Aflibercept adalah obat yang digunakan untuk mengatasi beberapa kondisi mata tertentu, seperti AMD (age-related macular degeneration) tipe basah, retinopati diabetik atau edema makular [1, 2, 3, 4, 5].
Daftar isi
Aflibercept termasuk obat anti-VEGF (vascular endothelial growth factor). Obat ini bekerja dengan memperlambat pertumbuhan pembuluh darah baru di mata dan menurunkan kebocoran pada pembuluh darah tersebut [2, 6].
Berikut informasi mengenai aflibercept [1]:
Indikasi | AMD tipe basah, edema makular diabetik, edema makuler sekunder akibat oklusi vena cabang retina, neovaskularisasi koroid sekunder akibat miopia patologik |
Kategori | Obat Khusus |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Sediaan Opthalmic Lain/Targeted Cancer Therapy |
Bentuk | Larutan injeksi |
Kontraindikasi | → Intravena: gagal jantung kongestif sedang hingga berat, hipertensi tidak terkontrol, pendarahan berat → Intravitreal: infeksi okuler/periokuler aktif atau diduga, peradangan intraokuler berat aktif, tanda klinis dari iskemik irreversible hilang fungsi visual |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menerima pengobatan aflibercept: → Pasien dengan hipersensitif terhadap aflibercept → Pasien dengan riwayat penyakit arteri koroner, gagal jantung kongestif, stroke, TIA (Transient ischemic attack), dan infark miokardial → Pasien dengan masalah tromboembolik, glaukoma (intravitreal) tidak terkontrol dengan baik → Pasien yang menjalani operasi → Pasien dengan gangguan ginjal dan hati berat (IV) → Pasien yang sedang hamil dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ IV, Intravitreal Kategori C: Studi pada hewan menunjukkan efek yang merugikan pada janin. Tidak ada studi terkendali pada manusia atau studi pada manusia dan binatang belum tersedia. Obat sebaiknya diberikan jika manfaat potensialnya lebih besar daripada risiko terhadap janin. |
Obat aflibercept digunakan untuk mengatasi beberapa kondisi medis berikut[1, 4]:
Diabetic Macular Edema (DME) yaitu akumulasi cairan pada bagian makula retina yang mengontrol kemampuan penglihatan paling detail. Penyebab akumulasi cairan ialah kebocoran pembuluh darah. DME berkembang dari retinopati diabetik [7].
Retinopati diabetik merupakan suatu penyakit yang merusak pembuluh darah di dalam retina, mengakibatkan gangguan penglihatan. Saat kondisi ini tidak ditangani dengan baik, pembuluh darah mengalami peningkatan tekanan di dalam mata dan terjadi kebocoran cairan [7].
Retinopati diabetik adalah komplikasi dari diabetes yang mempengaruhi mata. Retinopati diabetik disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah pada retina [8].
Edema makula ialah penumpukan cairan di dalam makula, suatu area di pusat retina. Retina adalah jaringan yang sensitif terhadap cahaya terletak di bagian belakang mata, dan makula adalah bagian dari retina yang berfungsi untuk menghasilkan penglihatan yang tajam dan lurus. Penumpukan cairan dapat mengakibatkan pembengkakan dan penebalan makula, sehingga penglihatan terganggu [9].
Kanker kolorektal yaitu kanker yang berawal dari kolon atau rektum. Kanker kolorektal metastatik ditandai dengan penyebaran kanker ke bagian lain tubuh, misalnya ke hati, paru-paru atau peritoneum [10].
Degenerasi makula terkait usia neovaskuler (AMD tipe basah) ialah kondisi perubahan penglihatan yang secara bertahap dapat mengakibatkan penglihatan yang kabur. Pasien AMD kehilangan penglihatan pada bagian tengah secara bertahap, sedangkan bagian sisi tidak terdampak. AMD tipe basah disebabkan oleh bocornya pembuluh darah di dalam retina. AMD tipe basah mengakibatkan hilangnya penglihatan dengan lebih signifikan [11].
