Penyakit & Kelainan

Uretritis: Gejala – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Uretritis merupakan peradangan pada uretra, yaitu saluran yang membawa urin dari dalam kandung kencing keluar tubuh. Uretritis dapat menyebabkan nyeri ketika berkemih, menimbulkan rasa terus menerus ingin

Uretritis adalah peradangan pada uretra, suatu saluran yang membawa air seni dari kandung kemih ke luar tubuh. Nyeri saat berkemih merupakan gejala utama dari uretritis. [1]

Walaupun kondisi peradangan dapat dihasilkan akibat dari infeksi amupun non-infeksi, istilah uretritis khusunya digunakan untuk menggambarkan peradangan uretra akibat penyakit menular seksual. [2]

Uretritis tidak sama dengan infeksi saluran kemih. Uretritis adalah peradangan uretra sedangkan infeksi saluran kemih adalah infeksi pada saluran urin/ kemih. Walaupun memiliki gejala yang mirip, butuh metode penanganan berbeda untuk mengobatinya. [3]

Uretritis dapat menyerang orang dari segala umur baik pria atau wanita. Akan tetapi, wanita memiliki resiko lebih tinggi terkena uretritis dibandingkan pria sebab uretra pada wanita lebih pendek. [3]

Jenis Uretritis

Peradangan pada uretra paling sering disebabkan oleh infeksi. Sumber infeksi ini paling umum disebarkan melalui hubungan seksual. Uretritis yang disebarkan melalui hubungan seksual mempunyai dua jenis yakni: [4]

  • Uretritis gonococcal (oleh bakteri gonore)
  • Uretritis non-gonococcal (oleh bakteri non-gonore)

Adapun uretritis yang tidak disebabkan oleh infeksi dapat dilihat di bawah ini: [4]

  • Uretritis akibat trauma
  • Uretritis akibat iritasi
  • Uretritis akibat menopause

Gejala Uretritis

Baik pria maupun wanita dapat terserang uretritis namun gejala yang diderita sedikit berbeda. Beberapa orang bahkan tidak menunjukkan gejala. [5]

Gejala uretritis yang dirasakan wanita adalah: [5]

  • Keluarnya cairan yang tidak biasa dari vagina
  • Nyeri pelvis dan perut bagian bawah
  • Nyeri saat berhubungan badan
  • Sering buang air seni atau keinginan untuk segera berkemih
  • Demam dan kedinginan
  • Nyeri perut
  • Gatal

Pada pria, demam dapat muncul namun jarang. Gejala uretritis yang dirasakan pria termasuk: [5]

  • Adanya darah di air seni atau cairan sperma
  • Nyeri saat ejakulasi
  • Adanya cairan keluar dari penis
  • Merasa terbakar saat buang air kecil
  • Penis terasa gatal, sakit, dan bengkak
  • Pembesaran nodus limfa di area selangkangan

Penyebab Uretritis

Umumnya uretritis disebabkan oleh mikroba terutama jenis gonococcal. Ada juga jenis mikroba lain yang dapat menyebabkan peradangan pada uretra. Berikut ini daftarnya: [4]

  • Neisseria gonorrhea merupakan penyebab yang paling sering dijumpai dalam kasus uretritis. Bakteri ini ditularkan melalui hubungan badan. Pasien biasanya juga terinfeksi Chlamydia trachomatis.
  • Chlamydia trachomatis merupakan penyebab paling umum uretritis non-gonococcal. Pasien biasanya terinfeksi bersama bakteri Neisseria gonorrhea atau Mycoplasma genitalium.

Adapun mikroba non-goococcal lain yang menjadi penyebab uretritis adalah: [4]

  • Mycoplasma genitalium
  • Trichomonas vaginalis
  • Herpes simplex
  • Adenovirus adalah penyebab kurang umum dari uretritis pada pria
  • Treponema pallidum
  • Haemophilus influenzae
  • Neisseria meningitides
  • Ureaplasma urealyticum dan ureaplasma parvum
  • Candida

Penyebab uretritis yang bukan berasal dari infeksi terbagi 2 yakni: [4]

  • Trauma merupakan penyebab kurang umum. Peradangan dan inflamasi yang terjadi bisa akibat masuknya benda asing ke bagian saluran kemih dan kelamin misalnya katerisasi.
  • Iritasi pada area pribadi yang berujung uretritis dapat disebabkan oleh gesekan atau tekanan dari pakaian ketat atau hubungan seksual. Selain itu, aktivitas fisik seperti bersepeda juga bisa menyebabkannya. Penggunaan tidak sengaja dari iritan yang berasal dari sabun, spermisida dan bedak juga dapat menimbulkan iritasi.
  • Pada wanita menopause dengan kadar estrogen yang tidak memadai beresiko mengembangkan uretritis sebab jaringan uretra dan kandung kemih menjadi tipis dan kering yang mampu memicu iritasi. Ini adalah penyebab sangat umum dari uretritis pada wanita lansia.

