Keratosis Pilaris: Penyebab – Gejala dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Christine Verina
Keratosis pilaris merupakan kondisi kulit yang tidak berbahaya yang dapat menyebabkan kering, bercak kasar dan benjolan kecil, dan biasanya muncul pada kulit di lengan atas, paha, pipi, atau bokong. Keratosis... pilaris umumnya tidak sakit atau gatal. Terdapat tiga jenis keratosis pilaris, yaitu keratosis pilaris rubra, keratosis pilaris alba, dan keratosis pilaris rubra faceii. Keratosis pilaris atau chicken skin disebabkan oleh penumpukan keratin-protein yang melindungi kulit dari zat berbahaya dan infeksi. Penyakit ini dapat hilang dengan sendirinya. Pengobatan dilakukan dengan menggunakan krim sesuai dengan resep dokter. Pencegahannya dapat dilakukan dengan mengkonsumsi vitamin A. Diet tertentu diketahui tidak berpengaruh terhadap pencegahan keratosis pilaris. Read more

Keratosis pilaris merupakan salah satu kondisi kulit yang paling umum di dunia. Penyakit ini mempengaruhi satu dari setiap tiga orang menderita keratosis pilaris. [6]

Keratosis pilaris menyerang hampir 50-80% dari semua remaja dan sekitar 40% orang dewasa di seluruh dunia. [6]

Meski begitu Anda tidak perlu khawatir karena dalam banyak kasus penyakit ini dapat hilang dengan sendirinya pada usia 30 tahun.

Apa itu Keratosis Pilaris?

Keratosis pilaris merupakan kondisi kulit yang umum dan tidak berbahaya yang dapat menyebabkan kering, bercak kasar dan benjolan kecil. [2]

Biasanya benjolan muncul pada kulit di lengan atas, paha, pipi, atau bokong. Benjolan ini umumnya tidak sakit atau gatal. [1,2]

Keratosis pilaris tidak bisa disembuhkan ataupun dicegah. Tetapi Anda bisa mengobatinya dengan pelembab dan krim khusus untuk membantu meningkatkan penampilan kulit. [2]

Penyakit ini bisa menyerang orang-orang dari segala usia. [3]

Tinjauan
Keratosis pilaris adalah kelainan kulit yang bisa terjadi pada siapa saja dari segala usia.

Tipe-tipe Keratosis Pilaris

Ada beberapa jenis keratosis pilaris yaitu: [5]

  • Keratosis pilaris rubra yakni benjolan merah yang bisa mengenai lengan, kepala, kaki.
  • Keratosis pilaris alba yakni kulit kasar dan bergelombang yang tanpa disertai iritasi.
  • Keratosis pilaris rubra faceii yakni ruam kemerahan pada pipi.

Fakta Keratosis Pilaris

Berikut adalah fakta-fakta yang perlu Anda ketahui seputar keratosis pilaris yaitu: [1, 2, 3, 5, 6]

  • Keratosis pilaris adalah kelainan kulit yang sangat umum terjadi pada remaja dan orang dewasa.
  • Keratosis pilaris menyebabkan banyak benjolan kecil, kasar, kulit kemerahan atau cokelat di sekitar folikel rambut pada lengan atas, paha, bokong, dan pipi.
  • Keratosis pilaris menimbulkan munculnya benjolan yang terlihat seperti daging angsa atau kulit ayam.
  • Keratosis pilaris dapat muncul pada pasien dengan kondisi kulit kering dan dermatitis atopik.
  • Keratosis pilaris tidak dapat disembuhkan tetapi dapat membaik secara tiba-tiba seiring waktu.
  • Orang dapat menurunkan penyakit keratosis pilaris kepada keturunannya dan penyakit ini juga terkadang dikaitkan dengan berbagai penyakit kulit langka lainnya.
  • Umumnya keratosis pilaris membutuhkan terapi pemeliharaan yang berkelanjutan.

Penyebab Keratosis Pilaris

Keratosis pilaris atau yang biasa disebut juga penyakit kulit ayam (chicken skin) adalah hasil dari penumpukan keratin-protein yang melindungi kulit dari zat berbahaya dan infeksi. 

Jika Anda memiliki keratosis pilaris, keratin rambut akan menyumbat pori-pori dimana terdapat folikel rambut tumbuh. Akibatnya, muncul benjolan kecil di tempat yang seharusnya ditumbuhi rambut. Permukaan kulit akan terasa kasar dan tidak rata atau bersisik. [1, 2]

Penyebab pasti penumpukan keratin hingga saat ini belum diketahui, tetapi para ahli mengira bahwa hal itu terkait dengan kondisi kulit lainnya seperti dermatitis atopik dan penyakit genetik. [2]

Apakah Keratosis Pilaris Menular?

