Batuk berdarah atau dalam bahasa medis disebut dengan hemoptisis merupakan kondisi di mana darah yang berasal dari saluran napas bagian bawah keluar bersamaan dengan terjadinya batuk. Batuk berdarah terjadi sekitar 2% pada pasien rawat inap dan 0,1% pada pasien rawat jalan. Kondisi ini juga merupakan salah satu dari keadaan gawat darurat medis yang memiliki potensi menyebabkan tingkat kematian tinggi dan mengancam jiwa. [1] Beberapa penyebab batuk darah, antara lain sebagai berikut.
Secara anatomis, paru-paru manusia mendapatkan suplai darah ganda dari arteri bronkial yang bertekanan tinggi dan arteri pulmonalis yang bertekanan rendah serta bertanggung jawab dalam pertukaran gas. [2] Sekitar 10% batuk berdarah akibat infeksi disebabkan oleh tuberkulosis dan merupakan perdarahan dari arteri pulmonalis. [2][3] Selain itu, beberapa agen infeksius lain yang dapat menjadi penyebab batuk berdarah, antara lain sebagai berikut. [2]
Untuk lebih mengenalinya, berikut ini adalah beberapa gejala yang mungkin timbul ketika terjadi infeksi paru. [4]
Bronkiektasis merupakan kondisi di mana terjadi dilatasi atau pelebaran percabangan saluran napas (bronkus). Bronkiektasis dapat terjadi diakibatkan beberapa kondisi berikut. [5]
Beberapa gejala yang mungkin timbul akibat bronkiektasis, antara lain sebagai berikut. [5]
Ketika mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis bronkiektasis, seperti pemeriksaan fisik dan pemeriksaan radiologi. [5]
Kanker paru merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker pada pria dan wanita di dunia. Sekitar 90% kanker paru disebabkan oleh merokok dan penggunaan produk tembakau. Secara histologi, kanker paru dibagi menjadi dua, yaitu small cel lung carcinomas (SCLC) atau karsinoma paru sel kecil dan non small cel lung carcinomas (NSCLC) atau karsinoma paru non sel kecil. [6] Beberapa gejala yang mungkin timbul pada kanker paru, antara lain sebagai berikut. [7]
Apabila kanker telah bermetastasis ke bagian tubuh yang lain, maka dapat menimbulkan gejala berikut. [7]
Bila dirasa memiliki gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasi ke dokter supaya dapat didiagnosis lebih dini dan mendapat penanganan yang tepat untuk prognosis yang lebih baik.
Secara umum, bronkitis didefinisikan sebagai inflamasi atau peradangan yang terjadi pada percabangan saluran napas atau bronkus. Berdasarkan rentang waktunya, bronkitis diklasifikasikan sebagai berikut. [5]
Selain batuk, berikut ini beberapa gejala yang mungkin timbul akibat bronkitis. [8]
Jika merasakan gejala-gejala tersebut, konsultasikan ke dokter dan dokter mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah, pemeriksaan radiologi, atau bahkan pemeriksaan dahak.
Edema paru adalah kondisi di mana cairan ekstravaskular bergerak ke interstisium paru dan alveolus sehingga menyebabkan penumpukan cairan pada paru-paru. [9] Berdasarkan penyebabnya, edema paru dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut. [10]
Beberapa gejala yang mungkin timbul akibat edema paru, antara lain sebagai berikut. [10]
Untuk mendiagnosis edema paru, dokter membutuhkan pemeriksaan fisik, laboratoium, radiologi, ekokardiografi, hingga kateterisasi. [10]
Katup mitral merupakan katup pada jantung yang berfungsi untuk mencegah darah dari ventikel sinistra atau bilik kiri jantung kembali ke atrium sinistra atau serambi kiri jantung. Pada stenosis mitral, katup ini mengalami penyempitan. Kondisi ini bisa terjadi karena beberapa hal, seperti demam rematik, kalsifikasi atau pengapuran, dan penyakit jantung bawaan. Kondisi stenosis mitral akan menyebabkan beberapa gejala berikut. [11]
Diagnosis stenosis mitral dapat ditegakkan melalui pemeriksaan fisik dan beberapa pemeriksaan penunjang, sepeti elektrokardiogram, x-ray, dan ekokardiogram.
Apabila mengalami batuk berdarah, sebaiknya segera konsultasi ke dokter supaya penyebab batuk darah dapat didiagnosis lebih dini karena kondisi ini merupakan kondisi gawat darurat medis.
1. Harald Ittrich, PD Dr., Maximilian Bockhorn, Prof., Hans Klose, Dr. & Marcel Simon, Dr. ncbi.nlm.nih.gov. The Diagnosis and Treatment of Hemoptysis. 2017.
2. Francesco Blasi and Paolo Tarsia. oxfordmedicine.com. Pathophysiology and causes of haemoptysis. 2016.
3. Antoine Parrot, M.D., Michel Djibré, M.D., Sébastien Roques, M.D., Antoine Khalil, M.D & Muriel Fartoukh, M.D. antimicrobe.org. Hemoptysis. 2017.
4. Jacquelyn Cafasso, Elaine K. Luo, M.D. healthline.com. 10 Symptoms of a Lung Infection. 2019.
5. Marcus W. Butler, Michael P. Keane. ncbi.nlm.nih.gov. Bronchitis, Bronchiectasis. 2016.
6. Hassan Lemjabbar-Alaoui, Omer Hassan, Yi-Wei Yang & Petra Buchanan. ncbi.nlm.nih.gov. Lung cancer: biology and treatment options. 2015.
7. cancer.org. Signs and Symptoms of Lung Cancer. 2019.
8. Jennifer Robinson, MD. webmd.com. Bronchitis. 2020.
9. Maria Barile. ejropen.com. Pulmonary Edema: A Pictorial Review of Imaging Manifestations and Current Understanding of Mechanisms of Disease.
10. Ryan Malek, Shadi Soufi. ncbi.nlm.nih.gov. Pulmonary Edema. 2021.
11. Sandy N. Shah; Saurabh Sharma. ncbi.nlm.nih.gov. Mitral Stenosis. 2021.