Kehamilan & Parenting

7 Cara Mencegah Anemia Pada Ibu Hamil

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Anemia merupakan salah satu komplikasi atau masalah kesehatan yang paling sering berhubungan dengan kehamilan. Perubahan fisiologis normal pada kehamilan mempengaruhi hemoglobin (Hb). Anemia yang paling umum terjadi selama kehamilan adalah anemia defisiensi zat besi dan anemia defisiensi folat [1].

Anemia defisiensi zat besi berarti tubuh Anda tidak memiliki cukup zat besi. Dengan kata lain, tubuh anda tidak cukup membuat sel darah merah yang sehat atau sel darah tidak bekerja dengan benar. Tubuh membutuhkan zat besi untuk membantu membawa oksigen melalui darah ke seluruh bagian tubuh. Anemia defisiensi zat besi lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria khususnya lebih sering terjadi selama kehamilan [2].

Ibu hamil dengan anemia dapat mengalami persalinan prematur dan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Anemia selama kehamilan juga meningkatkan resiko anemia pada bayi dan meningkatkan kekurangan darah selama kehamilan. Anemia sejak usia muda dapat menyebabkan gangguan perkembangan neurologis serupa keterlambatan kognitif mental dan perkembangan [3]. Berikut cara mencegah anemia pada ibu hamil:

1. Penuhi Kebutuhan Zat Besi Selama Kehamilan

Selama kehamilan tubuh Anda membutuhkan lebih banyak zat besi dari biasanya untuk mendukung perkembangan bayi. Ibu hamil harus meningkatkan produksi sel darah merahnya karena kebutuhan zat besi dan vitamin lainnya meningkat selama kehamilan. Bayi membutuhkan pasokan zat besinya sendiri dan hanya dapat diperoleh dari ibu [2, 3].

Untuk memproduksi sel darah merah tubuh membutuhkan zat besi, vitamin B12 dan asam folat. Kebutuhan zat besi untuk wanita hamil usia 19 hingga 50 tahun adalah 27 miligram per hari. Untuk vegetarian membutuhkan lebih banyak zat besi dari makanan nabati daripada orang yang bukan vegetarian. Hal ini dikarenakan tubuh dapat lebih baik menyerap zat besi dari daging daripada makanan nabati [2,4].

Ibu hamil memang membutuhkan zat besi hampir dua kali lipat dibandingkan wanita yang tidak hamil. Namun pastikan mengonsumsi zat besi dalam jumlah seimbang dan tidak terlalu banyak. Terlalu banyak zat besi dapat menyebabkan masalah kesehatan lain [4].

2. Penuhi Kebutuhan Folat

Pada anemia defisiensi folat, ibu hamil harus mengonsumsi folat lebih banyak. Folat adalah vitamin yang ditemukan secara alami dalam makanan tertentu seperti sayuran berdaun hijau. Tubuh membutuhkan folat untuk memproduksi sel-sel baru termasuk sel darah merah yang sehat.

Selama kehamilan dibutuhkan folat lebih banyak. Ketika asupan makanan tidak mampu mencukupi kebutuhan folat, maka dapat mengkonsumsi suplemen folat atau asam folat. Kekurangan folat dapat secara langsung berkontribusi pada cacat lahir, kelainan tabung saraf, dan berat badan lahir rendah. Mengonsumsi suplemen selama kehamilan sebaiknya mengkonsultasikan ada dokter Anda sebelumnya [6].

3. Penuhi Kebutuhan Vitamin B12

Anemia defisiensi B12 harus diatasi dengan memenuhi kebutuhan vitamin B12 agar tubuh mampu memproduksi sel darah merah yang sehat. Ibu hamil yang kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan bayi nya cacat lahir, kelainan tabung saraf dan dapat menyebabkan persalinan prematur. Vitamin B12 dapat diperoleh dari daging, daging unggas, produk susu, dan telur [6].

4. Makan Makanan yang Mengandung Zat besi

Sumber zat besi yang baik termasuk daging dan ayam tanpa lemak, sayuran berdaun hijau tua, dan kacang-kacangan. Selain itu juga dapat mengkonsumsi tahu, daging merah, kismis, kurma. Konsumsi telur selama kehamilan harus dipatikan dimasak dengan baik. Penuhi kebutuhan B12 seperti dari produk kedelai Jika Anda sedang hamil dan seorang Vegetarian maka anda dapat mengonsumsi dari sumber makanan nabati [2, 3, 4].

5. Makan dan Minum Makanan yang Membantu Penyerapan Zat besi

Konsumsi makanan dan minuman yang dapat membantu tubuh anda menyerap zat besi. Seperti jus jeruk, strawberry, brokoli, kentang, atau buah dan sayuran lain yang mengandung vitamin C. Vitamin C membantu penyerapan zat besi. Pastikan mengonsumsi dengan seimbang dan tidak berlebihan. Mengonsumsi makanan dan minuman dengan jumlah yang terlalu banyak dapat mempersulit tubuh untuk menyerap zat besi [2, 3, 4].

6. Menghindari Teh dan Kopi

Selama kehamilan disarankan untuk menghindari teh atau kopi berlebihan karena dapat menurunkan penyerapan zat besi. Selain itu, mengonsumsi kafein dari teh dan kopi satu sampai dua cangkir setiap hari dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bayi. Selain teh dan kopi, kafein juga dapat ditemukan pada cokelat [2,4, 5].

7. Memilih Mengonsumsi Makanan Sehat

Selama kehamilan ibu hamil membutuhkan zat besi, asam folat dan vitamin B12 untuk memproduksi sel darah merah. Mengutamakan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang agar mendapat zat besi dan vitamin yang dibutuhkan tubuh selama kehamilan dari apa yang dimakan. Ibu hamil perlu kesadaran dan kemauan untuk mengutamakan mengonsumsi makanan yang sehat untuk tumbuh kembang bayi [4].

Pemeriksaan Anemia pada Ibu hamil

Anemia zat besi yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Terlalu sedikit oksigen dalam tubuh dapat merusak organ. Jantung harus bekerja lebih keras untuk memenuhi kekurangan sel darah merah atau hemoglobin. hal tersebut dapat membahayakan kesehatan jantung [2].

Pada tahap awal anemia, Anda mungkin tidak mengalami gejala yang jelas. Banyak gejala yang mungkin anda alami saat hamil bahkan jika anda tidak anemia. Jadi pastikan untuk mendapatkan tes darah secara rutin untuk memeriksa anemia selama prenatal kehamilan. Anda juga kemungkinan diarahkan untuk tes darah lagi pada trimester kedua dan ketiga.

Tes darah untuk memeriksa anemia biasanya meliputi tes darah hemoglobin dan tes hematokrit. Jika Anda memiliki kadar hemoglobin atau hematokrit yang lebih rendah dari normal, Anda kemungkinan mengalami anemia defisiensi zat besi. Dokter akan memeriksa tes darah lainnya untuk menentukan apakah anda memiliki kekurangan zat besi atau penyebab anemia lainnya. Selain itu, dokter juga akan memberikan suplemen dan vitamin untuk ibu hamil [6].

1. S Sifakis, G Pharmakides. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov Anemia in Pregnancy. Ann N Y Acad Sci; 2000.
2. Staff, reviewed by Harvey Luksenburg,MD.,Deepa Sekhar,MD.,Cheryl Garrison. womenshealth.gov Iron-Deficiency Anemia. Office on Women's Health US; 2019.
3. Staff. hey.nhs.uk Anaemia in Pregnancy. Hull University Teaching Hospital;2019.
4. Jake Turner, Meghana Parsi, Madhu Badiressy. StatPearls. Anemia. Treasure Island Florida: StatPearls Publishing; 2022 last updated.
5. Anonim, reviewed by Elana Pearl Ben-Joseph, MD. kidshealth.org Can I Still Drink Coffee while I'm Pregnant. 2019.
6. John Usher, reviewed by Traci C. Johnson, MD. webmd.com Anemia in Pregnancy. WebMD; 2020.

Share