Diabetes insipidus tidak berkaitan dengan diabetes mellitus, sebab kondisi ini tergolong langka di mana tubuh penderitanya mengalami ketidakmampuan mengontrol kadar cairan.
Karena kadar cairan tidak terkontrol, hal ini kemudian menimbulkan rasa haus yang terus-menerus, bahkan ketika sudah minum.
Rasa haus terus dirasakan penderita, urine yang dikeluarkan saat buang air kecil pun berlebihan dan sayangnya tak ada pengobatan untuk menyembuhkan total kondisi ini.
Daftar isi
Diabetes insipidus terdiri dari beberapa jenis yang perlu diketahui lebih dulu oleh dokter. Setelah dokter menentukan jenisnya, barulah dapat memutuskan perawatan yang sesuai.
Jenis diabetes insipidus sentral adalah yang paling umum, yaitu sebuah kondisi yang timbul ketika kelenjar hipofisis atau hipotalamus mengalami kerusakan.
Karena kelenjar tersebut rusak, hal ini kemudian berpengaruh pada penyimpanan serta pelepasan ADH yang terganggu.
Kerusakan kelenjar dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, seperti pasca bedah saraf, cedera kepala, tumor otak atau kelainan genetik.
Diabetes jenis ini disebabkan oleh ketidakmampuan ginjal dalam merespon ADH. Gangguan pada ginjal ini umumnya disebabkan oleh penggunaan obat jenis lithium.
Masalah kesehatan kronis seperti gagal ginjal penyakit sel sabit, penyakit ginjal polikistik, kelainan genetik bawaan, serta sumbatan pada ureter mampu menyebabkan gangguan pada kemampuan ginjal dalam merespon ADH.
Meski begitu, gangguan pada ginjal tersebut terkadang tidak diketahui secara jelas apa faktor yang menyebabkannya.
Diabetes jenis ini pada umumnya diderita oleh banyak wanita hamil. Ketika ADH pada sang ibu hamil hancur oleh enzim yang dibentuk oleh plasenta, diabetes ini kemudian muncul.
Plasenta sendiri merupakan sistem pembuluh darah maupun sistem jaringan lain dalam tubuh sang ibu yang perkembangannya berjalan bersama janin.
Plasenta ini jugalah yang menjadi pengatur proses tukar-menukar nutrisi antara ibu dan janin, begitu juga produk limbahnya.
Diabetes jenis ini dapat terjadi ketika mekanisme pengaturan kadar cairan (osmoregulasi) dalam tubuh mengalami kerusakan atau kelainan.
Kondisi inilah yang mengawali timbulnya rasa haus berlebihan yang abnormal. Tak hanya itu, gangguan pada mekanisme rasa haus juga menyebabkan asupan cairan secara tak wajar.
Karena kedua hal tersebut, efeknya sekresi ADH memperoleh tekanan dan jumlah urine yang keluar saat buang air kecil meningkat drastis.
Diabetes insipidus merupakan suatu kondisi yang dapat dialami seseorang ketika tubuhnya kehilangan kemampuan dalam menyeimbangkan kadar cairan tubuh.
Pada kondisi normal dan sehat, sistem pengaturan cairan dibantu oleh ginjal dalam menyeimbangkan kadar cairan tubuh dengan membuang cairan dari aliran darah.
Kandung kemih adalah lokasi tempat penyimpanan limbah cairan sementara. Cairan tersebut disebut dengan istilah urine. Pada waktunya buang air kecil, barulah urine dikeluarkan.
ADH atau anti-diuretic hormone yang juga dikenal dengan sebutan vasopresin adalah hormon yang berperan dalam cepat lambatnya proses ekskresi cairan.
Pembentukan ADH adalah pada bagian otak yang disebut hipotalamus, sementara penyimpanannya ada di kelenjar pituitari (kelenjar yang ada pada pangkal otak).
Menurut jenisnya, inilah penyebab diabetes insipidus yang perlu dikenali :
Untuk diabetes insipidus nefrogenik, pria lebih berisiko tinggi mengalaminya sehingga kemampuan ginjal mengalami perubahan permanen dalam memroses urine.
Diabetes insipidus menimbulkan beberapa kondisi gejala yang umum pada penderitanya, yaitu antara lain adalah:
Perlu diketahui bahwa normalnya dalam sehari, orang dewasa yang sehat mengeluarkan urine sebanyak 1-2 liter, maka jika lebih dari itu, perlu dicurigai sebagai kondisi yang tak normal.
