Makanan, Minuman dan Herbal

Daun Bidara : Manfaat – Efek Samping dan Cara Penggunaan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Daun bidara mengandung senyawa antioksidan seperti flavonoid, alkaloid dan tanin. Hal ini menyebabkan daun bidara berfungsi mencegah penyakit kronis, sebagai antibakteri, antiperadangan, dan memiliki efek

Tentang Daun Bidara

Tumbuhan Bidara ( Ziziphus mauritiana) atau dikenal sebagai Indian plum merupakan tanaman yang berasal dari India, tumbuhan tersebut dibudidayakan secara komersial sebagai hiasan, pewarna, dan obat tradisional.[1]

Tumbuhan Bidara merupakan tanaman dari keluarga Rhamnaceae, yang meliputi tanaman pohon dan semak dan terdiri atas 900 spesies yang tersebar di hampir seluruh dunia beriklim tropis.[20]

Daun bidara umumnya digunakan masyarakat India sebagai obat untuk demam, asma, dan gangguan hati. Di Indonesia, daun bidara tumbuh liar di seluruh Jawa dan Bali pada ketinggian di bawah 400 meter dari permukaan laut. [1]

Tanaman ini tumbuh pada daerah dengan suhu ekstrim dan tumbuh subur pada daerah dengan kondisi kering. Daun bidara mengandung flavonoid dan leukoanthosianin yang mampu melindungi kerusakan DNA serta meningkatkan sistem imun tubuh manusia. [1]

Dalam tradisi beberapa negara seperti Malaysia dan Indonesia, daun bidara digunakan sebagai komponen pernikahan dan acara keagamaan, atau sebagai pembersih jenazah karena sifatnya yang menghasilkan busa ketika dicampur dengan air.[16] 
Daun Bidara

Karakteristik Daun Bidara

Daun bidara adalah semak atau pohon berduri dengan tinggi hingga 15 m, diameter batang 40 cm atau lebih.

Tumbuhan bidara memiliki daun bundar telur menjorong berwarna hijau dan bunga kecil berwana kuning-kehijauan. Tangkai daun berbulu dan pada pinggiran daun terdapat gigi yang sangat halus.

Daun bidara memiliki pembuluh yang menonjol pada bagian dasar daun dan panjang daun bidara bisa mencapai sekitar 2-7 cm.

Daun bidara bertepi rata, mengkilap di sisi atas, dan berwarna keputihan di sisi bawahnya, dengan tiga tulang daun utama yang tampak jelas membujur sejajar. [1]

Kandungan Gizi dalam Daun Bidara

Berikut kandungan gizi daun bidara segar per 100 gram. [10]

KandunganJumlahSatuan
Air7.57Persen (%)
Protein kasar12.32Persen (%)
Lemak Kasar9Persen (%)
Serat kasar16.45Persen (%)
Na80.92mg/100g
Mg163.26mg/100g
Ca3252mg/100g
K1708.12mg/100g
Flavanoid0.38Persen (%)

Kandungan gizi utama pada daun bidara adalah flavanoid, alkaloid dan tanin. Senyawa flavanoid berperan penting dalam meningkatkan antioksidan dan menangkal radikal bebas dalam tubuh.

Fungsi lain flavonoid adalah sebagai penghambat pembentukan sel kanker dan sel tumor.

Tanin memiliki peran utama dalam membantu menghancurkan bakteri merugikan dengan cara menghancurkan dinding sel bakteri. [11]

Flavanoid adalah zat yang terkandung dalam komponen alam (buah dan sayur) dan memiliki kemampuan menghasilkan aktivitas antioksidan, anti peradangan, menghambat pembentukan sel kanker dan sel tumor.[19] 

Manfaat Daun Bidara untuk Kesehatan

1. Sebagai obat anti tumor dan anti kanker

Daun bidara kaya akan komponen bioaktif seperti alkaloid dan flavonoid yang terbukti berperan sebagai antioksidan dalam tubuh manusia.

Senyawa antioksidan akan menetralisir radikal bebas dan menghambat pembentukan sel-sel tumor dalam tubuh.[1]

Kandungan lain adalah senyawa fenolik yang bersifat sebagai anti tumor dan anti kanker, serta sebagai antimikroba untuk kasus infeksi akibat penurunan sistem imun tubuh.[6]

2. Sebagai obat anti fungal

Kandungan methanol dalam ekstrak daun bidara terbukti secara klinis mempunyai efek anti fungal terhadap beberapa jamur merugikan seperti jamur dermatophytes.[1]

Dermatofitosis adalah infeksi jamur jenis dermatofita yang memakan jaringan keratin yang ada di kulit, khususnya kulit kaki.[18] 

3. Membantu proses peremajaan kulit

Penuaan kulit dapat disebabkan oleh radiasi sinar Ultra Violet, radikal bebas, dan penambahan usia.

