Sindrom Kallmann sangat jarang kita dengar, kondisi ini merupakan kondisi yang cukup unik dan termasuk dalam bentuk hypogonadotropic hypogonadism (HH). Dimana kondisi tersebut memiliki karakter dengan tidak ditemukannya atau adanya kegagalan untuk merespon GnRH, hormon yang biasa dilepaskan oleh hipotalamus [1,2].
Dengan berkurangan hormon GnRH dampaknya adalah terjadi penurunan tingkat hormon steroid sesual yang kemudian menyebabkan kurangnya kematangan seksual atau tidak adanya karakteristik seksual sekunder pada pengidapnya [1].
Individu yang mengalami Sindrom Kallmann tidak dapat mengalami pubertas dan biasanya infertil atau tidak subur. Untuk mengenali lebih jauh tentang sindrom ini, simak ulasan kami berikut.
Daftar isi
Meskipun relatif bukan termasuk penyakit atau kondisi yang dapat membahayakan nyawa namun mengetahui gejala dari Sindrom Kallmann sangatlah pentng. Dimulai dari gejala, ada beberapa gejala sindrom kallman yang mungkin dapat diidentifikasi, diantaranya adalah sebagai berikut [2]:
Selain gejala reproduktif, penderita Sindrom Kallmann juga menunjukkan gejala non-reproduktif berikut ini [2,3]:
Untuk mengetahui penyebab sindrom ini sebenarnya tidaklah mudah karena bersifat beragam. Namun secara garis besar, Sindrom Kallmann merupakan hasil dari cacat yang terjadi pada neuron atau self saraf GnRH dari hipothalamus atau diferensiasi dan migrasi hipotalamus selama perkembangan embrio [1].
Pemicu yang bersifat genetik dari sindrom ini sampai saat ini belum diketahui secara pasti [3]. Namun diketahui bahwa perubahan yang terjadi pada lebih dari 20 gen dikaitkan dengan munculnya Sindrom Kallmann. Berdasarkan kasus yang umum terjadi, sindrom ini muncul karen adanya mutasi pada [5]:
Pada beberapa kasus diketahui bahwa pengidap sindrom ini mengalami lebih dari satu mutasi gen serta adanya mutasi pada gen yang lain yang disinyalir memberikan dampak terhadap perkembangan dan gejala Sindrom Kallmann [5].
Komplikasi sindrom kallmann mungkin terjadi sebagai efek dari pengobatan yang dilakukan. Diantara komplikasi tersebut adalah sebagai berikut [1]:
Pada dasarnya diagnosis dari sindrom kallman berdasarkan bukti klinis terkait dengan ketidakmatangan seksual sehingga diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan fisik (tanner staging) [4,6]. Tanner stagging merupakan metode penting yang digunakan oleh ahli endokrin untuk mengevaluasi tingkat kematangan seksual seseorang baik primer maupun sekunder [3].
Selain menggunakan metode tersebut, diagnosis dari sindrom ini juga dapat menggunakan beberapa metode berikut [3]:
Pengobatan dari sindrom kallmann melibatkan terapi penggantian hormon yang dilakukan terus menerus dan terdapat sedikit perbedaan antara pengobatan yang dilakukan pada individu pria dan wanita [1]. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa pengobatan sindrom kallmann [1,5,6]:
Namun perlu dijadikan catatan bahwa 10-15% pasien pria mengalami kebalikan dari hipogonadisme mereka dan harus dilakukan serangkaian evaluasi [6].
Pada dasarnya sindrom kallmann tidak dapat dicegah terutama pada individu yang memiliki faktor risiko tinggi dimana dalam histori keluarganya terdapat keluarga yang sudah mengidap penyakit tersebut [7].
Namun kita juga dapat menurunkan faktor risiko agar sindrom tersebut tidak menjadi parah. Untuk mencegah terjadinya mutasi gen yang menjadi pemicu sindrom kallmann, perubahan gaya hidup sangat disarankan. Terutama menghindari radiasi berbahaya, paparan terhadap substansi atau zat radioaktif dan upaya untuk melindungan wanita hamil terhadap teratogen [7].
1. James Sonne; Wilfredo Lopez-Ojeda. Kallmann Syndrome. National Center for Biotechnology Information; 2021.
2. Anonim. Kallmann Syndrome. Pituitary Foundation; 2021.
3. Anonim. Kallmann Syndrome. Rare Diseases Info - National Center for Advancing Translational Sciences; 2021.
4. P. Canto P. Munguía D. Söderlund J. J. Castro J. P. Méndez. Genetic Analysis in Patients With Kallmann Syndrome: Coexistence of Mutations in Prokineticin Receptor 2 and KAL1. Volume 30 (1). Wiley Online Library - Journal of Andrology; 2013.
5. Anonim. Kallmann Syndrome. Medline Plus; 2021.
6. Anonim. Kallmann Syndrome. Rare Diseases - National Organization for Rare Disorders; 2021.
7. Anonim. Kallmann Syndrome. Fertilitypedia; 2021.