Daftar isi
Pernahkan anda mendengar tentang istilah tersebut sebelumnya? Mungkin sebagian besar dari kita kurang familiar dengan istilah anabolisme dan katabolisme.
Pada dasarnya anda pasti sudah familiar dengan istilah metabolisme tubuh atau proses biokimia yang muncul pada organisme yang hidup [2]. Metabolisme sendiri memegang peranan yang sangat penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan juga fungsi tubuh secara keseluruhan. Kedua istilah di atas sebenarnya sangat erat kaitannya dengan metabolisme tubuh [1].
Secara singkat berikut penjelasan mengenai anabolisme dan katabolisme:
Secara garis besar perbedaan dari keduanya dapat anda lihat pada rangkuman tabel di bawah ini [1,3]:
No. | Anabolisme | Katabolisme |
1 | Anabolisme membangun molekul yang lebih komplek yang dibutuhkan oleh tubuh | Katabolisme memecah molekul kompleks menjadi unit lebih kecil dan lebih mudah diserap |
2 | Proses ini membutuhkan energi | Proses ini melepaskan energi |
3 | Adanya perubahan energi kinetik menjadi energi potensial | Adanya perubahan energi potensial menjadi energi kinetik |
4 | Dibutuhkan untuk perawatan, pertumbuhan dan penyimpanan | Dibutuhkan untuk melakukan beragam aktivitas pada makhluk hidup |
5 | Fase konstruktif metabolisme | Fase destruktif metabolisme |
6 | Memegang peranan dalam pertumbuhan organ, tulang, formasi masa tubuh, dan juga sel | Memegang peranan penting dalam proses pencernaan dan respirasi sel |
Dalam proses metabolisme baik anabolisme maupun katabolisme, terdapat hormon yang memegang peranan penting dalam tiap proses tersebut. Berikut penjelasan tentang hormon apaa saja yang berperan dalam proses anabolisme dan katabolisme.
Dalam peristiwa anabolisme yang disebut juga dengan biosintesis, pada tingkat sel anabolisme melibat molekul kecil yang disebut dengan monomer untuk membentuk polimer yang kemudian membentuk molekul yang lebih kompleks. Contoh anabolisme adalah pembentukan asam amino yang disintesis menjadi protein [4].
Terdapat beberapa hormon yang terlibat dalam anabolisme diantaranya [4]:
Katabolisme merupakan peristiwa metabolisme yang sebaliknya berusaha untuk memecah molekul yang kompleks dan lebih besar menjadi molekul yang lebih kecil. Katabolisme dalam prosesnya juga melepaskan ATP dan disebut juga dengan proses eksergonik [3]. Dalam proses ini juga terdapat beberapa hormon yang terlibat antara lain [4]:
Pada saat tubuh mengalami fase anabolik, tubuh akan membentuk dan mempertahankan masa tubuh. Sebaliknya pada saat tubuh berada pada fase anabolik, tubuh justru akan kehilangan sejumlah masa tubuh termasuk di dalamnya otot maupun lemak [3].
Berat badan seseorang pada dasarnya merupakan hasil akhir dari katabolisme dikurangi dengan anabolisme. Atau secara mudahnya jumlah energi yang dikeluarkan oleh tubuh dikurangi dengan jumlah energi yang dihasilkan oleh tubuh. Kelebihan energi yang dihasilkan tubuh yang tidak dilepaskan akan tersimpan dalam tubuh dalam bentuk lemak atau glikogen yang tersimpan pada hati dan juga otot [4].
Orang yang ingin kehilangan berat badan tentu dapat dilakukan dengan meningkatkan penggunaan energi sejalan dengan mengurangi jumlah energi yang dikonsumsi. Namun kondisi tersebut dapat dilakukan dengan arahan atau bimbingan tenaga medis [4].
Lalu bisakah kita mendorong tubuh untuk meningkatkan atau mempengaruhi proses katabolik dan anabolik? Berikut beberapa ringkasan terkait latihan katabolik dan anabolik yang dapat kita lakukan.
Dapat dilakukan dengan latihan kekuatan yang bertujuan untuk membentuk jaringan otot pada tubuh. Latihan ini biasanya menekankan pada pemberian beban pada otot atau serangkaian otot yang dikehendaki untuk dilatih dan dibentuk [5].
Latihan anabolik fokus pada tipe latihan klasik yang fokus pada kekuatan, namun dapat dikombinasikan dengan berbagai variasi latihan. Misalnya dengan angkat beban bebas, latihan resistensi isometrik atau latihan yang benar-benar membutuhkan kekuatan otot [5].
Latihan anaerobic termasuk lari cepat, lompat tali, latihan interval dan juga latihan atau aktivitas yang membuatuhkan intensitas tinggi dalam kurun waktu singkat juga termasuk kategori anabolik [4].
Sebaliknya latihan katabolik lebih banyak bersifat aerobik artinya membutuhkan konsumsi oksigen dalam jumlah yang lebih besar, dan membantu tubuh untuk membakar kalori dan juga lemak. Penggunaan oksigen tersebut sangat krusial dan memegang peran penting sebagai agen pereduksi dalam berbagai proses kimiawi [4].
Latihan katabolik yang umum dilakukan antara lain jogging, bersepeda, berenang, menari, atau aktivitas fisik lain yang dilakukan minimal 20 menit dengan intensitas sedang [4, 5].
1. Anonim. Differences Between Catabolism and Anabolism. Byjus's; 2021.
2. Anonim. Difference Between Anabolism and Catabolism. Lorecentral; 2017.
3. Editorial Staff. Difference Between Anabolism and Catabolism. Difference Guru; 2019.
4. Anonim. Anabolism vs Catabolism. Diffen; 2021.
5. LT. Davidson. Anabolic Exercise vs Catabolic Exercise. Az Central; 2021.