Penuaan kulit diperlihatkan dengan adanya keriput, kulit kering, perubahan warna, dan penurunan elastisitas pada kulit atau dengan kata lain kulit terlihat kendur.

Daun bidara memiliki komponen anti penuaan, pelembab, serta pencerah kulit. Komponen polifenol dan flavonoid menghasilkan antioksidan yang mencegah proses penuaan sel. Komponen lain adalah asam linoleik yang menghambat produksi melanin yang berlebihan di kulit.[4]

Melanin merupakan pigmen warna hitam yang dapat ditemukan di mata, kulit dan rambut manusia. Manusia yang terpapar sinar matahari secara berlebihan akan menghasilkan lebih banyak pigmen melanin.[17]

4. Sebagai obat penenang

Kecemasan adalah perasaan tidak tenang, hati diliput tekanan, dan rasa takut yang berlebihan. Kecemasan umunya disebabkan oleh kondisi medis dan atau stres yang berlebihan.

Ekstrak daun bidara memiliki kandungan agen Antiansietas (anti-kecemasan). Mekanisme kerja agen tersebut adalah dengan mempengaruhi sistem syaraf pusat.

Agen antiansietas dalam ekstrak daun bidara memiliki nilai efektivitas yang hampir sama dengan obat anti-cemas lain seperti benzodiazepam, namun tidak memberikan efek ketergantungan.[5]

Agen antiansietas adalah zat yang digunakan untuk menyembuhkan beberapa penyakit gangguan mental seperti kecemasan, tegang, tekanan batin, dan depresi.[5]

5. Sebagai obat diabetes

Diabetes adalah penyakit kurangnya produksi insulin dan menyebabkan tubuh tidak dapat mengubah gula dalam darah menjadi energi, sehingga level gula darah menjadi tinggi.

Ekstrak daun bidara dapat meningkatkan produksi insulin dan menetralisir level gula darah. Efek daun bidara hampir sama dengan obat anti diabetes glibenclamide.[7]

6. Meredakan demam

Daun bidara mengandung senyawa antipiretik, yaitu agen yang mengurangi proses inflamasi dalam tubuh.

Tubuh yang demam adalah akibat dari proses sel-sel radang yang bekerja dan mengakibatkan efek panas dalam tubuh, sehingga demam pun terjadi.

Senyawa flavonoid dalam daun bidara dapat mengurangi efek peradangan yang terjadi.[1]

7. Sebagai obat anti alergi

Studi yang dipublikasikan oleh Journal of Pharmacognosy Reviews mengungkapkan bahwa aktivitas anti alergi pada ekstrak daun bidara cukup kuat terhadap zat penyebab alergi (alergen).

Mekanisme kerja zat daun bidara adalah dengan menghambat zat-zat radang menuju area alergi sehingga mencegah terjadinya pembengkakan dan kemerahan pada kulit.[8]

8. Meningkatkan kesehatan jantung

Kandungan senyawa neolignan dalam ekstrak daun bidara mempunyai efek baik bagi peredaran darah dan jantung.

Neolignan bekerja meningkatkan produksi prostaglanin, yaitu hormon yang melebarkan pembuluh darah dan mencegah proses penggumpalan darah.[8]

9. Mempercepat proses penyembuhan luka

Kandungan zat-zat fitokimia dalam ekstrak daun bidara mempercepat proses penyembuhan luka pada bagian kulit luar.

Zat saponin, tanin, dan flavonoid mempercepat proses pembentukan epitel dan pembuluh darah baru pada kulit yang terluka.

Selain itu, kandungan senyawa glikosida dalam daun bidara juga bisa menghilangkan bekas luka di kulit dan menyembuhkan luka bakar.[9]

10. Sebagai obat anti bakteri

Studi yang dikeluarkan dalam artikel Bioscience Biotechnology Research Communications mengungkapkan bahwa ekstrak daun bidara memiliki agen anti bakteri.

Studi juga menunjukkan ekstrak daun bidara efektif menghambat bakteri yang sudah resisten terhadap beberapa antibiotik seperti Proteus vulgaris, Klebsiella pneumoniae and Staphylococcus aureus.

Kandungan senyawa tanin dalam daun bidara bekerja menghancurkan dinding sel bakteri.[11]

11. Sebagai obat anti cacing

Daun bidara memiliki kemampuan sebagai agen anti-helmin (cacing parasit) dalam tubuh.

