Gatal-gatal pada tubuh seringkali muncul tiba-tiba tanpa diketahui apa penyebabnya.
Gatal karena digigit nyamuk itu mungkin biasa dan gejalanya pasti mudah disadari karena begitu jelas.
Namun jika gatal dan ruam terjadi di sekujur tubuh, maka terdapat kemungkinan gatal disebabkan oleh kondisi-kondisi seperti di bawah ini.
Daftar isi
Berbeda dari nyamuk, gigitan kutu dapat terjadi pada seluruh bagian tubuh tanpa disadari [1,2].
Rasa gatal akibat gigitan kutu umumnya dirasakan secara tiba-tiba. Ini karena kemungkinan besar kutu menggigit di malam hari saat seseorang sedang tidur [1,2].
Ruam dan gatalnya pun bersifat lebih tahan lama daripada bentol dan gatal akibat gigitan nyamuk [1].
Skabies (tungau yang masuk ke dalam kulit), kutu kasur maupun kutu rambut sama-sama dapat menyebabkan ruam dan gatal tiba-tiba di bagian tubuh manapun [1,2].
Gatal dan ruam yang timbul tiba-tiba di seluruh tubuh bisa jadi merupakan reaksi alergi [1,3].
Banyak orang mengalami gatal-gatal secara tiba-tiba karena tanpa sadar tubuhnya telah terpapar alergen [1,3].
Nikel adalah salah satu material yang mudah menimbulkan reaksi alergi karena benda berkandungan nikel sangat umum di sekitar kita [1,3].
Bahkan benda-benda dari nikel sebenarnya seringkali kita sentuh, seperti gesper ikat pinggang, ritsleting, bingkai kacamata, perhiasan, dan ponsel [1].
Bahan-bahan kimia yang ada di dalam produk perawatan dan kebersihan pun tanpa disadari mampu menyebabkan reaksi alergi seperti gatal [1].
Bahan kimia dari sampo, sabun (sabun mandi maupun sabun cuci piring dan pakaian), cat kuku, hingga parfum cukup sensitif bagi beberapa orang [1,3].
Semen dan lateks adalah bahan lainnya yang juga mampu meningkatkan risiko gangguan pada kulit [3].
Beberapa jenis obat bila digunakan mampu menyebabkan efek samping seperti gatal dan menimbulkan ruam pada permukaan kulit tubuh bagian mana saja [1,4].
Opioid dan aspirin adalah dua dari sekian banyak obat yang mampu memicu efek samping tersebut [1,4].
Beberapa jenis obat hipertensi pun menimbulkan efek yang sama; namun bila berhenti mengonsumsinya, gejala gatal akan hilang dengan sendirinya [1].
Begitu pula dengan kemoterapi (terapi untuk kanker); obat-obatan yang diberikan pada pasien kemoterapi dapat menjadi penyebab gatal di seluruh tubuh secara tiba-tiba [5].
Beberapa jenis penyakit pada kulit mampu menimbulkan gatal dan ruam di seluruh bagian tubuh.
Maka jika hal tersebut terjadi, mungkin itu merupakan salah satu dari jenis-jenis penyakit ini.
Neurodermatitis adalah sejenis penyakit kulit yang bersifat kronis ditandai dengan gatal dan timbulnya bercak pada kulit; rasa gatal akan semakin parah dan tidak nyaman ketika digaruk [1,6].
Kondisi ini merupakan penyakit gatal disertai bintil-bintil yang disebabkan oleh virus Varicella zoster [1,7].
Bintil tersebut akan terasa nyeri dan berisi air; kondisi ini juga disebut dengan cacar ular [1,7].
Penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur Malassezia ini ditandai dengan kulit (terutama kulit kepala) merah, bersisik, dan gatal [8].
Biasanya bentuk ruam yang muncul adalah oval atau bulat dan kulit kepala juga dipenuhi dengan ketombe (sebagai efek dari mengelupasnya kulit kepala bersisik dan kering) [1,8].
Tak hanya pada kulit kepala, gatal, ruam dan sisik dapat juga timbul pada area alis, dagu (jenggot), kumis dan dada [8].
Penyakit infeksi jamur kulit disebabkan oleh jamur dermatofita ini bisa terjadi di bagian tubuh mana saja (kulit kepala, selangkangan, kaki, dan seluruh badan) [1,9].
Bercak kemerahan dan gatal-gatal akan timbul disertai dengan sisik pada bagian tengahnya [9].
Folikulitis adalah sebuah penyakit radang disebabkan oleh jamur atau bakteri yang menginfeksi area folikel rambut (tempat tumbuhnya rambut) [1,10].
Pada seluruh area tubuh tempat ditumbuhi rambut dapat timbul bintik-bintik kecil gatal dan kemerahan mirip jerawat yang bisa berisi nanah [1,10].
