Skleroterapi: Fungsi, Prosedur dan Risiko

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Skleroterapi adalah suatu prosedur dimana disuntikkan obat ke dalam pembuluh darah atau limfe dengan tujuan untuk membuat pembuluh ini menyusut. Prosedur ini seringkali digunakan untuk varises. Tidak semua... orang dengan varises dapat atau perlu melakukan skleroterapi. Sebaiknya konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu apakah Anda dapat menggunakan terapi ini untuk menangani kondisi ini. Read more

Fungsi Skleroterapi

skleroterapi
Sumber gambar: Duval Vascular Center

Skleroterapi adalah tindakan medis, dimana dokter menyuntikkan bahan kimia, yang dikenal sebagai agen sklerosis ke dalam pembuluh darah yang rusak atau pembuluh getah bening. Prosedur ini biasanya digunakan untuk mengobati varises atau yang disebut spider veins.[1]

Varises merupakan pembengkakan pembuluh darah akibat melemahnya dinding vena sehingga terjadi penumpukan darah di pembuluh tersebut.

Varises ditandai dengan pembuluh darah yang menonjol, bengkak, dan berwarna biru gelap. Dibandingkan dengan varises, spider veins berukuran lebih kecil, dan seperti namanya pembuluh darah yang membesar di bawah permukaan kulit ini berbentuk mirip sarang laba-laba dengan warna merah, ungu, atau biru.[1,2]

varicose veins dan spider veins
perbedaan varises dan spider veins

Bergantung pada ukuran pembuluh darah yang rusak, skleroterapi dapat digunakan untuk mengobati varises dan spider veins di area berikut:[2]

  • Paha
  • Betis
  • Pergelangan kaki
  • Kaki
  • Wajah (seringkali sisi hidung)
  • Dubur

Selain mengurangi munculnya varises atau spider vein, skleroterapi juga dapat digunakan untuk mengobati beberapa kondisi lain, seperti:[1]

  • Cacat pembuluh getah bening
  • Wasir, (pembuluh darah di sekitar rektum membengkak dan teriritasi sehingga menyebabkan rasa nyeri serta buang air besar yang tidak nyaman)
  • Hydroceles, hidrokel adalah perkembangan cairan yang tidak sehat di rongga tubuh, biasanya terjadi di testis.

Tidak semua orang yang memiliki varises atau kondisi medis lain perlu melakukan skleroterapi. Misalnya, wasir dapat diobati dengan perubahan gaya hidup, seperti makan lebih banyak serat dan tidak mengejan saat buang air besar.[1]

Sedangkan, seseorang dengan spider veins harus mempertimbangkan melakukan skleroterapi ketika:[1]

  • Pembuluh darah sakit
  • Kaki sakit atau terasa berat
  • Kulit di kaki tidak rata atau kering
  • Ada ruam di dekat vena

Persiapan Skleroterapi

Sebelum melakukan prosedur, dokter akan memeriksa riwayat kesehatan pasien dan mengadakan pemeriksaan fisik yang meliputi:[3]

  • Mengevaluasi pembuluh vena yang sakit
  • Mengidentifikasi penyakit pembuluh darah yang mendasari kondisi tersebut
  • Melakukan pencitraan ultrasound jika pembuluh vena yang sakit terletak di kaki

Selain itu, terdapat beberapa larangan yang perlu diperhatikan pasien, seperti:[3]

  • Menghentikan konsumsi aspirin, ibuprofen, naproxen atau obat pengencer darah lainnya selama jangka waktu tertentu sebelum prosedur untuk mengurangi risiko pendarahan
  • Hindari mencukur atau mengoleskan lotion apa pun ke bagian tubuh yang akan dirawat

Pasien juga akan diminta untuk memberitahu dokter mengenai vitamin, obat, atau suplemen herbal yang sedang dikonsumsi.[3]

Prosedur Skleroterapi

Prosedur skleroterapi tidak membutuhkan anestesi dan memakan waktu kurang dari satu jam.[3]

Pada umumnya, rangkaian prosedur skleroterapi meliputi:[3]

  • Pasien akan diminta untuk berbaring terlentang di meja khusus
  • Selanjutnya, dokter akan membersihkan bagian tubuh yang akan dirawat dengan alkohol
  • Lalu, dokter menyuntikkan larutan secara perlahan ke pembuluh vena melalui jarum khusus yang halus
  • Setelah jarum ditarik, dokter akan memijat area tersebut untuk mencegah darah keluar dari pembuluh yang disuntikkan dan mengedarkan larutan larutan
  • Jika area yang dirawat terletak di kaki, maka dokter akan meletakkan bantalan kompresi di lokasi suntikkan agar area tersebut mampat sehingga dokter bisa beralih ke vena berikutnya.
  • Jumlah suntikan tergantung pada jumlah dan ukuran vena yang dirawat.

Beberapa pasien mengalami rasa perih atau kram ringan saat jarum dimasukkan ke dalam vena. Jika pasien merasa sangat sakit, segara beritahu dokter karena rasa nyeri dapat menjadi pertanda jika larutan bocor dari vena ke jaringan sekitarnya.[3]

Setelah selesai prosedur pasien dapat kembali beraktifitas normal. Gerakan bagian tubuh yang dirawat untuk mencegah pembentukan gumpalan darah dan dalam 24 jam pertama setelah skleroterapi, pasien mungkin disarankan untuk memakai kaus kaki atau stoking kompresi.[2,3]

Untuk mengatasi nyeri, pasien hanya diperbolehkan mengonsumsi obat anti inflamasi yang mengandung paracetamol. Obat anti inflamasi seperti aspirin dan ibuprofen tidak diperbolehkan karena dapat memengaruhi proses pembekuan darah.[2]

Pasien diharuskan untuk menghindari sinar matahari, mandi air panas, sauna, berenang, dan berada pantai selama dua hari pertama setelah perawatan.[2]

Risiko Skleroterapi

Seperti tindakan medis pada umumnya, skleroterapi juga memiliki risiko-risiko yang mungkin akan dialami oleh pasien saat maupun setelah prosedur.

Beberapa risiko pada kulit akibat menerima suntikan, adalah:[3]

  • Memar
  • Area merah yang menonjol
  • Luka kulit kecil
  • Kulit yang menghitam berupa garis-garis atau bintik-bintik

Efek samping ini biasanya hilang dalam beberapa hari hingga beberapa minggu.

Sementara risiko lain yang mungkin memerlukan pengobatan lebih lanjut, adalah:[3]

  • Peradangan yang menyebabkan pembengkakan, rasa hangat, dan ketidaknyamanan di sekitar tempat suntikan
  • Pembekuan darah. Gumpalan darah yang menggumpal bisa terbentuk di vena yang dirawat. Pada beberapa kasus, bekuan darah bisa menyebar ke vena yang lebih dalam di kaki (trombosis vena dalam) yang dapat menyebabkan emboli paru (situasi darurat di mana gumpalan bergerak dari kaki ke paru-paru dan menyumbat arteri vital)
  • Munculnya gelembung udara kecil yang naik di aliran darah sehingga menimbulkan gejala gangguan penglihatan, sakit kepala, pingsan dan mual
  • Reaksi alergi terhadap larutan yang digunakan

Hasil Skleroterapi

Apabila varises atau spider veins yang dirawat berukuran kecil, biasanya pasien dapat melihat hasil perawatan dalam waktu tiga hingga enam minggu. Pembuluh darah yang lebih besar mungkin membutuhkan tiga sampai empat bulan.[3]

Pasien mungkin memerlukan beberapa sesi perawatan untuk benar-benar menghilangkan semua varises atau spider veins.[2]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment