Stanozolol adalah turunan testosteron teralkilasi 17α, yang sering digunakan secara luas di kalangan atlet dan binaragawan. Obat ini bisa dikonsumsi oleh anak-anak dan orang dewasa.[1]
Daftar isi
Untuk mengetahui indikasi, kontraindikasi, peringatan penggunaan sampai ke kategori penggunaan pada ibu hamil dan menyusui, berikut keterangannya:[2]
Indikasi | Anemia, kanker payudara pada wanita pascamenopause, gangguan katabolik, osteopetrosis, Manifestasi vaskular dari sindrom Behcet |
Kategori | Obt resep |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Agen anabolik |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | Wanita hamil dan menyusui, karsinoma prostat pria, hiperkalsemia, hiperkalsiuria, porfiria, gangguan hati berat. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Stanozolol: → Pasien yang memiliki epilepsi, diabetes mellitus. → Pasien dengan penyakit jantung → Pasien yang sedang dalam pengobatan angioedema herediter pada wanita pramenopause. → Pasien dengan gangguan ginjal dan hati → Anak-anak, ibu hamil dan menyusui dan usia lansia |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO (Diminum): Kategori X: Studi pada binatang percobaan atau manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas janin dan besarnya resiko obat ini pada wanita hamil jelas-jelas melebihi manfaatnya. Dikontraindikasikan bagi wanita hamil atau wanita usia subur. |
Obat stanozolol adalah steroid buatan manusia yang mirip dengan testosteron steroid alami.[3]
Stanozolol digunakan untuk pengobatan:[1,3]
Selain itu, stanozolol juga digunakan untuk penanganan:[2]
Dalam sebuah penelitian, stanozolol digunakan juga untuk kasus cedera kolestatik.[4]
Obat stanozolol dapat digunakan pada pasien anak-anak dan juga dewasa. Berikut keterangan dosis penggunaannya:[2]
Intramuskular ⇔ Pasien dengan anemia, kanker payudara pada wanita pascamenopause, gangguan katabolik, osteopetrosis → 50 mg setiap 2-3 minggu. |
Oral/Diminum: ⇔ Pasien dengan manifestasi vaskular dari sindrom Behcet → 10 mg setiap hari ⇔ Pasien dengan angioedema herediter → Awal: 2.5-10 mg per hari. Dosis dapat dikurangi sesuai respon. → 2 mg / hari atau 2,5 mg 3 kali seminggu. |
Oral/Diminum: ⇔ Pasien dengan angioedema herediter atau ⇔ Hitung usia terlebih dahulu, lalu dosis: → <6 tahun: 1 mg sehari; → 6-12 tahun: hingga 2 mg setiap hari. |
Obat stanozolol dapat menyebabkan efek samping seperti:[2]
Info efek samping secara medis:[3]
Berikut informasi detail obat stanozolol mulai dari penyimpanan, cara kerja, interaksi dengan obat lain, sampai dengan pengaruh pada hasil lab:[2]
Penyimpanan | Tablet : → Simpan antara 20-25 ° C. → Jangan simpan di freezer. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | Deskripsi: Stanozolol adalah analog struktural testosteron yang meningkatkan produksi kolagen dan menurunkan aksi anti-anabolik kortison. Ini juga dilaporkan mengurangi deposisi fibrin. Stanozolol mengoreksi pembentukan faktor kinin atau mirip kinin yang mungkin terkait dengan edema dan pembengkakan yang terlihat pada angioedema herediter. Farmakokinetik: Metabolisme: Hati. Ekskresi: Urine (90%), feses (6%). |
Interaksi dengan obat lain | → Meningkatkan aktivitas insulin, sulfonylureas, levothyroxine dan antikoagulan misalnya warfarin. → Dapat menyebabkan resistensi terhadap efek penghambat neuromuskuler. |
Pengaruh pada hasil lab | Dapat mengganggu tes laboratorium untuk toleransi glukosa dan fungsi tiroid. |
Apa hasil analisis RT-PCR terhadap peran stanozolol ?
Analisis RT-PCR mengungkapkan peran modulatori yang dimainkan oleh stanozolol pada ekspresi gen yang terkait dengan diferensiasi osteogenik. RUNX2 mewakili penanda diferensiasi awal, karena ekspresinya ditingkatkan sejak tahap pertama pematangan osteoblas.[5]
Brand Merek Dagang |
Winstrol[3] |
1. Eren Ozcagli, Mehtap Kara, Tugba Kotil, Persefoni Fragkiadaki, Manolis N. Tzatzarakis, Christina Tsitsimpikou, Polychronis D. Stivaktakis, Dimitrios Tsoukalas, Demetrios A. Spandidos, Aristides M. Tsatsakis, dan Buket Alpertunga. Stanozolol administration combined with exercise leads to decreased telomerase activity possibly associated with liver aging. National Center for Biotechnology Information; 2018.
2. Anonim. Stanozolol. Mims; 2020.
3. Philip Thornton, DipPharm. Stanozolol. Druugs; 2020.
4. B Martínez, M J Velasco, A Pozo, S Benlloch, J Berenguer. Rev Esp Enferm Dig: [Cholestatic injury by stanozolol intake]. National Center for Biotechnology Information: 2006.
5. Giulia Ghiacci, Simone Lumetti, Edoardo Manfredi, Daniele Mori, Guido Maria Macaluso, dan Roberto Sala. J Appl Oral Sci: Stanozolol promotes osteogenic gene expression and apposition of bone mineral in vitro. National Center for Biotechnology Information; 2019.