Kehamilan & Parenting

Wasir Saat Hamil: Penyebab dan Cara Mencegah

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Wasir adalah penyakit yang cukup umum dialami banyak orang, terutama saat hamil. Sebenarnya, wasir hanyalah pembuluh darah di bagian dalam atau luar anus yang membesar dan membengkak.

Disebut juga ambeien, wasir bisa kelihatan seperti pembuluh darah yang mengalami varises bila letaknya di luar anus. Wasir cukup sering terjadi saat kehamilan, terutama di trimester ketiga serta ketika persalinan berlangsung dan sesaat setelahnya.

Penyebab Wasir Saat Hamil

Kehamilan serta persalinan melalui vagina bisa menyebabkan terjadinya wasir akibat perubahan hormon serta meningkatnya tekanan di dalam perut. Diperkirakan sekitar 25% hingga 35% wanita hamil mengalami kondisi ini. [1]

Ketika pembuluh darah berfungsi normal, darah akan mengalir di dalamnya dan bergerak ke satu arah. Berat dan tekanan berlebih di bagian panggul bisa menyebabkan pembuluh darah membengkak di tubuh bagian bawah, kemudian bisa menimbulkan gangguan, salah satunya adalah wasir.

Wasir yang terjadi saat hamil disebabkan oleh faktor-faktor yang khas, yang tidak terjadi pada kasus wasir pada umumnya. Faktor-faktor tersebut termasuk: [1, 2, 3, 4]

  • Tekanan pada pembuluh darah di panggul, dekat anus, dari bertambahnya berat janin yang berkembang serta rahim yang membesar
  • Meningkatnya volume darah yang menyebabkan pembuluh darah membesar
  • Perubahan hormon yang menyebabkan dinding pembuluh darah lebih lunak dan lebih mudah bengkak
  • Sembelit

Wanita hamil lebih rentan mengalami sembelit karena hormon kehamilan menyebabkan usus bekerja lebih lambat. Bila tinja mengeras, mengejan berlebih saat buang air besar bisa memberikan tekanan pada pembuluh darah di sekitar anus sehingga menyebabkan radang dan bengkak.

Gejala Wasir

Ada dua jenis wasir: [2, 3]

  • Wasir internal, yang terjadi di bagian dalam tubuh
  • Wasir eskternal, yang terjadi di bagian luar tubuh
    Gejala dari masing-masing wasir ini bisa berbeda.

Internal

Wasir jenis ini terbentuk di bagian dalam anus. Gejala-gejalanya termasuk:

  • Perdarahan anus: bisa dilihat dari darah berwarna merah terang di toilet saat buang air besar atau di celana dalam.
  • Prolaps rektum: ini terjadi bila wasir internal keluar dari anus saat mengejan.

Jika prolaps terjadi, maka akan terasa nyeri dan tidak nyaman. Tetapi, secara umum, wasir internal biasanya tidak terasa sakit.

Bertambahnya tekanan dari rahim yang membesar juga bisa menyebabkan wasir semakin bengkak.

Eksternal

Wasir jenis ini terbentuk di bagian luar anus. Gejala-gejalanya termasuk: [1, 2, 3, 4]

  • Rasa gatal dan panas di sekitar anus
  • Ada benjolan yang nyeri dan keras di dekat anus
  • Anus terasa nyeri dan akan semakin parah saat duduk

Wasir eksternal bisa berdarah atau terasa semakin sakit saat mengejan atau mengangkat benda berat.

Mengatasi Wasir Saat Hamil

Tergantung dari seberapa serius kondisinya, wasir bisa diatasi sendiri di rumah atau membutuhkan tindakan medis lebih lanjut di dokter.

Perawatan di rumah

Wasir akibat karena kehamilan bisa perlahan sembuh sendiri setelah persalinan. Namun, untuk mengatasi keluhan yang mengganggu, cara-cara berikut bisa dilakukan: [1, 2, 3, 4]

  • Mengonsumsi lebih banyak serat dalam makanan
  • Melakukan senam Kegel
  • Berbaring dengan posisi miring ke kiri
  • Menggunakan bantalan kursi berbentuk donat
  • Minum suplemen serat
  • Menggunakan pelunak tinja
  • Minum obat pencahar ringan
  • Menggunakan es atau kompres dingin di bagian yang sakit
  • Mengoleskan witch hazel pada wasir eksternal menggunakan kapas atau perban

Wasir pada wanita hamil juga bisa diatasi dengan berendam air hangat dua atau tiga kali sehari. Setelahnya, keringkan bagian yang sakit dengan ditepuk-tepuk lembut menggunakan handuk, kemudian gunakan hair dryer dengan pengaturan hangat yang sedang. Cara ini bisa memberikan rasa nyaman dan mengurangi nyeri.