Keratosis pilaris bukanlah penyakit menular. Orang tidak dapat menularkan penyakit ini kepada orang lain melalui kontak kulit. Beberapa orang lebih rentan terkena keratosis pilaris dikarenakan adanya faktor genetika dan jenis kulit. [3]

Gejala-gejala Keratosis Pilaris

Keratosis pilaris dapat menimbulkan benjolan pada kulit yang terlihat menyerupai goosebumps atau kulit ayam, sehingga penyakit ini sering disebut penyakit kulit ayam. [1, 2]

Benjolan dapat muncul di bagian kulit mana saja yang terdapat folikel rambut, dan karenanya tidak akan pernah muncul di telapak kaki atau telapak tangan Anda. Umumnya keratosis pilaris muncul di lengan atas dan paha. Gejala ini dapat meluas ke lengan bawah dan kaki bagian bawah. [2]

Gejala lain dari keratosis pilaris meliputi: [2]

  • Kulit di sekitar benjolan berwarna merah muda atau kemerahan.
  • Kulit gatal dan kering.
  • Benjolan yang muncul dapat berbagai warna tergantung pada warna kulit Anda (berwarna daging, putih, merah, merah muda, coklat, atau hitam).

Kapan harus konsultasi ke dokter?

Keratosis pilaris biasanya tidak memerlukan pengobatan. Tetapi jika Anda khawatir terhadap penampilan kulit Anda atau anak Anda, Anda dapat mengonsultasikannya dengan dokter keluarga Anda atau spesialis penyakit kulit (dokter kulit). Dalam membuat diagnosis dokter dapat memeriksa kondisi kulit pasien dan benjolan bersisik. [1, 3]

Siapakah yang paling berisiko terkena keratosis pilaris?

Keratosis pilaris umumnya terjadi jika pada seseorang dengan: [2]

  • kulit kering.
  • eksim (gangguan kulit yang ditandai dengan kulit kering, gatal, dan kemerahan).
  • iktiosis (kelainan kulit yang ditandai dengan kulit kering, menebal, kasar, dan bersisik, seperti kulit ikan).
  • demam alergi serbuk bunga.
  • melanoma (salah satu jenis kanker kulit yang terjadi pada melanosit, sel pigmen yang ada di kulit yang menghasilkan melanin).
  • kegemukan.
  • wanita (lebih rentan dibandingkan pria).
  • anak-anak atau remaja.

Siapa pun dapat rentan mengalami kondisi kulit ini, namun dalam kebanyakan kasus paling sering terjadi pada anak-anak dan remaja. 

Seringnya keratosis pilaris muncul pada akhir masa bayi atau selama masa remaja. Biasanya dapat sembuh ketika menginjak umur dua puluhan, dengan sebagian besar kasus benar-benar hilang pada usia 30 tahun. [2]

Perubahan hormon dapat menyebabkan rasa tidak nyaman selama kehamilan untuk wanita dan selama pubertas bagi remaja. Keratosis pilaris paling sering terjadi pada orang berkulit putih. [2]

Diagnosis Keratosis Pilaris

Diagnosis keratosis pilaris sangat mudah yaitu dengan melihat kulit yang sakit. Riwayat keluarga keratosis pilaris juga dapat membantu diagnosis karena ada komponen genetik yang sangat berpengaruh terhadap kondisi ini. Pemeriksaan klinis dokter memastikan diagnosis. [1, 2]

Tes laboratorium spesifik pada dasarnya tidak diperlukan untuk diagnosis karena keratosis pilaris dapat dikenali dengan melihat secara langsung. Biopsi kulit (operasi pengangkatan sepotong kecil kulit menggunakan obat mati rasa lokal) dapat berguna dalam kasus atipikal atau luas. [1]

Apakah diet ada hubungannya dengan keratosis pilaris?

Diet tidak berpengaruh terhadap keratosis pilaris. Kekurangan vitamin A diketahui memang dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan keratosis pilaris, tetapi hal itu tidak diketahui apakah juga dapat menyebabkan keratosis pilaris atau tidak. [3]

Komplikasi Keratosis Pilaris

Keratosis pilaris jarang menyebabkan komplikasi. Namun, perubahan warna kulit sementara yang disebut hipopigmentasi pasca-inflamasi atau hiperpigmentasi dapat terjadi setelah peradangan, membaiknya benjolan. Jaringan parut permanen mungkin jarang terjadi.

Dokter harus memberitahukan pasien tentang perlunya menggunakan obat topikal yang diresepkan yaitu agar dapat menghilangkan sel kulit mati atau mencegah folikel rambut tersumbat. [4]

Pengobatan Keratosis Pilaris

Keratosis pilaris biasanya dapat hilang dengan sendirinya secara bertahap. Sementara itu, Anda dapat menggunakan salah satu dari berbagai produk yang tersedia untuk membantu memperbaiki penampilan kulit yang terkena keratosis pilaris. 

Jika setelah diberikan pelembab dan tindakan pengobatan lainnya kondisi Anda tidak juga membaik, dokter Anda akan meresepkan krim obat. [1]

  • Krim untuk mengangkat sel kulit mati. 

Krim yang mengandung asam alfa hidroksi, asam laktat, asam salisilat atau urea dikenal mampu membantu melonggarkan dan mengangkat sel kulit mati. Obat-obatan tersebut  juga mampu melembabkan dan melembutkan kulit kering.

Krim ini (exfoliant topikal) tersedia tanpa resep atau dengan resep dokter. Dokter dapat membantu Anda dalam menentukan pilihan pengobatan terbaik yang cocok untuk kulit Anda. 

Berhati-hatilah dengan krim ini karena asam dalam krim ini dapat menyebabkan kulit merah, terasa pedas atau iritasi kulit, sehingga tidak dianjurkan untuk anak kecil. Ada baiknya bicarakanlah dengan dokter Anda sebelum memutuskan untuk menggunakannya. [1]

  • Krim untuk mencegah folikel terpasang. 

Krim yang berasal dari vitamin A (krim retinoid topikal) bekerja dalam proses pergantian sel dan mencegah folikel rambut yang tersumbat. Produk-produk yang mengandung retinoid topikal dapat mengiritasi dan mengeringkan kulit. 

Jika Anda sedang hamil atau menyusui, dokter Anda mungkin menyarankan untuk menunda terapi retinoid topikal atau memilih perawatan lain. [1]

Menggunakan krim obat secara teratur dapat meningkatkan penampilan kulit. Tetapi jika Anda berhenti, kondisinya kembali. Bahkan dengan pengobatan, keratosis pilaris cenderung bertahan selama bertahun-tahun. [1]

Cara Mencegah Keratosis Pilaris

Meskipun tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk dapat mencegah ataupun menghilangkan kelatosis pilaris, perawatan diri bisa Anda lakukan untuk dapat membantu Anda meminimalkan benjolan, gatal, dan iritasi. Adapun caranya adalah sebagai berikut: [1, 2, 3]

  • Gunakan air hangat dan batasi waktu mandi. 

Berendamlah denga air hangat. Batasi waktu mandi Anda karena dapat menghilangkan minyak alami kulit. Mandilah kurang lebih sekitar 10 menit. Ingatlah untuk gunakan air hangat, bukan panas.

  • Pengelupasan kulit

Hindari sabun yang bertekstur kasar dan membuat kulit kering. Dokter kulit merekomendasikan untuk membuang kulit mati (terkelupas) dengan lembut menggunakan waslap atau loofah. 

Jangan menggosoknya dengan kuat atau menghilangkan sumbat folikel rambut karena dapat mengiritasi kulit dan memperburuk kondisinya. Setelah mencuci atau mandi, tepuk-tepuk kulit lembut atau bersihkan kulit dengan handuk agar sedikit kelembaban.

  • Krim obat 

Oleskan krim tanpa resep yang mengandung urea, asam laktat, asam alfa hidroksi atau asam salisilat. Krim ini bisa Anda gunakan sebagai perawatan di rumah untuk membantu melonggarkan dan mengangkat sel kulit mati. Selain itu juga melembabkan dan melembutkan kulit kering. Kenakan produk ini sebelum memakai pelembab.

  • Pelembab

Sementara kulit masih lembab karena mandi, oleskan pelembab kulit yang mengandung lanolin, petroleum jelly atau gliserin. Bahan-bahan ini melembabkan kulit kering dan membantu menjaga kelembaban. 

  • Gunakan pelembab udara

Kelembaban rendah dapat membuat kulit kering. Pelembab rumah portabel atau yang terpasang pada tungku Anda akan menambah kelembaban udara di dalam rumah Anda.

  • Jangan gunakan pakaian ketat agar terhindar dari gesekan

Lindungi kulit yang terkena keratosis pilaris dari gesekan yang disebabkan oleh mengenakan pakaian ketat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment