Canola oil merupakan salah satu jenis minyak nabati yang banyak digunakan di berbagai jenis makanan. Kanola adalah tanaman biji-bijian penghasil minyak yang diproduksi dengan teknik persilangan tanaman. Nama Canola sendiri berasal dari kata “Canada” dan “ola”. Lebih dari 90% tanaman canola yang tumbuh di Amerika Serikat adalah produk GMO (genetically modified organism) [5].
Tanaman canola digunakan untuk membuat canola oil dan tepung kanola yang biasa digunakan sebagai pakan ternak. Canola oil dibuat menjadi margarin dan shortening melalui proses hidrogenasi. Canola oil juga dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti solar diesel dan komponen penyusun plasticizer untuk pembuatan ban [3].
Mari kita bahas beberapa kandungan nutrisi canola oil yang bermanfaat bagi kesehatan
Kandungan vitamin E pada canola oil sebesar 12 % dari total anjuran konsumsi per hari. Vitamin E berperan dalam mencegah kerusakan sel-sel tubuh akibat paparan radikal bebas. Vitamin E adalah potensial antioksidan yang berperan menjaga kesehatan kulit dan mata. [2]
Vitamin E mengandung antioksidan tokoferol yang bermanfaat bagi kesehatan mata. Tokoferol berperan positif terhadap ekspresi dan aktivitas molekul dan enzim pada sistem imun dan sel-sel inflamasi. Tokoferol dapat mengahalangi penggumpalan trombosit dan pelebaran pembulu darah [2].
Vitamin E dan vitamin K berperan dalam kesehatan kulit seperti mencegah timbulnya jerawat, garis halus, kerutan, noda dan flek. Selain untuk memasak, minyak canola juga bisa digunakan untuk penggunaan luar. Campurkan canola oil dengan beberapa tetes minyak esensial dan oleskan sebagai minyak tubuh. Campuran tersebut berfungsi melembabkan dan menyehatkan kulit Anda [1].
Kandungan vitamin K pada canola oil sebesar 12 % dari total anjuran konsumsi per hari. Vitamin K merupakan vitamin yang digunakan oleh tubuh dalam mencegah pendarahan. [3]
Vitamin K dapat membantu mencegah terjadinya penyempitan pembulu darah, stroke dan mempercepat pembekuan darah. Vitamin E dan K juga berfungsi mengurangi ketombe dan memperkuat jaringan rambut kering dan rapuh [3].
Canola oil memiliki kandungan asam lemak jenuh yang rendah dengan komposisi asam lemak tak jenuh tunggal 64% dan asam lemak tak jenuh ganda 28%. Penyusun asam lemak tak jenuh ganda adalah asam linoleat 21% atau lebih dikenal sebagai asama lemak omega-6 dan 11% alpha linolenic acid (ALA) [4].
ALA digunakan oleh penganut plant based sebagai sumber asam lemak omega-3 yang berperan dalam menjaga kesehatan jantung dan otak, meredakan kekakuan sendi serta mencegah terjadinya inflamasi.[8]
Selain itu, ALA juga bermanfaat untuk mengurangi resiko patah tulang dan menjaga gula darah tetap stabil sehingga terlindung dari diabetes tipe 2. Apabila dikonsumsi secara teratur, canola oil dapat meningkatkan sensitivitas insulin hingga 9%. Kondisi tersebut baik bagi orang yang memiliki kadar gula darah yang tinggi maupun normal [8].
Selain ALA , salah satu jenis asam lemak omega-3 adalah docosahexaenoic acid (DHA) dan eicosapentaenoic acid (EPA). Kandungan DHA pada canola oil dapat membantu menurunkan tekanan darah pada orang dengan ukuran pinggang yang besar dan faktor resiko penyakit jantung. [4]
DHA juga berperan dalam perkembangan otak dan membuat otak berfungsi secara normal. EPA berperan dalam membantu mengurangi peradangan dan mengurangi depresi [4].
Kandungan asam lemak tak jenuh tunggal maupun ganda dapat membantu menurunkan nilai LDL, triasilgliserol dan mengatur kadar kolesterol pada anak-anak dan remaja dengan hiperkolesterolemia. [4]
Efek positif ini dirasakan setelah mengkonsumsi canola oil selama 5 bulan yang dibersamai dengan konsumsi buah dan sayur yang banyak serta konsumsi ikan dan daging per minggu. Canola oil juga memiliki efek jangka panjang terhadap peningkatan sirkulasi lemak di dalam tubuh [4].
