Penyakit & Kelainan

Mata Sering Berkedip: Penyebab dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Berkedip merupakan gerak refleks normal yang bermanfaat karena melindungi dari kekeringan, sinar yang terlalu terang, kotoran atau objek lain yang masuk ke mata. Berkedip juga membantu menyebarkan air mata, yang mana berfungsi untuk menjaga dan membersihkan permukaan mata[1, 2, 3].

Laju berkedip pada bayi hanya 2 kali per menit, sedangkan pada orang dewasa sekitar 14-17 kali per menit. Laju berkedip dapat meningkat saat merespon rangsangan tertentu[1, 2, 3].

Mata sering berkedip atau berkedip berlebihan ialah ketika kita berkedip lebih banyak dari normal. Kondisi ini dapat terjadi dalam waktu lama atau sesekali saja. Mata sering berkedip paling umum dialami oleh anak-anak, tapi juga bisa terjadi pada orang dewasa[3].

Penyebab Mata Sering Berkedip

Mata sering berkedip dapat mengganggu tapi biasanya tidak disebabkan oleh masalah serius. Mata sering berkedip terjadi ketika refleks berkedip terstimulasi secara berlebihan oleh suatu hal. Sebagian besar penyebab dapat terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak[2].

Berikut beberapa penyebab mata sering berkedip[2, 4]:

Iritasi Mata

Pada kebanyakan kasus, mata sering berkedip dapat disebabkan oleh terjadinya iritasi pada permukaan depan mata yang dapat disebabkan oleh:

  • Iritan mata, seperti asap, pollen (reaksi alergi), polusi, chemical vapor, objek asing, atau debu di udara
  • Mata kering
  • Luka gores pada bagian luar mata (abrasi kornea) atau cedera mata lain
  • Bulu mata tumbuh ke dalam (trichiasis)
  • Konjungtivitis (inflamasi konjungtiva)
  • Iritis (inflamasi iris)
  • Blepharitis (inflamasi kelopak mata)

Ketegangan Mata

Ketegangan mata (eyestrain) ialah ketika mata kelelahan dan terasa berat setelah berfokus pada satu hal dalam waktu lama. Ketegangan mata dapat disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya:

  • berada di tempat dengan pencahayaan yang sangat terang
  • membaca dalam waktu lama
  • menghabiskan waktu lama di depan komputer

Masalah Penglihatan

Masalah mata yang paling umum dapat diperbaiki dengan mudah menggunakan lensa korektif, meliputi:

  • miopia: rabun jauh
  • hiperopia: rabun dekat
  • presbiopi: gangguan mata terkait usia yang mempengaruhi penglihatan dekat
  • strabismus: mata tidak sejajar dengan benar

Gangguan Gerakan Mata

Gangguan gerakan mata (distonia mata) yang paling umum meliputi[5, 6]:

  • Blefarospasme esensial jinak: kondisi yang dicirikan dengan berkedip abnormal atau spasme otot-otot kelopak mata. Kondisi ini termasuk jenis distonia, gejala biasanya muncul pada pertengahan usia dewasa dan bertambah buruk secara bertahap.
  • Sindrom Meige: bentuk distonia langka, suatu gangguan sistem saraf di mana penderita sering mengalami spasme mata, rahang, lidah, dan otot wajah bagian bawah. Spasme dapat terasa seperti sensasi menusuk seperti kejutan elektrik.

Masalah Kesehatan Mental dan Fisik

Ketika mengalami stress, tubuh kita bisa menjadi lebih sensitif terhadap cahaya dan mudah lelah. Kondisi kesehatan umum yang dapat meningkatkan seringnya berkedip meliputi:

Kebiasaan

Beberapa orang memiliki kebiasaan sering mengedipkan mata. Sering berkedip dapat menjadi kebiasaan setelah awalnya dimulai dari salah satu faktor penyebab, tapi terkadang tidak ada penyebab yang mendasari. Pada beberapa orang, mata berkedip menjadi tik saraf.

Gangguan Neurologis

Mata sering berkedip dapat disebabkan oleh adanya gangguan neurologis seperti[7, 8, 9, 10]:

  • Attention deficit disorder: ditandai dengan masalah kesulitan menjaga perhatian, perilaku hiperaktivitas dan impulsif.
  • Facial tic: spasme tidak terkendali pada wajah, seperti gerakan berkedip cepat atau mengernyitkan hidung.
  • Penyakit Parkinson: gangguan otak yang menyebabkan kelainan gerak dan koordinasi.
  • Stroke: terjadi ketika suplai darah ke otak mengalami gangguan atau berkurang sehingga jaringan otak kekurangan oksigen dan nutrisi
  • Diskinesia tardif: gangguan gerak neurologis yang terjadi secara tidak sadar, disebabkan oleh obat penghambat reseptor dopamin. Penyakit ini dicirikan dengan gerak abnormal dan tidak sadar pada rahang, bibir, dan lidah.

