Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Nistagmus adalah suatu kondisi dimana mata bergerak secara repetitif namun tidak dapat dikontrol. Pergerakan ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan persepsu yang dapat mempengaruhi keseimbangan
Nistagmus merupakan gangguan yang terjadi pada mata, dimana mata akan mengalami pergerakan ritmik, yang tidak disengaja, cepata dan berosilasi [1].
Pola gerakan mata penderita nistagmus dapat lambat, cepat atau bahkan kombinasi keduanya. Pergerakan ini juga dapat memberikan efek seperti berkurangnya daya penglihatan dan persepsi kedalaman saat melihat termasuk kemampuan keseimbangan dan koordinasi [2].
Penderita nistagmus rata-rata akan menunduk atau memegangi kepalanya pada posisi yang tidak umum sebagai dampak dari nistagmus. Umumnya penyakit ini juga merupakan gejala dari penyakit mata lainnya atau efek dari masalah kesehatan lainnya [2].
Daftar isi
Adapun jenis atau macam dari nistagmus sendiri terdiri dari beberapa macam, yakni [3]:
Merupakan jenis nigtamus yang diderita sejak bayi, terutama terjadi pada usia bayi 6 minggu hingga 3 bulan. Anak yang menderita penyakit ini cenderung mengalami masalah pada kedua matanya yang bergerak-gerak dari sisi ke sisi lainnya [1, 3].
Secara spesifik kondisi ini tidak diketahui penyebabnya dan kemungkinan besar terjadi karena faktor keturunan yang diwariskan dari orangtua kepada anaknya. Meskipun kondisi tersebut berpengaruh terhadap penglihatan namun penderita tidak melihat objek bergoyang, penglihatannya cenderung terlihat kabur [1, 3].
Nistagmus jenis ini juga terbagi menjadi nistagmus infatile dan spasmus nutans. Pada kasus infatile biasanya terjadi pergerakan mata secara horizontal dan diikuti dengan kondisi albinisme, tidak adanya iris mata bawaan, saraf optik yang terbelakang dan katarak kongenital [2].
Sedangkan pada spasmus nutans biasanya muncul pada usia 6 bulan hingga 3 tahun dan meningkat pada usia 2 hingga 8 tahun. Dimana anak yang menderita kasus ini akan menundukkan atau memiringkan kepala dan mata akan bergerak ke berbaga arah. Tipe ini biasanya tidak membutuhkan perawatan khusus [2].
Kondisi nistagmus ini tidak diperoleh secara bawaan lahir, namun terjadi seiring waktu dan dapat disebabkan oleh beragam pemicu. Salah satu pemicu diantaranya adalah pengobatan medis, penggunaan obat-obatan dan juga konsumsi alkohol [1, 3].
Relatif berbeda dengan penderita nistagmus bawaan, pada kondisi ini umumnya penderita dewasa merasa penglihatannya tidak saja buram namun juga terlihat bergoyang [3].
Nistagmus non-bawaan ini disebut juga dapat terjadi karena adanya gangguan pada sistem saraf pusat dan gangguan metabolisme tubuh termasuk keracunan obat [2].
Nistagmus pada sebagian pasien cenderung tidak memiliki gejala spesifik. Namun pada sebagian kasus lainnya dapat dilihat beberapa gejala yang mengiringi seperti [1, 2]:
Nistagmus cenderung disebabkan oleh gangguan neurologis yang dialami sejak hamil atau berkembang pada saat masih anak-anak. Sedangkan nistagmus non bawaan cenderung terjadi karena adanya penyakit penyerta lainnya [2].
Namun berikut penyebab dari nistagmus yang mungkin dapat dijadikan pertimbangan [2, 3]:
Anda sebaiknya segera menghubungi dokter dan segera mendapatkan diagnosis jika mengalami gejala awal dari nistagmus [2,3]. Terutama jika anda mengalami gangguan seperti pusing, vertigo, dan kemampuan keseimbangan lainnya [4].
Hal tersebut lebih dikarenakan adanya kemungkinan penyakit berbahaya lainnya yang menjadi pemicu munculnya nistagmus. Dengan diagnosis dini dan cepat kemungkinan risiko dapat ditekan [2].
Nistagmus biasanya didiagnosis oleh opthalmologist yang akan melakukan serangkaian tes pada mata dan juga penglihatan anda secara keseluruhan. Ada kemungkinan opthalmologist akan melakukan pemeriksaan terhadap penyakit mata lain yang anda derita [3].
Cara mudah untuk mendiagnosis nistagmus adalah dengan memutar posisi seseorang selama 30 detik dan kemudian memintanya melihat satu objek. Jika pasien menderita nistagmus, maka mata akan bergerak lambat di awal pada satu arah, dan kemudian bergerak secara cepat di arah yang berlawanan [3].
Beberapa diagnosis yang umum digunakan pada penderita nistagmus diantaranya adalah [3]:
Berikut pengobatan yang mungkin dilakukan pada penderita nistagmus:
Nistagmus sebagian besar disebabkan karena bawaan lahir, hal tersebut tentu sulit dicegah. Namun tidak menutup kemungkinan untuk kita mengurangi risiko nistagmus yang disebabkan oleh penyakit non-bawaan, contohnya sebagai berikut [1,3,4]:
1. Rupinder K. Sekhon; Franklyn Rocha Cabrero; Jonathon P. Deibel. Nystagmus Types. National Central for Biotechnology Information; 2020.
2. Anonim. Nystagmus. American Optometric Association; 2021.
3. Kierstan Boyd and Kendra Denise DeAngelis. What is Nystagmus? American Academy of Ophthalmology; 2021.
4. Anonim. Nystagmus. John Hopkins Medicine; 2021.