Rasa nyeri di payudara, atau yang secara medis disebut mastalgia, adalah keluhan yang umum di kalangan wanita. Sensasi ini bisa termasuk rasa kencang, nyeri yang agak panas, kencang, atau seperti membengkak. Rasa nyeri ini bisa berlangsung terus menerus atau hanya terjadi sesekali. [1]
Apa penyebab payudara terasa nyeri dan apakah perlu dikuatirkan?
Payudara adalah bagian tubuh yang sangat sensitif, dan, tergantung dari ukurannya, nyeri dan rasa tidak nyaman di area tersebut bahkan bisa diakibatkan oleh aktivitas sehari-hari.
Nyeri payudara bisa terasa ringan hingga berat, dan bisa terjadi:
Berikut adalah penyebab-penyebab umum dari timbulnya rasa nyeri dan kencang pada payudara:
Daftar isi
Salah satu penyebab nyeri pada payudara adalah bra yang ukurannya tidak pas. Bra yang baik seharusnya bisa menyangga jaringan lemak yang berat di bagian payudara.
Bra yang terlalu besar, sudah rusak, atau terlalu ketat mungkin tidak bisa menyangga secara benar. Jika payudara tidak mendapatkan support, maka bisa terasa nyeri atau pedih. Beberapa wanita juga mungkin merasakan sakit di punggung, leher, dan pundak. [3, 4]
Sebaliknya, bila ukuran bra terlalu kecil atau terlalu ketat maka akan menyebabkan banyak tekanan pada payudara sehingga menjadikannya sensitif yang kemudian menimbulkan gejala-gejala seperti kencang dan nyeri.
Kebanyakan nyeri payudara pada wanita terjadi akibat perubahan hormon dan memiliki siklus karena berhubungan dengan menstruasi bahkan menopause.
Hormon semacam estrogen dan progesterone selalu berubah dalam satu bulan. Keduanya bisa meningkatkan ukuran dan jumlah saluran dan kelenjar susu di payudara. Hal ini menyebabkan payudara membesar dan menyimpan lebih banyak air. [1, 3, 4]
Beberapa hari sebelum menstruasi dimulai, kedua payudara biasanya membengkak dan terasa lembut, nyeri, bahkan bergerinjul. Beberapa wanita juga mungkin merasa nyeri di sekitar payudara, termasuk dada bagian atas, bagian sisi dada, ketiak, dan lengan. [4]
Rasa nyeri seperti ini akan hilang bersamaan dengan berakhirnya masa haid.
Rasa nyeri di payudara adalah sesuatu yang normal, namun biasanya tidak terlalu berat. Rasa nyeri yang berlangsung lebih dari seminggu setelah menstruasi berakhir, atau yang menyebabkan tidak bisa beraktivitas harian harus diperiksakan. [3]
Masih berhubungan dengan hormon, saat kehamilan mulai terjadi, tubuh akan mengalami banyak perubahan. Berbagai hormon akan memicu perubahan yang bertujuan menyiapkan tubuh untuk bertahan melalui masa kehamilan.
Di minggu pertama kehamilan, payudara akan terasa membengkak, sensitif, dan mengencang. Puting juga akan terasa lebih kaku.
Jika nyeri payudara saat kehamilan terasa tidak tertahankan, maka harus dikonsultasikan dengan dokter kandungan. Waspadai juga jika terasa ada benjolan, perubahan pada kulit, atau keluar cairan dari puting. [4]
Otot pectoral terletak tepat dibawah dan sekeliling payudara. Ketika otot ini tertarik, rasa nyeri yang disebabkannya bisa seolah-olah datang dari payudara. Jenis nyeri seperti ini biasanya hanya terjadi pada salah satu payudara.
Selain itu, gejala-gejala berikut juga bisa terjadi:
Nyeri otot seperti ini umumnya terjadi pada atlet angkat beban, namun bisa juga terjadi pada siapa saja. Aktivitas sehari-hari seperti mengangkat barang-barang, menggendong anak, dan sebagainya juga bisa menyebabkan otot pectoral tertarik. [4]
Banyak ibu yang mengalami nyeri payudara di awal masa menyusui. Pelekatan (latch) yang tidak tepat bisa menyebabkan rasa nyeri yang sangat, dan tidak jarang menyebabkan puting kering dan pecah.
Menyusui juga bisa menyebabkan: [4]
Jika menyusui terus-menerus terasa menyakitkan, konsultasikan kondisi ini dengan dokter anak atau bidan. Ada beberapa posisi dan teknik menyusui berbeda yang bisa dicoba untuk meredakan nyeri ini.
Konsultasi dengan dokter juga harus dilakukan jika muncul gejala-gejala mastitis yang berarti terjadi infeksi pada jaringan payudara, seperti:
Kadang-kadang penyebab nyeri payudara tidak bisa ditentukan, tetapi beberapa faktor umum yang bisa berkontribusi termasuk: [1, 2, 3, 4]
Cara untuk meredakan nyeri pada payudara tergantung dari apa penyebabnya. Pengobatan untuk nyeri ini bisa termasuk kompres air hangat, antibiotik, dan obat golongan NSAID (non-steroidal anti-inflammatory) untuk meredakan nyeri. [1, 2, 3]
Hal-hal berikut juga bisa dilakukan untuk mencegah atau mengatasi nyeri pada payudara:
Semua wanita harus waspada jika terjadi perubahan pada payudaranya yang terasa tidak normal. Jika perubahan pada payudara tidak terjadi karena haid, mengandung, menyusui, atau sebab-sebab umum diatas, maka harus segera diperiksakan ke dokter. [1, 2, 3, 4]
1. Jokich PM. Appropriateness Criteria breast pain. American College of Radiology; 2015.
2. Brian Joseph Miller, Sanjai Sinha, MD. What is Breast Pain? Everyday Health; 2017.
3. Health Information Team. Breast soreness. The Royal Women's Hospital.
4. Corinne O’Keefe Osborn, Debra Rose Wilson, PhD, MSN, RN, IBCLC, AHN-BC, CHT. What Causes Sensitive Breasts and How Is It Treated? Healthline; 2019.