Komplikasi Uretritis

Kemungkinan komplikasi yang terjadi pada pria adalah infeksi saluran kemih, testis, atau prostat. [5] Komplikasi lain yang dapat terjadi adalah penyempitan bagian uretra akibat timbulnya jaringan parut. [3]

Sedangkan komplikasi pada wanita adalah infeksi saluran kemih atau serviks. Dan dapat meningkatkan resiko penyakit peradangan pelvis (pelvic inflammatory disease/ PID) yang dapat berujung ketidaksuburan dan masalah lainnya. [5]

Pada wanita yang uretritisnya tidak ditangani dapat pula berujung pada resiko tinggi mengalami kehamilan ektopik. Kondisi ini merupakan hal yang dapat mengancam nyawa. [3]

Diagnosis Uretritis

Diagnosis uretritis dilakukan dokter setelah melakukan pemeriksan fisik dan riwayat kesehatan Anda. Jika dokter menemukan Anda merasakan sakit saat berkemih, dokter akan mengasumsikan adanya infeksi. [1]

Beberapa tes lain yang dapat membantu diagnosis yaitu: [1]

  • Pemeriksaan fisik termasuk bagian kelamin, rektum, dan perut bagian bawah
  • Tes air seni untuk menemukan adanya bakteri gonore, klamidia atau abkteri lainnya
  • Pemeriksaan cairan yang keluar dengan menggunakan mikroskop

Pengobatan Uretritis

Pengobatan untuk uretritis termasuk pemberian antibiotik atau obat antivirus. Beberapa obat yang umum digunakan adalah: [3]

  • Azithromycin, antibiotik yang dikonsumsi sebagai dosis tunggal
  • Doxycycline, antibiotik oral yang dikonsumsi dua kali sehari selama seminggu
  • Erythromycin, antibiotik yang dapat diberikan secara oral dan diberikan 4 kali sehari selama seminggu
  • Ofloxacin, antibiotik oral yang dikonsumsi 2 kali sehari selama seminggu
  • Levofloxacin, antibiotik oral yang dikonsumsi sekali sehari selama 7 hari

Jika uretritis disebabkan oleh virus herpes simplex maka obat-obatan yang dapat digunakan: [1]

Sering kali, mikroba penyebab uretritis tidak dapat diidentifikasi. Pada situasi ini, dokter akan meresepkan satu atau lebih antibiotik yang mungkin menyembuhkan infeksi yang akan ada. [1]

Untuk meringankan rasa sakit, dokter akan meresepkan obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) misalnya naproxen. Pyridium yang juga dikenal sebagai phenazopyridinejuga dapat diberikan untuk menangani nyeri dan mengurangi keinginan untuk segera berkemih dan frekuensi buang aiir kecil. [5]

Penggunaan obat-obatan konvensional dan obat rumahan alami dapat membantu tubuh melawan infeksi. Salah satu bahan alami yang dapat dikonsumsi adalah cranberry. [5]

Buah ini mengandung senyawa yang dapat mencegah bakteri untuk melekat pada uretra. Meminum 236 – 472 ml jus cranberry yang tidak diberi pemanis setiap hari mampu membantu mencegah kambuhnya infeksi saluran air seni. [5]

Pencegahan Uretritis

Uretritis dapat dicegah dengan melakukan beberapa langkah berikut ini: [3,5]

  • Hindari hubungan seksual dengan banyak pasangan
  • Gunakan kondom setiap Anda melakukan hubungan seksual
  • Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan
  • Lindungi pasangan Anda. Jika Anda memiliki penyakit menular seksual, beritahu pasangan Anda yang juga beresiko untuk terinfeksi
  • Mengkonsumsi cukup cairan
  • Pastikan segera buang air kecil segera setelah berhubungan seksual
  • Menghindari konsumsi makanan asam
  • Hindari paparan spermisida jika Anda sudah mengetahui bahwa spermisida dapat mengiritasi uretra Anda
  • Hindari konsumsi kafein dan alkohol

1. Anonim. Urethritis: Causes, Symptoms, and Treatment. Webmd; 2021.
2. Dustin L. Whitaker. Urethritis. Medscape; 2020.
3. Krista O'Connell & Judith Marcin. Urethritis. Healthline; 2019.
4. Ashley Young, Alicia Toncar, & Anton A. Wray. Urethritis. Statpearl; 2020.
5. Joseph Nordqvist. Urethritis: What you need to know. Medical News Today; 2017.

Share