Penyakit & Kelainan

Eritema Multiforme: Penyebab – Gejala dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Eritema multiforme merupakan penyakit kutan yang ditandai dengan munculnya kemerahan pada kulit seperti ruam dan disertai gatal.  Penyakit ini dapat muncul pada semua umur.

Tingkat prevalensi penyakit ini tergolong kecil, yaitu di bawah 1%. Namun, penyakit ini dapat melakukan infeksi berulang, jika kondisi imun pasien melemah. [1]

Apa itu Eritema Multiforme?

Eritema multiforme merupakan suatu kondisi di mana kompleks imun merespon antigen/molekul asing dalam tubuh dalam pembuluh darah kecil kulit. Hal ini berdampak pada sekresi molekul inflamasi sehingga menyebabkan kemerahan pada kulit dan ruam. [1]

Fakta Mengenai Eritema Multiforme

  • Pengaruh umur dan jenis kelamin terhadap eritema multiforme

Walaupun kasus penyakit ini tergolong jarang, hasil penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa penyakit eritema multiforme lebih sering muncul pada pasien berumur 20-40 tahun. Selain itu, wanita juga memiliki potensi lebih tinggi untuk mengidap penyakit eritema multiforme. [1]

  • Penyakit eritema multiforme dapat menyerang jaringan mukosa

Penyakit ini juga dapat menyebabkan hipersensitivitas pada mukosa seperti rongga mulut dan area genital. Lesi umumnya muncul pada area rongga mulut seperti bibir, langit-langit mulut, area pipi, dan daerah labial. Lesi dapat berubah posisi setelah beberapa hari. Rasa sakit pada lesi jaringan mukus cenderung lebih besar dibandingkan lesi pada kulit. [1]

Jenis Eritema Multiforme

  • Eritema multiforme minor

Eritema multiforme minor umum disebabkan oleh infeksi. Penyakit eritema jenis ini umumnya menyebabkan lesi pada kulit dengan kemungkinan lesi mukosa yang kecil. [2]

  • Eritema multiforme major

Eritema multiforme major umum dapat disebabkan oleh reaksi imun terhadap obat tertentu. Penyakit tipe ini umumnya menyebabkan lesi yang lebih parah pada area mukosa. Pasien dengan tipe penyakit ini juga berpotensi lebih tinggi mengalami demam dan meriang. [2]

Bagaimana Mekanisme Eritema Multiforme dalam Tubuh

Berikut ini adalah mekanisme eritema multiforme: [3]

  • Secara general, keberadaan antigen dalam tubuh memicu aktivasi sel limfosit T dan sekresi antibodi.
  • Senyawa interferon kemudian dihasilkan sebagai salah satu respon imun tubuh bersamaan dengan peningkatan sel darah putih, sel makrofag, dan senyawa inflamasi lain dalam pembuluh darah untuk menghancurkan antigen.
  • Dinamika tersebut kemudian memicu kerusakan pada jaringan epidermis kulit dan keratinosit sehingga menyebabkan lesi pada kulit atau pada jaringan mukus.

Penyebab Eritema Multiforme

Virus yang paling sering menyebabkan penyakit eritema multiforme adalah virus Herpes-1 (HSV-1). Penyakit herpers tidak selalu menyebabkan eritema multiforme. Namun, 70% penyakit eritema multiforme disebabkan oleh virus HSV-1. Kondisi penyakit eritema multiforme yang disebabkan oleh HSV-1 terjadi selama 7-10 hari. [3] [4]

  • Infeksi Mycoplasma pneumoniae

Infeksi M. pneumoniae berkontribusi 2-10% terhadap prevalensi penyakit eritema multiforme pada anak-anak. Infeksi yang disebabkan oleh mikrob ini cenderung menyebabkan lesi pada area mukus. Sebanyak 2/3 kasus eritema multiforme yang disebabkan M. pneumoniae menyebabkan lesi pada area mukus. [3]