Selain gatal, penderita juga akan merasa nyeri, sensasi panas seperti terbakar, sekaligus perih pada kulit [10].
Bahkan pada area tubuh yang terinfeksi dan mengalami radang ini mampu menyebabkan rambut rontok [10].
Jenis eksim satu ini ditandai dengan lepuhan pada kulit berisi cairan yang bisa terjadi di telapak tangan dan telapak kaki (terkadang hingga bagian jari) [1,11].
Rasa gatal yang disebabkan bisa sangat hebat dan tidak kunjung mereda sampai 2-4 minggu atau lebih [11].
Gatal di seluruh tubuh dapat pula menjadi tanda cacar air, kondisi penyakit kulit di mana virus Varicella zoster menjadi penyebab infeksi [1,12].
Tak hanya gatal, ruam atau bintik-bintik merah akan timbul di seluruh tubuh diikuti dengan tubuh lemas, demam, sakit tenggorokan dan pusing [12].
Dermatitis atopik adalah salah satu jenis eksim di mana hal ini menandakan bahwa kulit mengalami peradangan sehingga timbul kemerahan pada kulit dan rasa gatal [1,13].
Kulit penderita dermatitis atopik juga tergolong sangat kering dan berisiko pecah-pecah [13].
Di malam hari, rasa gatal akan lebih parah terutama jika digaruk; hati-hati gatal yang terus-menerus digaruk dapat menjadikan kulit luka, berdarah, berlubang maupun berwarna lebih gelap lalu menyebabkan infeksi [13].
Gatal pada kulit kepala, punggung bawah, siku tangan hingga area lutut bisa jadi menandakan adanya kondisi psoriasis [1,24].
Psoriasis sendiri merupakan radang kulit dengan gejala berupa kulit tebal, kering bersisik, dan dapat mengelupas [24].
Rasa gatal dan kemerahan juga akan menyertai di mana kondisi ini penderita dapat alami selama beberapa hari hingga berminggu-minggu tergantung jenis psoriasis yang timbul juga [24].
Kondisi hives atau urtikaria ditandai dengan bintik kemerahan, bengkak dan gatal-gatal pada permukaan kulit [1,14].
Umumnya, rasa gatal akan muncul lebih dulu dan disusul dengan bintik-bintik merah yang ukurannya bisa membesar [14].
Gatal pada kasus hives atau urtikaria ini dapat hilang dan muncul kembali sewaktu-waktu, namun kulit akan tampak baik-baik saja ketika penyakit ini benar-benar sudah hilang [14].
Rasa gatal yang muncul tiba-tiba dapat menandakan bahwa saraf sedang mengalami gangguan [1].
Gangguan pada saraf dapat disebabkan oleh penyakit tertentu maupun efek cedera/kecelakaan [1].
Beberapa kondisi medis yang mampu menyebabkan gangguan saraf lalu mengakibatkan gatal-gatal pada tubuh adalah [1,15] :
Memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan air atau tanaman tertentu seringkali tanpa disadari dapat menyebabkan keluarnya reaksi tak normal dari dalam tubuh [1,16].
Paparan beberapa jenis tanaman dapat seperti poison ivy mampu menimbulkan rasa gatal tiba-tiba yang akan dirasakan dalam waktu lama [1,16].
Pada orang-orang dengan mata pencaharian atau hobi berhubungan dengan danau, kolam, atau laut, gatal pada sekujur tubuh juga bisa terjadi tiba-tiba [1,17].
Tanpa kita ketahui, ada banyak jenis parasit yang sebenarnya bertahan hidup di dalam kolam, danau maupun di bawah laut sehingga ketika tidak mengenakan pakaian renang semestinya, kulit dapat terpapar parasit tersebut [1,17].
Parasit kemudian mampu menyebabkan rasa gatal yang terkadang disertai dengan lepuhan [1].
Gatal pada seluruh tubuh yang terjadi tiba-tiba dapat pula menjadi pertanda kondisi yang lebih serius, seperti adanya kanker [1,18].
Kanker kulit umumnya menimbulkan gejala berupa perubahan pada kulit, seperti tahi lalat, bercak atau benjolan yang memiliki ukuran maupun bentuk abnormal [18].
Area tubuh yang paling sering terkena paparan sinar matahari berpotensi lebih besar mengalami kanker, seperti tungkai, wajah, kulit kepala, lengan, leher, telinga, atau bahkan lengan dan tangan [18].
Meski demikian, tak menutup kemungkinan bahwa kanker kulit juga dapat menyerang area kelamin, telapak kaki maupun telapak tangan [18].
Penyakit kronis tertentu mampu menjadi alasan timbulnya gatal secara tiba-tiba di seluruh tubuh tanpa disadari, yaitu antara lain :
Gatal tiba-tiba di seluruh tubuh bisa jadi sebenarnya tidak separah yang dibayangkan [1,25].