Ekstrak daun bidara mengandung flavonoid dan tanin yang berfungsi sebagai anthelmintik. Flavonoid dapat merusak protein dalam jaringan cacing, juga merusak syaraf pada tubuh cacing sehingga dapat mengakibatkan kematian

Mekanisme anthelmintik saponin yaitu sebagai penghambat kerja enzim sehingga cacing mengalami kerusakan otot dan berujung pada kematian.[12]

12. Sebagai stimulus sistem imun

Ekstrak daun bidara memiliki kemampuan memancing peningkatan sistem imun dalam tubuh.

Peningkatan sistem imun dilakukan dengan cara meningkatkan proses aktivitas sel fagosit dan sel neutrofil dalam peredaran darah.[14]

Sel fagosit adalah sel yang berfungsi memakan kuman atau virus jahat, sedangkan sel neutrofil adalah sel pertahanan tubuh pertama ketika masuknya zat asing kedalam tubuh.[14]

13. Membantu mengobati tukak lambung

Tukak lambung adalah luka pada permukaan lambung yang diakibatkan oleh tingginya produksi enzim dan asam lambung.

kandungan zat dalam ekstrak daun bidara dapat mengurangi asam lambung dan jumlah luka yang terbentuk.

Ekstrak daun bidara bekerja dengan melindungi dinding lambung terhadap zat asam di lambung atau makanan yang masuk kedalam lambung.[20]

14. Meredakan kram perut

Kram perut dapat disebabkan oleh infeksi mikroba dalam saluran pencernaan.

Ekstrak daun bidara memiliki zat agen antispasmodik (anti kram) yang berfungsi untuk meringankan gejala sakit perut akibat kontraksi berlebih.

Kandungan anti mikroba dalam ekstrak daun bidara juga berfungsi menghambat bakteri atau parasit penyebab kram perut.[21]

Efek Samping Daun Bidara

Konsumsi ekstrak daun bidara dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati.

Zat aktif dalam ekstrak daun bidara akan diproses dalam organ hati, sehingga jumlah berlebih akan memperberat fungsi hati.

Penelitian yang dipublikasikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Alauddin Makassar menunjukkan bahwa batas aman sekali konsumsi ekstrak daun bidara adalah 600 mg per kilogram berat badan.[3]

Belum banyak studi mengenai efek samping penggunaan daun bidara sebagai obat herbal, namun sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan ahli medis sebelum mengonsumsi daun bidara, khususnya bagi ibu hamil dan menyusui. 

Cara Penggunaan Daun Bidara

  • Membuat serbuk minuman herbal

Daun bidara sebanyak 200 gram yang sudah dipetik dibersihkan dengan air mengalir.

Daun kemudian dijemur hingga kering dibawah matahari. Selanjutnya daun ditumbuk hingga berbentuk bubuk.

Campur bubuk daun bidara dengan 60 gram gula dan 1000 ml air mendidih. Diamkan selama 5 menit. Minuman herbal daun bidara lalu dikonsumsi.[2]

  • Membuat obat kumur

5-6 lembar daun bidara yang sudah dicuci dan dikeringkan kemudian direbus dalam 250 ml air.

Tunggu hingga mendidih, lalu dibiarkan hingga suam-suam kuku. Rebusan air daun bidara digunakan untuk sakit tenggorokan.[15]

Tips Penyimpanan Daun Bidara

Daun bidara dalam kondisi segar, diambil daun yang muda sampai tua, tidak rusak dan bebas jamur.

Daun kemudian dibersihkan dengan air mengalir, kemudian dikeringkan. Daun kemudian ditutup dengan kain yang tipis untuk menghindari dari kotoran maupun serangga.

Tujuan pengeringan agar mengurangi mikroba yang dapat merusak komponen kimia dalam daun agar dapat disimpan dalam waktu yang lama.

Cara lain agar lebih tahan lama adalah dengan membungkusnya dalam plastik bersih dan tutup dengan rapat.

Plastik masukkan ke dalam kulkas. Daun bidara bisa tetap segar dalam beberapa hari hingga 1 minggu.[13]

Daun bidara merupakan tanaman yang kaya akan manfaat bagi kesehatan. Penggunaannya yang mudah juga membuat tanaman ini berpotensi sebagai alternatif pengobatan yang murah dan terjangkau, namun selalu disertakan dengan konsultasi ahli medis sebelum dikonsumsi rutin.

