Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Cichorium intybus adalah tanaman obat yang banyak dipakai di daerah Eurasia dan sebagian Afrika. Seluruh bagian tumbuhan ini dapat dijadikan obat, namun kandungan utamanya terdapat pada akar. Berbagai
Daftar isi
Cichorium intybus atau yang sering dikenal dengan nama Chicory adalah tanaman herbal abadi dari keluarga dandelion Asteraceae. Penurunan nama dan aspek sejarah Chicorium intybus berasal dari kata Yunani “kichore“, umumnya dikenal sebagai sawi putih.
Sedangkan kata “intybus” berasal dari kata Mesir, yang berarti ‘Januari’, bulan di mana sayuran itu biasa dimakan. Distribusi dan habitat Cichorium intybus ini biasanya tumbuh di lahan terbuka, area terganggu, lahan kosong, parit, di sepanjang lahan budidaya dan pinggir jalan.
Tumbuhan Cichorium intybus lebih menyukai sinar matahari penuh dan tanah yang dikeringkan dengan baik dan juga tahan kekeringan. Tumbuhan ini ditanam bercampur dengan tanaman lain seperti lucerne (Medicago falcate) dan berseem (Trifolium alexandrinum).
Cichorium intybus biasanya tumbuh di seluruh dunia khususnya Pakistan dan dibudidayakan secara luas di Eropa dan bagian lain dunia. Tumbuhan ini biasanya digunakan untuk sayuran, obat-obatan, minuman pengganti kopi, dan pakan hewan ternak.
Selain itu, Cichorium intybus juga digunakan untuk keperluan industri, seperti diuretik herbal terbaik, membantu dalam produksi biomassa dan agen hepatoprotektif terkuat.[1,2].
Cichorium intybus adalah tumbuhan perdu yang berbulu kasar atau licin dengan akar tunggang yang kokoh. Tumbuhan perdu ini secara khas mengandung getah yang pahit dan seperti susu.
Tinggi tumbuhan ini berkisar antara 1 m hingga 1,5 m dengan batang berukuran 15-105 cm. Batang berbunga berbentuk bulat, tegak, berlubang, hampir tidak berdaun dan menghasilkan cabang yang kaku dan menyebar.
Perbungaannya terdiri dari beberapa lusin kepala bunga, dengan masing-masing 12-30 kuntum bunga. Kuntum bunga berwarna biru cerah, terkadang putih atau merah muda dan memiliki tungkai panjang berbentuk tali dengan 5 gigi apikal.
Pembungaan dimulai sekitar pertengahan musim dingin (Juli) dan berlangsung hingga akhir musim semi (Oktober). Daun berbentuk lonjong besar dan diproduksi dalam bentuk roset di pangkal tanaman, di atas akar tunggang yang panjang dan berdaging. Sedangkan buahnya (achenes) tidak memiliki kelopak atau berbulu dan sisik bergigi pada puncaknya.[1,2,3]
Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada chicorium intybus:
Nama | Jumlah | Unit |
Serat | 4.01 | g |
Karbohidrat | 4.7 | g |
Protein | 1.7 | g |
Magnesium | 30 | mg |
Fosfor | 47.0 | mg |
Kalsium | 100 | mg |
Sodium | 45 | mg |
Vitamin A | 286 | UI |
Vitamin K | 296 | UI |
Vitamin C | 22.0 | mg |
Menurut tabel kandungan gizi diatas menunjukkan bahwa chicorium intybus memiliki berbagai macam kandungan vitamin dan salah satunya adalah vitamin C. Vitamin C memiliki peran yang sangat kompleks pada tubuh, salah satunya adalah sebagai penguat sistem imunitas tubuh [1].
Tumbuhan Chicorium intybus adalah salah satu tumbuhan yang semua bagiannya dimanfaatkan sebagai pengobatan. Hal ini dikarenakan terdapat sejumlah senyawa penting yang terkandung di dalam tumbuhan tersebut . Senyawa penting tersebut diantaranya alkaloid, inulin, seskuiterpen lakton, kumarin, vitamin, pigmen klorofil, sterol tak jenuh, flavonoid, antioksidan, saponin dan tanin.
