Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Endokarditis adalah peradangan pada jaringan endokardium, yaitu jaringan paling dalam dari jantung. Saat peradangan ini disebabkan oleh infeksi, maka kondisi ini disebut dengan endokarditis infektif. Endokarditis
Daftar isi
Endokarditis merupakan salah satu penyakit utama yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas pada anak-anak dan remaja. Endokarditis ini merupakan infeksi yang mencakup [1]:
Endokarditis diartikan sebagai suatu peradangan yang terjadi pada endokardium, lapisan dalam jantung, serta katup yang memisahkan masing-masing dari empat ruang di dalam jantung.
Penyakit ini jika tidak segera diidentifikasi dan mendapatkan pengobatan dini maka akan dapat mengakibatkan komplikasi intrakardiak dan ekstrakardiak yang luas dapat berkembang [2].
Oleh karena itu, pengetahuan terkait gejala dapat membantu mendiagnosis kasus dan memandu manajemen, membatasi mortalitas dan morbiditas [2].
Endokarditis secara umum dapat menunjukkan gejala sebagai berikut [3]:
Adapun gejala Endokarditis yang jarang terjadi atau kurang umum meliputi [3]:
Bakteri yang masuk ke aliran darah umumnya dapat dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh, sehingga infeksi dapat dihindari. Namun, bakteri, jamur atau mikrobiologis lain yang menyebabkan Endokarditis dapat masuk kealiran darah melalui [3, 4]:
Menyikat gigi dengan cara yang tidak tepat diketahui dapat merusak gigi dan gusi. Hal ini dapat memicu adanya bakteri yang dapat masuk ke aliran darah.
Selain itu, prosedur tertentu pada perawatan gigi yang memotong gusi juga memungkinkan bakteri masuk ke aliran darah. Bakteri yang masuk ke aliran darah tersebut kemudian dapat menimbulkan penyakit Endo.
Bakteri diketahui dapat masuk ke tubuh melalui tabung tipis yang digunakan dokter untuk menyuntikkan atau mengeluarkan cairan dari tubuh (kateter).
Masuknya bakteri melalui kateter ini diketahui lebih mungkin terjadi jika kateter dipasang untuk jangka waktu yang lama. Kateter dalam hal ini umumnya digunakan untuk ialysis jangka panjang.
Endo diketahui dapat terjadi melalui jarum suntik yang terkontaminasi khususnya bagi pengguna obat-obatan IV ilegal, seperti heroin atau kokain. Mengingat, pengguna obat obatan illegal ini diketahui seringkali tidak memiliki akses ke jarum suntik yang steril.
Cacat jantung berupa katup jantung tidak normal atau jaringan jantung rusak diketahui dapat menyebabkan endokarditis jika bakteri masuk ke dalam tubuh.
Endokarditis juga dapat disebabkan oleh indeksi menular seksual seperti klamidia atau gonore, di mana dalam kondisi ini bakteri lebih mudah masuk ke dalam tubuh dan menuju ke jantung.
Infeksi jamur candida diketahui juga dapat menjadi penyebab penyakit Endokarditis, jika jamur masuk ke dalam aliran darah.
Meskipun rendah kemungkinannya, namun penyakit usus atau gangguan usus apa pun seperti penyakit radang usus diketahui juga dapat menyebabkan penyakit Endokarditis.
Berikut ini merupakan beberapa faktor risiko yang meningkatkan risiko seseorang terkena atau mengembangkan penyakit Endokarditis [1, 5]:
Endokarditis yang tidak ditangani dengan tepat diketahui dapat menjadikan gumpalan yang terbuat dari kuman dan potongan sel (vegetasi) membentuk massa abnormal di jantung dan dapat terlepas dan menyebar ke otak, paru-paru, organ perut, ginjal, atau lengan dan kaki [3].
Selain itu, Endokarditis juga dapat menyebabkan beberapa komplikasi sebagai berikut [1]:
Diagnosis terhadap penyakit Endokarditis ini umumnya akan diawali dengan pertanyaan terkait riwayat kesehatan pasien. Hal ini tidak lain adalah untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya masalah jantung dan beberpa prosedur atau tes medis terkini, seperti operasi, biopsi, atau endoskopi [4].
Selain itu, pemeriksaan awal terhadap gejala seperti demam, nodul, murmur jantung juga dilakukan oleh dokter. Adapun selanjutnya dokter juga akan menjalankan serangkaian tes untuk memastikan penyakit Endokarditis termasuk [4]:
Tes kultur darah dilakukan dalam diagnosis penyakit Endidengan tujuan untuk memeriksa keberadaan bakteri atau jamur dalam darah pasien
Selanjutnya, jika dalam darah pasien tersebut ditemukan bakteri atau jamur maka biasanya akan diuji dengan beberapa antibiotik untuk mengetahui pengobatan yang terbaik.
Tingkat sedimentasi eritrosit dalam diagnosis penyakit Endokarditis umumnya dilakukan dengan mengukur seberapa cepat sel darah jatuh ke dasar tabung reaksi yang penuh dengan cairan.
