Daftar isi
Frigiditas ialah penurunan libido atau kekurangan ketertarikan pada hubungan seksual. Penderita frigiditas tidak memiliki dorongan atau gairah seksual bahkan pada momen nyata[1].
Dilansir dari MedicineNet, frigiditas didefinisikan sebagai kegagalan wanita untuk merespon terhadap rangsangan seksual, keengganan pada wanita terhadap hubungan seksual, kegagalan wanita untuk mencapai orgasme selama berhubungan seksual[2].
Masalah pada respon, dorongan, orgasme, dan rasa sakit terkait hubungan seksual disebut juga sebagai disfungsi seksual[3].
Banyak wanita mengalami masalah dengan fungsi seksual pada beberapa saat tertentu dalam hidupnya, ada pula yang mengalami kesulitan seksual sepanjang hidup. Kondisi ini termasuk umum dan diperkirakan sekitar 40% wanita mengalami beberapa jenis dari disfungsi seksual selama hidupnya[3, 4].
Disfungsi seksual wanita dapat terjadi pada semua usia, tapi lebih banyak ditemukan pada wanita berusia lanjut. Kondisi ini dapat terjadi hanya pada situasi seksual tertentu atau pada semua situasi seksual[3, 4].
Suatu studi tahun 2009 menemukan bahwa sebanyak 3,3% dari partisipan berusia antara 18-44 tahun mengalami gangguan rangsangan seksual, sementara 7,5% dari partisipan berusia antara 45-64 tahun mengalami gangguan tersebut[4].
Masalah seksual sering kali terjadi akibat flukstuasi hormon, seperti setelah melahirkan atau selama menopause. Berbagai faktor lain bagi psikologis dan fisik dapat mempengaruhi proses timbulnya gairah seksual[3, 4].
Hormon merupakan elemen penting dalam timbulnya gairah seksual. Perubahan kadar hormon dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk terangsang[4].
Peubahan hormon pada wanita dapat terjadi akibat menopause, pil KB, melahirkan, menyusui, dan kehamilan[3, 4].
Penurunan kadar estrogen setelah menopause dapat mengarah pada perubahan jaringan genital dan daya tanggap seksual. Kadar estrogen yang menurun menyebabkan penurunan aliran darah ke area pinggul, yang dapat mengakibatkan berkurangnya sensasi genital dan perlu lebih banyak waktu untuk timbul gairah seksual dan mencapai orgasme[3].
Timbulnya gairah seksual sangat bergantung pada sistem sirkulasi dan neurologis. Adanya gangguan ada sistem tersebut dapat menyebabkan frigiditas[4].
Beberapa penyebab anatomis meliputi[1, 4]:
Masalah emosi dan kesehatan mental yang dapat menyebabkan frigiditas meliputi[1, 4]:
Beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan frigiditas meliputi[4, 5]:
Pada banyak kasus, gejala frigiditas terjadi secara selama beberapa saat kemudian menghilang. Beberapa wanita mengalami gejala setiap kali mereka mencoba untuk melakukan hubungan seksual atau aktivitas seksual lain[4].
Frigiditas dapat menimbulkan gejala seperti[1, 3, 4]:
Kurangnya kehidupan seksual dan ketakutan dari pasangan seksual dapat mengarah pada depresi[1].
Gangguan yang terkait faktor hormonal, yang mana sering kali menyertai kondisi dapat mengarah pada[1]:
Wanita dapat merasa tidak nyaman untuk membicarakan mengenai gejala dan kehidupan seksualnya pada dokter, sehingga banyak wanita tidak mendapatkan diagnosis yang tepat[4].
Biasanya dokter akan mulai dengan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai kesehatan seksual dan mental pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan pelvis untuk mengecek ada tidaknya penyebab fisik dari gejala yang dialami, misalnya infeksi atau kerusakan saraf[4].
Dokter dapat memeriksa riwayat kesehatan lengkap pasien dan obat yang digunakan. Terkadang dokter juga melakukan beberapa tes seperti[4, 5]:
Dokter juga perlu memeriksa faktor psikologis. Pasien sebaiknya membicarakan secara terbuka dan jujur mengenai kesulitan seksual yang dialami tanpa perlu merasa takut untuk mengungkapkan ketakutan atau kecemasan[5].
Pada beberapa kasus, dokter dapat merujuk pasien pada terapis psikologi yang khusus mengatasi kesehatan seksual untuk menentukan penyebab dan membantu dalam merencanakan penanganan yang sesuai[4, 5].
Pengobatan untuk frigiditas berfokus pada mengidentifikasi penyebab dan mengatasinya. Banyak wanita merasa bahwa kombinasi dari beberapa perawatan dapat bekerja dengan lebih baik[4].
Proses penanganan frigiditas bergantung pada penyebab kondisi, yang mana dapat meliputi pengobatan, terapi, atau kombinasi keduanya[1, 4].
Berikut beberapa penanganan frigiditas[1, 4, 5]:
Selain menjalani perawatan, pasien dapat mengusahakan membuat lingkungan yang menenangkan untuk membantu otak dan tubuh bersiap untuk berbagai aktivitas seksual. Misalnya dengan menggunakan penerangan yang lembut, musik yang menenangkan, dan serat pakaian yang halus[4].
Jika sedang dalam hubungan, pasien bisa membicarakan pada pasangan mengenai mencoba kegiatan seksual selain intercourse, misalnya pijat atau mandi bersama[4].
Frigiditas tidak selalu dapat dicegah. Tapi kita bisa melakukan beberapa langkah untuk mengurangi risiko[1, 5]:
1. Vardanya Gohar. Frigidity in Adult. Clinic of Academician Roytberg; 2021.
2. Anonim, reviewed by Charles Patrick Davis, MD, PhD. Medical Definition of Frigidity. MedicineNet; 2021.
3. Anonim. Female sexual dysfunction. Mayo Clinic; 2020.
4. Kimberly Holland, reviewed by Janet Brito, Ph.D., LCSW, CST. Understanding Female Sexual Arousal Disorder. Healthline; 2019.
5. Anonim. Sexual Dysfunction in Females. Cleveland Clinic; 2021.