Apa Perbedaan Anabolisme dan Katabolisme?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Anabolisme dan Katabolisme?

Pernahkan anda mendengar tentang istilah tersebut sebelumnya? Mungkin sebagian besar dari kita kurang familiar dengan istilah anabolisme dan katabolisme.

Pada dasarnya anda pasti sudah familiar dengan istilah metabolisme tubuh atau proses biokimia yang muncul pada organisme yang hidup [2]. Metabolisme sendiri memegang peranan yang sangat penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan juga fungsi tubuh secara keseluruhan. Kedua istilah di atas sebenarnya sangat erat kaitannya dengan metabolisme tubuh [1].

Secara singkat berikut penjelasan mengenai anabolisme dan katabolisme:

  • Anabolisme, adalah fase penggabungan senyawa organik dari senyawa yang lebih sederhana dengan tujuan untuk menyimpan energi atau serangkaian jalur metabolisme yang membentuk molekul dari unit yang lebih kecil dan disebut juga dengan proses endergonik yang membutuhkan energi [1,2].
  • Katabolisme, adalah fase dimana terjadi disintegrasi organik yang cukup kompleks pada tubuh untuk melepaskan energi atau rangkaian jalur metabolisme yang memecah molekul menjadi unit yang lebih kecil yang kemudian teroksidasi untuk melepaskan energi atau digunakan dalam reaksi anabolis lainnya [1,2].

Secara garis besar perbedaan dari keduanya dapat anda lihat pada rangkuman tabel di bawah ini [1,3]:

No.AnabolismeKatabolisme
1Anabolisme membangun molekul yang lebih komplek yang dibutuhkan oleh tubuhKatabolisme memecah molekul kompleks menjadi unit lebih kecil dan lebih mudah diserap
2Proses ini membutuhkan energiProses ini melepaskan energi
3Adanya perubahan energi kinetik menjadi energi potensialAdanya perubahan energi potensial menjadi energi kinetik
4Dibutuhkan untuk perawatan, pertumbuhan dan penyimpananDibutuhkan untuk melakukan beragam aktivitas pada makhluk hidup
5Fase konstruktif metabolismeFase destruktif metabolisme
6Memegang peranan dalam pertumbuhan organ, tulang, formasi masa tubuh, dan juga selMemegang peranan penting dalam proses pencernaan dan respirasi sel
Perbedaan Anabolisme & Katabolisme

Hormon yang Berperan dalam Anabolisme dan Katabolisme

Dalam proses metabolisme baik anabolisme maupun katabolisme, terdapat hormon yang memegang peranan penting dalam tiap proses tersebut. Berikut penjelasan tentang hormon apaa saja yang berperan dalam proses anabolisme dan katabolisme.

Anabolisme

Dalam peristiwa anabolisme yang disebut juga dengan biosintesis, pada tingkat sel anabolisme melibat molekul kecil yang disebut dengan monomer untuk membentuk polimer yang kemudian membentuk molekul yang lebih kompleks. Contoh anabolisme adalah pembentukan asam amino yang disintesis menjadi protein [4].

Terdapat beberapa hormon yang terlibat dalam anabolisme diantaranya [4]:

  • Estrogen, yang terdapat pada pria maupun wanita dan diproduksi di area ovarium. Hormon inilah yang mengatur karakteristik seksual wanita terlihat pada pertumbuhan dada dan juga pinggul, mengatur siklus menstruasi dan sebagainya.
  • Testosteron, yang terdapat pada wanita dan pria dan diproduksi pada testis. Karakter seksual pria ditentukan dari hormon tersebut termasuk pertumbuhan bulu atau rambut pada area wajah, perbedaan suara, pertumbuhan tulang, dan juga menjaga dan membantu membentuk masa otot.
  • Insulin, merupakan hormon yang diproduksi pada pankreas dan berfungsi untuk mengatur kadar darah dan juga penggunaan glukosa. Tubuh tidak akan dapat memanfaatkan glukosa jika tidak terdapat insulin, tubuh yang kekurangan insulin biasanya berujung mengalami diabetes.
  • Hormon pertumbuhan yang diproduksi pada kelenjar di bawah otak (pituitary), dan hormon ini sangat penting untuk mengatur pertumbuhan pada fase awal kehidupan.