Neovaskularisasi koroid atau CNV (choroidal neovascularization) merupakan komplikasi mengancam penglihatan yang umum dari myopia dan myopia patologik. Definisi dan terminologi klinis mengenai CNV bervariasi, dengan CNV myopic umumnya disebut sebagai neovaskularisasi subretina pada myopia patologik, Fuch’s spot pada myopia patologik dan degenerasi membingungkan (disciform) pada myopia patologik [12].
Obat aflibercept hanya digunakan untuk pasien dewasa dengan rincian dosis sebagai berikut [1]:
Intravena ⇔ Kanker kolorektal metastatik → Dalam kombinasi dengan asam folinat, fluorouracil, dan irinotecan (FOLFIRI): 4 mg/kg setiap 2 minggu melalui infus selama 1 jam → Pemberian dosis dilanjutkan hingga terdapat perkembangan penyakit atau toksisitas yang tidak dapat diterima (seperti hipertensi berat, proteinuria, neutropenia) |
Intravitreal ⇔ Edema makula sekunder akibat oklusi vena retina → Dosis awal: 2 mg satu kali sebulan, hingga ketajaman visual maksimal diperoleh (dapat diberikan ≥ 3 dosis) dan tidak terdapat tanda aktivitas penyakit → Interval pengobatan dapat ditingkatkan secara bertahap untuk menjaga hasil penglihatan dan anatomi yang stabil, atau diperpendek jika kemunduran terjadi. → Pengobatan dihentikan jika tidak menunjukkan peningkatan kondisi. ⇔ Edema makula diabetik → Dosis awal: 2 mg satu kali sebulan selama 5 bulan, diikuti dengan 2 mg sekali setiap 2 bulan → Beberapa pasien mungkin perlu melanjutkan dosis bulanan untuk periode yang lebih lama. → Setelah 12 bulan pertama, interval pengobatan dapat ditingkatkan secara bertahap untuk menjaga hasil penglihatan dan anatomi yang stabil, atau diperpendek jika kemunduran terjadi. ⇔ Neovaskular AMD tipe basah → Dosis awal: 2 mg satu kali sebulan selama 3 bulan, diikuti dengan 2 mg sekali setiap 2 bulan → Beberapa pasien mungkin perlu melanjutkan dosis bulanan untuk periode yang lebih lama. → Setelah 12 bulan pertama, interval pengobatan dapat ditingkatkan secara bertahap untuk menjaga hasil penglihatan dan anatomi yang stabil, atau diperpendek jika kemunduran terjadi. ⇔ Neovaskularisasi koroid sekunder akibat miopia patologik → Dosis awal: 2 mg sebagai dosis tunggal. → Jika hasil anatomis dan visual mengindikasikan bahwa penyakit tetap bertahan, dosis tambahan dapat diberikan setidaknya terpisah 1 bulan. |
Berikut merupakan beberapa efek samping aflibercept yang memerlukan pertolongan medis segera [5]:
Berikut beberapa efek samping aflibercept yang memerlukan pertolongan medis jika berlangsung secara terus menerus atau dalam waktu lama [5]:
Beberapa efek samping yang berpotensi fatal [1]:
Info Efek Samping Aflibercept untuk Tenaga Medis: [5]
Untuk mengetahui penyimpanan, cara kerja, interaksi dengan obat lain, interaksi dengan makanan dan overdosis dari aflibercept berikut informasinya [1]:
Penyimpanan | → Simpan pada suhu 2-8°C. → Jngan simpan di freezer. → Hindari kontak dengan kulit atau membran mukosa dengan sarung tangan dan peralatan pelindung → Sisa obat yang tidak terpakai harus dibuang menurut sesuai dengan persyaratan lokal. |
