Lipatan lemak tidak hanya timbul pada area perut saja, sebab seringkali masalah ini kerap nampak pada area ketiak yang menyebabkan beberapa orang, khususnya wanita merasa kurang percaya diri.
Pada beberapa kasus, lipatan lemak di ketiak juga bisa terjadi di salah satu sisi saja, seperti hanya di ketiak kiri atau ketiak kanan.
Tidak hanya wanita, lipatan lemak bisa terasa begitu mengganggu bagi siapa saja tanpa memandang usia dengan berat badan dan ukuran tubuh berapapun.
Berikut ini adalah sejumlah kemungkinan penyebab adanya lipatan lemak di ketiak yang umumnya sama sekali tidak berbahaya dan selalu dapat diatasi dengan alami.
Daftar isi
Perubahan hormon dapat menjadi sebab utama lipatan lemak timbul pada area ketiak, terutama di saat pubertas, menopause, menstruasi, dan kehamilan [1,3].
Hal ini dapat berhubungan dengan pembengkakan payudara wanita saat masa-masa tersebut, terutama karena hormon progesteron dan estrogen mengalami peningkatan [1,3].
Ketika hamil pun, hormon prolaktin (penghasil ASI) akan meningkat dan menyebabkan payudara membesar sehingga hal ini berpengaruh pada timbulnya lemak lebih antara ketiak dan payudara [1,3].
Ketika lipatan lemak timbul berlebih dibandingkan orang lain dengan tinggi dan berat badan yang mungkin kurang lebih sama, hal ini bisa saja berkaitan dengan faktor keturunan atau genetik [1,2].
Menurut sebuah hasil studi, penyimpanan lemak dalam tubuh di area tertentu pada sebagian besar kasus disebabkan oleh faktor genetik [1,2].
Dalam studi tersebut pun disebutkan bahwa risiko akumulasi atau penumpukan lemak karena faktor genetik lebih rentan terjadi pada perempuan daripada laki-laki [1,2].
Maka bila anggota keluarga memiliki penumpukan atau lipatan lemak pada area ketiak, risiko seseorang mengalaminya juga akan semakin besar [1,2].
Postur tubuh yang buruk dapat meningkatkan risiko akumulasi lemak pada ketiak sehingga terdapat lipatan lemak di sana [1,3].
Beberapa orang dengan postur akan bungkuk ke depan dan kemudian menegakkan tubuh, maka lipatan lemak akan terbentuk dan lebih nampak di bagian ketiak [1,3].
Kelebihan berat badan tidak hanya menyebabkan penumpukan di perut, paha, lengan, atau leher [1,4,5].
Lipatan lemak yang ada di bagian ketiak juga dapat disebabkan oleh berat badan berlebih [4,5].
Namun berat badan berlebih sendiri pun memiliki kaitan dengan faktor genetik.
Lemak subkutan memiliki risiko lebih tinggi untuk terkumpul di area bawah lengan dekat ketiak, terutama pada tubuh seseorang yang beratnya berlebih [1,3,4].
Lipatan lemak ini biasanya disertai dengan lengan dan payudara yang melebar [1,3,4].
Limfedema atau kelenjar getah bening yang membengkak juga dapat menjadi salah satu sebab timbulnya lipatan lemak pada daerah ketiak [1,5].
Kelenjar getah bening aksila terletak di ketiak, sehingga saat membengkak, yang disebabkan oleh infeksi atau cedera bisa menyebabkan lipatan seperti lipatan lemak pada area tubuh tersebut [1,5].
Jaringan payudara yang berlebihan bisa menjadi alasan dibalik timbulnya lipatan pada ketiak [1,3].
Ketika jaringan payudara aksila berkembang secara berlebihan, maka pelebaran akan terjadi di area payudara dan ketiak [1,3].
Payudara aksila adalah sebuah kasus yang sebenarnya jarang terjadi namun bukan berarti tidak dapat dialami [1,3].
Hanya sekitar 1-3% pria dan 2-6% wanita yang mengalami kondisi yang sebenarnya merupakan bersifat bawaan lahir ini [1,3].
Lipatan lemak juga dapat menandakan ada suatu kondisi yang lebih serius, seperti tumor [1,6,7].
Lipoma atau tumor jinak di jaringan lemak kulit bisa menjadi salah satu sebab [1,6,7].
Namun, ada pula tumor atau kanker yang lebih ganas, seperti kanker darah [1,6,7].
Untuk itu, jika lipatan lemak tampak abnormal atau dirasakan adanya sejumlah gejala lain yang tak wajar segera periksakan diri ke dokter supaya memperoleh penanganan lebih cepat [1,6,7].
Kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter?
Ketika terdapat lipatan lemak di ketiak, pada umumnya kondisi ini bukan hal mengkhawatirkan karena tak berbahaya.
Hanya saja saat lipatan lemak ini juga disertai perubahan kondisi atau gejala abnormal, seperti pembengkakan yang tak kunjung mereda atau benjolan, segera ke dokter.
Memeriksakan diri segera dapat mencegah kondisi-kondisi yang tidak diinginkan karena jika ternyata penyebab tergolong buruk, pasien bisa secepatnya memperoleh pengobatan.
Lipatan lemak pada bagian ketiak dapat ditangani sesuai dengan faktor yang menyebabkannya.
Jika berkaitan dengan hormon, maka tak ada yang terlalu bisa dilakukan.
Berikut ini merupakan sejumlah upaya yang bisa dilakukan agar lipatan tersebut dapat dihilangkan [1,3].
Lemak di area ketiak adalah kondisi wajar dan banyak orang dewasa yang mengalami tanpa hal yang terlalu serius.
Namun jika sudah terlampau mengkhawatirkan atau mengganggu, jangan ragu untuk ke dokter agar bisa mengetahui penyebabnya secara detail serta memperoleh penanganan dengan cepat.
1. Daniel Bubnis, M.S., NASM-CPT, NASE Level II-CSS & Corey Whelan. What Causes Armpit Fat?. Healthline; 2021.
2. Mathias Rask-Andersen, Torgny Karlsson, Weronica E. Ek & Åsa Johansson. Genome-wide association study of body fat distribution identifies adiposity loci and sex-specific genetic effects. Nature Communications; 2019.
3. Medha A Bhave. Axillary breast: Navigating uncharted terrain. Indian Journal of Plastic Surgery; 2015.
4. Matthew A Kostek, Linda S Pescatello, Richard L Seip, Theodore J Angelopoulos, Priscilla M Clarkson, Paul M Gordon, Niall M Moyna, Paul S Visich, Robert F Zoeller, Paul D Thompson, Eric P Hoffman, & Thomas B Price. Subcutaneous fat alterations resulting from an upper-body resistance training program. Medicine and Science in Sports and Exercise; 2007.
5. Mattias Hoffner, MD, Pernilla Peterson, PhD, Sven Månsson, PhD, & Håkan Brorson, MD, PhD. Lymphedema Leads to Fat Deposition in Muscle and Decreased Muscle/Water Volume After Liposuction: A Magnetic Resonance Imaging Study. Lymphatic Research and Biology; 2018.
6. N Werbin. Fatty changes and metastases in axillary lymph nodes. Journal of Surgical Oncology; 1984.
7. A Donuru, H Obaid, M Al Attar, V Kandula, & D Purnell. Axillary lump: an unusual presentation of fat necrosis in the breast. Australasian Radiology; 2007.