Meskipun pencahar yang ringan, pelunak tinja, serta suplemen serat secara umum aman untuk digunakan oleh wanita hamil, tetapi lebih baik konsultasikan dulu dengan dokter untuk memastikan boleh tidaknya digunakan pada kasus masing-masing orang.

Penanganan medis

Bila dibutuhkan, tindakan medis yang mungkin dilakukan untuk mengobati wasir termasuk: [1, 2, 3]

  • Rubber band ligation. Pada tindakan ini, sebuah gelang karet khusus akan diletakkan di bagian dasar wasir. Ikatan karet ini akan menghentikan aliran darah ke wasir hingga akhirnya wasir lepas sendiri. Perawatan ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 12 hari. Jaringan parut akan terbentuk saat proses ini berlangsung dan mencegah wasir muncul kembali di tempat yang sama.
  • Skleroterapi. Suatu larutan kimia khusus akan disuntikkan langsung ke wasir. Tindakan ini akan membuat wasir mengecil dan membentuk jaringan parut.
  • Hemorrhoidektomi. Prosedur pembedahan ini dilakukan untuk mengangkat wasir. Risiko yang berkaitan dengan tindakan ini termasuk penggunaan bius total, risiko terjadinya kerusakan pada otot anus, nyeri, serta masa pemulihan yang lama. Karena itu, tindakan ini hanya direkomendasikan untuk wasir yang sangat parah atau jika wasir mengalami komplikasi, misalnya wasir yang jumlahnya banyak atau mengalami prolaps.
  • Stapledhemorrhoidopexy. Jaringan wasir akan dikembalikan ke dalam anus, kemudian diberi staples bedah agar tidak turun lagi.

Mencegah Terjadinya Wasir Saat Hamil

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya wasir: [2, 3, 4]

Cegah sembelit

  • Makan makanan kaya serat. Pilih alpukat segar, kacang merah, serta buah dan sayur lainnya.
  • Jangan menunda buang air besar bila sudah terasa. Jangan berrjongkok atau duduk terlalu lama di toilet karena bisa memberikan tekanan pada anus.
  • Jika sudah terlanjur sembelit, bicarakan dengan dokter mengenai penggunaan suplemen serat atau pelunak tinja.
  • Pilih vitamin kehamilan yang berbahan dasar alami. Vitamin sintetis, terutama zat besi, bisa menyebabkan sembelit, sementara yang berbahan alami lebih mudah diserap tubuh. [4]

Biasakan bergerak

  • Lakukan olahraga yang aman untuk ibu hamil secara rutin hingga tiba saatnya persalinan, bila memungkinkan.
  • Lakukan latihan Kegel. Latihan ini bisa meningkatkan sirkulasi ke area rektum dan memperkuat otot-otot di sekitar anus.
  • Jangan duduk atau berdiri terlalu lama. Jika pekerjaan yang dilakukan membutuhkan waktu duduk yang lama, usahakan untuk berjalan-jalan sejenak selama beberapa menit setiap satu atau dua jam.

Lakukan kebiasaan sehat

  • Minum banyak air putih dan cairan lain. Jika tidak cukup minum, tubuh akan menyerap air melalui usus kemudian menyebabkan tinja menjadi kering dan sulit untuk dikeluarkan. Asupan air putih yang cukup akan menjaga tinja tetap lembut dan buang air besar pun lebih teratur.
  • Berbaring menyamping saat tidur, membaca, atau menonton TV untuk mencegah tertekannya pembuluh darah di area rektum.
  • Usahakan agar berat badan tidak naik melebihi rekomendasi dokter karena semakin berat tubuh, semakin besar tekanan yang terjadi pada anus.

1. Arthur Staroselsky, MD, Alejandro A. Nava-Ocampo, MD, Sabina Vohra, Gideon Koren, MD FRCPC. Hemorrhoids in pregnancy. Official Publication of The College of Family Physician in Canada; 2008.
2. Natalie Silver, Deborah Weatherspoon, Ph.D., R.N., CRNA. Pregnancy Hemorrhoids: What You Need to Know. Healthline; 2019.
3. Jenna Fletcher, Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH. What to know about hemorrhoids during pregnancy. Medical News Today; 2020.
4. Honor Health Physician. Dealing with hemorrhoids during pregnancy. Honor Health.

Share