Sejumlah senyawa itulah yang berperan penting dalam mencegah dan mengobati beberapa gangguan tertentu, seperti diabetes, hepatotoksisitas, malaria, dan gangguan lainnya. Selain itu, tanaman ini dijadikan sumber perlindungan yang baik untuk hepatosit dan sel hati lainnya serta digunakan sebagai prebiotik terhadap beberapa spesies bakteri patogen.[1,3,6]
Tak jarang beberapa orang sering mengalami gangguan pencernaan ringan, seperti perut kembung, sembelit, dan kehilangan nafsu makan sementara. Hal ini mengakibatkan proses pencernaan tidak maksimal dan tentunya sangat menganggu.
Biasanya gangguan pencernaan ini bisa disebabkan oleh bakteri patogen yang membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lemah dan mudah terserang penyakit. Pada tumbuhan Cichorium intybus mengandung inulin yang baik untuk pencernaan.
Senyawa tersebut merupakan jenis serat larut air yang difermentasi oleh bakteri di usus sehingga membantu menyehatkan sistem pencernaan. Pada umumnya, pengobatan tradisional menggunakan akar Cichorium intybus.
Dikarenakan akar pada tumbuhan ini kaya akan kandungan inulin, yaitu sekitar 20%. Kandungan inulin inilah yang dapat mengurangi jumlah mikroorganisme patogen di saluran pencernaan.
Oleh karena itu, tumbuhan ini dapat membentuk sistem kekebalan dan meredakan gangguan pencernaan. Bukan hanya gangguan pencernaan ringan, seperti sembelit dan perut kembung, namun juga beberapa gangguan lainnya. [4,5,6]
Tumbuhan Cichorium intybus mempunyai sifat antioksidan tinggi. Sifat antioksidan ini berfungsi untuk mencegah dan memperbaiki kerusakan sel-sel di dalam tubuh, khususnya yang disebabkan oleh paparan radikal bebas.
Kadar antioksidan yang tinggi dalam tumbuhan Cichorium intybus dikarenakan pada tumbuhan ini mengandung senyawa fenolik yang tinggi. Senyawa fenolik yang kuat ini dapat menghentikan reaksi berantai radikal bebas yang tak lain merupakan penyebab banyak penyakit, seperti aterosklerosis, infeksi dan hepatotoksisitas.
Untuk itu, tumbuhan Cichorium intybus menjadi sumber yang baik untuk melawan radikal bebad tersebut. [5,6,7]
Manfaat selanjutnya dari tumbuhan Cichorium intybus adalah antikanker. Hal tersebut disebabkan oleh senyawa thefructans dan metanol di dalam tumbuhan Cichorium intybus.
Senyawa thefructans memiliki kualitas anti tumor dan sifat antioksidan yang baik untuk tubuh. Selanjutnya, senyawa metanol di dalam tumbuhan Cichorium intybus juga dapat mengurangi sel kanker dalam tubuh.
Selain itu, Polifenol dan bahan kimiawi lainnya dalam tumbuhan Cichorium intybus ini juga memiliki efek positif dalam mencegah berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara dan kanker kolorektal.[5,6,8]
Selain manfaat tumbuhan Chicorium intybus yang dapat meredakan gangguan pencernaan, ternyata tumbuhan ini juga dapat mengobati penyakit jantung. Ternyata, kandungan inulin tidak hanya bermanfaat bagi sistem pencernaan.
Namun, juga dapat mengurangi kadar kolesterol jahat di dalam tubuh. Kolesterol ini adalah salah satu penyebab utama di balik aterosklerosis dan tekanan darah tinggi, karena menghalangi aliran darah saat mengikat arteri dan vena.
Itu juga berpotensi serangan jantung dan stroke. Sayangnya, jalur kimiawi yang berfungsi inulin dalam mengurangi keberadaan kolesterol ini jarang aktif kecuali seseorang mengonsumsi karbohidrat tingkat tinggi, sehingga manfaat ini memiliki rentang pengaruh yang sedikit lebih kecil.[6]
Manfaat lain dari Tumbuhan Cichorium intybus adalah mengurangi nyeri arthritis atau yang sering dikenal dengan nyeri sendi. Dalam pengobatan tradisional sendiri, Cichorium intybus sudah lama digunakan untuk mengurangi nyeri arthritis.
