Glibenclamide adalah obat generik yang digunakan untuk mengobati diabetes mellitus tipe 2. Obat ini digunakan sebagai anti diabetes. [1,2,3]
Daftar isi
Apa itu Glibenclamide?
Berikut ini adalah keterangan awal dari Glibenclamide dimulai dari indikasi hingga aturan penggunaan pada kehamilan dan menyusui[1,2,3,4].
Indikasi | Diabetes Mellitus Tipe 2 |
Kategori | Resep Dokter |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Anti Diabetes |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | Hipersensitif, gangguan hati berat, gangguan ginjal berat, diabetes mellitus tipe 1, ketoasidosis diabetik, koma diabetes, porfiria, dan pasien dengan pengobatan Bosentan |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Glibenclamide: → Pasien yang memiliki alergi terhadap Glibenclamide, Glyburide, dan obat turunan dari Sulfonamide → Pasien dengan defisiensi G6PD (gangguan metabolisme bawaan akibat kekurangan enzim G6PD) → Pasien yang ketergantungan alkohol → Pasien yang memiliki riwayat ketoasidosis diabetik dan koma diabetes → Pasien lanjut usia yang mengalami kekurangan gizi → Pasien dengan gangguan ginjal dan hati baik ringan atau akut → Pasien yang memiliki kerusakan pada sarat atau disebut neuropati otonom → Pasien dengan gangguan endokrin akut dan gangguan pada kelenjar di bawah otak → Pasien yang sedang mengalami stres atau trauma akut → Pasien yang lemah atau memiliki peluang tinggi untuk terkena penyakit gula darah yang rendah → Pasien yang sedang menjalani diet kalori seperti diet gula atau glukosa → Pasien yang memiliki infeksi akut dan akan menjalani operasi → Pasien yang tidak bisa mencerna susu atau produk susu dan laktosa → Pasien yang memiliki kadar asam urat, kadar kolesterol yang tinggi dan tekanan darah yang tinggi atau hipertensi → Pasien dengan penyakit malaria dan adanya gangguan dalam sistem kekebalan tubuh → Pasien yang menjalani pengobatan dengan obat lain khususnya obat oral kontrasepsi, obat anti-koagulan, obat anti-kanker, atau obat herbal dan suplemen lainnya → Anak-anak, ibu hamil dan menyusui, serta pasien lanjut usia khususnya di atas 70 tahun Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Glibenclamide adalah : → Tidak mengkonsumsi alkohol → Tidak berkendara, menggunakan alat atau mesin berat, dan melakukan kegiatan berbahaya → Tidak menggunakan obat Bosentan atau Clonidine, anti depresi, anti infeksi atau anti – radang → Menghindari terkena sinar matahari langsung dalam waktu lama dan menggunakan sun block saat keluar rumah → Menghindari olahraga yang berat dan berkepanjangan → Untuk mencegah kadar gula yang sangat rendah, mematuhi diet diabetes atau gula yang telah ditentukan dan memiliki pola makan yang teratur → Bagi pasien yang memiliki peluang kadar gula darah yang terlalu rendah, sebaiknya mengkonsumsi permen, madu, minum jus atau soda non-diet dengan izin dari dokter → Melakukan tes urin, gula darah, kadar kolesterol, Hb, gejala hipoglikemia, dan fungsi ginjal sebelum melakukan pengobatan dengan Glibenclamide → Melakukan pemeriksaan gula darah secara berkala → Menghentikan penggunaan Glibenclamide dengan izin dokter |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO (Diminum): Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Tinjauan Glibenclamide adalah obat berbentuk tablet yang diberikan kepada dewasa dan berguna untuk mengobati diabetes mellitus tipe 2.
Manfaat Glibenclamide
Glibenclamide adalah obat yang digunakan untuk mengobati diabetes mellitus tipe 2 dengan program diet gula dan olahraga yang tepat[2,4].
Beberapa manfaat lain dari Glibenclamide adalah sebagai berikut[4]:
- Mengendalikan gula darah yang tinggi;
- Membantu untuk mencegah kerusakan ginjal;
- Mengatasi kebutaan;
- Mengatasi masalah saraf dan kerusakan anggota tubuh;
- Mengatasi masalah fungsi seksual;
- Mengurangi risiko serangan jantung dan stroke;
- Menyebabkan adanya pelepasan insulin alami dari tubuh.