1. Carol J.P., Jignesh H.P., Anar J.P., Mayuree A.P. 2012. International Journal of Universal Pharmacy and Life Sciences 2(2). A Plant Review on Ziziphus Mauritiana.
2. Fatmawati B., Yulius B. K., Samuel D.M. 1st International Conference Health Polytechnic Of Ministry Of Health Kupang. Antioxidant Activities of Herbal Drinks of Bidara (Zizyphus Mauritiana LAMK) Leaves with Variation of Boiling Time Using DPPH Method (1,1-diphenyl-2-picryhydrazyl).
3. Nur S.D., Haeria. Hardyanti E.P. 2019. Ad-Dawaa’Journal of Pharmacy Science Volume 2 No. 1. Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus spina-christi L.) berdasarkan Gambaran Morfologi dan Histologi Hati Mencit
4. Naveed A., Shakeel I., Haji M.S.K., Bushra U. Adam R., Barkat A.K. 2016. Tropical Journal of Pharmaceutical Research : 15:(5). Ziziphus mauritiana leaf extract emulsion for skin rejuvenation.
5. Hemant D.U., Lalit P.U., J.B. Naik. 2014. Pelagia Research Library: Advances in Applied Science Research : 5(1). Anxiolytic activity of Ziziphus mauritiana Lam. leaves.
6. Aisha A., Raja A.S., Farooq A., Shaukat A.S., Khalid M.A. 2015. Pakistan Journal of Botany. Chemical composition and biological activities of leaves of Ziziphus mauritiana L. native to Pakistan.
7. Rabia N., Mir A.K., Kiran Y.K., Mushtaq A., Paras M., Barkat A., Mazhar M., dan Muhammad Z. 2012. Journal of Applied Pharmaceutical Science. 02:(03). A Review on Zizyphus as Antidiabetic.
8. Mahajan R.T. and Chopda M.Z. 2009. Pharmacognosy Reviews vol 39:(6). Phyto-Pharmacology of Ziziphus jujuba Mill – A Plant Review.
9. Meera S., Y.R. Bhargavi. 2014. International Journal of Green Pharmacy. Evaluation of wound‑healing effect of Ziziphus mauritiana L. leaf extract in rats.
10. Il-Hun Kim., Chang-Ho Jeong, Soo-Jeong Park. Ki-Hwan Shim. 2011. Korean Journal Food Preservative. 18:(3). Nutritional Components and Antioxidative Activities of Jujube (Ziziphus jujuba) Fruit and Leaf.
11. Emad M.A., Eman R.E., Abdelaziz E. 2016. Bioscience Biotechnology Research Communication 9(4). Biological activities of methanolic leaf extract of Ziziphus mauritiana.
12. S. Azam-Ali. E. Bonkoungou. C. Bowe. C deKock. A. Godara. J.T. Williams. 2006. International Centre for Underutilised Crops, University of Southampton. Ber and other Jujubes.
13. Orwa C, A Mutua, Kindt R , Jamnadass R, S Anthony. 2009. Agroforestry Database 4.0. Ziziphus mauritiana.
14. Sukirti U., Prashant U., A.K. Ghosh. Vijender S. 2011. International Journal of Current Research and Review. Vol. 04 issue 03 Ziziphus mauritiana : A Review on Pharmacological Potential of This Underutilized Plant.
15. Vafaei F., Abdollahzadeh F. 2015. Journal of Medicine and Life Vol. 8, Special Issue 2. Investigating the effects of Hydroalcoholic extract of jujube fruit (Zizyphus vulgaris L.) on second degree burn wound healing in Balb/c mice.
16. E.S. Rahayu, N.K. Dewi. F.P.M.H Bodijantoro. 2017. Journal of Physics: Conference Series 983. Profile of Elaeocarpus grandiflorus and Ziziphus mauritiana as identity plants of Salatiga and Tegal towns, Central Java Province, Indonesia.
17. F. Solano. 2014. Hindawi Publishing Corporation New Journal of Science. Melanins: Skin Pigments and Much More—Types, Structural Models, Biological Functions, and Formation Routes.
18. Theodore C. White, Keisha Findley, Thomas L. Dawson Jr., Annika Scheynius, Teun Boekhout, Christina A. Cuomo, Jun Xu, and Charles W. Saunders. 2014. Cold Spring Harbor Perspectives in Medicine. Fungi on the Skin: Dermatophytes and Malassezia.
19. A. N. Panche, A. D. Diwan and S. R. Chandra. 2016. Journal of Nutrition Science. Flavonoids: an overview.
20. M. S. Ganachari, Shiv Kumar. 2004. Journal of Natural remedies Volume 04(2). Anti-ulcer properties of Ziziphus jujuba Lam leaves extract in rats.
21. Souleymane Abdoul-Azize. 2016. Journal of Nutrition and Metabolism. Potential Benefits of Jujube (Zizyphus LotusL.) BioactiveCompounds for Nutrition and Health.

Share