Obat

Clioquinol: Manfaat – Dosis dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Clioquinol adalah obat yang biasa digunakan oleh masyarakat untuk mengobati infeksi jamur kulit. [1,2,3,4]

Apa itu Clioquinol?

Data detail mengenai indikasi clioquinol serta pengaruhnya pada kehamilan dan menyusui tercantum dalam tabel berikut ini [3]:

Indikasi Infeksi jamur kulit
Kategori Obat Bebas Terbatas
Konsumsi Dewasa
Kelas Antibiotik Topikal
Bentuk Krim topikal
Kontraindikasi → Hipersensitivitas pada anak-anak berumur kurang dari 2 tahun
→ Jangan diaplikasikan pada eczematous atau kulit rusak
Peringatan→ Dapat menodai kain dan kulit
→ Hindari kontak mata
→ Jangan menggunakan obat dalam jangka panjang
→ Tidak efektif untuk mengobati infeksi jamur pada kulit kepala atau kuku
→ Hentikan jika tidak terjadi iritasi lokal, ruam, dan sensitivitas
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui Kategori C: Penelitian reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada penelitian yang memadai dan terkontrol dengan baik pada manusia, tetapi manfaat potensial dapat menjamin penggunaan pada wanita hamil meskipun terdapat potensi risiko.

Manfaat Clioquinol

Clioquinol termasuk dalam kategori keluarga obat yang dikenal dengan anti infeksi. Oleh karena itu, clioquinol sangat efektif mengobati infeksi kulit. Namun, setiap pasien memiliki reaksinya masing-masing.

Beberapa reaksi merugikan yang diakibatkan dari clioquinol adalah iritasi parah atau hipersensitivitas. Selain itu, ada pula sensitivitas silang dengan hydroxyquinoline terhalogenasi lainnya, mengubah warna rambut cerah serta bisa mengakibatkan nefrotoksisitas yang parah [1,2,4].

Dosis Clioquinol

Dosis penggunaan clioquinol pada pasien adalah [3]:

Topikal/kulit
→ Bersihkan dan keringkan area yang terkena secara menyeluruh. Oleskan krim atau salep sebanyak 3% setiap 2-4 kali sehari ke area yang terkena.
Untuk kutu air atau kurap, pengobatan harus dilanjutkan selama 4 minggu.
Perawatan dilanjutkan selama empat minggu untuk kutu air dan kurap, sementara untuk tinea cruris selama dua minggu.

Efek Samping Clioquinol

Terapi menggunakan topikl clioquinol menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan. Meskipun tidak semua efek samping terjadi, namun segera periksakan ke dokter jika salah satu efek samping berikut terjadi selama penggunaan clioquinol. Berikut ini adalah efek samping yang insidennya tidak diketahui [1,2,4]:

  • Kulit melepuh, terbakar, mengeras, kering atau mengelupas
  • Terbakar dan gatal pada kulit
  • Gatal, nyeri di daerah berbulu atau nanah di akar rambut
  • Penggelapan kulit, diare, pusing, kekeringan, pingsan
  • Detak jantung cepat, demam, ruam
  • Suara serak, nyeri sendi, kehilangan selera makan
  • Depresi mental, kulit bengkak, mual, kulit kemerahan
  • Kulit mudah memar terutama pada wajah atau tempat kulit terlipat
  • Kesulitan bernapas atau menelan, kelelahan yang tidak biasa

Efek samping yang tidak memerlukan perhatian medis segera:

  • Jerawat
  • Peningkatan pertumbuhan di dahi, punggung, lengan, dan kaki
  • Keringanan warna kulit normal
  • Area kulit gelap menjadi cerah

Info Efek Clioquinol Tenaga Medis:

  • Umum
    • Ruam, hipersensitivitas, dan penipisan kulit setelah menggunakan produk kombinasi
  • Lokal
    • Kortikosteroid topikal
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Terbakar, gatal, iritasi, kekeringan, folikulitis, melepuh, mengelupas, kemerahan, bengkak, hipertrikosis, erupsi akneiformis, hipopigmentasi, dermatitis perioral, dermatitis kontak alergi, maserasi pada kult, infeksi sekunder, atrofi kulit, striae, miliaria, dan iritasi
  • Dermatologis
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Ruam, memar, kulit menipis
  • Genitourinari
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Glukosuria
  • Hematologi
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Memar
  • Muskuloskeletal
    • Laporan pascapemasaran: Retardasi pertumbuhan atau kenaikan berat badan tertunda pada anak-anak osteoporosis

Detail Clioquinol

Informasi lebih detail mengenai penyimpan, cara kerja, interaksi dengan obat, dan overdosis dari clioquinol tercantum dalam tabel berikut ini [1,2,3,4]:

Penyimpanan – Simpan obat ini dalam keadaan tertutup rapat pada suhu diantara 15-25oC serta lindungi dari cahaya yang jauh dari panas dan lembab berlebih.
– Jangan dibekukan dan lindungi dari cahaya
Cara Kerja Deskripsi: Clioquinol merupakan hidroksiquinolin terhalogensi dengan aktivitas antibakteri dan antijamur
Interaksi dengan obat lain Tidak ada interaksi obat yang dihasilkan bersamaan dengan penggunaan clioquinol
Overdosis Tidak ada indikasi overdosis selama penggunaan obat

Pertanyaan Seputar Clioquinol

Mengapa obat ini diresepkan?

Clioquinol adalah obat yang efektif menyembuhkan infeksi kulit seperti eksim, kutu air, gatal di selangkangan, dan kurap [3].

Bagaimana obat ini digunakan?

Bersihkan area yang terinfeksi secara menyeluruh hingga benar-benar bersih. Tunggu hingga mengering. Gosokkan obat dengan lembut sesuai dengan dosis yang dianjurkan hingga menutupi area yang terkena. Setelah itu, cuci tangan setelah selesai mengoleskan obat [4].

Tindakan pencegahan apa yang harus saya ikuti?

Dokter harus mengetahui obat alergi lain, obat resep atau non resep, serta vitamin yang sedang pasien konsumsi pada saat itu. Sehingga tidak menimbulkan efek samping yang berlebihan [1].

Informasi lain apa yang harus saya ketahui?

Clioquinol hanya digunakan untuk penggunaan luar. Obat ini dapat menodai pakaian, rambut, kulit, dan kuku menjadi kuning. Jangan biarkan clioquinol masuk ke mata atau mulut bahkan hingga menelannya. Dan jangan mengoles losion, kosmetik, atau produk lain ke area yang sedang dirawat dengan clioquinol [4].

Contoh Obat Clioquinol (Merek Dagang)

Berikut adalah obat merek di pasaran yang memiliki kandungan clioquinol didalamnya [1] :

Brand Merek Dagang
Vioform

1. Anonim. Clioquinol. Drugs; 2020
2. Anonim. Clioquinol. Drugbank; 2020
3. Anonim. Clioquinol. Mims Indonesia; 2020
4. Anonim. Clioquinol Topical. MedinePlus; 2020

Share