Tumbuhan Cichorium intybus sendiri mengandung anti-flamasi atau anti-radang yang signifikan. Itulah mengapa senyawa ini dapat bekerja untuk mengurangi rasa sakit dari kondisi seperti osteoartritis atau peradangan sendi.
Tumbuhan Cichorium intybus juga dapat digunakan sebagai agen anti-inflamasi umum untuk nyeri dan peradangan otot.[6]
Selain memiliki banyak kegunaan, ternyata tumbuhan Chicorium intybus juga menimbulkan efek samping. Efek samping ini timbul apabila dalam penggunaan dan pengolahan tumbuhan Chicorium intybus kurang tepat. Sejauh ini, belum ada efek samping yang serius dari obat herbal tersebut.
Namun, terdapat efek samping kecil yang juga harus diperhatikan. Berikut beberapa efek samping ringan dari tumbuhan Chicorium intybus :
Efek samping yang pertama dari tumbuhan Chicorium intybus adalah iritasi kulit. Hal ini terjadi disebabkan karena kurang tepat dalam proses pengolahannya.
Disarankan untuk menggunakan sarung tangan ketika mengolahnya. Untuk itu, sebaiknya berhati-hati ketika mengolah tumbuhan Chicorium intybus ini.[4,5]
Selain memiliki efek samping berupa iritasi kulit, ternyata tumbuhan Chicorium intybus juga memiliki efek samping lain. Efek samping lain tersebut adalah alergi khusus pada tumbuhan Chicorium intybus.
Meskipun mengandung anti-alergi, namun, untuk beberapa orang tertentu hal tersebut justru tidak berpengaruh . Disarankan untuk tidak menangani atau mengonsumsi tumbuhan tersebut. [4,5]
Sebaiknya tumbuhan Chichorium intybus disimpan dengan cara yang tepat. Hal ini dilakukan agar tumbuhan Chichorium intybus dapat dikonsumsi dalam jangka lama.
Selain itu, hal tersebut juga dilakukan agar kandungan senyawa dalam tumbuhan tersebut dapat tetap terjaga dengan baik sehingga bermanfaat bagi tubuh. Berikut tips penyimpanan tumbuhan Chichorium intybus :
Tumbuhan Chichorium intybus dapat disimpan dalam kondisi segar. Untuk menyimpan tumbuhan Chichorium intybus cukup mudah.
Caranya dengan menyimpan daun Chichorium intybus dalam kantong berlubang. Lalu masukkkan plastik tersebut ke dalam lemari es.
Hal ini bertujuan agar daun Chichorium intybus tetap dalam kondisi yang baik.[2]
Selain daun Chichorium intybus yang dapat disimpan dalam kondisi segar, terdapat bagian lain dari tumbuhan ini yang juga dapat disimpan dalam bentuk bubuk, yaitu akar Chichorium intybus.
Akar Chichorium intybus digunakan sebagai pengganti kopi. Cara pengolahannya hanya dengan mengeringkan akar Chichorium intybus yang sudah dicuci bersih terlebih dahulu.
Setelah itu, giling akar Chichorium intybus sehingga teksturnya menjadi bubuk. Simpan bubuk kopi dari akar Chichorium intybus dalam ruang tertutup dan dalam keadaan kering.[2,4]
Tumbuhan Chichorium intybus bisa dikonsumsi dengan cara yang tepat. Agar kandungan di dalamnya dapat berperan secara maksimal.
Untuk itu, berikut tips konsumsi pada Chichorium intybus :
Tumbuhan Chichorium intybus dapat dijadikan sayuran atau lalapan. Daun Chichorium intybus ini memiliki cita rasa pahit yang unik.
Jika kurang menyukai rasa pahit, daun Chichorium intybus ini dapat dimasak dengan cara ditumis. Cara mengolahnya yaitu, pilihlah daun Chichorium intybus yang berwarna hijau segar, buang daun yang layu.