Canola oil akan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan jika dikonsumsi lebih dari 30 hari. Efek positif ini lebih nyata dirasakan oleh orang yang berusia 50 tahun ke atas [7].
Asam lemak omega-6 merupakan asam lemak esensial yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh. Asam lemak ini berperan dalam penyediaan energi. Canola oil dan minyak bunga sawi secara signifikan dapat meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi rasa lapar dibandingkan dengan minyak sayur lainnya. Hal ini dapat terjadi karena canola oil dapat meningkatkan kadar cholecystokinin yang berfungsi memberi efek kenyang pada ileum atau bagian akhir pada usus halus [4].
Beberapa asam lemak omega-6 dapat mengobati penyakit kronis. Mengkonsumsi suplemen dari asam lemak omega-6 dalam bentuk asam linoleat terkonjugasi, dapat membantu mengurangi massa lemak pada tubuh manusia dan menurunkan berat badan sehingga dapat menurunkan risiko sindrom metabolik. Sindrom metabolik adalah kumpulan dari berbagai gangguan kesehatan yang terjadi secara bersamaan [6].
Selain bermanfaat bagi kesehatan, canola oil juga memiliki efek samping yang harus diwaspadai seperti berikut ini
Canola oil yang dijadikan margarin dan shortening dibuat melalui proses hidrogenasi. Hidrogenasi adalah sebuah proses di mana molekul hidrogen dipompa ke dalam minyak untuk mengubah struktur kimianya. [3]
Proses ini dapat memperpanjang umur simpan tetapi juga dapat menciptakan lemak trans buatan. Lemak trans buatan berbahaya bagi kesehatan yang dapat dikaitkan dengan penyakit jantung [3].
Canola oil sebagai makanan olahan cenderung mengandung omega-6 yang lebih banyak secara ekstrim daripada omega-3. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan yang berujung pada meningkatnya inflamasi. [3]
Selain itu, ketidakseimbangan tersebut berkaitan dengan kondisi kronik seperti alzheimer, obesitas dan penyakit jantung. Oleh karena itu, apabila Anda mengkonsumsi canola oil sebaiknya Anda mengurangi konsumsi makanan olahan lainnya agar kandungan omega-6 dapat dikontrol. Ratio perbandingan omega-3 dan omega-6 yang terbaik adalah 1:1 [3].
1. Anonim. Beauty Benefits of Canola Oil You Didn’t Know about. The Healthsite.com; 2019.
2. Helen M Rasmussen dan Elizabeth J Johnson. Nutrients for the Aging Eye. Clinical Interventions in Aging Vol.8; 2013.
3. Jillian Kubala, MS, RD. Is Canola Oil Healthy? All You need to Know. Healthline; 2019.
4. Lin Lin, Hanja Allemekinders, Angela Dansby, Lisa Campbell, Shaunda Durance-Tod, Alvin Berger, and Peter JH Jones. Evidence of Health Benefits of Canola Oil. Nutrition Reviews Vol. 71(6):370–385; 2013.
5. Meredith G. Schafer, Andrew A. Ross, Jason P. Londo, Connie A. Burdick, E. Henry Lee , Steven E. Travers, Peter K. Van de Water, Cynthia L. Sagers. The Establishment of Genetically Engineered Canola Populations in the U.S. PLoS ONE 6(10): e25736; 2011.
6. Ruairi Robertson, PhD dan Amy Richter, RD. Omega-3-6-9 Fatty Acids: A Complete Overview. Healthline; 2020.
7. Saeed Ghobadi, Zahra Hassanzadeh-Rostami, Fatemeh Mohammadian, Morteza Zare & Shiva Faghih. Effects of Canola Oil Consumption on Lipid Profile: A Systematic Review and Meta-Analysis of Randomized Controlled Clinical Trials, Journal of the American College of Nutrition, 38:2, 185-196; 2019.
8. Sujatha Rajaram. Health benefits of plant-derived α-linolenic acid. The American Journal of Clinical Nutrition Vol. 100, Pages 443S–448S; 2014.