  • Infeksi lain

Beberapa virus yang diketahui dapat memicu penyakit eritema multiforme adalah Adenovirus, virus influenza, virus Epstein Barr, Parvovirus B19, Human immunodeficiency virus). [1] Bakteri penyebab tuberculosis dan streptococcus juga diketahui memiliki potensi menyebabkan penyakit ini. [1]

  • Konsumsi obat

Pada beberapa kasus, obat-obatan seperti, sulfonamide, anti-inflamasi non steroid, antibiotic, dan vaksin (vaksin polio) dapat memicu eritema multiforme. [3]

Gejala Eritema Multiforme

  • Munculnya lesi

Lesi yang disebabkan oleh penyakit eritema multiforme cenderung berbentuk bulat. Bagian pinggir lesi dikelilingi eritema lain sehingga menyerupai bentuk cincin dengan warna menyerupai kulit. Pada umumnya lesi berbentuk simetris dengan ukuran bervariasi dari 2-20 mm. [1]

  • Rasa gatal pada lesi

Rasa gatal dan sensasi terbakar dapat muncul pada area lesi. Pada umumnya lesi ini tidak menimbulkan bekas luka. [5]

  • Lesi pada area mukus

Pada umumnya, lesi muncul pada areah buccal dan bibir. Lesi menyerupai sariawan dan menyebabkan rasa sakit. [5]

  • Gejala lain

Beberapa gejala lain yang dapat muncul pada penyakit ini adalah: [5]

  1. Demam.
  2. Sakit kepala.
  3. Batuk.
  4. Sakit tenggorokan.

Pasien disarankan segera ke dokter jika muncul ruam abnormal pada tubuh untuk mengkonsultasikan gejala lesi atau ruam dengan dokter. Hal ini diperlukan untuk diagnosis yang akurat dan pengobatan yang lebih lanjut. [5]

Komplikasi dan Risiko Eritema Multiforme

Pada dasarnya penyakit eritema multiforme dapat sembuh dengan sendirinya dengan sistem imun tubuh. Proses penyembuhan berlangsung mingguan, pada kasus tertentu mencapai sebulan.

Namun, terdapat kemungkinan penyakit ini kambuh lagi di kemudian hari. Pada umumnya hal ini terjadi pada pasien yang mengalami eritema multiforme karena infeksi virus herpes. [6]

Pada beberapa kasus, penyakit eritema multiforme memiliki risiko komplikasi dengan penyakit lain karena infeksi menjalar ke organ lain. Komplikasi penyakit tersebut antara lain: [6]

  • Sepsis.
  • Inflamasi pada organ lain.
  • Infeksi kulit.

Deteksi Dini dan Diagnosa Eritema Multiforme

  • Observasi riwayat pasien
    Pada umumnya dokter akan menanyakan riwayat penyakit herpes, konsumsi obat-obatan tertentu. [2]
  • Observasi klinis
    Dokter akan melakukan pengamatan terhadap lesi yang muncul pada pasien baik lesi pada area mukus dan lesi pada kulit. [2]
  • Deteksi polymerase chain reaction (PCR)
    Deteksi PCR umum dilakukan untuk mendeteksi keberadaan virus, bakteri, mikoplasma pada tubuh pasien. Hal ini diperlukan untuk mengetahui penyebab eritema multiforme pasien sehingga pengobatan yang diterapkan menjadi lebih efektif. [2]
  • Biopsi
    Biopsi dapat dilakukan jika dokter mencurigai diagnosis lain dengan gejala yang mirip dengan eritema multiforme. Salah satunya adalah kemungkinan kanker kulit. [2]

Cara Mengobati Eritema Multiforme

Pada dasarnya penyakit eritema multiforme merupakan penyakit self-limiting, dimana penyakit dapat sembuh melalui sistem imun tubuh pasien terkait. Penyakit tersebut dapat sembuh 1-2 minggu setelah gejala. [1]

Tim medis pada umumnya memberikan obat kepada pasien untuk mengobati infeksi yang menyebabkan eritema multiforme: [1] [2]

  • Infeksi M. pneumoniae
    Obat-obatan yang umum diresepkan adalah erythromycin, azithromycin, atau clarithromycin. Pengobatan dapat dilakukan selama 3 hari.
  • Infeksi herpes
    Valacyclovir dan famciclovir umumnya digunakan untuk mengantisipasi infeksi dari virus herpes. Dosis yang biasa digunakan pada obat valacyclovir adalah 500 mg (dua kali sehari), sedangkan dosis famciclovir adalah 250 mg 2 kali sehari. Terapi anti-virus ini diketahui efektif untuk mencegah infeksi berulang dari penyakit eritema multiforme disebabkan infeksi virus herpes.