Lalu, cuci bersih dahulu daun Chichorium intybus yang akan diolah. Tambahkan perasan jeruk lemon atau jeruk nipis ke dalam potongan daun Chichorium intybus.
Hal ini dilakukan agar daun Chichorium intybus tidak berubah. Namun langkah ini boleh dilewati karena bersifat opsional.
Kemudian, potong daun Chichorium intybus dan rebus hingga setengah matang. Tujuan merebus daun tersebut untuk mengurangi rasa pahit pada daun Chichorium intybus.
Setelah itu, tumis daun Chichorium intybus dengan bawang putih dan bahan pelengkap lainnya. Daun ini juga dapat dikombinasi dengan pasta dan jenis hidangan daging lainnya.[2,3]
Bukan hanya daun Chichorium intybus saja yang dapat dikonsumsi. Akan tetapi, akar tumbuhan inipun bisa dimanfaatkan sebagai pengganti kopi.
Hebatnya akar Chichorium intybus yang diolah menjadi kopi ini bebas kafein. Jadi, akar Chichorium intybus mampu memberi kenikmatan selayaknya meminum kopi, namun tanpa efek kafein.
Cara pengolahannya cukup sederhana, yaitu akar Chichorium intybus yang telah dipanen dibersihkan terlebih dahulu. Setelah itu keringkan akar Chichorium intybus tadi dengan dijemur.
Jika cuaca tidak memungkinkan, bisa juga dikeringkan dengan dipanggang. Lalu giling akar tersebut hingga menjadi bubuk.
Seduh bubuk akar Chichorium intybus ini dengan air panas dan kopi dari akar Chichorium intybus siap disajikan.[2,4]
1. Muhammad Saeed, Mohamed E. Abd El-hack, Mahmoud Alagawany. Chicory (Cichorium intybus) Herb: Chemical Composition, Pharmacology, Nutritional and Healthical Applications. Science Alert; 2018.
2. Quanzhen Wang, Jian Cui African. Perspectives and utilization technologies of chicory (Cichorium intybus L.). 10(11):1966-1977. Journal of Biotechnology; 2011.
3. Zahid Khorshid Abbas, Shalini Saggu, Mohamed I. Sakeran, Nahla Zidand, Hasibur Rehman, Abid A. Ansari. Phytochemical, antioxidant and mineralcomposition of hydroalcoholic extract of chicory(Cichorium intybus L.) leaves. 22(3):322-326. Saudi Journal of Biological Sciences; 2014.
4. Mahmoud Bahmani, Nejmeh Shahinfard, Mahmoud Rafieian-Kopaei, Kourosh Saki, Somayeh Shahsavari, Morovat Taherikalani, Sobhan Ghafourian, Babak Baharvand-Ahmadi. A review on ethnobotanical effects of Cichorium intybus L. 8(4):672-682. Journal of Chemical and Pharmaceutical Sciences; 2015.
5. Renée A. Street, Jasmeen Sidana, Gerhard Prinsloo. Cichorium intybus: Traditional Uses, Phytochemistry,Pharmacology, and Toxicology. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine; 2013.
6. Subhash Chandra, Mukesh Kumar, Pradeep Dwivedi, Ku Arti. Studies on Industrial Importance and Medicinal Value of Chicory Plant (Cichorium intybus L.). Volume 4, Issue 1:1060- 1071. International Journal of Advanced Research; 2016.
7. Bisma Malik, Tanveer Bilal Pirzadah, Inayatullah Tahir, Reiaz Ul Rehman. Chemo-profiling, Antioxidant potential and Ionomic analysis of
Cichorium intybus L. 9(6): 917-928. Pharmacogn Journal; 2017.
8. Reza Mehrandish, Ali Awsat Mellati, Ali Rahimipour, Nasrin Dehghan Nayeri. Anti-Cancer Activity of Methanol Extracts of Cichorium Intybus on Human Breast Cancer SKBR3 Cell Line. Razavi International Journal of Medicine; 2016.