Kondisi Serius

Pada kasus langka, kondisi yang lebih serius dapat menjadi penyebab mata sering berkedip, meliputi[2, 3, 11, 12]:

Kondisi ini menyebabkan gerakan tiba-tiba yang tidak disadari dan ledakan vokal. Ketika terjadi gerakan otot di sekitar mata, maka penderita dapat menjadi sering berkedip.

Kondisi ini disebabkan oleh kadar copper (tembaga) yang berlebihan di dalam tubuh. Unsur tembaga akan tersimpan di berbagai organ, mengakibatkan berbagai gejala.

Ketika tersimpan di dalam otak, dapat menimbulkan berbagai gejala neurologis lain disertai berkedip berlebihan. Gejala penyakit ini dapat meliputi kekakuan, wajah meringis, dan tremor.

Kondisi ini mempengaruhi sistem saraf pusat. Selain sering berkedip, multiple sclerosis dapat menyebabkan masalah penglihatan, keseimbangan, koordinasi dan kemampuan mengendalikan otot tubuh.

  • Sindrom Aicardi

Sindrom Aicardi merupakan gangguan otak langka yang dialami sejak masa kanak-kanak. Penderita sindrom Aicardi mengalami gejala berupa spasme otot tidak sadar, epilepsi, disabilitas intelektual, hipotonia, kepala kecil abnormal (mikrosepali), mata kecil abnormal, perkembangan retina dan saraf mata yang tidak matang, dan abnormalitas tulang rusuk dan/atau ruas tulang belakang.

Glaukoma kongenital ialah glaukoma perkembangan yang terjadi sebelum usia 3 tahun akibat obstruksi yang mencegah drainase yang memadai dari aqueous humor yang disebabkan oleh perkembangan jaring trabekular dan sudut bilik mata depan abnormal.

Anak yang mengalami glaukoma kongenital biasanya memiliki pembesaran bola mata (buphthalmos), edema dan kekeruhan kornea dengan sobeknya membran descemet. Gejala lain yang dialami penipisan sklera anterior dan atropi iris, penurunan ketajaman visual dan/atau pembatasan bidang penglihatan.

Penyebab pada Anak-anak

Kebanyakan penyebab mata sering berkedip pada anak-anak sama dengan penyebab pada orang dewasa, tapi terdapat dua penyebab yang umum terjadi pada anak-anak, yaitu[2]:

  • Sengaja berkedip: beberapa anak dapat sengaja sering mengedipkan mata. Anak laki-laki lebih cenderung melakukan sering berkedip daripada anak perempuan. Biasanya, anak sering mengedipkan mata untuk mendapatkan perhatian. Hal ini paling umum terjadi pada anak sekitar usia 5 tahun.
  • Gangguan kejang: pada kasus langka, berkedip secara berlebihan terlihat pada anak yang memiliki gangguan kejang.

Komplikasi Mata Sering Berkedip

Karena pada beberapa kasus mata sering berkedip dapat merupakan gejala dari penyakit serius, kegagalan mendapatkan penanganan dapat mengakibatkan komplikasi serius dan kerusakan permanen[4].

Berikut beberapa komplikasi potensial dari mata sering berkedip[4]:

  • inflamasi mata kronis
  • abrasi, ulser, atau luka pada kornea
  • sakit mata
  • glaukoma
  • peningkatan infeksi mata
  • hilangnya penglihatan dan kebutaan

Kapan Sebaiknya ke Dokter?

Meski berkedip berlebihan dapat berhenti dengan sendirinya, terdapat beberapa gejala yang perlu diperiksa dan ditangani oleh dokter. Sebaiknya memeriksakan diri ke dokter jika mata sering berkedip disertai dengan gejala berikut[2]:

  • cedera mata
  • abrasi kornea
  • konjungtivitis
  • iritis
  • blepharitis
  • miopia
  • strabismus

Jika mengalami mata sering berkedip disertai gejala neurologis lain, terutama spasme atau menyentak di sekitar wajah dan leher, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter[2].

Diagnosis Mata Sering Berkedip

Untuk mendiagnosis masalah mata sering berkedip dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan, meliputi[2, 13]:

  • pemeriksaan mata lengkap, termasuk memeriksa gerakan mata
  • tes refraksi untuk menentukan apakah pasien memerlukan kacamata
  • pemeriksaan bagian depan mata menggunakan slit lamp yang berupa mikroskop yang memungkinkan dokter untuk mendapat penampakan yang diperbesar dari mata untuk mengecek adanya ketidakteraturan pada kornea dan berbagai struktur pada bagian depan mata
  • menganalisa keselarasan mata: menguji apakah kedua mata bekerja bersamaan.
  • tes ketajaman visual: dilakukan untuk menguji ketajaman penglihatan

Cara Mengobati Mata Sering Berkedip

Mata sering berkedip biasanya tidak berhubungan dengan kondisi kesehatan serius sehingga dapat membaik dengan sendirinya tanpa pengobatan[2, 3].

