Daftar isi
Xerosis adalah istilah medis untuk kondisi kulit yang sangat umum, yaitu kulit kering [1,2,3,5,6].
Saat lapisan kulit paling luar mengalami dehidrasi, maka kulit pun mengalami kehilangan kadar kelembaban.
Xerosis adalah kondisi kulit ketika mengalami kekeringan yang disertai pengelupasan kulit serta rasa gatal.
Istilah lain untuk xerosis atau kulit kering adalah xeroderma atau xerosis cutis di mana kondisi disertai pula dengan kemerahan pada kulit [1,5].
Pria maupun wanita dapat mengalami kulit kering, hanya saja orang-orang dewasa yang lebih tua atau lansia berisiko lebih tinggi.
Tinjauan Xerosis dapat dialami baik oleh pria maupun wanita di mana kondisi kulit kering terjadi karena lapisan terluar kulit kehilangan kelembaban alaminya.
Xerosis sendiri merupakan nama atau istilah yang diambil dari bahasa Yunani; xero memiliki makna kering, sedangkan osis memiliki arti gangguan medis atau penyakit [2].
Penyebab utama xerosis atau kulit kering adalah kadar kelembaban yang menurun atau hilang pada kulit.
Faktor penuaan seiring bertambahnya usia, kadar kelembaban kulit akan terus berkurang sehingga mampu menjadi alasan dibalik terjadinya xerosis.
Namun beberapa faktor lain yang turut berkontribusi dalam menyebabkan xerosis antara lain adalah [2,3,5] :
Pada kulit manusia terdapat faktor pelembab alami selain urea (senyawa organik yang susunannya terbentuk dari oksigen, nitrogen, hidrogen dan karbon).
Kandungan lain di dalam kulit antara lain adalah gula, garam, asam amino, asam hialuronat, ceramide, hingga laktat (hasil metabolisme karbohidrat tanpa oksigen).
NMF atau faktor-faktor pelembab alami tersebut berperan sebagai penarik uap air lalu mengikatnya ke dalam lapisan atas kulit sehingga kulit tidak menjadi rusak dan mudah kering.
Jadi ketika kulit mengalami kekurangan NMF, otomatis kulit menjadi kering serta timbul sisik.
Lipid epidermis penting bagi kulit dan menandakan bahwa kulit dalam kondisi yang sehat.
Ini karena peran utama lipid epidermis adalah menciptakan penghalang yang melindungi kulit sekaligus mengikat atau menahan kelembaban di dalam kulit.
Kulit dapat terasa terlalu kencang, kering, dan bahkan terasa sangat kasar ketika lipid epidermis ini hilang.
Selain dari faktor penyebab utama tersebut, xerosis pada dasarnya dapat terjadi karena beberapa pemicu berikut ini.
Kulit dapat menjadi lebih mudah kering ketika terpapar cuaca dingin ataupun panas [1,2,3,6].
Berada di daerah yang memiliki tingkat kelembaban rendah pun mampu menyedot kelembaban dari kulit.
Bagi orang-orang yang terlebih lagi tinggal di daerah yang kelembabannya sangat rendah, risiko xerosis jauh lebih tinggi.
Pada setiap tubuh manusia terdapat kelenjar minyak yang bertugas utama menghasilkan minyak alami atau sebum yang menjaga kulit tetap lembab.
Peran sebum yang utama adalah mengunci kelembaban tak hanya di dalam kulit, tapi juga rambut serta kulit kepala.
Namun seiring bertambahnya usia dan menua, produksi sebum atau minyak alami oleh kelenjar minyak menjadi lebih lambat [1,2,3,5,6,7].
Sementara itu faktor pelembab alami lainnya dalam kulit juga tak maksimal sehingga membuat kulit mudah kehilangan kadar kelembabannya.
Inilah alasan mengapa semakin tua, tingkat kelembaban kulit semakin berkurang.
Lipid epidermis dapat menurun atau hilang salah satunya karena cara membersihkan kulit yang cenderung salah [2].
Mencuci tangan misalnya, bila dilakukan terlalu sering justru berefek pada berkurangnya kadar kelembaban kulit tangan dan menghilangkan lipid alaminya sehingga xerosis terjadi.
Kulit yang kering dapat juga disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet yang terlalu sering [1,3,6,7].
Beraktivitas di luar ruangan dan terpapar sinar matahari secara berlebihan mampu meningkatkan laju penguapan air dari kulit yang menyebabkan kulit jadi mudah kering.
Ketika paparan sinar UV ini terjadi terus-menerus dalam jangka panjang, hal ini menjadi salah satu faktor yang meningkatkan penuaan dini pada kulit.
Pekerjaan yang mengharuskan seseorang untuk berinteraksi dengan bahan-bahan kimia keras, semacam mortar misalnya, semen, ataupun bahan kimia pada kolam renang dapat berisiko [3,6].
Inilah salah satu faktor yang mampu membuat potensi terkena xerosis jauh lebih besar.
Mandi terlalu sering mungkin bertujuan untuk menjaga kebersihan tubuh. Namun, terlalu sering mandi apalagi menggunakan air yang terlalu hangat atau panas bisa menyebabkan kulit lebih cepat kering [3].
Belum lagi kandungan sabun mandi yang cukup keras, hal ini dapat memberi efek kering pada kulit.
Para penderita penyakit tertentu, seperti diabetes, eksim, dehidrasi, hipotiroidisme (kadar tiroid di bawah normal), psoriasis, keratosis pilaris serta dermatitis atopik adalah yang paling berpotensi besar mengalami kulit kering [1,2,3,6].
Umumnya, xerosis dapat terjadi di bagian kaki pada penderita diabetes.
Penggunaan obat tertentu pun dapat menimbulkan efek samping berupa kulit kering, seperti penggunaan obat jerawat mengandung benzoyl peroxide, Retin-A, dan isotretinoin [1,2,3,6,7].
Penggunaan obat kolesterol serta diuretik pun mampu memicu xerosis.
Olahraga renang memang tak sekadar membuat badan sehat tapi juga dapat menjadi kegiatan seru di waktu luang [6].
Namun jika terlalu sering renang di kolam renang, hal ini tidak cukup baik untuk kesehatan kulit karena air kolam renang umumnya mengandung klorin.
Tinjauan Penyebab xerosis utamanya adalah karena tingkat kelembaban yang berkurang serta kadar sebum dari kelenjar minyak yang menurun. Pemicu xerosis dapat berasal dari kebiasaan dan gaya hidup yang kurang baik, namun bisa juga berasal dari kondisi atau perawatan medis tertentu.
Sebagian besar orang tak dapat menghindari xerosis di mana kulit menjadi lebih kering dari biasanya, lalu juga terasa gatal.
Xerosis pada dasarnya bukanlah suatu kondisi kulit yang serius, namun tidak ada salahnya mengenali beberapa gejala utamanya [1,2,3,5,6] :
Gejala xerosis dapat datang dan pergi tergantung dari cuaca atau musim yang sedang dialami.
Walau sangat jarang, pada kondisi xerosis yang sangat parah kulit dapat mengalami iritasi dan kemerahan.
Kulit yang semula pecah-pecah biasa dapat menjadi lebih serius dan mengalami perdarahan.
Bagian tubuh yang paling umum alami xerosis adalah kaki, tangan dan lengan [3].
Pada kasus kulit ekstra kering, bagian wajah adalah yang paling jarang mengalaminya, khususnya yang berada di negara empat musim dan sedang musim dingin.
Bila kulit kering terlampau mengganggu, maka ada baiknya segera ke dokter spesialis kulit untuk memeriksakannya.
Inilah beberapa metode pemeriksaan karena dikhawatirkan xerosis bukan sekadar kulit kering akibat cuaca atau tingkat kelembaban rendah, melainkan tanda penyakit tertentu [1,4,6].
Kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter?
Pelembab seringkali adalah kunci utama dalam menangani kulit yang kering dan hal ini teramat mudah untuk digunakan sehari-hari sehingga tak perlu ke dokter.
Namun, pastikan untuk segera mengunjungi dokter dan berkonsultasi bila beberapa kondisi inilah yang terjadi :
Dokter perlu tahu apakah pasien sudah mencoba mengatasi kondisi tersebut dan apa saja upaya perawatan yang telah diterapkan namun tidak berhasil.
Tinjauan Gejala utama dari xerosis adalah kulit yang kasar, bersisik dan mengelupas yang terkadang juga disertai rasa gatal.
Karena kelembaban kulit semakin berkurang saat usia semakin tua, perawatan kulit harian yang tepat sangat diperlukan.
Hal ini bertujuan untuk tidak hanya menjaga kesehatan kulit namun juga menjaga supaya kulit tetap dalam kondisi terhidrasi.
Secara umum, xerosis atau kulit kering tidak memerlukan perawatan medis.
Namun ketika kondisi kulit terlalu parah, barulah perawatan medis dari dokter ahli kulit dibutuhkan.
Untuk menangani xerosis, beberapa langkah yang menjadi bagian dari gaya hidup ini dapat diterapkan [1,3] :
Ketika cara atau perawatan biasa yang bisa dilakukan di rumah kurang efektif, maka dokter ahli kulit dapat merekomendasikan beberapa cara ini [3,4,5] :
Dokter kulit jauh lebih tahu mana pelembab kulit yang paling sesuai dalam menangani xerosis, entah itu dalam bentuk minyak, lotion, salep atau krim.
Jika sudah diberi resep pelembab atau krim khusus, gunakanlah secara rutin khususnya sepanjang hari supaya kelembaban kulit kembali.
Pada kasus kulit yang ekstra kering, dokter biasanya akan merekomendasikan pelembab yang di dalamnya terdapat kandungan asam laktat atau urea supaya kelembaban atau air bisa dikunci di dalam kulit.
Namun bagi penderita kulit pecah-pecah atau eksim, obat ini bisa memberikan efek menyengat di kulit.
Ada kemungkinan dokter akan memberikan resep kortikosteroid untuk penggunaan pada luar kulit (obat oles atau usap).
Terkadang dokter juga dapat meresepkan modulator imun seperti pimecrolimus atau tacrolimus yang disesuaikan terhadap tingkat keparahan kulit kering pasien.
Tujuan pemberian obat-obatan tersebut adalah untuk bisa meredakan kemerahan, rasa gatal, serta bengkak yang membuat tidak nyaman.
Agar hasilnya maksimal, penggunaan obat perlu dilakukan secara rutin sesuai aturan dari dokter setiap hari.
Tinjauan Perawatan kulit kering secara mandiri di rumah dapat dilakukan secara sederhana, namun ketika tidak efektif, maka mengunjungi dokter spesialis kulit adalah kunci mengembalikan kondisi normal kulit.
Xerosis sebenarnya bukanlah kondisi gangguan kesehatan kulit yang mengancam, namun ketika tak dirawat dengan baik, ada kemungkinan komplikasi-komplikasi inilah yang terjadi [5,6,7] :
Hal ini menjadi alasan bagi para pemilik kulit ekstra kering untuk lebih berhati-hati dan alangkah baiknya berkonsultasi dengan dokter kulit langsung.
Berkonsultasi mengenai kemungkinan komplikasi yang cukup tinggi serta menanyakan solusi yang paling tepat akan sangat membantu pasien.
Tinjauan Dermatitis atopik dan infeksi adalah kemungkinan komplikasi paling besar walaupun jarang terjadi karena xerosis pada umumnya adalah masalah kulit ringan.
Kulit kering dapat dicegah dan sejumlah cara mudah ini dapat diterapkan secara rutin di rumah [6,7] :
Tinjauan Langkah-langkah pencegahan seperti minum banyak air putih dan mengenakan pelembab setiap selesai mandi sangat penting dilakukan secara konsisten. Ini karena xerosis dapat timbul kembali sewaktu-waktu ketika perawatan terlewatkan.
1) Dr Antoinette Ciconte. 2017. The Australian College of Dermatologists. Xerosis.
2) Anonim. Eucerin. Xerosis - Symptoms, causes and solutions.
3) Angela Palmer & Casey Gallagher, MD. 2019. Verywell Health. An Overview of Xerosis - How to Treat and Manage Abnormally Dry Skin.
4) Anonim. American Academy of Dermatology Association. Dry Skin : Diagnosis and Treatment.
5) Mary Ann E. Zagaria, PharmD, MS, CGP. 2006. U.S. Pharmacist. Xerosis: Treating Clinically Dry Skin.
6) Mayo Clinic Staff. 2019. Mayo Clinic. Dry Skin.
7) Yvette C. Terrie, BSPharm, RPh. 2013. Pharmacy Times. Itchy, Scratchy Skin: Preventing and Managing Xerosis.