Penyakit & Kelainan

Tangan Berkeringat Jantung Berdebar : Penyebab dan Cara Mengatasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Hiperhidrosis adalah kondisi berkeringat berlebihan yang tidak berhubungan secara langsung dengan kondisi panas atau aktivitas. Kondisi ini dapat menganggu aktivitas sehari-hari, bahkan menimbulkan kecemasan

Beberapa orang dengan kondisi tangan berkeringat dan jantung berdebar mungkin akan mengabaikannya.

Namun jika kondisi tersebut terlampau sering dialami, bisa jadi keduanya merupakan tanda dari penyakit yang cukup serius.

Berikut ini merupakan beberapa kondisi gangguan kesehatan dengan gejala berupa tangan berkeringat jantung berdebar yang patut diwaspadai.

1. Gangguan Kecemasan

Kecemasan biasa, stres, maupun gangguan kecemasan mampu menjadi penyebab utama tangan berkeringat yang diikuti dengan palpitasi (detak jantung yang semakin cepat) [1,2,3].

Gangguan kecemasan umum sendiri adalah sebuah keadaan ketika tingkat kecemasan lebih dari normal dan dapat terjadi karena berbagai faktor [1,3].

Penderita gangguan kecemasan dapat mengalami gejala-gejala lain seperti [3] :

  • Pusing
  • Tubuh gemetaran
  • Mudah marah
  • Cepat lelah
  • Sulit tidur
  • Penurunan daya konsentrasi
  • Sesak nafas.

Penderita gangguan kecemasan dapat mengalami gejala secara terus-menerus dan ketika dihadapkan pada sejumlah kondisi maupun situasi berbeda-beda.

Seseorang dengan gangguan kecemasan pun jarang merasakan ketenangan karena kecemasan dapat melanda bahkan dalam hal sekecil apapun hampir di setiap waktu [3].

2. Gangguan Panik

Gangguan panik adalah salah satu jenis dari kondisi gangguan kecemasan di mana penderitanya mengalami serangan panik mendadak bisa di manapun dan kapanpun [1,4].

Hal ini tidak terjadi hanya sekali karena penderita dapat mengalaminya berulang kali sebagai reaksi tubuh alami ketika berhadapan dengan situasi berbahaya atau kondisi yang membuat stres [1,4].

Selain tangan berkeringat dan jantung berdebar, tanda bahwa seseorang mengalami gangguan panik adalah [4] :

  • Dada terasa nyeri
  • Kaki atau tangan kesemutan bahkan berisiko kebas
  • Pusing hingga vertigo
  • Ketakutan berlebih terhadap kematian
  • Mulut kering
  • Tubuh gemetaran hingga kejang
  • Tubuh menggigil dan berkeringat (tidak hanya pada telapak tangan)
  • Sesak nafas (bahkan seringkali seperti sedang tercekik)
  • Perut mual

3. Takikardia Supraventrikular Paroksismal

Takikardia supraventrikular paroksismal adalah sebuah kondisi yang tergolong sebagai gangguan irama jantung yang ditandai dengan jantung berdebar kencang karena ketidaknormalan fungsi impuls listrik pengatur detak jantung [1,5].

Pasokan darah yang tubuh perlukan pada akhirnya menjadi berkurang karena kekuatan kontraksi ventrikel jantung menurun akibat di sela-sela kontraksi otot jantung tidak mengendur [5].

Tubuh biasanya akan berkeringat (termasuk telapak tangan) menyertai debaran jantung yang kencang, namun sejumlah kondisi lain dapat turut menyertai, seperti [5] :

  • Nyeri pada dada
  • Denyut nadi lebih kencang
  • Pusing
  • Tubuh cepat lelah
  • Sesak nafas
  • Kehilangan kesadaran atau pingsan

Sementara itu, jika takikardia supraventrikular paroksismal terjadi pada anak, biasanya kulitnya akan berubah pucat menyertai detak jantuk cepat dan tangan berkeringat [6].

4. Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah sebuah kondisi gula dalam darah berkadar lebih rendah dari normalnya [7].

Kondisi ini kerap ditandai dengan keringat dingin, baik pada telapak tangan ataupun sekujur tubuh serta jantung berdetak lebih cepat [7].

Selain itu, keluhan hipoglikemia pada umumnya antara lain [7] :

  • Kulit pucat
  • Tubuh gemetar
  • Tubuh cepat lelah
  • Penurunan daya konsentrasi
  • Lebih mudah marah
  • Lebih mudah lapar
  • Pusing
  • Beberapa area tubuh mengalami kesemutan

Pada beberapa kasus hipoglikemia yang sudah tergolong serius mampu menyebabkan beberapa kondisi, seperti kesadaran menurun, gangguan penglihatan, tubuh kejang, hingga perubahan perilaku (termasuk sering linglung) [7].

5. Obesitas

Obesitas merupakan sebuah masalah besar di sejumlah besar negara di dunia dan dikenal sebagai kondisi kronis pemicu banyaknya penyakit serius mematikan [8,9].

Penderita obesitas mengalami penumpukan lemak yang berlebih di dalam tubuh yang ditandai dengan berat badan yang berlebihan [8,9].

Obesitas pun mampu menjadi penyebab utama hiperhidrosis serta detak jantung yang lebih cepat dari normalnya [8].

Tak hanya pada tangan, penderita obesitas cenderung lebih mudah dan banyak berkeringat dibandingkan orang-orang dengan berat badan normal [8].

6. Hipertiroidisme

Hipertiroidisme adalah sebuah kondisi ketika kadar hormon tiroid meningkat dan menjadi berlebihan di dalam tubuh sehingga menyebabkan jantung berdetak lebih cepat, berkeringat, hingga tremor [10,11].

Namun, terdapat gejala-gejala lain yang dapat mengarah pada hipertiroidisme, yakni seperti [10,11] :

  • Wanita mengalami ketidakteraturan menstruasi.
  • Kerontokan rambut
  • Mudah gelisah
  • Penglihatan ganda
  • Penurunan daya konsentrasi
  • Insomnia
  • Berat badan turun
  • Lebih mudah marah
  • Diare

Selain itu, penderita berkemungkinan pula mengalami tekanan darah tinggi, kemerahan di telapak tangan, biduran, penonjolan bola mata, hingga gondok [10,11].

Cara Mengatasi Tangan Berkeringat Jantung Berdebar

Tangan berkeringat yang disertai dengan debaran kencang pada jantung dapat menjadi tanda adanya gangguan kesehatan baik ringan maupun serius.

Penanganan kedua kondisi yang terjadi bersamaan ini perlu disesuaikan dengan penyebabnya agar penderita dapat benar-benar pulih.

  • Gangguan Kecemasan

Psikoterapi (terapi perilaku kognitif) dan farmakoterapi (pemberian obat-obatan anticemas, antidepressan, hingga beta-blockers) dapat membantu memulihkan kondisi pasien dengan meredakan gejala-gejala yang dialami [3].

  • Gangguan Panik

Terapi perilaku kognitif diimbangi dengan latihan pernafasan serta pemberian obat seperti benzodiazepine dan antidepresan (SSRI atau selective serotonin reuptake inhibitors) akan membantu pasien [4].

Pemantauan oleh pihak medis dalam jangka panjang juga diperlukan untuk meminimalisir risiko keinginan bunuh diri [4].

  • Takikardia Supraventrikular Paroksismal

Serangan gejala takikardia ini biasanya terjadi sesekali dan kebanyakan penderitanya dapat sembuh dengan sendirinya tanpa bantuan medis [5].

Namun jika terjadi berulang kali, dokter akan memberikan obat khusus pengatur irama jantung agar detak jantung dapat lebih teratur [5].

Bila kondisi jauh lebih parah lagi, maka dokter kemungkinan akan merekomendasikan pemasangan alat pacu jantung hingga ablasi lewat kateterisasi jantung [5].

  • Hipoglikemia

Jika hipoglikemia terjadi pada penderita diabetes, pemeriksaan kadar gula darah secara berkala sangat dianjurkan, terutama 15 menit setiap setelah makanan manis [7].

Selalu sedia kudapan manis baik di rumah maupun ketika sedang berkegiatan di luar rumah sebagai peningkat kadar gula darah secara cepat [7].

  • Obesitas

Perubahan pola hidup menjadi lebih sehat adalah yang paling utama agar berat badan turun secara sehat, yakni dengan mengonsumsi makanan dan minuman rendah karbohidrat, lemak serta kalori [9].

Rutin berolahraga, tidur cukup dan mengelola stres dengan baik juga sangat dianjurkan [9].

Jika indeks massa tubuh 40 atau lebih, maka biasanya dokter akan meminta pasien menjalani prosedur operasi [9].

  • Hipertiroidisme

Sebagai pengendali kelenjar tiroid agar tidak memroduksi hormon tiroid berlebihan, maka dokter biasanya meresepkan kepada penderita propulthiouracil dan methimazole [11].

Penanganan lainnya adalah berupa terapi iodium radioaktif serta operasi apabila memang kelenjar tiroid perlu diangkat [11].

Penggunaan antiperspirant juga menjadi solusi bagi tangan yang mudah berkeringat; namun, memeriksakan diri ke dokter dan mendapat penanganan medis akan jauh lebih baik daripada menangani secara mandiri.

1. Sabrina Felson, MD. Dizziness, Excessive Sweating And Rapid Heart Rate (Pulse). MedicineNet; 2020.
2. Hannah Devlin. Heart racing, palms sweaty – what does stress do to the body?. The Guardian; 2019.
3. Suma P. Chand & Raman Marwaha. Anxiety. National Center for Biotechnology Information; 2020.
4. Curt Cackovic; Saad Nazir; & Raman Marwaha. Panic Disorder. National Center for Biotechnology Information; 2020.
5. Laryssa Patti & John V. Ashurst. Supraventricular Tachycardia. National Center for Biotechnology Information; 2020.
6. Mott Children's Hospital. Supraventricular Tachycardia. Mott Children's Hospital; 2020.
7. Philip Mathew & Deepu Thoppil. Hypoglycemia. National Center for Biotechnology Information; 2021.
8. The Saint John’s Cancer Institute Thoracic Oncology Medical Team. Hyperhidrosis (Sweaty Palms). Saint John’s Cancer Institute; 2021.
9. Kiran K. Panuganti; Minhthao Nguyen; & Ravi K. Kshirsagar. Obesity. National Center for Biotechnology Information; 2020.
10. National Health Service. Symptoms-Overactive thyroid (hyperthyroidism). National Health Service; 2019.
11. Philip Mathew & Prashanth Rawla. Hyperthyroidism. National Center for Biotechnology Information; 2020.

Share