Perhatikan kembali kondisi kulit karena ketika kulit dalam kondisi sangat kering, maka rasa gatal dapat muncul kapan saja dengan tingkat keparahan yang tinggi [25].
Mengatasi gatal yang mendadak muncul dan dirasakan di seluruh badan dapat dilakukan secara mandiri lebih dulu sebelum ke dokter, yaitu dengan melakukan beberapa hal seperti [26]:
Ada berbagai penyebab kulit tiba-tiba menjadi gatal di seluruh badan dan bila penangana mandiri tidak efektif, segera temui dokter untuk penanganan medis yang tepat.
1. American Academy of Dermatology Association. 10 Reasons Your Skin Itches Uncontrollably and How to Get Relief. American Academy of Dermatology Association; 2021.
2. Jim Powers & Rachel H. McDowell. Insect Bites. National Center for Biotechnology Information; 2020.
3. Joseph M. Dougherty; Khalid Alsayouri; & Adam Sadowski. Allergy. National Center for Biotechnology Information; 2020.
4. Yvette A. Tivoli, DO & Richard M. Rubenstein, MD. Pruritus. The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology; 2009.
5. Gabriella Fabbrocini, Norma Cameli, Maria Concetta Romano, Maria Mariano, Luigia Panariello, Dario Bianca, & Giuseppe Monfrecola. Chemotherapy and skin reactions. Journal of Experimental & Clinical Cancer Research; 2021.
6. Ahmad Charifa; Talel Badri; & Blair W. Harris. Lichen Simplex Chronicus. National Center for Biotechnology Information; 2020.
7. Pragya A. Nair & Bhupendra C. Patel. Herpes Zoster. National Center for Biotechnology Information; 2021.
8. Dan Tucker & Sadia Masood. Seborrheic Dermatitis. National Center for Biotechnology Information; 2020.
9. Garrett Yee & Ahmad M. Al Aboud. Tinea Corporis. National Center for Biotechnology Information; 2021.
10. Richard D. Winters & Mark Mitchell. Folliculitis. National Center for Biotechnology Information; 2020.
11. Paola Michelle Calle Sarmiento & Juan Jose Chango Azanza. Dyshidrotic Eczema: A Common Cause of Palmar Dermatitis. Cureus; 2020.
12. George H Swingler. Chickenpox. Clinical Evidence; 2007.
13. Logan Kolb & Sarah J. Ferrer-Bruker. Atopic Dermatitis. National Center for Biotechnology Information; 2020.
14. Melek Aslan Kayiran & Necmettin Akdeniz. Diagnosis and treatment of urticaria in primary care. Northern Clinics of Istanbul; 2019.
15. Anne Louise Oaklander, MD, PhD. Neuropathic Itch. HHS Public Access; 2012.
16. Trevor Lofgran & Gauri Mahabal. Toxicodendron Toxicity. National Center for Biotechnology Information; 2021.
17. Surg Capt. Jandhyala Sridhar & Surg Cdr. Rajeev Deo. Marine and Other Aquatic Dermatoses. Indian Journal of Dermatology; 2017.
18. Kyle C. Mills, MD, Shawn G. Kwatra, MD, Ashley N. Feneran, DO, Daniel J. Pearce, MD, Phillip M. Williford, MD, Ralph B. D'Agostino, Jr, PhD, & Gil Yosipovitch, MD. Itch and Pain in Nonmelanoma Skin Cancer: Pain as an Important Feature of Cutaneous Squamous Cell Carcinoma. HHS Public Access; 2013.
19. CE Tan & KY Loh. Generalised pruritus as a presentation of Grave’s disease. Malaysian Family Physician; 2013.
20. M Roland. Itchy skin in HIV. Newsline; 1998.
21. Jordan Rosen, BS & Gil Yosipovitch. Skin Manifestations of Diabetes Mellitus. National Center for Biotechnology Information; 2018.
22. Cameron N. Ghent & Joseph R. Bloomer. Itch in Liver Disease: Facts and Speculations. Yale Journal of Biology and Medicine; 1979.
23. Sanzida S Swarna, Kashif Aziz, Tayyaba Zubair, Nida Qadir, & Mehreen Khan. Pruritus Associated With Chronic Kidney Disease: A Comprehensive Literature Review. Cureus; 2019.
24. Pragya A. Nair & Talel Badri. Psoriasis. National Center for Biotechnology Information; 2020.
25. Jing Song, Dehai Xian, Lingyu Yang, Xia Xiong, Rui Lai, & Jianqiao Zhong. Pruritus: Progress toward Pathogenesis and Treatment. BioMed Research International; 2018.
26. American Academy of Dermatology Association. How to Relieve Itchy Skin. American Academy of Dermatology Association; 2021.