Tidur dengan mata terbuka mungkin terdengar mengerikan atau aneh, tapi ini adalah kondisi nyata yang disebut dengan nocturnal lagophthalmos. Hal ini terjadi bila kelopak mata tidak bisa menutup sempurna untuk melindungi mata, baik itu separuh atau seluruhnya saat tidur.
Daftar isi
Nocturnal lagophthalmos hanya terjadi saat seseorang tidur. Kondisi ini tidak berarti mata terbuka penuh. Pada kebanyakan kasus, kelopak mata akan turun tetapi tidak seluruhnya menutupi bola mata. Bahkan bukaan kecil di kelopak mata pun bisa membuat mata kering jika berlangsung semalaman.
Seiring waktu, mata bisa mengalami kekeringan kronis dan terasa tidak nyaman kemudian mengakibatkan exposure keratopathy, goresan di bola mata, abrasi dan luka kornea. [1, 4]
Nocturnal lagophthalmos biasanya tidak membuat seseorang kesulitan untuk tidur. Tetapi, iritasi dan mengeringnya mata bisa membuat tidur menjadi kurang nyenyak dan rasa tidak nyaman ini bisa berlanjut hingga saat terbangun. [4]
Nocturnal lagophthalmos biasanya disebabkan oleh masalah pada syaraf atau otot di bagian wajah yang membuat kelopak mata tidak bisa menutup sempurna.
Orang yang mengalami kondisi ini mungkin tidak sadar bahwa dirinya selalu tidur dengan mata terbuka, kecuali ada orang lain yang memberitahunya. Tetapi, jika ia terbangun dengan keluhan seperti mata nyeri, kemerahan, pandangan mengabur, dan seperti ada pasir di mata, maka mungkin ia mengalami nocturnal lagophthalmos. [1, 2, 4]
Sebenarnya, kondisi ini cukup umum terjadi. Sekitar 20% orang mengalami kelainan ini, dan bahkan juga bisa terjadi pada bayi. Tidur dengan mata terbuka bisa bersifat keturunan, tetapi pada anak-anak kondisi ini biasanya akan hilang seiring pertambahan usia.
Tetapi, jika keadaan ini masih terus berlanjut hingga dewasa, maka harus diperiksakan ke dokter karena bisa menyebabkan kerusakan mata permanen.
Tidur dengan mata terbuka bisa menghilangkan kelembaban penting yang dibutuhkan oleh mata. Saat mata tertutup sepanjang malam, air mata akan membersihkan dan memperbaiki kornea. Inilah mengapa mata yang terbuka semalaman bisa mengakibatkan mata kering. [2]
Jika diperiksakan, dokter tidak hanya akan memeriksa iritasi pada mata, karena tidur dengan mata terbuka bisa juga menandakan adanya gangguan kesehatan serius seperti stroke, penyakit tiroid, atau kerusakan syaraf wajah. [2]
Kita mengedipkan mata sepanjang hari dan memejamkan mata sepanjang malam untuk suatu alasan. Memejamkan mata berarti menutupi bola mata dengan selapis tipis cairan air mata. Air mata bisa membantu menjaga kelembaban bagi sel-sel mata agar bisa berfungsi dengan normal. Air mata juga membantu membuang debu dan kotoran.
Tanpa pelumas yang cukup, mata bisa rusak, tergores, atau terinfeksi. Gejala-gejala nocturnal lagophthalmos berkaitan dengan mengeringnya bagian luar bola mata, termasuk: [1, 3, 4]
Kondisi ini biasanya berhubungan dengan masalah pada otot atau syaraf wajah. Apapun yang menyebabkan kelumpuhan atau melemahnya otot orbicularis oculi (otot yang berfungsi menutup kelopak mata), bisa menyebabkan tidur dengan mata terbuka. [1]
Beberapa contohnya termasuk: [1, 3, 4]
Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh infeksi, termasuk: [1, 3, 4]
Selain sebab-sebab diatas, nocturnal lagophthalmos juga bisa disebabkan oleh kerusakan fisik pada kelopak mata. Pembedahan kelopak mata atau luka bakar dan cedera lainnya bisa merusak kelopak mata dan mengurangi kemampuannya untuk menutup sempurna. [1, 2, 3]
Menonjol atau membesarnya bola mata (exophthalmos) yang disebabkan oleh Graves’ ophthalmopathy, suatu kondisi yang umumnya terjadi pada orang dengan kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme), juga bisa mengakibatkan penderitanya sulit menutup mata. [1, 3]
Bagi beberapa orang, tidur dengan mata terbuka tidak memiliki alasan yang jelas. Kondisi ini juga bisa bersifat keturunan. Yang jarang terjadi, bulu mata atas dan bawah yang sangat tebal bisa membuat kelopak mata susah menutup sepenuhnya saat tidur.
Dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan tentang riwayat kesehatan pasien, termasuk apakah baru-baru ini mengalami cedera, terbentur di area wajah, infeksi, alergi, atau pembedahan yang melibatkan kepala, wajah, atau mata. [1, 3, 4]
Selain itu, hal-hal berikut juga akan ditanyakan:
Jika dokter mencurigai pasien memang tidur dengan mata terbuka, maka pasien akan diminta untuk melakukan beberapa tes untuk melihat kondisi mata saat tertutup.
Misalnya, pasien akan diminta untuk berbaring kemudian memejamkan kedua mata, seperti saat akan tidur. Dokter akan melihat apa yang terjadi pada kelopak mata dalam waktu satu hingga dua menit, apakah berkedut atau terbuka sedikit dengan sendirinya.
Tes-tes lain bisa termasuk: [1, 3]
Nocturnal lagophthalmos adalah kondisi yang bisa diobati. Kadang-kadang hanya dengan memakai penutup mata saat tidur sudah cukup untuk mengatasi keluhan yang terjadi. Tetapi, pilihan-pilihan pengobatan lain mungkin akan disarankan berdasarkan kondisi yang dialami pasien.
Dokter mungkin akan menyarankan penggunaan penutup mata dengan pelembab di malam hari untuk membantu menjaga kelembaban bola mata saat tidur.
Memasang humidifier di kamar juga bisa membantu. Pemberat kelopak mata eksternal, yang dipakai di bagian luar kelopak mata bagian atas di malam hari, atau perekat bedah, bisa membantu menjaga kelopak mata tetap tertutup sepenuhnya sepanjang malam.
Untuk menjaga kelembaban bila mata, dokter mungkin akan meresepkan beberapa jenis obat, misalnya: [1, 3, 4]
Pada kasus kelumpuhan kelopak mata yang parah, pasien mungkin membutuhkan implan emas. Implan kelopak mata ini berfungsi seperti pemberat kelopak mata untuk membantu menjaga mata tetap terpejam, tetapi terpasang permanen. [1, 3, 4]
Prosedur pembedahan untuk pemasangan implan ini berlangsung singkat. Dokter akan membuat sayatan kecil di bagian luar kelopak mata, tepat diatas bulu mata. Implan emas kemudian akan dimasukkan ke dalam kantung kecil di kelopak mata dan ditahan menggunakan jahitan.
Sayatan akan dijahit dan kelopak mata diolesi dengan salep antibiotik.
Setelah pembedahan, pasien mungkin akan mengalami beberapa hal berikut, namun akan berangsur-angsur menghilang:
Kelopak mata juga mungkin akan terasa agak menebal, tetapi implan biasanya tidak akan tampak dari luar.
1. Jacquelyn Cafasso, Alana Biggers, M.D., MPH. Sleeping with Your Eyes Open: What You Should Know. Healthline; 2018.
2. The National Sleep Foundation. Can You Really Sleep With Your Eyes Open? Sleep Organization.
3. Bethany Cadman, Ann Marie Griff, O.D. What happens if you sleep with your eyes open? Medical News Today; 2018.
4. Dan T. Gudgel, Ivan R Schwab MD FACS, Natasha L Herz MD. Sleeping with Eyes Open. American Academy of Ophthalmology; 2018.