Katabolisme

Katabolisme merupakan peristiwa metabolisme yang sebaliknya berusaha untuk memecah molekul yang kompleks dan lebih besar menjadi molekul yang lebih kecil. Katabolisme dalam prosesnya juga melepaskan ATP dan disebut juga dengan proses eksergonik [3]. Dalam proses ini juga terdapat beberapa hormon yang terlibat antara lain [4]:

  • Adrenalin atau epinefrin, merupakan hormon yang diproduksi kelenjar adrenal untuk meningkatkan penyerapan oksigen dengan lebih baik dan memingkatkan glukosa dalam tubuh agar dapat menghasilkan energi lebih cepat.
  • Kortisol, juga diproduksi di kelenjar adrenal yang disebut juga dengan hormon stress. Hormon ini muncul jika kita mengalami gangguan kecemasan, cemas, gugup, dan merasa tidak nyaman. Hormon ini dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar gula dalam darah.
  • Glukagon, merupakan hormon yang menstimulasi pemecahan glikogen menjadi glukosa.
  • Sitokin, yang merupakan protein kecil untuk mengatur komunikasi dan juga interaksi antar sel. Contoh dari sitokin diantaranya adalah interleukin dan limpokin yang biasanya dikeluarkan ketika imun tubuh merespon invasi bakteri, virus, jamur, tumor dan juga ketika tubuh terluka.

Bagaimana Pengaruh Anabolisme dan Katabolisme pada Berat Badan

Pada saat tubuh mengalami fase anabolik, tubuh akan membentuk dan mempertahankan masa tubuh. Sebaliknya pada saat tubuh berada pada fase anabolik, tubuh justru akan kehilangan sejumlah masa tubuh termasuk di dalamnya otot maupun lemak [3].

Berat badan seseorang pada dasarnya merupakan hasil akhir dari katabolisme dikurangi dengan anabolisme. Atau secara mudahnya jumlah energi yang dikeluarkan oleh tubuh dikurangi dengan jumlah energi yang dihasilkan oleh tubuh. Kelebihan energi yang dihasilkan tubuh yang tidak dilepaskan akan tersimpan dalam tubuh dalam bentuk lemak atau glikogen yang tersimpan pada hati dan juga otot [4].

Orang yang ingin kehilangan berat badan tentu dapat dilakukan dengan meningkatkan penggunaan energi sejalan dengan mengurangi jumlah energi yang dikonsumsi. Namun kondisi tersebut dapat dilakukan dengan arahan atau bimbingan tenaga medis [4].

Latihan Katabolik dan Anabolik

Lalu bisakah kita mendorong tubuh untuk meningkatkan atau mempengaruhi proses katabolik dan anabolik? Berikut beberapa ringkasan terkait latihan katabolik dan anabolik yang dapat kita lakukan.

  • Latihan Anabolik

Dapat dilakukan dengan latihan kekuatan yang bertujuan untuk membentuk jaringan otot pada tubuh. Latihan ini biasanya menekankan pada pemberian beban pada otot atau serangkaian otot yang dikehendaki untuk dilatih dan dibentuk [5].

Latihan anabolik fokus pada tipe latihan klasik yang fokus pada kekuatan, namun dapat dikombinasikan dengan berbagai variasi latihan. Misalnya dengan angkat beban bebas, latihan resistensi isometrik atau latihan yang benar-benar membutuhkan kekuatan otot [5].

Latihan anaerobic termasuk lari cepat, lompat tali, latihan interval dan juga latihan atau aktivitas yang membuatuhkan intensitas tinggi dalam kurun waktu singkat juga termasuk kategori anabolik [4].

  • Latihan Katabolik

Sebaliknya latihan katabolik lebih banyak bersifat aerobik artinya membutuhkan konsumsi oksigen dalam jumlah yang lebih besar, dan membantu tubuh untuk membakar kalori dan juga lemak. Penggunaan oksigen tersebut sangat krusial dan memegang peran penting sebagai agen pereduksi dalam berbagai proses kimiawi [4].

Latihan katabolik yang umum dilakukan antara lain jogging, bersepeda, berenang, menari, atau aktivitas fisik lain yang dilakukan minimal 20 menit dengan intensitas sedang [4, 5].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment