Kebersihan makanan serta tercukupinya asupan makanan adalan kebutuhan yang penting untuk kesehatan. Tetapi, hal ini bisa terganggu oleh infeksi atau penyakit yang ditularkan oleh makanan itu sendiri.
WHO mencatat bahwa setiap tahun diperkirakan ada 2 juta kasus diare, akibat makanan, yang menyebabkan kematian. Sebagian besar kasus ini terjadi di negara-negara berkembang dimana makanan dan airnya memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkontaminasi. [4]
Daftar isi
Masih banyak anggapan bahwa makanan yang bisa menyebarkan penyakit biasanya adalah yang dijual di luar rumah. Padahal, banyak infeksi terjadi di dalam rumah.
Faktor yang bisa menyebabkan hal ini adalah stok makanan mentah yang terkontaminasi, cara menyimpan yang tidak tepat, serta konsumsi makanan berbahan hewani dalam keadaan mentah atau setengah matang. [3, 4, 5]
Ada berbagai jenis kuman penyebab penyakit yang bisa mengotori makanan dan menyebabkan keracunan atau infeksi bagi mereka yang mengonsumsinya.
Saat ini diketahui ada sekitar 250 jenis penyakit yang disebabkan oleh makanan. Sebagian besar dari penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus, dan parasit. Racun dan bahan kimia berbahaya juga bisa mengontaminasi makanan dan menyebabkan penyakit. [1]
Diantara berbagai jenis kuman yang bisa mengotori makanan dan menyebabkan penyakit, berikut adalah yang paling sering ditemui:
E. Coli
Escherichia coli adalah suatu spesies bakteri yang paling banyak tersebar dan bisa hidup di usus manusia. Beberapa spesies E. coli tidak menyebabkan penyakit, tetapi sisanya bisa mengakibatkan infeksi serius. [1, 5]
E. coli bisa masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau air yang kotor, dan seringkali menjadi penyebab terjadinya wabah penyakit menular akibat makanan di seluruh dunia.
Hindari infeksi akibat E. coli dengan menjaga kebersihan bahan makanan mentah yang dibeli, memasak daging hingga matang sempurna, serta menghindari konsumsi susu mentah yang tidak melalui proses pasteurisasi.
Di beberapa negara, norovirus adalah penyebab paling umum dari penyakit akibat makanan atau minuman yang terkontaminasi. Tetapi, norovirus bukan hanya bisa disebarkan dari makanan ke manusia, tetapi juga ditularkan dari manusia ke manusia. [1, 5]
Gejala infeksinya biasanya mulai muncul 1 atau 2 hari setelah mengonsumsi makanan yang mengandung virus ini, tetapi bisa juga setelah 12 jam.
Muntah-muntah yang parah seringkali menjadi gejala pertama, diikuti diare dan kram perut. Sakit kepala, demam ringan, dan nyeri otot juga bisa dialami oleh mereka yang terinfeksi norovirus. [5]
Salmonella
Salmonella bisa menyebabkan dua jenis penyakit: [1, 5]
Salmonella bisa mengotori berbagai jenis makanan, mulai dari daging dan telur hingga buah-buahan, sayuran, rempah-rempah dan kacang-kacangan.
Memasak makanan hingga benar-benar matang, mencuci tangan, memisahkan bahan makanan mentah dari makanan matang, serta menyimpan makanan di suhu yang benar adalah cara untuk menghindari salmonella.
Campylobacter
Campylobacter adalah suatu spesies bakteri yang merupakan salah satu penyebab paling umum dari penyakit akibat makanan. Sebagian besar penyakit akibat Campylobacter tersebar di beberapa titik, dan bukan merupakan wabah.
Campylobacter bisa masuk ke dalam tubuh melalyu air yang terkontaminasi, susu atau keju yang tidak dipasteurisasi, serta daging unggas mentah atau setengah matang (kadang-kadang juga daging hewan lain serta seafood).
Jika seseorang terinfeksi, gejala-gejala gastrointestinal akan muncul seperti mual, muntah, diare (kadang-kadang berdarah), serta kram perut dan demam. Gejala-gejala ini akan mulai terjadi dalam 2 hingga 5 hari setelah infeksi dan bisa berlangsung hingga 10 hari. [5]
Pada beberapa kasus, Campylobacter juga bisa menyebar ke aliran darah dan menyebabkan infeksi yang mengancam keselamatan jiwa.
Hepatitis A adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis A. Salah satu cara penularannya adalah dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Air kotor, kerang-kerangan, dan salad adalah jenis-jenis makanan dan minuman yang paling sering berkaitan dengan wabah Hepatitis A, meskipun makanan lain juga bisa menjadi penyebab.
Penyakit ini biasanya ringan saja. Gejalanya mulai muncul dalam 2 hingga 4 minggu setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi dan akan sembuh sendiri dalam 1 hingga 2 minggu. [5]
Gejala yang timbul bisa termasuk demam, kehilangan selera makan, mual, muntah, diare, nyeri otot, dan kekuningan di bagian putih mata serta kulit.
Listeria
Meskipun penyakit Listerosis yang disebabkan oleh Listeria jarang terjadi, tetapi termasuk yang paling banyak menyebabkan kematian akibat penyakit karena infeksi makanan.
Listeria bisa menyebabkan dua bentuk penyakit pada manusia: [5]
Menjaga kebersihan makanan dan minuman, mulai dari masih berupa bahan mentah, penyimpanannya, proses pemasakan, hingga penyajiannya adalah kunci dari pencegahan terjadinya infeksi penyakit dari makanan maupun minuman. [1, 2, 3, 4, 5]
1. Division of Foodborne, Waterborne, and Environmental Diseases (DFWED). Foodborne Germs and Illnesses. Centers for Disease Control and Prevention; 2020.
2. Yukihiro Akeda. Food Safety and Infectious Disease. Journal of Nutritional Science and Vitaminology; 2015.
3. Sheeren Jegtvig, Ingrid Koo, PhD. How to Prevent Food-Borne Infectious Diseases. Very Well Health; 2020.
4. Canadian Paediatric Society. Foodborne infections. Pediatrics Child Health; 2008.
5. American Medical Association. Most Common Foodborne Illnesses. The U.S. Food and Drug Administration.