vitamin C, protein, dan Asam oksalat.
1). S A Deshmukh, D K Gaikwad. 2014. Journal of Applied Pharmaceutical Science Vol. 4 (01), pp. 153-165. A review of the taxonomy, ethnobotany, phytochemistry and pharmacology of Basella alba (Basellaceae).
2). F. B. Borokini, M T Olaleye, L Lajide. 2017. Bangladesh Journal of Scientific and Industrial Research 52(3), 201-208. Nutritional and chemical compositions of two underutilized Vegetables in Nigeria.
3). Mohammed Haneefa KP, Abraham A, Saraswathi R, Mohanta GP, Nayar C. 2012. Journal of Pharmaceutical Sciences and Research, 2012; 4: 1642-1648. Formulation and evaluation of herbal gel of Basella alba for wound healing activity.
4). Dong C, Hayashi K, Mizukoshi Y, Lee J, Hayashi, T. 2012. International Journal of Biological Macromolecules; 50: 245-259. Structures of acidic polysaccharides from Basella rubra L. and their antiviral effects.
5). Eryilmaz Acikgoz, Sevinc Adiloglu. 2018. Journal of Horticulture 5: 239. A Review on a New Exotic Vegetable for Turkey: Malabar Spinach (Basella alba L. or Basella rubra L.)
6). Singh M, Kumari R, Kotecha M. 2016. International Journal of Ayurveda and Pharmaceutical Chemistry Vol. 5 Issue 1. Basella rubra Linn. – A Review .
7). S A Deshmukh, D K Gaikwad. 2013. Research & Reviews: Journal of Crop Science and Technology Volume 2, Issue 3A. Review of the Package of Practices, Insects and Non-Insect Pests of Basella alba L.