Daun dill atau yang sering disebut sebagai tanaman dill merupakan sayur daun berwarna hijau. Selain sebagai bahan masakan, daun dill banyak memiliki manfaat kesehatan yang luar baisa. Daun dill masih berkerabat dengan daun seledri dan mempunyai nama ilmiah Antheum graveolens. [1]
Daun dill merupakan rempah yang dapat dijumpai dalam masakan Eropa dan Asia. Daun dill mempunyai rasa yang manis dan seperti rumput. Daun ini sering kali dipadukan dengan salmon, kentang, dan saus dengan bahan dasar yogurt. [2]
Daun dill telah digunakan secara tradisional sejak dahulu untuk mengobati gangguan sistem pencernaan, demam, peradangan, penyakit akibat infeksi, dan lainnya. Rempah ini digunakan dalam pengobatan tradisonal Asia dan India (Ayurveda). [3]
Daftar isi
Daun dill segar diperlengkapi dengan kandungan gizi seperti vitamin A, vitamin C, vitamin D, riboflavin, mangan, folat, zat besi, tembaga, kalium, magnesium, seng, dan serat makanan. Berikut ini kandungan zat gizi dalam 100 gram daun dill. [1,4]
| Zat Gizi | Jumlah |
| Air | 7,7 gram |
| Energi | 1276 kJ |
| Protein | 15,98 gram |
| Lemak total | 14,54 gram |
| Serat | 21,1 gram |
| Kalsium | 1516 mg |
| Zat besi | 16,33 mg |
| Magnesium | 256 mg |
| Fosfor | 277 mg |
| Kalium | 1186 mg |
Daun dill mempunyai beragam manfaat bagi kesehatan di antaranya mengendalikan diabetes, meningkatkan sistem pencernaan, menguatkan tulang, mencegah infeksi, dan mengurangi insomnia. [1]
Di dalam daun dill terdapat senyawa bioaktif eugenol. Senyawa ini memiliki sifat anti diabetes. Konsumsi segar daun dill meningkatkan produksi hormon insulin yang berasal dari sel beta pankreas
Secara luas, daun dill membantu mengurangi pemecahan pati menjadi glukosa. Sebagai hasilnya, mencegah lonjakan kadar gula sehabis makan. [1]
Selain bertindak sebagai penambah selera makan, daun dill mempunyai ciri anti kembung. Daun dill yang masih segar bila dikonsumsi akan mengurangi pembentukan gas di dalam saluran pencernaan sehingga mengurangi begah, buang angin, dan distensi perut. [1]
Di dalam daun dill, ditemukan antioksidan dalam jumlah yang kaya. Antioksidan yang ditemukan di dalam daun dill termasuk flavonoid, tannin, dan terpenoid. Selain itu, antioksidan lain yang juga kuat ditemukan di dalam daun dill adalah vitamin C. [2]
Flavonoid yang ditemukan di dalam daun dill mempunyai sifat antoksidan kuat dan anti peradangan. Kedua sifat ini membuat daun dill memiliki manfaat melindungi kesehatan jantung. Selain itu, studi pada hewan juga memiliki efek menurunkan kolesterol dan trigliserida. [2]
Daun dill mengandung vitamin B kompleks dan flavonoid akan meningkatkan sekresi enzim dan hormon tertentu yang mempunyai efek menenangkan dan membuat kantuk. Oleh karena itu, konsumsi daun dill membantu Anda mendapatkan tidur yang nyenyak. [4]
Kandungan kalsium di dalam dill dapat berperan andil dalam memenuhi kecukupan kalsium tubuh. Sebagai akibatnya, mampu membantu memerangi faktor yang dapat membuat Anda mengalami kehilangan sel tulang atau mengurangi kepadatan massa tulang. [4]
Adanya kandungan antioksidan dan vitamin C di dalam daun dill telah digunakan sejak masa kuno untuk memerangi kuman penyakit dan melindungi tubuh dari bermacam infeksi. Tidak hanya menghilangkan bakteri saja, daun dill juga dapat mengatasi dan menyembuhkan luka. [1]
Daun dill mengandung monoterpene dalam jumlah yang banyak khususnya dalam bentuk d-limonene. Senyawa monoterpene dikaitkan dengan sifat antijamur, antivirus, antikanker, dan anti peradangan.
Sedangkan senyawa d-limonene secara khusus membantu tubuh melindungi dari kanker usus besar, kanker payudara, dan kanker paru-paru. [2]
Daun dill telah lama dihubungkan dengan sifat antimikrobanya. Oleh karena itu, daun dill yang sering dikonsumsi dalam makanan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam memerangi kuman penyakit dan infeksi pada luka terbuka. [4]
Daun dill dapat bertindak sebagai agen karminatif dan sedatif. Cegukan dapat disebabkan oleh gas yang terperangkap dalam saluran cerna dan bergerak ke atas. Bila penyebab cegukan adalah ini, sifat daun dill sebagai agen karminatif dapat mengatasinya. [4]
Menurut para peneliti, konsumsi daun dill secara umum adalah hal yang aman. Akan tetapi, pada kasus yang langka konsumsi daun dill dapat berujung pada reaksi alergi, mual, diare, biduran pada mulut, urtikaria pada lidah, dan pembengkakan pada kerongkongan. [3]
Orang yang mengalami alergi terhadap wortel kemungkinan besar akan mengalami alergi juga terhadap daun dill. Beberapa kondisi lain yang membuat konsumsi daun dill menjadi tidak aman misalnya pada ibu yang sedang hamil dan menyusui. [3]
Penggunaan daun dill pada kulit dapat menyebabkan iritasi, dan meminum jus daun dill membuat Anda lebih sensitif terhadap sinar matahari. Selain itu, orang dengan diabetes yang mengonsumsi obat lithium dan mereka yang akan menjalani operasi dalam 2 minggu harus konsultasi pada dokter sebelum mengonsumsi daun dill sebagai obat. [3]
Daun dill mempunyai sedikit aroma jeruk. Rempah ini banyak digunakan dalam masakan Eropa dan Asia. Daun dill segar yang baru saja dirajang atau ditumis meruapakan tambahan luar biasa pada salad hijau. Daun dill juga bisa digunakan untuk menyiapkan sup dan saus. [1]
Anda bisa menambahkan daun dill pada masakan berikut: [2]
Bila Anda membeli daun dill dalam kondisi segar di tempat perbelanjaan, Anda harus membungkusnya dengan tisu toilet begitu sesampainya di rumah. Bungkus dengan longgar dan tempatkan di dalam plastik. Setelah itu, simpan di dalam lemari pendingin. Daun dill Anda akan tahan selama 1-2 hari. [3]
1. Anonim. Dill Leaves: Astonishing Benefits Of Adding This Nutritious Herb To Your Diet. Netmeds; 2020.
2. Miho Hatanaka & Kelli McGrane. All You Need to Know About Dill. Healthline; 2020.
3. Malia Frey & Melissa Rifkin. The Health Benefits of Dill. Very Well Fit; 2021.
4. Meenakshi Nagdeve & Vanessa Voltolina. 11 Health Benefits Of Dill. Organic Facts; 2021.