Dosis Glibenclamide
Glibenclamide hanya diberikan kepada dewasa. Pemberian kepada anak-anak harus dengan ijin dan pengawasan dokter[1].
Dosis Glibenclamide Dewasa
Oral/ Diminum ⇔ dewasa di bawah 60 tahun → Dosis awal adalah 2.5 – 5 mg setiap hari, dapat meningkat setiap minggu → Dosis peningkatan setiap hari adalah 2.5 – 15 mg → Dosis melebihi 10 mg setiap hari harus dibagi menjadi 2 pemberian dosis atau 2 kali dalam sehari → Dosis Maksimum: 20 mg/ hari ⇔ Dewasa lanjut usia di atas 60 tahun dan pasien lansia yang lemah dan kurang gizi → Dosis awal yang diberikan adalah 1.25 mg setiap hari Catatan : → Harus dikonsumsi dengan makanan → Minum obat saat sarapan atau mengkonsumsi makanan pertama kali dalam satu hari |
Efek Samping Glibenclamide
Glibenclamide tidak akan memberikan efek samping yang serius dan buruk apabila digunakan dengan dosis yang tepat, aturan penggunaan yang tepat, pengawasan dokter, dan tidak diberikan pada anak-anak[2].
Beberapa efek samping yang sering terjadi adalah sebagai berikut ini. Apabila efek samping di bawah ini terjadi dalam waktu yang lama, maka dapat berkonsultasi dengan dokter[1,3].
- Nyeri pada perut dan bagian atas dari perut;
- Mual dan perut kembung;
- Perubahan berat badan;
- Rasa gatal pada seluruh tubuh atau pruritus;
- Radang akut pada kulit dan membran mukosa atau eritema;
- Ruam kulit, biduran, atau kulit melepuh atau disebut urtikaria;
- Reaksi erupsi obat yang menyerupai campak atau sering disebut dengan erupsi morbiliformis atau makulopapular;
- Pembengkakan di bawah kulit atau sering disebut dengan angioedema;
- Rasa nyeri atau sakit pada sendi disebut dengan arthralgia;
- Nyeri pada otot atau disebut mialgia;
- Radang pada pembuluh darah atau disebut dengat vaskulitis.
Beberapa efek samping yang jarang terjadi, tetapi memberikan dampak yang berbahaya dan segera dibawa ke rumah sakit (emergency) adalah sebagai berikut[1,2,4] :
- Reaksi alergi pada kulit seperti ruam kulit, kesulitan bernapas dan kulit gatal dan kemerahan ketika terkena sinar matahari langsung;
- Adanya gejala yang menunjukkan infeksi seperti tenggorokan sakit dalam waktu lama, demam, perdarahan dan memar atau bercak merah pada kulit, perubahan warna mata dan kulit menjadi kuning, urin berwarna gelap, kelelahan atau kelemahan tubuh yang tidak biasa, pertambahan berat badan yang tidak biasa, perubahan mental, dan pembengkakan tangan atau kaki serta kejang;
- Gangguan pada penglihatan;
- Perubahan warna kulit dan mata menjadi kuning;
- Permasalahan pada sel darah seperti anemia, leukopenia, trombositopenia, pansitopenia, agranulositosis, dan kekurangan natrium dalam darah;
- Kehilangan nafsu makan, diare, gangguan saat makan dan muntah;
- Merasa seperti sedang sakit dan nyeri dada yang disebabkan oleh asam lambung;
- Muncul rasa logam pada mulut atau disebut dengan parageusia;
- Pembengkakan anggota tubuh karena penumpukan cairan atau disebut edema;
- Demam;
- Penambahan berat badan atau peningkatan nafsu makan;
- Adanya gejala dari hiperglikemia seperti rasa haus, peningkatan volume dari buang air kecil, kebingungan, kantuk, pernapasan cepat, dan bau mulut seperti bau buah.
Detail Glibenclamide
Berikut ini adalah keterangan lengkap dan rinci dari Glibenclamide yang meliputi cara penyimpanan, cara kerja, interaksi dengan obat lain, interaksi dengan makanan, dan gejala overdosis dan cara penanganan[1,3,4].