Balita atau anak-anak pun dapat menderita diabetes insipidus dengan ciri sebagai berikut :
Penting untuk segera ke dokter saat merasakan adanya gejala utama berupa rasa haus ekstrem disertai dengan urine berlebih setiap buang air kecil.
Pada waktu memeriksakan diri ke dokter, umumnya dokter akan melakukan beberapa tindakan ini :
Dokter dapat menentukan pengobatan seperti apa yang perlu diberikan ketika sudah mengetahui jenis diabetes insipidus mana yang diderita pasien.
Dalam mengobati diabetes insipidus jenis ini, pasien perlu mengasup lebih banyak air putih. Namun jika dokter menemukan keabnormalan pada kelenjar hipotalamus atau pituitari, dokter akan menanganinya lebih dulu.
Pemberian obat-obatan juga dilakukan oleh dokter dalam bentuk desmopressin yang akan meredakan jumlah urine yang keluar secara berlebihan.
Biasanya, desmopressin ini datang dalam bentuk tablet untuk diminum, injeksi, atau nasal spray. Indomethacin mungkin juga akan diberikan bersama chlorpropamide sebagai peningkat kadar ADH.
Dalam mengobati diabetes insipidus jenis ini di mana ginjal tak merespon ADH dengan maksimal, dokter umumnya meresepkan diet rendah garam.
Tujuan diet tersebut adalah untuk mengurangi jumlah urine yang menumpuk di organ ginjal. Dokter juga akan meminta pasien lebih banyak minum untuk menghindari dehidrasi.
Dalam mengobati jenis diabetes insipidus ini, dokter biasanya akan meresepkan desmopressin hormon sintetis.
Dalam mengobati jenis diabetes insipidus ini, pasien dengan gejala sering buang air kecil di malam hari dapat menggunakan desmopressin sebelum tidur dalam dosis kecil.
Selain itu, dokter biasanya akan mengecek lebih dulu kadar sodium/natrium dalam darah pasien, lalu memberikan resep diet rendah garam untuk mencegah hipernatremia.
Pada penderita diabetes insipidus, kemampuan tubuh dalam menahan air berkurang sehingga mau tak mau penderita harus minum lebih banyak cairan terus dan terus.
Ketika rasa haus dan seringnya buang air kecil tidak diimbangi dengan asupan air putih ekstra, berikut ini adalah komplikasi yang umum terjadi :
Elektrolit dalam tubuh adalah uraian zat larut yang berbentuk ion dan kemudian menjadi konduktor elektrik.
Saat tubuh kekurangan dan tak mendapat cukup air, otomatis konsentrasi elektrolit meningkat dan berpengaruh pada fungsi otot.
Sebagai efeknya, penderita akan mengalami gejala dari komplikasi ini, yaitu berupa:
Dehidrasi
Tubuh yang terus-menerus mengeluarkan urine, mengalami rasa haus, tapi tidak diimbangi dengan asupan cairan yang sama banyaknya, dehidrasi bisa terjasi.
Gejala-gejala komplikasi dehidrasi yang dapat diwaspadai antara lain adalah :
Tanpa bantuan perawatan medis, beberapa kondisi komplikasi lain dapat terjadi, seperti misalnya :
Hampir tak mungkin untuk mencegah diabetes insipidus karena kondisi ini terkait dengan masalah genetik.
Namun, gejala yang mulai timbul dapat coba dikelola dengan baik dan tepat. Segera ke dokter bila merasakan gejala yang tak wajar, seperti rasa haus berlebihan dan buang air kecil terlalu sering dengan kadar urine tinggi.
Bila minum banyak air putih setiap hari tak mampu melegakan rasa haus yang dirasakan, bahkan buang air kecil masih terlalu sering, periksakan diri secepatnya.
Pendeteksian dan penanganan yang lebih cepat akan lebih baik dalam mencegah supaya kondisi diabetes insipidus tidak berujung pada komplikasi berbahaya.
Adam Felman. 2018. Medical News Today. What's to know about diabetes insipidus?
Anonim. 2019. NHS. Diabetes insipidus.
Anonim. BetterHealth State Government of Victoria, Australia. Diabetes insipidus.
Anonim. GB HealthWatch. Diabetes Insipidus.
Bessie Young, M.D., M.P.H., & Dr. Joseph Verbalis, M.D. 2015. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diabetes Insipidus.
Mayo Clinic Staff. 2019. Mayo Clinic org. Diabetes insipidus.
The Manual's Editorial Staff. MSD Manual. 2019. Central Diabetes Insipidus.