Selain itu, beberapa obat yang umum digunakan dalam untuk membantu penyembuhan penyakit ini antara lain:

  • Potasium ioda
    Potasium ioda merupakan agen anti-inflamasi yang umum digunakan untuk menekan pemicu inflamasi pada penyakit kutan, termasuk eritema multiforme. Dosis yang digunakan pada umumnya adalah 100mg selama 4-6 minggu. Namun obat ini tidak disarankan pada ibu hamil trimester akhir karena dapat mengganggu tiroid janin. [3]
  • Zink sulfat
    Pengobatan topikal menggunakan senyawa zink sulfat umumnya dapat mencegah perkembangan infeksi herpes. Dosis zink sulfat yang umum digunakan adalah 0.025% dan 0.05%. [3]
  • Steroid
    Pengobatan menggunakan steroid secara sistemik dapat diberikan oleh dokter pada kondisi eritema multiform yang parah. Salah satu jenis obat steroid yang digunakan adalah prednisone dengan dosis 40-60 mg per hari. Pengobatan dilakukan 2-4 minggu. Penggunaan obat ini harus dilakukan dengan izin dokter. [7]

Pasien dengan lesi pada mukus memiliki pengobatan khusus antara lain:

  • 0.05% flucocinonide
    Flucocinonide merupakan steroid topikal yang dapat dioleskan pada lesi jaringan mukus. Obat ini dapat dioleskan 2-3 kali sehari untuk meredakan rasa sakit. [2]
  • Obat kumur
    Obat kumur mengandung lidocaine 2%. Diphenhydramine dengan konsentrasi 12.5mg/5mL, alumunium hidroksida, dan magnesium hidroksida. Obat kumur dapat digunakan 4 kali sehari. [2]

Pasien yang mengalami eritema multiforme disebabkan alergi obat-obatan disarankan menghentikan pengobatan. [2].

Cara Mencegah Eritema Multiforme

Penyakit eritema multiforme dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi virus dan bakteri. Hal ini dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan yang bersih dan rajin mencuci tangan. [5]

Selain itu terapi acyclovir dan valaciclovir dapat dilakukan untuk mencegah kemunculan virus herpes yang masih tersisa dalam tubuh. Dosis yang diterapkan disesuaikan dengan kondisi tubuh dan resep dokter. [7]

1. Wissem Hafsi, Talel Badri. 2019. National Center for Biotechnology Information, U.S National Library of Medicine, National Institutes of Health. Erythema Multiforme Anonim. 2019. National Health Service. Erythema multiforme.
2. Firoozeh Samin DMD MSc, Ajit Auluck BDS MDS PhD, Christopher Zed DDS MBA, P Michele Williams BSN DMD FRCD(C). 2013. Sciencedirect. A review of epidemiology, pathogenesis, clinical features, and treatment.
3. Joseph E Pizzorno ND, Michael T Murray ND, Herb Joiner-Bey ND. 2016. Sciencedirect. Erythema multiforme.
4. Susan Haller Psaila MD. 2007. Sciencedirect. Erythema multiforme.
5. Saskia Ingen-Housz-Oro dermatologist, Nicolas Ortonne professor of pathology, OlivierChosidow professor of dermatology. 2017. National Center for Biotechnology Information, U.S National Library of Medicine, National Institutes of Health. The diagnosis is in the rings.
6. Anonim. 2019. National Health Service. Erythema Multiforme.
7. James G Marks Jr MD, Jeffrey J Miller MD. 2019. Specialized Erythema.

Share