Teh mawar mungkin lebih jarang terdengar dan dikonsumsi dibandingkan dengan teh hijau, teh hitam, dan beberapa jenis teh populer lainnya.
Namun, teh mawar adalah salah satu jenis minuman herbal aromatik yang juga memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh [1].
Terbuat dari kelopak dan kuncup bunga mawar, teh ini memiliki rasa yang bervariasi karena jenis bunga mawar pun sangat beragam [1].
Beberapa di antaranya tergolong manis, namun beberapa lainnya lebih pahit; tapi terlepas dari rasanya, berikut ini adalah manfaat minum teh mawar yang perlu diketahui.
Daftar isi
Minum teh mawar salah satunya bermanfaat bagi penurunan berat badan secara sehat dan alami [1,2].
Beberapa hasil penelitian menunjukkan keterkaitan antara kenaikan berat badan dengan adanya risiko inflamasi atau peradangan dalam tubuh [4,5].
Sementara itu, teh mawar memiliki sifat anti-inflamasi atau antiradang yang siap melawan berbagai efek radang [4,5].
Dengan sifat anti-inflamasi dari teh mawar dalam melawan radang, otomatis teh mawar juga dapat menurunkan risiko berat badan naik dan obesitas [4,5].
Tidak sekadar mencegah, mengonsumsi teh mawar rutin dengan diimbangi pola hidup sehat tentu mampu menurunkan berat badan [4,5].
Namun jika ingin memperoleh manfaat ini, konsumsi teh mawar sebaiknya tanpa diberi pemanis berlebihan.
Penelitian mengenai efek teh mawar dalam menurunkan berat badan memang masih terbatas, namun bukti anekdotal menunjukkan bahwa minum 4-5 cangkir teh mawar rutin setiap hari membantu berat badan turun dengan aman [6].
Minum lebih dari 2 atau bahkan 4 cangkir teh mawar setiap hari tidak berbahaya karena teh mawar pada dasarnya terbuat dari air [1].
Ditambah dengan tidak adanya kandungan kafein di dalam teh mawar, teh ini aman dikonsumsi secara sering karena mampu memenuhi kebutuhan cairan tubuh [1].
Ketika tubuh kurang cairan, maka gejala dehidrasi pun timbul, seperti sakit kepala, mulut kering, kulit kering, detak jantung cepat, tekanan darah rendah, cepat lelah, hingga otot kram [7].
Oleh sebab itu, minum teh mawar bisa menjadi alternatif dari air putih untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi. Ini juga menjadi alasan mengapa minum teh mawar bisa menjadi alternatif untuk kopi maupun teh, sehingga tubuh jauh lebih sehat [6,8].
Pemenuhan kebutuhan cairan tubuh juga otomatis mendukung penurunan berat badan karena proses metabolisme tubuh yang semakin maksimal [6,8].
Metabolisme meningkat hingga 30% ketika minum 500 ml air saja; jadi teh mawar pun menawarkan manfaat yang sama dengan air putih [6].
Kelopak bunga mawar yang dibuat menjadi teh memiliki kandungan antioksidan dan sitotoksik yang telah terbukti secara ilmiah [9,10].
Selain itu, kelopak bunga mawar juga memiliki sifat anti mutagenik yang artinya mampu menurunkan risiko kanker pada pengonsumsi teh mawar [11].
Sifat antioksidan pada sumber makanan maupun minuman sangat penting dalam melawan efek radikal bebas yang terlepas pada saat stres oksidatif terjadi [11,12].
Seringkali stres oksidatif dan efek radikal bebas yang menyerang tidak disadari sehingga risiko penyakit sistemik kronis semacam kanker tiba-tiba sudah ada dan serius [11,12].
Oleh sebab itu, mengonsumsi teh mawar secara rutin sama dengan menghambat dan melawan sel-sel kanker di dalam tubuh sejak dini [1,2].
Minuman harian yang banyak orang tak bisa lepaskan adalah kopi di mana kandungan kafein di dalamnya sangat tinggi [9,13].
Sekalipun kini tersedia kopi decaf (decaffeinated coffee) yang kandungan kafeinnya sangat rendah atau bahkan tidak ada sama sekali, rata-rata orang masih tertarik dengan kopi berkafein [14].
