Cegukan merupakan suatu kondisi dimana terjadi kontraksi pada otot diafragma yang berlangsung selama berulang – ulang. Diafragma terletak di bawah paru – paru yang menjadi pembatas antara bagian dada dan perut. [1]
Pada waktu yang sama dengan kontraksi diafragma terjadi juga kontraksi pada pita suara atau laring dan penutupan pada glotis yang mana akan menghasilkan suara ‘hik’ ketika mengalami cegukan. [2]
Cegukan biasa terjadi pada siapa saja pada dan akan menghilang dengan sendirinya tanpa dilakukan penanganan tertentu dalam beberapa menit. Apabila cegukan yang terjadi berlangsung hingga lebih dari 48 jam maka perlu melakukan konsultasi dengan dokter, dimana cegukan ini bisa saja menjadi gejala dari kondisi yang lebih serius. [2]
Penyebab pasti dari cegukan masih belum ditemukan dimana cegukan kronik dapat dihubungkan dengan kondisi medis lain seperti stroke dan masalah pencernaan. Namun, selain penyebab yang belum pasti, terdapat beberapa hal yang dapat memicu terjadinya cegukan seperti : [3]
Selain dipicu oleh makanan dan minuman, cegukan juga dapat dipicu setelah mengonsumsi obat tertentu yang menyebabkan naiknya asam lambung seperti mengosnumsi diazepam, lorazepam selain itu obat seperti anestesi dan obat – obatan kemoterapi dapat memiliki efek samping cegukan. [4]
Cegukan dapat hilang dengan sendirinya selama beberapa menit tanpa penanganan khusus namun terkadang kondisi ini cukup mengganggu terutama jika sedang melakukan kegiatan sehari – hari yang penting seperti ketika sedang bekerja maupun ketika berbicara dengan orang lain.
Berikut beberapa cara alami dan medis yang dapat dilakukan untuk mengatasi cegukan setelah meminum obat:
Daftar isi
Cara pertama yang dapat dilakukan untuk mengatasi cegukan adalah dengan menahan napas. Tarik napas dan tahan selama sekitar 10 detik kemudian dikeluarkan secara perlahan. Ulangi tiga sampai empat kali dan dapat diulangi lagi setelah 20 menit kemudian apabila cegukan yang dirasakan masih belum hilang. [5]
Cara tradisional yang banyak dipraktekkan dan secara turun menurun dilakukan adalah dengan meminum segelas air. Meminum segelas air dingin secara perlahan dapat membantu merangsang saraf vagus. Selain meminum segelas air dingin, dapat pula dilakukan dengan cara lain yaitu dengan meminum air hangat tanpa jeda untuk bernapas, Memakan es dan menghisapnya juga membantu untuk mengatasi cegukan yang dialami. [6]
Bernapas dengan menggunakan kantong kertas dimana kantong kertas diletakkan dibagian hidung dan mulut dan tidak pada seluruh kepala. Cara ini dilakukan untuk menaikkan kadar karbon dioksida pada darah yang mana dapat membantu untuk mencegah diafragma menjadi tegang. [7]
Cara ini biasanya dilakukan ketika terjadi perbedaan tekanan udara pada telinga untuk mengembalikan pendengaran menjadi lebih baik dan nyaman. Namun ternyata, membuang napas perlahan dengan menutup mulut dan hidung membantu mengatasi dan menghilangkan cegukan. Perlu diperhatikan juga ketika menghembuskan napas dilakukan secara perlahan dan apabila cara ini tidak berhasil sebaiknya tidak memaksakan menggunakan cara ini dan gunakan cara lainnya. [10]
Mengubah posisi tubuh dapat membantu mengatasi cegukan dan membuat cegukan menghilang. Cara yang dapat dilakukan dan dicoba adalah dengan memposisikan kaki ke arah dada yang ditahan dan dipeluk selama kurang lebih 2 menit. [5]
Posisi tubuh lainnya yang dapat dipraktekkan untuk mengatasi cegukan adalah dengan memposisilan tubuh menjadi condong ke depan hingga menekan dada. [5]
Pada sebuah penelitian yang telah dilakukan satu sendok gula pasir dapat menyembuhkan 19 dari 20 pasien yang mengalami cegukan. Menelan satu sendok gula pasir diduga dapat merangsang syaraf vagus yang mana hal ini dapat membantu mengurangi atau mencegah diafragma menjadi tegang dan dapat menyembuhkan cegukan. [8]
Cara selanjutnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi cegukan adalah dengan mengigit lemon, dapat pula lemon diberikan sedikit garam. Selain dengan menggunakan lemon dapat pula dengan menelan beberapa tetes cuka yang cukup untuk dirasakan pada lidah. Perlu diperhatikan setelah melakukan cara ini untuk segera berkumur untuk melindungi gigi dari asam yang dapat merusak gigi. [3]
Selain cara yang telah disebutkan di atas cara lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi cegukan adalah dengan bantuan obat. Cegukan yang terus berlangsung dengan durasi yang lama tentu akan mengganggu aktifitas maka dokter dapat meresepkan obat yang akan membantu untuk mengatasi cegukan. Beberapa jenis obat yang dapat digunakan seperti : [9]
Pada kasus cegukan yang sudah parah dan tidak dapat diatasi dengan cara yang telah disebutkan di atas, cara lainnya adalah dengan menggunakan tindakan operasi. Dimana tindakan operasi dilakukan untuk memasukkan obat pada syaraf phrenic untuk menghentikan kegiatan syaraf phrenic untuk sementara. [2]
Di atas merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi cegukan setelah minum obat. Meski biasanya cegukan dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa menit, namun tidak ada salahnya untuk mencoba cara di atas agar cegukan dapat lebih cepat hilang. Selain itu, perlu diperhatikan apabila cegukan yang dialami memiliki intensitas yang lama dan sering segera konsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
1) Anna Giorgi, Alana Biggers, M.D., MPH. Healthline. Everything You Need to Know About Hiccups. 2019.
2) Full-Young Chang, Ching-Liang Lu. J Neurogastroenterol Motil. 18(2). Hiccup: Mystery, Nature and Treatment. 2012.
3) Yvette Brazier, Deborah Weatherspoon, Ph.D., R.N., CRNA. medicalnewstoday. What you need to know about hiccups. 2018.
4) John P. Cunha, DO, FACOEP, Charles Patrick Davis, MD, PhD. emedicinehealth. How to Get Rid of Hiccups. 2021.
5) Tim Newman, University of Illinois. medicalnewstoday. How to Cure Hiccups. 2017.
6) Corinne Osborn. Healthline. How to Get Rid of Hiccups. 2017.
7) Admin. Nhs. Hiccups. Accesed 2021.
8) Engleman EG, Lankton J, Lankton B. N Engl J Med. 285(26). Granulated sugar as treatment for hiccups in conscious patients. 1971.
9) Steger M, Schneemann M, Fox M. Aliment Pharmacol Ther. 42(9) doi: 10. 1111/apt.13374. Epub. Systemic review: the pathogenesis and pharmacological treatment of hiccups. . 2015.
10) Brañuelas Quiroga, Juan et al. The British journal of general practice : the journal of the Royal College of General Practitioners vol. 66,652. Hiccups: a common problem with some unusual causes and cures. 2016.