Kecepatan dari sel jatuh ini kemudian akan menjadi tanda kondisi peradangan. Di mana, semakin cepat ela darah jatuh maka kondisi peradangan atau infeksi seperti penyakit Endokarditis semakin besar. Mengingat, umumnya pasien Endokarditis memiliki tingkat sedimentas eritrosit yang tinggi,.
Ekokardiogram dapat digunakan untuk mediagnosis Endo, di mana gelombang suaranya menghasilkan gambar bagian-bagian jantung, termasuk otot, katup, dan bilik.
Dengan ekokardiogram ini, struktur dan cara kerja jantung dapat ditunjukkan secara lebih detail. Selain itu, ekokardiogram juga dapat menunjukkan gumpalan bakteri dan sel (vegetasi) dan jaringan jantung yang terinfeksi atau rusak.
CT Scan diketahui juga dapat membantu diagnosis Endo, di mana hasilnya dapat membantu menentukan abses di jantung.
Umumnya, pengobatan penyakit Endokarditis ini dilakukan dengan menggunakan [4]:
Penderita penyakit Endokarditis ini umumnya akan menjalani pengobatan dengan rawat inap di rumah sakit. Selama di rumah sakit, pasien akan diberikan antiboitik melalui infus yang merupakan pengobatan utama penyakit Endo. Selain itu, pasien juga akan menjalani tes darah rutin untuk melihat efektivitas dari pengobatan menggunakan antibiotik yang telah dilakukan.
Jika suhu tubuh pasein telah kembali normal dan gejala sudah mereda maka pasien dapat melanjutkan pengobatan di rumah. Namun, perlu diperhatikan bahwa, ketika di rumah pasien harus tetap minum antibiotik sebagaimana diresepkan oleh dokter.
Selama masa pemulihan di rumah, pasien harus tetap menjaga komunikasi dengan dokter agar perkembangan proses pengobatan terpantau dengan baik. Selain itu, hal ini dilakukan tidak lain adalah untuk memastikan efektivitas pengobatan dan identifikasi kemungkinan efek samping yang dapat terjadi.
Adapun jenis antibiotik yang umumnya digunakan yaitu:
Pengobatan menggunakan antibiotik ini umumnya akan berlangsung selama dua hingga enam minggu. Lamanya pengobatan menggunakan antibiotik ini diketahui tergantung pada tingkat keparahan infeksi Endo.
Pengobatan melalui operasi pembedahan diketahui mungkin diperlukan jika Endokarditis telah merusak jantung, termasuk rusaknya katup jantung. Adapun pertimbangan perlunya operasi untuk mengobati Endokarditis ini antara lain :
Dengan adanya operasi pembedahan yang dilakukan pada pasien Endo, diketahui dapat memberikan manfaat penyembuhan berupa :
Adapun langkah-langkah yang dapat diambil untuk membantu mencegah Endokarditis antara lain [3]:
Mengetahui tanda dan gejala penyakit Endokarditis merupakan hal yang akan sangat membantu dalam pencegahan penyakit Endi. Jika mengalami tanda atau gejala maka sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri kedokter, khususnya jika mengalami:
Lakukan perawatan gigi yang baik dan benar. Gunakan cara menyikat dan membersihkan gigi dan gusi yang benar dan secara teratur.
Selain itu, melakukan pemeriksaan kedokter gigi secara tertaur juga akan sangat membantu mencegah Endokarditis dan penyakit infeksi lainnya. Mengingat, kebersihan gigi dan gusi yang baik sangat penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Penggunaan obat obatan IV illegal diketahui dapat memicu risiko penggunaan jarum kotor yang dapat mengirim bakteri ke dalam aliran darah. Untuk itu, berhenti dan tidak menggunakan obat obatan terlarang dapat mencegah terjadinya Endokarditis.
Konsumsi antibiotik sebagai upaya pencegahan masuknya bakteri ke aliran darah khususnya ketika melakukan prosedur perawatan tertentu sangat disarankan untuk dilakukan.
American Heart Association diketahui telah merekomendasikan seseorang yang berisiko mengalami Endokarditis untuk minum antibiotik satu jam sebelum perawatan gigi dilakukan. Untuk itu, penting bagi setiap orang agar mencari tahu terkait dengan risiko Endokarditis yang ada pada dirinya.
1. Aditi Gupta & Magda D. Mendez. Endocarditis. National Center for Biotechnology Information, US. National Library of Medicine, National Institutes of Health; 2020.
2. Aaron W. Yallowitz & Lawrence C. Decker. Infectious Endocarditis. National Center for Biotechnology Information, US. National Library of Medicine, National Institutes of Health; 2020.
3. Anonim. Endocarditis. Mayo Clinic; 2020.
4. Yvette Brazier & Alana Biggers. Endocarditis: What you need to know. Medical News Today; 2018.
5. April Kahn & Stacy Sampson. Endocarditis. Healthline; 2018.