Teh pun demikian, namun teh mawar berbeda; karena bebas kafein maka pengonsumsi tidak akan mengalami efek samping dari asupan kafein, seperti jantung berdebar, gugup dan kecemasan berlebih [15].
Ini menjadi alasan mengapa teh mawar bisa menjadi pengganti minuman berkafein bagi yang ingin hidup sehat dan terbebas dari rasa cemas dan gelisah [1,15].
Karena minum teh mawar berpengaruh pada penurunan kadar stres dan kecemasan, maka bagi orang-orang yang menderita insomnia dan gangguan tidur karena masalah psikis dapat mengonsumsinya [15].
Aromaterapi mawar bahkan diketahui efektif dalam meningkatkan kualitas tidur dan juga memperbaiki suasana hati [16].
Ekstrak mawar pun telah diteliti pada tikus-tikus besar yang kurang tidur dan hasilnya mampu mengatasi masalah tidur tersebut [3,16].
Kurang tidur atau sulit tidur seringkali disebabkan oleh ketegangan pikiran, stres berat dan berkepanjangan, hingga depresi [3,16].
Dengan minum teh mawar, tubuh dan pikiran diharapkan jauh lebih rileks sehingga pengonsumsi bisa tidur lebih nyenyak dan berkualitas [3,16].
Kram saat menstruasi serta beberapa gejala tak nyaman lainnya memang membuat beberapa wanita tak tahan [17,18].
Teh mawar adalah satu penawar terbaik dan peminimalisir risiko ketidaknyamanan yang disebabkan oleh menstruasi [17,18].
Ekstrak mawar mampu menjadi pereda rasa sakit selama menstruasi sekaligus mengatasi dysmenorrhea [17,18].
Sebuah studi telah meneliti hal ini dan menunjukkan bahwa efek teh mawar dan ekstrak mawar mampu meningkatkan kesehatan selama menstruasi pada 130 perempuan [17].
130 orang partisipan ini diminta meminum teh mawar dan kemudian para peneliti mengobservasi dan menganalisa selama 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan [17].
Efek saat menstruasi yang dialami oleh para partisipan perempuan ini setelah meminum teh mawar adalah [17] :
Karena aman dan sederhana dalam pembuatannya, teh ini layak dicoba untuk dikonsumsi agar menstruasi tidak lagi membuat para perempuan menderita.
Teh mawar yang dikonsumsi rutin mampu mengurangi risiko oksidasi lemak dan protein pada sel-sel rambut di mana hal ini dibuktikan oleh sebuah studi yang dilakukan di Korea Selatan [19].
Sifat anti-alergi dan antioksidan pada kelopak mawar merah muda dan mawar putih adalah yang paling tinggi [19].
Fitokimia tersebut menghambat sekresi minyak atau sebum, yang artinya risiko masalah kulit kepala (berminyak dan gatal) akan sangat berkurang [19].
Teh mawar dalam menjaga kondisi sel-sel rambut dari dalam dengan mengonsumsinya rutin, namun menjadikannya sebagai campuran pada produk perawatan rambut juga merupakan cara efektif lainnya [19].
Pada kelopak mawar juga terdapat kandungan ellagitannin dan epigallocatechin gallate yang mampu menjadi pencegah dermatitis seboroik maupun kerontokan rambut [19].
Oleh karena itu, minum langsung atau terapkan teh mawar ke rambut dan kulit kepala untuk memperoleh manfaat bagi kesehatan rambut [2].
Bunga mawar spesies Rosa damascena dapat diambil ekstraknya untuk menurunkan risiko penyakit diabetes [2,20].
Efek dari ekstrak spesies mawar ini pun telah diteliti dan hasilnya ditemukan bahwa terdapat sifat antidiabetik sehingga mampu menurunkan kadar gula darah [20].
Tidak hanya itu, teh mawar memiliki kandungan polifenol berkadar tinggi sehingga khasiatnya sangat besar dalam menurunkan risiko penyakit kronis [12,21,22].
Penyakit kronis yang dimaksud adalah diabetes maupun penyakit kardiovaskular (gangguan pada jantung) [12,21,22].
Teh mawar bermanfaat pula dalam mengatasi gangguan pencernaan, terutama sembelit atau sulit buang air besar [3,23].
Mawar sebenarnya telah digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional di Iran sejak lama sebagai laksatif yang bertujuan melancarkan buang air besar [3,23].
Ekstrak Rosa damascena yang direbus juga menunjukkan efek laksatif terhadap tikus besar yang diteliti [24].
Meminum teh mawar secara rutin dapat memaksimalkan gerakan usus dan membuat feses lebih mudah dikeluarkan dari dalam tubuh [3,24].
Teh mawar adalah jenis teh herbal yang juga dapat diandalkan untuk meningkatkan imun tubuh [1,2,3,9].
Salah dua kandungan terbaiknya adalah vitamin C dan antioksidan sehingga produksi sel-sel darah putih untuk melawan infeksi terproduksi optimal [1,2,3,9].
Bahkan antioksidan dari teh mawar mampu menurunkan risiko stres oksidasi yang biasanya memengaruhi imun tubuh secara negatif [1,2,3,9].
Tips Membuat Teh Mawar
Terdapat 2 opsi dalam membuat teh mawar, menggunakan mawar segar dan mawar yang sudah dikeringkan [2].
Jika ingin membuat teh dengan kelopak mawar kering, maka berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan [2] :
Berapa banyak konsumsi teh mawar dalam sehari yang diperbolehkan?
Konsumsi teh mawar yang paling dianjurkan adalah tidak lebih dari 5 cangkir per hari; itu artinya, maksimal hanya boleh 5 cangkir saja [2].
Belum ada penelitian mengenai rekomendasi konsumsi teh mawar maupun pembatasannya [2].
Namun untuk menghindari efek samping dari konsumsi berlebihan, sebaiknya batasi hingga 5 cangkir saja per hari [2].
Apakah mengonsumsi teh mawar ada efek samping?
Ya, ada; seperti konsumsi teh jenis lain, terlalu berlebihan tentu kurang baik bagi tubuh [2].
Karena mampu memperlancar buang air besar, kelebihan asupan teh mawar justru bisa menyebabkan mual, pusing, hingga diare [2,3].
Namun sebenarnya, ekstrak mawar sendiri sama sekali aman; asalkan digunakan sesuai kebutuhan maka tidak akan terlalu berefek bagi tubuh [2].
1. Elise Mandl, BSc, Msc, APD & Adda Bjarnadottir, MS, RDN (Ice). What Is Rose Tea? Benefits and Uses. Healthline; 2019.
2. Staci Gulbin, MS, MEd, RD, LDN & Ravi Teja Tadimalla. 8 Potential Health Benefits Of Drinking Rose Tea. Style Craze; 2022.
3. John Staughton (BASc, BFA) & Vanessa Voltolina (MS, RD). 8 Surprising Benefits Of Rose Tea. Organic Facts; 2021.
4. Valiollah Hajhashemi, Alireza Ghannadi, & Mohammad Hajilooa. Analgesic and Anti-inflammatory Effects of Rosa damascena Hydroalcoholic Extract and its Essential Oil in Animal Models. Iranian Journal of Pharmaceutical Sciences; 2010.
5. Rohit Kumar, Vinod Nair, Yogendra Kumar Gupta & Surender Singh. Anti-inflammatory and anti-arthritic activity of aqueous extract of Rosa centifolia in experimental rat models. International Journal of Rheumatic Diseases; 2017.
6. Michael Boschmann, Jochen Steiniger, Uta Hille, Jens Tank, Frauke Adams, Arya M Sharma, Susanne Klaus, Friedrich C Luft, & Jens Jordan. Water-induced thermogenesis. The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism; 2003.
7. Barry M. Popkin, Kristen E. D’Anci, & Irwin H. Rosenberg. Water, Hydration and Health. HHS Public Access; 2011.
8. Elizabeth A Dennis, Ana Laura Dengo, Dana L Comber, Kyle D Flack, Jyoti Savla, Kevin P Davy, & Brenda M Davy. Water consumption increases weight loss during a hypocaloric diet intervention in middle-aged and older adults. Obesity (Silver Spring); 2010.
