Daftar isi
Spider Vein merupakan suatu kondisi yang dihasilkan oleh adanya kerusakan pada pembuluh darah kecil di kulit. Spider Vein ini seringkali terlihat seperti garis-garis berwarna ungu, merah atau biru di area kulit seperti kaki bagian bawah atau wajah [1, 2].
Spider Vein ini umumnya bukan kondisi yang menyebabkan gangguan kesehatan yang serius, namun pada beberapa kasus mungkin akan menyakitkan selain juga dapat menganggu penampilan [1].
Spider Vein umumnya bukan hal yang mengancam jiwa, namun lebih ke kondisi yang mengganggu penampilan seseorang. Gejalanya pun mungkin hanya akan meliputi [3]:
Gejala lain jika Hereditary Hemorrhagic Telangiectasia (HHT) terjadi antara lain [3]:
Spider Vein dapat terjadi ketika katup di dalam vena berhenti bekerja dengan baik, sehingga darah mengalami kesulitan mengalir ke arah yang semestinya [4].
Jika darah tidak mengalir, maka darah mungkin akan menumpuk di vena hingga menyebabkan tonjolan pada vena yang bercabang. Hal ini umumnya terjadi di kaki [4].
Sedangkan Spider Vein yang ditemukan di wajah umumnya disebabkan oleh pembuluh darah kecil yang pecah. Selain itu, peningkatan tekanan dan paparan sinar matahari mungkin juga berperan dalam menyebabkan Spider Vein [4].
Berikut ini merupakan beberapa faktor yang mungkin meningkatkan risiko Spider Vein [4]:
Spider Vein dapat diturunkan melalui genetika. Artinya, orang dapat terkena Spider Vein jika memiliki riwayat keluarga dengan Spider Vein.
Spider Vein dapat muncul ketika masa kehamilan, khususnya ketika vena di kaki mengalami tekanan yang lebih banyak karena peningkatan aliran darah dan berat janin.
Spider Vein selama masa kehamilan biasanya akan hilang setelah melahirkan, namun, mungkin juga menjadi permanen.
Perempuan cenderung lebih berisiko mengalami Spider Vein dibandingkan dengan laki-laki.
Katup pembuluh darah akan menjadi semakin lemah seiring dengan penambahan usia. Selain itu, otot betis yang membantu menopang pembuluh darah di kaki pun juga akan mengalami penurunan ketika bertambah tua, sehingga risiko Spider Vein lebih tinggi pada usia tua.
Berat badan berlebihan akan membuat pembuluh darah kaki mengalami tekanan yang lebih tinggi. Dengan demikian, risiko Spider Vein juga akan lebih tinggi terjadi.
Perawatan hormonal menopause maupun kontrol kelahiran mungkin dapat meningkatkan risiko Spider Vein. Mengingat, estrogen dapat melemahkan katup vena.
Posisi duduk maupun berdiri berjam-jam lamanya dapat membuat pembuluh darah vena di kaki bekerja lebih keras untuk memompa darah ke jantung, risiko Spider Vein pun lebih tinggi.
Memiliki riwayat bekuan darah maupun kerusakan vena dapat membuat seseorang lebih berisiko terkena Spider Vein.
Tekanan yang berlebih pada wajah, baik akibat batuk, bersin maupun muntah yang kuat dapat membuat seseorang lebih berisiko mengalami Spider Vein. Spider Vein mungkin juga muncul pada wajah wanita setelah mendorong ketika melahirkan.
Paparan sinar ultraviolet tidak hanya dapat merusak kulit namun juga dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah dan munculnya Spider Vein pada wajah.
Spider Vein meskipun tidak menimbulkan kondisi medis yang berbahaya namun tetap saja menganggu penampilan. Untuk itu, yang melakukan banyak cara untuk menghilangkan Spider Vein termasuk [3, 4]:
Perawatan menggunakan terapi laser ini dapat menargetkan pembuluh darah yang melebar dan kemudian menutupnya. Terapi laser ini mungkin terasa sedikit sakit namun pemulihannya cukup singkat.
Salah satu jenis terapi laseR yang biasanya digunakan untuk mengobati Spider Vein yaitu terapi laser endovenous (EVLT). Terapi EVLT ini melibatkan anestesi lokal.
Operasi pengangkatan pembuluh darah yang melebar mungkin juga merupakan salah satu metode untuk menghilangkan Spider Vein. Metode ini cenderung menyakitkan dan menyebabkan pemulihan yang lama.