Cara Kerja | Deskripsi: Aflibercept merupakan suatu rekombinan protein fusi yang mengandung bagian dari domain ekstraseluler dari reseptor 1 dan 2 VEGF (vascular endothelial growth factor) manusia, menyatu pada bagian Fc dari IgG1 manusia. Obat ini bekerja sebagai reseptor umpan larut, mencegah VEGF-A dan –B, dan placental growth factor (PLGF) dari berikatan dengan reseptor endogen-nya, sehingga memicu anti-angiogenesis dan regresi tumor. Sebagai tambahan, inaktivasi dari VEGF-A dan PLGF menekan neovaskularisasi dan menurunkan hilangnya penglihatan. Farmakokinetik: → Absorpsi: Absorpsi sistemik minimal (intravitreal) → Waktu konsentrasi plasma puncak: Dalam 3 hari → Volume distribusi: ± 6 liter (IV) → Metabolisme: Aflibercept diduga dirai melalui proteolisis menjadi peptida kecil dan asam amino. → Ekskresi: melalui ginjal dan hati → Paruh waktu eliminasi: ± 5 sampai 6 hari (IV) |
Interaksi dengan obat lain | Belum ada studi yang memadai |
Apakah aflibercept aman untuk ibu hamil?
Aflibercept termasuk kategori C pada kehamilan sehingga penggunaan diperbolehkan hanya jika potensi manfaatnya melebihi potensi ririko terhadap janin[3].
Apakah aflibercept dapat digunakan untuk anak-anak?
Penggunaan aflibercept pada pasien anak-anak atau remaja di bawah 18 tahun belum diteliti. Kondisi yang membutuhkan pengobatan aflibercept (AMD tipe basah, CRVO, BRVO, DME, dan miopik CNV) umumnya terjadi pada orang dewasa, sehingga penggunaan kelompok umur di bawah 18 tahun tidak relevan[3].
Bagaimana jika menggunakan obat-obatan lain bersamaan dengan aflibercept?
Aflibercept yang digunakan pada mata umumnya tidak berinteraksi dengan obat lain. Namun sebaiknya pasien mengkonsultasikan dengan dokter mengenai obat lain yang digunakan, termasuk produk herbal dan vitamin[5].
Apa yang harus dihindari ketika menerima pengobatan aflibercept?
Hindari mengemudikan kendaraan dan mengoperasikan mesin. Aflibercept berpotensi menimbulkan gangguan penglihatan[5].
Berikut beberapa obat dengan kandungan aflibercept [3, 4]:
Brand Merek Dagang |
Eylea |
Eylea Pre-filled Syringe |
Zaltrap |
1. Anonim. Diakses 2020. MIMS. Aflibercept.
2. Anonim. Diakses 2020. WebMD. Aflibercept Solution.
3. Anonim. Diakses 2020. Pusat Informasi Obat Nasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Eylea Larutan Injeksi 4 mg/100 mcl (vial) – Aflibercept.
4. Anonim. Diakses 2020. Drugbank. Aflibercept.
5. Cerner Multum. 2019. Drugs com. Aflibercept Ophthalamic.
6. Michael W Stewart. 2012. The British Journal of Ophthamology. Aflibercept (VEGF Trap-eye): The Newest Anti-VEGF Drug.
7. Anonim. Diakses 2020. Vision Service Plan. Diabetic Macular Edema.
8. Anonim. Diakses 2020. Mayoclinic. Diabetic Retinopathy.
9. Anonim. Diakses 2020. National Eye Institute. Macular Edema.
10. Adrienne Santos-Longhurst. 2019. Healthline. What Is Metastatic Colocteral Cancer?
11. Dr. Valerie Kattouf, OD, FAAO. Diakses 2020. Allaboutvision. What Is Macular Degeneration?
12. Tien Y Wong, et al. 2014. British Journal of Ophthalmology Volume 99, Issue 3. Myopic Choroidal Neovascularisation: Current Concepts and Update on Clinical Management.