Olahraga adalah aktivitas yang baik untuk dijadikan kebiasaan. Ada banyak penelitian mengungkapkan bahwa kebiasan berolahraga menawarkan berbagai manfaat bagi kesehatan, baik untuk fisik maupun mental. Olahraga secara teratur diketahui mampu menjaga kesehatan jantung, menurunkan resiko kanker, menurunkan tekanan darah, mengatasi obesitas, mengatasi osteoporosis, dan lain-lain. [1, 2]
Sedangkan dari segi mental, olahraga diyakini mampu meningkatkan suasana hati dan menghadirkan perasaan bersemangat. Aktivitas ini diyakini dapat meningkatkan kesehatan mental dan meredakan stres yang dialami seseorang. Olahraga juga diketahui berdampak positif bagi kebugaran tubuh. Ketika seseorang melakukan aktivitas fisik secara berkala, terjadi peningkatan pada ketahanan tubuh serta kekuatan otot mereka. [2, 3]
Mengetahui semua manfaat ini, dan tentunya masih banyak lagi, tidak mengherankan bila banyak pihak yang menyarankan kita untuk rajin berolahraga demi tercapainya jiwa-raga yang sehat. Dalam pelaksanaannya, olahraga bisa dilakukan dengan bermacam cara, tergantung selera dan tujuan masing-masing individu. Salah satunya adalah sit-up.
Menurut kamus Merriam-Webster, sit-up adalah sebuah latihan di mana tubuh berada dalam posisi terlentang kemudian tubuh diangkat ke posisi duduk tanpa bantuan lengan atau mengangkat kaki [4].
Sit-up merupakan salah satu latihan inti yang bertujuan meningkatkan kebugaran tubuh. Latihan ini melatih otot perut serta menjaga postur tubuh. Sit-up punya sejumah manfaat, seperti meningkatkan kekuatan inti, massa otot, dll. [5]
Otot inti di sini artinya sekelompok otot yang berfungsi mengontrol dan menstabilkan panggul serta tulang belakang. Mereka memengaruhi kaki dan tubuh bagian atas. Kekuatan inti diartikan sebagai kekuatan yang mampu mempertahankan postur tubuh ideal serta meningkatkan kemudahan gerak. Kekuatan inti membantu gerakan para atlet lebih efisien sehingga dapat terhindar dari cedera yang berlebihan. [6]
Latihan kekuatan otot inti, seperti sit-up, mampu memperkuat otot inti, seperti otot punggung, otot perut, dan otot-otot di sekitar panggul. Dengan menguatkan otot inti, bermacam aktivitas fisik dan kegiatan sehari-hari dapat dilakukan dengan lebih mudah. [6, 7]
Sit-up bermanfaat dalam meningkatkan kekuatan otot, khususnya otot perut dan otot pinggul. Sit-up dikatakan berguna sebagai indikator untuk mengetahui hilangnya otot. Latihan ini banyak dimanfaatkan untuk menguji kekuatan dan daya tahan otot perut. [5, 8]
Dalam sebuah penelitian, disebutkan bahwa kemampuan sit-up dapat menjadi indikator untuk menentukan tingkat sarkopenia pada wanita lansia. Sarcopenia merupakan keadaan di mana tubuh memiliki massa otot yang rendah serta fungsi tubuh yang buruk. Kondisi ini umumnya terjadi pada orang-orang lanjut usia. Walau demikian, penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan. [9, 10]
it-up mampu meningkatkan kelenturan tulang belakang. Latihan sit-up yang benar melibatkan pergerakan tulang panjang yang satu ini. Menggerakkan tulang belakang akan membantu melonggarkan kekakuan di area punggung dan pinggul Anda, juga melenturkan keduanya. [5, 11]
Hal ini bisa berefek pada meningkatnya mobilitas tubuh serta berkurangnya ketegangan dan rasa sesak. Kelenturan tubuh yang bertambah dapat meningkatkan pula konsentrasi serta sirkulasi darah. Selain itu, stres pun dapat berkurang dan kadar energi di dalam tubuh meningkat. [5, 11]
Sit-up disebut-sebut bermanfaat untuk meningkatkan postur tubuh seseorang. Sikap badan yang buruk bisa diperoleh bila seseorang terbiasa duduk atau berdiri dengan postur yang kurang tepat, misalnya kebiasaan membungkuk saat berdiri dan duduk, berdiri dengan bertumpu pada satu kaki, menunduk, mengangkat dagu, dan sebagainya. [12]
Sit-up mampu meningkatkan kekuatan otot inti. Bila otot inti kuat dan padat, pinggul, tulang belakang, dan bahu akan lebih mudah untuk disejajarkan. Dengan demikian, postur tubuh pun akan meningkat. [5, 13]
Postur yang baik memberikan beberapa manfaat, misalnya: menambah keseimbangan tubuh, mengurangi sakit punggung, mengurangi resiko cedera, meningkatkan pernapasan, meningkatkan sirkulasi darah, dll. [5, 13]
Diafragma adalah otot yang memisahkan rongga dada dan rongga perut. Diafragma merupakan otot utama dalam pernapasan manusia [14]. Sit-up bisa menjadi cara yang bagus untuk melatih pernapasan diafragma. Ketika sit-up, terjadi penekanan pada abdomen yang mana disebut mampu memberikan dampak positif bagi diafragma [5].
Terdapat sebuah studi yang membahas tentang efek latihan otot perut terhadap tekanan diafragma. Sit-up disebut sebagai latihan yang bermanfaat dalam meningkatkan kekuatan diafragma serta meningkatkan fungsi pernapasan yang dimiliki diafragma. [15]
Sebelumnya kita tahu bahwa sit-up dapat meningkatkan kekuatan otot inti. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa otot inti yang kuat menjadi komponen penting dalam menjaga kesehatan punggung dan tulang belakang. [11, 16]
Bila kekuatan otot inti melemah, dukungan terhadap tulang belakang pun berkurang. Kondisi ini dapat memperbesar resiko munculnya postur tubuh kurang bagus serta nyeri otot dan sakit punggung. [11, 16]
Beberapa orang terobsesi untuk membentuk abs impian. Mereka menyebutnya dengan sebutan “six pack.” Six pack sebenarnya adalah rectus abdominis, atau otot panjang dan sempit yang membentang dari tulang dada hingga tulang kemaluan. Dinamai “six pack” karena terlihat seperti barisan dengan 4-8 segmen otot dan biasanya terlihat pada individu yang punya lemak tubuh yang cenderung sedikit. [18]
Six-pack akan terlihat bila tidak ada lemak yang menutupinya. Faktor genetik memiliki peranan penting terhadap penyimpanan lemak tubuh, dan oleh karenanya, perut six-pack. Walau begitu, setiap orang punya kesempatan untuk memiliki bentuk perut idaman tersebut dengan cara rajin melatih otot perut. Sit-up adalah kegiatan yang melatih otot rectus abdominis secara intens, sehingga bisa membantu menghadirkan perut six-pack tersebut. [11]
1. Parth N. Patel; Hallie Zwibel. Physiology, Exercise. StatPearls; 2021.
2. Singh R. The importance of exercise as a therapeutic agent. Malays J Med Sci; 2002.
3. Sharma A, Madaan V, Petty FD. Exercise for mental health. Prim Care Companion J Clin Psychiatry; 2006.
4. Anonim. Sit-up. Mirriam Webster; 2022.
5. Daniel Bubnis & Emily Cronkleton. 9 Benefits of Sit-Ups and How to Do Them. Healthine; 2019.
6. Lauren Elson, MD. Understanding and improving core strength. Harvard Health Publishing; 2018.
7. Anonim. Core-strength exercises. Mayo Clinic; 2020.
8. Robertson LD, Magnusdottir H: Evaluation of criteria associated with abdominal fitness testing. Res Q Exerc Sport; 1987.
9. Cruz-Jentoft AJ, Baeyens JP, Bauer JM, Boirie Y, Cederholm T, Landi F, Martin FC, Michel JP, Rolland Y, Schneider SM, Topinková E, Vandewoude M, Zamboni M. Sarcopenia: European consensus on definition and diagnosis: Report of the European Working Group on Sarcopenia in Older People. Age Ageing; 2010.
10. Abe T, Yaginuma Y, Fujita E, Thiebaud RS, Kawanishi M, Akamine T. Associations of sit-up ability with sarcopenia classification measures in Japanese older women. Interv Med Appl Sci; 2016.
11. Amanda Capritto & Heather Black. How to Do Sit-Ups: Proper Form, Variations, and Common Mistakes. Verywell Fit; 2020.
12. Anonim. Common posture mistakes and fixes: Exercise. NHS; 2019.
13. Daniel Bubnis & James Roland. Want to Kick Your Slouching Habit? Try These 8 Strategies. Healthline; 2019.
14. Zainab Shahid; Bracken Burns. Anatomy, Abdomen and Pelvis, Diaphragm. StatPearls; 2021.
15. Strongoli LM, Gomez CL, Coast JR. The effect of core exercises on transdiaphragmatic pressure. J Sports Sci Med; 2010.
16. Chang WD, Lin HY, Lai PT. Core strength training for patients with chronic low back pain. J Phys Ther Sci; 2015.
17. William Flynn & Paula Vickerton. Anatomy, Abdomen and Pelvis, Abdominal Wall. Statpearls; 2021.
18. Tyler Read & Daniel Bubnis. The Best Ways to Get Abs (With or Without a Six-Pack). Healthline; 2021.