Jika mata sering berkedip tidak disertai gejala lain dan tidak ditemukan kondisi tertentu yang menyebabkan, dokter biasanya hanya akan menunggu dan memantau kondisi selama beberapa minggu atau bulan kemudian[2].

Terkadang mata sering berkedip tidak membaik dengan sendirinya. Bergantung pada penyebab kondisi, dokter dapat memberikan pengobatan yang berbeda, meliputi[2, 3, 13]:

  • Pengobatan untuk mata sering berkedip akibat iritasi bergantung pada jenis iritan dan dapat meliputi beberapa opsi seperti:
    • menghindari iritan (zat penyebab iritasi) seperti asap atau polusi
    • mengaplikasikan kompres hangat pada mata yang sakit
    • tetes mata untuk pelumasan atau alergi
    • obat alergi seperti antihistamin
    • antibiotik dan tetes steroid yang diresepkan dokter
    • menggunakan penutup mata untuk abrasi kornea
    • mencabut bulu mata tumbuh ke dalam untuk meringankan rasa sakit sementara atau menggunakan elektrolisis untuk menghilangkan bulu mata tumbuh ke dalam secara permanen.
  • Jika sering berkedip disebabkan oleh mata kelelahan, maka penanganan dilakukan dengan mengurangi atau menghindari penyebab kondisi, seperti terlalu lama membaca buku atau menatap layar komputer.
  • Mata sering berkedip akibat masalah penglihatan diatasi dengan memperbaiki penglihatan, seperti dengan;
    • mengenakan kacamata atau lensa kontak yang sesuai
    • terapi penglihatan
    • operasi otot mata
  • Sering berkedip yang disebabkan oleh strabismus dapat diatasi dengan melakukan latihan berkedip untuk menyejajarkan mata. Dokter akan memberitahukan mengenai latihan yang dapat membantu mengatasi juling atau strabismus.
  • Sering berkedip yang disebabkan oleh gangguan gerak dapat diatasi dengan injeksi botox (Botulinum toxin).
  • Untuk sering berkedip yang disebabkan oleh kondisi mental, dapat diatasi dengan meningkatkan perasaan tenang pasien, misalnya melalui terapi, meditasi, olahraga, dan yoga.
  • Mata sering berkedip akibat kebiasaan dapat sembuh dengan sendirinya. Jika tidak membaik, pasien dapat mengikuti petunjuk dalam buku buku swadaya atau menemui terapis.
  • Jika penyebab mata sering berkedip merupakan kondisi neurologis, dokter akan memeriksa kondisi dan memberikan perawatan yang sesuai.

Cara Mencegah Mata Sering Berkedip

Biasanya mata sering berkedip dapat dicegah jika kita tahu apa penyebabnya. Berikut beberapa cara mencegah mata sering berkedip[2, 13]:

  • menghindari berada dekat dengan penyebab iritasi mata, seperti asap atau alergen.
  • menjaga mata tetap lembap dengan tetes mata pelumas.
  • memeriksakan diri ke dokter saat merasa mata terkena inflamasi atau infeksi.
  • menghindari terlalu lama terpapar cahaya yang terlalu terang, termasuk sinar matahari.
  • beristirahat sesekali selama membaca atau bekerja dengan komputer untuk mencegah mata kelelahan.
  • melakukan pemeriksaan mata rutin dan memastikan lensa yang digunakan sesuai dengan kebutuhan.
  • melakukan aktivitas yang menenangkan dan membantu mengurangi stress, kecemasan, dan keletihan.

1. Anonim. Excessive Blinking in Children. American Association for Pediatric Ophthalmology & Strabismus; 2019.
2. Anonim, reviewed by Ann Marie Griff, O.D. When Eye Blinking Is a Problem. Healthline; 2019.
3. Kendall K. Morgan, reviewed by Whitney Seltman, OD. Excessive Blinking: Causes, Diagnosis, Treatments. WebMD; 2020.
4. Anonim, reviewed by William C. Lloyd III, MD, FACS. Eye Blinking Symptoms. Health Grades; 2021.
5. Anonim. Benign essential blepharospasm. Medline Plus; 2021.
6. Anonim. Meige Syndrome. Cleveland clinic; 2020.
7. Anonim. Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) in children. Mayo Clinic; 2019.
8. Anonim. Stroke. Mayo Clinic; 2021.
9. Janelle Martel, reviewed by Nancy Hammond, M.D. Facial Tic Disorder. Healthline; 2019.
10. Anonim. Tardive Dyskinesia. National Organization for Rare Disorders; 2021.
11. Anonim. Aicardi Syndrome. National Organization for Rare Disorders; 2021.
12. Badawi AH, Al-Muhaylib AA, Al Owaifeer AM, Al-Essa RS, Al-Shahwan SA. Primary congenital glaucoma: An updated review. Saudi J Ophthalmol; 2019.
13. Anonim. Does Your Child Blink Excessively? Centre for Sight; 2020.

Share