Tanaman endive memang belum populer di Indonesia. Tanaman endive merupakan satu family dengan sawi-sawian. Walau belum populer, tanaman ini ternyata mengandung banyak manfaat bagi kesehatan manusia, khususnya bagian pencernaan.
Tanaman yang memiliki nama lain andewi ini, mengandung tinggi vitamin dan mineral serta serat. Oleh karena itu, tidak heran jika tanaman ini mengandung berbagai manfaat bagi kesehatan manusia. Berikut penjelasannya:
Daftar isi
Vitamin A dan vitamin C yang terkandung dalam tanaman endive merupakan sumber antioksidan bagi tubuh manusia. Kandungan vitamin A dalam tanaman endive adalah sebanyak 2167 IU dan vitamin C adalah sebanyak 6,5 mg [4].
Antioksidan merupakan zat yang penting dan harus ada dalam tubuh. Tubuh manusia akan menghasilkan radikal bebas sebagai sisa dari proses metabolisme tubuh. Radikal bebas ini dapat menyebabkan kerusakan sel-sel dalam tubuh [4].
Radikal bebas adalah molekul elektron yang tidak memiliki pasangan. Molekul ini akan berbahaya apabila mencari elektron lain untuk berikatan [5].
Radikal bebas ini adakan bersifat reaktif dan merusak molekul dalam tubuh. Dengan demikian, molekul-molekul dalam tubuh dapat mengalami kerusakan [5].
Radikal bebas dapat bersumber dari hal-hal berikut ini [5]:
Dampak buruk dari radikal bebas antara lain adalah kerusakan dan, kerusakan jaringan, dan penyakit kronis. Dampak radikal bebas dapat dicegah dengan bantuan antioksidan di dalam tubuh [5].
Antioksidan bekerja sebagai pasangan elektron untuk radikal bebas sehingga radikal bebas tidak merusak struktur molekul lain. Antioksidan juga mampu menghambat pertumbuhan struktur karsinogenik [4].
Struktur karsinogenik adalah struktur molekul atau zat yang dapat menyebabkan kanker pada tubuh. Struktur karsinogenik ini akan merubah struktur DNA dan mengganggu proses-proses biologisnya sehingga fungsi biologisnya juga terganggu [4].
Tanaman endive mengandung vitamin K yang sangat tinggi yaitu sebanyak 231 mcg atau 289% dari kebutuhan harian manusia. Kandungan vitamin K yang tinggi ini membuat tanaman endive sangat baik dikonsumsi oleh wanita dan penderita anemia [1].
Vitamin K adalah vitamin dalam tubuh yang termasuk dalam golongan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin K dibagi menjadi dua yaitu vitamin K1 (berasal dari produk nabati) dan vitamin K2 (berasal dari produk hewani) [1].
Salah satu fungsi vitamin K adalah berperan dalam pembekuan darah. Proses pembekuan darah memerlukan berbagai protein tertentu serta vitamin K. Proses pembekuan darah inilah yang mampu mencegah pendarahan berlebihan dan tidak terkontrol [1].
Vitamin K berperan mengaktifkan agen-agen dalam proses pembekuan darah seperti protrombin dan inhibitor koagulasi [1].
Protrombin adalah senyawa glikoprotein yang diproduksi oleh hati. Sintesis protrombin sangat dibantu oleh vitamin K. Inhibitor koagulasi adalah zat yang menghambat terjadinya penggumpalan darah [6].
Vitamin A yang terkandung dalam tanaman endive merupakan antioksidan yang mampu mengangkal radikal bebas di retina dan lensa mata [2,4].
Tingginya vitamin A yang dikandung oleh tanaman endive menjadikannya sangat bermanfaat bagi kesehatan mata. Vitamin A mampu mencegah terjadinya degenerasi makula dan katarak [2].
Degenerasi makula adalah gangguan penglihatan yang biasanya dikaitkan dengan faktor usia. Namun bukan berarti penyakit ini tidak dapat menyerang kaum muda [7].
Degenerasi makula merupakan penyakit progresif pada mata yang akan semakin memburuk seiring bertambahnya usia. Penderita degenerasi makula mengalami penurunan kualitas penglihatan sehingga melihat objek dengan buram [7].
Katarak adalah suatu kelainan penglihatan dengan kondisi lensa mata yang keruh dan berawan. Penyakit katarak ini akan dapat mengganggu penglihatan bila tidak diatasi mulai dini. Hal ini karena katarak dapat berkembang dan semakin menutupi penglihatan [8].