Namun, operasi ini lebih sering efektif untuk varises yang lebih besar dibandingkan dengan Spider Vein. Mengingat, Spider Vein ukurannya lebih kecil sehingga perawatan jenis ini kurang efektif..
Skleroterapi merupakan jenis metode di mana larutan kimia (iritan) disuntikkan ke vena hingga membuatnya mengalami iritasi. Jika vena terititasi maka dinding vena akan saling menempel dan mencegah darah mengalir ke area tersebut.
Dengan demikian, pembengkakan pada vena akan berkurang dan menyusut seiring waktu Spider Vein pun memudar atau bahkan menghilang. Beberapa kali perawatan mungkin diperlukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan.
Hampir sama dengan skleroterapi, perawatan dengan sistem penutupan juga menggunakan penyuntikan zat tertentu ke dalam pembuluh darah untuk menutunya dari aliran darah.
Perawatan sistem penutupan ini dapat memudarkan maupun menghilangkan Spider Vein dengan beberapa kali perawatan.
Baik sistem penutupan maupun skleroterapi, keduanya hanya bisa dilakukan oleh ahli seperti [4]:
Jika HHT terjadi maka perawatan berikut ini mungkin juga direkomendasikan oleh dokter [3]:
Kaos kaki kompresi juga merupakan salah satu metode perawatan yang mungkin direkomendasikan oleh dokter. Penggunaan kaos kaki kompresi ini mungkin akan disarankan setelah seseorang menjalani perawatan lain.
Dengan menggunakan kaos kaki kompresi, aliran darah akan menjadi lebih lancar dan mencegah Spider Vein kembali maupun bertambah parah.
Selain itu, penggunaan kaos kaki kompresi ini juga dapat membantu meredakan pembengkakan kaki dan menurunkan risiko pembekuan darah di kaki. Adapun jenis dari kaos kaki kompresi ini beragam, termasuk [4]:
Pencegahan Spider Vein dalam hal ini akan berfokus pada pencegahan munculnya Spider Vein dan mencegah Spider Vein memburuk. Adapun upaya pencegahan yang dapat dilakukan antara lain [4]:
Menggunakan tabir surya atau pakaian pelindung (seperti topi) khususnya jika harus terpapar dengan sinar matahari lama
Menjaga berat badan agar tetap pada standar yang sehat agar tekanan pada pembuluh darah tidak terlalu berat dan darah mengalir dengan lancar
Menggunakan stoking kompresi jika memiliki riwayat keluarga dengan Spider Vein maupun varises
Hindari posisi duduk maupun berdiri terlalu lama tanpa istirahat, berikan jeda setiap 30 menit untuk tubuh bergerak
Menghindari pakaian yang ketat, khususnya yang dikenakan di area sekitar pinggang, kaki dan panggul
Mandi air panas berlebihan dapat menyebabkan pembuluh darah membengkak, sehingga risiko pelebaran pembuluh darah lebih tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya tidak sering-sering mandi air panas maupun sauna.
Alkohol dapat membuat wajah kemerahan, bahkan dikaitkan dengan pecahnya pembuluh darah. Oleh karena itu, menghindari konsumsi alkohol tidak hanya mencegah Spider Vein namun juga mencegah masalah kesehatan lain yang lebih serius.
Olahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan sirkulasi dan mencegah darah berkumpul di kaki. Pilih olahraga yang sesuai preferensi, dan lakukan secara rutin.
Mengangkat kaki ketika duduk maupun berbaring mungkin dapat membantu mencegah darah menumpuk di kaki.
Jika memiliki riwayat keluarga dengan Spider Vein maupun varises, atau memiliki kondisi rosacea maupun risiko vena lainnya maka konsultasi dengan dokter adalah pilihan tepat.
Jika dirasa perlu, penggunaan produk tertentu untuk menutupi penampilan Spider Vein pada kulit mungkin dapat dilakukan. Produk-produk tersebut cukup efektif dalam menyamarkan Spider Vein sementara.
Adapun produk-produk self-tanning mungkin juga dapat digunakan untuk menutupi Spider Vein sementara.
1. Darren P. Sandean & Ryan Winters. Spider Veins. National Center for Biotechnology Information, Natiional Institutes of Health; 2021.
2. Amber Erickson Gabbey & Judith Marcin, M.D. Varicose Veins. Healthline; 2019.
3. Healthline Editorial Team & Cynthia Cobb, DNP, APRN, WHNP-BC, FAANP. Telangiectasia (Spider Veins). Healthline; 2019.
4. Jennifer Berry & Cynthia Cobb, DNP, APRN, WHNP-BC, FAANP. Treatment and prevention of spider veins. Medical News Today; 2019.