Penyimpanan | Tablet : → Simpan antara 15 – 30 ° C. → Jangan simpan di kamar mandi → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. → Jauhkan jangkauan anak dan binatang. → Jangan simpan di freezer. → Jangan dikeluarkan dari kemasan awal |
Cara Kerja | Desktripsi : Glibenclamide merupakan turunan dari Sulfonilurea yang memiliki kemampuan untuk menurunkan konsentrasi gula darah terutama dengan merangsang pelepasan insulin endogen dari sel-sel β pankreas. Selain itu memiliki kemampuan untuk mengurangi produksi glukosa dalam hati dan peningkatan aksi insulin perifer. Onset : 15 – 60 menit Durasi : ≤24 jam ⇔ Farmakokinetik Penyerapan : mudah diserap dalam saluran pencernaan. Waktu konsentrasi plasma untuk memuncak : 2 – 4 jam. Distribusi : Volume distribusi pada dewasa lansia : 19.3 – 52.6 L Volume distribusi pada dewasa : 21.5 – 49.3 L Pengikatan protein plasma dilakukan secara luas yaitu sekitar 99.9% terutama albumin (sekitar 98%) Metabolisme : mengalami di hati dan menghasilkan metabolit aktif yang lemah. Ekskresi : sekitar 50% menjadi urin dan sekitar 50% menjadi feses. |
Interaksi dengan obat lain | → Menurunkan tingkat serum dengan obat Colesevelam. → Meningkatkan efek hipoglikemia dengan obat anti-inflamasi, Chloramphenicol, fluoroquinolones seperti ciprofloxacin, probenecid, obat anti depresi, Sulfonamide, dan obat salisilat → Meningkatkan kadar serum dengan obat anti jamur → Mengurangi efek hipoglikemia dengan obat diuretik, kortikosteroid, fenotiazen, obat tiroid, asam nikotinat, estrogen, dan Rifampisin → Berpotensi fatal karena meningkatkan efek kerusakan hati dengan obat Bosentan |
Interaksi dengan makanan | Alkohol dapat menyebabkan reaksi disulfiram yang jarang terjadi seperti nyeri dada, muntah, sakit kepala, dan jantung berdebar |
Overdosis | ⇔ Gejala: hipoglikemia dengan gejala seperti berkeringat secara mendadak, gemetar, detak jantung yang cepat, rasa lapar, pandangan kabur, pusing, dan kesemutan pada tangan atau kaki. ⇔ Cara Mengatasi: gejala hipoglikemia tanpa kehilangan kesadaran dapat diobati dengan mengkonsumsi glukosa dan menyesuaikan dosis obat dan pola makan. |
Pertanyaan Seputar Glibenclamide
Apakah Glibenclamide berbahaya bagi wanita hamil?
Berdasarkan hasil penelitian pada hewan, obat ini memberikan efek buruk. Namun, obat ini belum memiliki hasil penelitian yang terkendali dan memadai pada wanita hamil. Jadi, wanita hamil disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau tim medis ahli[1].
Apakah Glibenclamide berbahaya bagi wanita menyusui?
Belum ada penelitian yang memadai bagi wanita menyusui tetapi, obat ini diserap oleh ASI dan berbahaya bagi bayi. Jadi, wanita menyusui disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter[3].
Apakah Glibenclamide berbahaya bagi pencandu alkohol?
Ya. Alkohol dapat memberikan efek samping yang buruk apabila digabungkan dengan obat ini. Jadi, pencandu alkohol disarankan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter dan tidak mengkonsumsi alkohol selama penggunaan obat ini[1].
Apakah Glibenclamide memberikan rasa kantuk?
Ya. Aktivitas yang berbahaya, berkendara, dan menggunakan alat atau mesin berat tidak disarankan saat mengkonsumsi obat ini[1,2].
Contoh Merek Dagang Glibenclamide
Berikut ini adalah beberapa contoh merek dagang Glibenclamide di pasaran yaitu[1]:
Brand Merek Dagang | |
Glidanil | Renabetic |
Condiabet | Daonil/ Semi – Daonil |
Glimel | Gluconic |
Harmida | Libronil |
Padonil | Prodiamel |
Tiabet | Trodeb |