Beberapa gejala yang dirasakan oleh penderita katarak adalah sebagai berikut [8]:
Tanaman endive (khususnya bagian daun) memiliki kandungan bioaktif seperti inulin yang sangat membantu menjaga kesehatan pencernaan. Zat inulin ini bersifat prebiotik yang merupakan bakteri baik dalam proses pencernaan di usus [9].
Selain itu, serat inulin dalam tanaman endive ini mampu menurunkan berat badan. Pasalnya, dengan rutin mengonsumsi tanaman endive akan mampu membuat tubuh merasa lapar lebih lama. Hal ini disebabkan karena inulin membuat penyerapan karbohidrat menjadi lebih lama [9].
Tanaman endive mengandung mineral mangan sebanyak 21% dari persentase kebutuhan harian manusia. Mangan atau yang lebih dikenal dengan manganese berperan dalam metabolisme di dalam tubuh [3].
Manganese berperan sebagai metaloenzim dalam metabolisme. Metaloenzim adalah zat atau senyawa metal yang berperan sebagai kofaktor yang mampu berikatan dengan molekul [3].
Dengan adanya metaloenzim seperti manganese dalam tubuh mampu mempercepat proses pemecahan molekul nutrisi seperti karbohidrat, lemak, dan protein serta membantu dalam pembentukan energi [3].
Tanaman endive merupakan jenis tanaman sawi-sawian yang segar dan teksturnya renyah sehingga cocok dijadikan sebagai salad. Gunakan tanaman endive untuk menggantikan beberapa sayuran yang biasanya digunakan sebagai salad atau dengan menambahkannya.
Tanaman endive ini juga dapat dijadikan sebagai sayuran dalam sandwich dipadukan dengan bahan-bahan lainnya seperti tomat, timun, daging, dan roti. Sandwich berisi tanaman endives ini dapat dikonsumsi oleh anak-anak.
Selain dikonsumsi secara mentah, tanaman endive juga dapat dikonsumsi dengan cara ditumis. Berikut ini adalah cara memasak tumis tanaman endive:
Tanaman endive memang memiliki banyak manfaat yang baik bagi kesehatan. Namun, apabila dikonsumsi secara tidak tepat dan berlebihan dapat menyebabkan berbagai efek samping, diantaranya [10,11]:
1. Rasha Khatib, Maja Ludwikowska, Daniel M Witt, Jack Ansell, Nathan P Clark, Anne Holbrook, Wojtek Wiercioch, Holger Schünemann, Robby Nieuwlaat. Vitamin K for Reversal of Excessive Vitamin K Antagonist Anticoagulation: A Systematic Review and Meta-analysis. 3(5):789-796. Blood Advances; 2019.
2. D Sklan. Vitamin A in Human Nutrition. 11(1):39-55. Progress in food and nutrition science; 1987.
3. Pan Chen, Julia Bornhorst, Michael Aschner. Manganese Metabolism in Humans. 23:1655-1679. Frontiers in Biosience; 2018
4. Duy Quang Dao, Thi Chinh Ngo, Nguyen Minh Thong, Pham Cam Nam. Is Vitamin A an Antioxidant or a Pro-oxidant?. 121(40):9348-9357. The Journal of Physical Chemistry; 2017.
5. Miral Dizdaroglu, Pawel Jaruga. Mechanisms of free radical-induced damage to DNA. 46(4):382-419. Free Radical Research; 2012.
6. S J Degen, W Y Sun. The Biology of Prothrombin. 8(2):203-24. Critical Review in Eucariotyc Gene Expression; 1998.
7. F G Holz. Autofluorescence imaging of the macula. 98(1):10-8. Ophthalmologe; 2001.
8. Penny A Asbell, Ivo Dualan, Joel Mindel, Dan Brocks, Mehdi Ahmad, Seth Epstein. Age-related cataract. 365(9459):599-609. Lancet; 2005.
9. Iwona Mentel, Ewa Cieślik, Anna Sadowska-Rociek. Healthy properties of endive (Cichorium endivia L.) Depending on the Variety and Vegetative of Season. 4: 118-121. Journal Microbiology Biotechnology and Food Sciences; 2015.
10. Zeinab HK, Daw I, Mrzouk M. Effect of Cichorium endivia Leaves on Some Biochemical Parameters in Streptozotocin-induced Diabetic Rats. 5(7):387-396. Australian Journal of Basic and Applied Sciences; 2011.
11. Ki-Hyun Kim, Ehsanul Kabir, Shamin Ara Jahan. Exposure to Pesticides and the Associated Human Health Effects. 575:525-535. The science of the Total Environment; 2017.