Tinjauan Medis : dr. Puspasari Septama Susanto
Palpitasi adalah suatu gejala sensoris yang diartikan sebagai meningkatnya kecepatan detak jantung baik teratur maupun tidak. Palpitasi umumnya bersifat tidak berbahaya, namun pada beberapa kasus dapat
Fakta bahwa penyakit jantung adalah silent killer nomer satu di Indonesia sering membuat kita cemas saat terasa ada yang tidak beres dengan jantung kita. Salah satunya adalah bila jantung berdebar kencang tiba-tiba.
Dalam istilah medis, kondisi ini disebut palpitasi, dimana jantung terasa berdebar terlalu keras atau kencang dan tidak teratur. Palpitasi ini biasanya terasa di dada, tenggorokan, atau leher.
Berdebarnya jantung secara tiba-tiba bisa terasa mengganggu bahkan menakutkan. Tapi sebenarnya, kondisi ini tidak serius atau berbahaya, dan akan hilang dengan sendirinya.
Ada banyak penyebab terjadinya kondisi ini. Biasanya, palpitasi berhubungan dengan masalah pada jantung atau penyebab lain yang tidak diketahui. Penyebab yang tidak berhubungan dengan masalah jantung termasuk:
Daftar isi
Emosi yang intens bisa memicu pelepasan hormon yang akan mempercepat detak jantung. Tubuh akan bereaksi seperti dalam keadaan terancam, meskipun sebenarnya tidak dalam keadaan berbahaya – keadaan ini disebut panic attack, dan bisa berlangsung selama beberapa menit.
Gejalanya adalah jantung berdebar kencang, berkeringat, gemetar, sulit bernafas, dan rasa sakit di dada. Panic attack bisa terasa seperti serangan jantung. Untuk memastikan, pertolongan medis harus segera dilakukan.
Olahraga sudah terbukti bagus untuk tubuh, tapi juga secara natural akan membuat jantung berdetak lebih cepat. Ini karena jantung harus memompa lebih banyak darah untuk memberi tenaga bagi otot selama masa berolahraga.
Jika jantung terasa berdebar, itu mungkin karena Anda sudah lama tidak berolahraga dan tubuh harus beradaptasi lagi. Lalu sebaiknya kapan waktu olahraga terbaik?
Yang paling penting adalah saat tubuh sedang tidak kelelahan sehingga tidak membuat jantung bekerja lebih keras. Walaupun hanya olahraga ringan, tapi bila dilakukan rutin akan bagus untuk kesehatan jantung maupun organ tubuh lainnya.
Apakah jantung Anda berdebar setelah minum kopi di pagi hari? Kafein adalah stimulan yang akan meningkatkan kerja jantung, entah itu dari kopi, soda, minuman energi, teh, coklat, atau sumber-sumber lainnya.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kafein dari kopi, teh, dan coklat sebenarnya tidak menyebabkan palpitasi pada jantung yang sehat. Tapi, orang dengan masalah irama jantung akan lebih rentan terkena palpitasi akibat kafein.
Belum lama ini ada yang menyebarkan info bahwa efek makan durian disertai minum coca cola akan berisiko meninggal. Namun para pakar medis mengatakan bahwa info tersebut tidak sepenuhnya benar.
Hanya saja, konsumsi terlalu banyak durian dan coca cola dapat menimbulkan darah tinggi yang nantinya bisa berefek ke jantung. Dimana coca cola sebenarnya juga mengandung kafein, walaupun dalam jumlah yang sedikit.
4. Nikotin
yaitu kandungan kimia yang bersifat adiktif dalam rokok dan produk tembakau lainnya, bisa meningkatkan tekanan darah dan mempercepat detak jantung. Produk pengganti nikotin lainnya pun berpotensi untuk membuat jantung berdebar.
Palpitasi juga bisa terjadi pada mereka yang sedang dalam proses berhenti merokok, dimana tubuh dalam fase “menagih” nikotin. Tapi kondisi ini tidak berbahaya dan akan berhenti dalam 3 sampai 4 minggu setelah berhenti merokok.
5. Perubahan hormonal
Para wanita mungkin sering merasa detak jantungnya meningkat saat mereka sedang menstruasi, hamil, mendekati atau sudah memasuki masa menopause. Penyebabnya adalah kadar hormon yang berubah.
Meningkatnya detak jantung seperti ini biasanya hanya sementara dan tidak perlu dikhawatirkan. Jika Anda sedang hamil, palpitasi juga bisa menjadi gejala anemia, yang artinya tubuh kekurangan sel darah merah yang bertugas mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh.
6. Demam
Jika Anda sedang sakit lalu mengalami demam, tubuh akan mengeluarkan energi lebih banyak dari biasanya, dan ini bisa menyebabkan jantung berdebar. Palpitasi biasanya terjadi bila suhu tubuh diatas 38°C.
7. Konsumsi obat-obatan
Beberapa jenis obat, baik yang diresepkan oleh dokter maupun yang dijual bebas, bisa menyebabkan palpitasi sebagai efek sampingnya. Obat-obatan tersebut termasuk:
Jika Anda mengkonsumsi satu atau beberapa dari jenis obat-obatan di atas, baca leaflet-nya atau tanyakan pada dokter apakah efek sampingnya membuat jantung berdebar.
8. Reaksi Alergi
Beberapa orang bisa mengalami palpitasi setelah mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, gula, atau lemak. Kadang-kadang, makanan yang banyak mengandung monosodium glutamate (MSG), nitrat, atau sodium juga bisa menyebabkan jantung berdebar.
Jika palpitasi terjadi sesaat setelah mengkonsumsi makanan tertentu, bisa jadi itu adalah reaksi alergi. Mencatat makanan apa saja yang memicu jantung Anda berdebar tiba-tiba bisa sangat membantu.
Yang harus diperhatikan, jantung berdebar kencang tiba-tiba juga bisa menjadi tanda adanya kelainan jantung. Berikut adalah masalah jantung yang berkaitan dengan palpitasi:
Berikut ini beberapa tahap pemeriksaan dan serangkaian test yang akan dilakukan oleh dokter untuk memastikan penyebab dari jantung berdebar secara tiba-tiba:
Jika dokter tidak menemukan kelainan pada jantung dan palpitasi yang terjadi dinyatakan tidak berbahaya, maka tidak ada pengobatan yang harus dilakukan. Namun, dokter akan menyarankan pasien untuk menghindari pemicu jantung berdebar dan melakukan beberapa hal berikut:
Jika perubahan pola makan dan gaya hidup tidak juga mengatasi masalah palpitasi, maka dokter akan memberikan beberapa jenis obat semacam beta-blocker atau calcium-channel blocker untuk mengurangi tekanan darah.
James Beckerman, MD, FACC. 2019. WebMD. Heart Palpitations.
Mayo Clinic Staff. 2018. Mayo Clinic. Heart palpitations.