9. Yakov Vinokur, Victor Rodov, Natalie Reznick, Genady Goldman, Batia Horev, Nakdimon Umiel, & Haya Friedman. Rose Petal Tea as an Antioxidant-rich Beverage: Cultivar Effects. Journal of Food Science; 2006.
10. Renata Nowak, Marta Olech, Lukasz Pecio, Wiesław Oleszek, Renata Los, Anna Malm, & Jolanta Rzymowska. Cytotoxic, antioxidant, antimicrobial properties and chemical composition of rose petals. Journal of the Science of Food and Agriculture; 2014.
11. Sanjeev Kumar, Satyendra Gautam, & Arun Sharma. Identification of antimutagenic properties of anthocyanins and other polyphenols from rose (Rosa centifolia) petals and tea. Journal of Food Science; 2013.
12. Yu-Jie Zhang, Ren-You Gan, Sha Li, Yue Zhou, An-Na Li, Dong-Ping Xu & Hua-Bin Li. Antioxidant Phytochemicals for the Prevention and Treatment of Chronic Diseases. Molecules; 2015.
13. A Smith. Effects of caffeine on human behavior. Food and Chemical Toxicology; 2002.
14. National Coffee Association of U.S.A. All About Decaffeinated Coffee. National Coffee Association of U.S.A; 2022.
15. Hiroshi Ueno, Atsumi Shimada, Shunsuke Suemitsu, Shinji Murakami, Naoya Kitamura, Kenta Wani, Yosuke Matsumoto, Motoi Okamoto, Yuko Fujiwara & Takeshi Ishihara. Anti-stress effects of the hydroalcoholic extract of Rosa gallica officinalis in mice. Heliyon; 2019.
16. Ju-Ryun Na, Dool-Ri Oh, SeulHee Han, Yu-Jin Kim, EunJin Choi, Donghyuck Bae, Dong Hwan Oh, Yoo-Hyun Lee, Sunoh Kim & Woojin Jun. Antistress Effects of Rosa rugosa Thunb. on Total Sleep Deprivation-Induced Anxiety-Like Behavior and Cognitive Dysfunction in Rat: Possible Mechanism of Action of 5-HT6 Receptor Antagonist. Journal of Medicinal Food; 2016.
17. Ying-Fen Tseng, Chung-Hey Chen, & Yi-Hsin Yang. Rose tea for relief of primary dysmenorrhea in adolescents: a randomized controlled trial in Taiwan. Journal of Midwifery & Women's Health; 2005.
18. Soheila Bani, Shirin Hasanpour, Zeinabalsadat Mousavi, Parvin Mostafa Garehbaghi & Morteza Gojazadeh. The Effect of Rosa Damascena Extract on Primary Dysmenorrhea: A Double-blind Cross-over Clinical Trial. Iranian Red Crescent Medical Journal; 2014.
19. Yu Ri Kim, Jeong-Hwan Kim, Hong-Ju Shin, Yong Beom Choe, Kyu Joong Ahn, & Yang Won Lee. Clinical Evaluation of a New-Formula Shampoo for Scalp Seborrheic Dermatitis Containing Extract of Rosa centifolia Petals and Epigallocatechin Gallate: A Randomized, Double-Blind, Controlled Study. Annals of Dermatology; 2014.
20. Abbas Mohammadi, Hossein Fallah & Ahmad Gholamhosseinian. Antihyperglycemic Effect of Rosa Damascena is Mediated by PPAR.γ Gene Expression in Animal Model of Insulin Resistance. Iranian Journal of Pharmaceutical Sciences; 2017.
21. Jianbo Xiao. Phytochemicals in Food and Nutrition. Critical Reviews in Food Science and Nutrition; 2016.
22. G Williamson. The role of polyphenols in modern nutrition. Nutrition Bulletin; 2017.
23. Mohammad Hossein Boskabady, Mohammad Naser Shafei, Zahra Saberi, & Somayeh Amini. Pharmacological Effects of Rosa Damascena. Iranian Journal of Basic Medical Sciences; 2011.
24. Mohaddese Mahboubi. Rosa damascena as holy ancient herb with novel applications. Journal of Traditional and Complementary Medicine; 2016.