Daftar isi
Gangguan panik adalah sebuah masalah psikologis yang dialami oleh seseorang dengan tanda-tanda mirip dengan serangan panik. Akan tetapi, serangan panik dan gangguan panik sebenarnya merupakan dua hal yang berbeda. [1, 5]
Serangan panik biasanya hanya berlangsung saat itu juga secara tiba-tiba. Akan tetapi, gangguan panik biasanya terjadi dengan minimal dua kali serangan panik. Selain itu, gangguan panik bisa dirasakan secara terus menerus dan mempengaruhi kebiasaan sehari-hari penderita. [1]
Kondisi gangguan panik ini kadang membuat penderitanya menjadi mengubah kebiasaan hidup sehari-hari si penderita. Dengan demikian, si penderita akan secara teratur dan terus menerus mengalami gangguan panik di dalam kehidupannya sehari-hari. [1]
Menurut sebuah penelitian yang dilansir dari situs kesehatan Amerika Serikat, WebMD, satu dari sepuluh orang dewasa di Amerika Serikat mengalami gangguan panik setiap tahunnya. Bahkan, sekitar sepertiga orang di dunia ini memiliki gangguan panik dalam hidupnya. [1]
Akan tetapi, hanya sekitar 3% dari populasi saja yang benar-benar terganggu dengan gangguan panik tersebut.[2] Gangguan panik ini juga lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Semua orang berpeluang untuk mengalami gangguan panik, entah karena faktor lingkungan sekitar atau masalah hidup yang sedang dijalani. [2]
Selain itu, gangguan panik ini juga berkemungkinan untuk diturunkan kepada keturunan orang tua yang memiliki gangguan panik. Biasanya, orang tua yang memiliki gangguan panik akan menyimpan kromosom itu dan mewariskannya kepada keturunannya suatu saat nanti.[1]
Berikut beberapa fakta tentang gangguan panik: [1, 2, 4, 5]
Sampai saat ini, sebenarnya para dokter dan ahli kesehatan belum tahu secara pasti penyebab munculnya gangguan panik dalam diri seseorang. Akan tetapi, para dokter dan ahli kesehatan percaya kalau gangguan panik merupakan cara otak merespons ketakutan secara berlebihan. Bisa dibilang, orang dengan gangguan panik memiliki otak yang sangat sensitif dalam menanggapi rasa takut. [1, 5]
Karena gangguan panik merupakan serangkaian serangan panik yang berulang dan teratur, biasanya gangguan panik ini akan datang dengan tiba-tiba dan tanpa diketahui pada awalnya. Namun, seiring berjalannya waktu, gangguan panik bisa dideteksi stimulannya. [5]
Kalangan yang sering menderita masalah gangguan panik ini adalah para wanita di tahap usia remaja akhir menjelang dewasa awal. Biasanya, para wanita mengalami ini karena ekspektasi yang tinggi dalam berbagai hal, terutama soal karier dan keluarga. Namun, bukan berarti kalangan pria tidak bisa terkena gangguang panik ini. [2]
Selain faktor jenis kelamin, sebenarnya ada beberapa faktor lain yang bisa membuat orang-orang tertentu terkena gangguan panik, yaitu: [1 ,5]
Ada hal yang perlu kamu ketahui kalau penderita gangguan panik ini tidak selalu diderita oleh seorang dengan depresi berat. Sampai saat ini pun belum ada pembuktian atau penelitian ilmiah terkait keterhubungan antara dua hal itu. [1]
Bagi penderita gangguan panik juga sangat tidak disarankan untuk mengonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang karena hanya akan memperburuk kondisi penderita gangguan panik. [1]
Gangguan panik memiliki gejala yang mirip dengan serangan panik. Hal itu dikarenakan gangguan panik merupakan serangan panik yang terus berulang dan terjadi secara teratur. Oleh karena itu, bagi beberapa penderita gangguan panik, mereka akan mengalami gejala sebagai berikut: [3, 4]
Serangan panik yang tiba-tiba muncul ini biasanya akan berlangsung 5 hingga 10 menit. Akan tetapi, gangguan panik yang parah bisa saja berlangsung selama berjam-jam. Oleh karena itu, sangat penting untuk membawa pasien dengan gangguan panik ke dokter atau tenaga medis terdekat. [1]
Gangguan panik memang tidak terlalu berbahaya. Namun, pada tahap tertentu, gangguan panik bisa berakibat serangan jantung dan stroke. Sehingga, jika penderita gangguan panik tak kunjung dibawa ke tenaga medis atau dokter bisa berakibat fatal. [1 ,5]
Seperti yang sempat disampaikan pada poin sebelumnya, gangguan panik merupakan kompilasi dari serangan panik yang terus terjadi dan secara teratur terjadi dalam diri seseorang. Gangguan panik yang tidak diobati dan terus menerus juga bisa mengakibatkan komplikasi. [1, 5]
Bahkan, gangguan panik yang tak kunjung diobati mampu mengalami lebih banyak serangan panik setiap hari. Para penderita juga akan merasakan ketakutan terus menerus dalam hidupnya dan mampu merusak kualitas hidup mereka. [5]
Biasanya, orang-orang yang mengalami komplikasi gangguan panik akan mengalami hal-hal sebagai berikut dalam hidupnya: [5]s
Bagi sebagian orang dengan gangguan panik, mereka bisa menghindari tempat, benda, atau situasi yang bisa membuatnya mengalami gangguan panik. Hal itu dikarenakan para penderita akan mengalami rasa takut dan tak sanggup lari dari kondisi tersebut. [5]
Para penderita juga bisa sangat bergantung kepada orang lain di hidupnya. Setiap pergi atau keluar ke suatu tempat tertentu, para penderita akan mengajak orang yang dipercaya untuk menemaninya setiap saat dan setiap waktu. [5]
Para dokter dan tenaga medis ahli memang belum menemukan secara pasti cara mendiagnosis pasien dengan gangguan panik. Hal itu dikarenakan penderita gangguan panik mengalami gajala yang mirip dengan kondisi medis lainnya, seperti masalah jantung atau tiroid. [2]
Akan tetapi, para dokter dan tenaga medis ahli biasanya akan melakukan beberapa hal untuk mengetahui penderita memiliki gangguan panik atau tidak. Hal-hal yang dimaksud adalah sebagai berikut: [5]
Dengan melakukan serangkaian tes tersebut, para dokter dan tenaga medis ahli baru akan mengetahui kondisi penderita apakah masuk ke dalam kondisi penyakit fisik atau gangguan panik. [2]
Namun, American Psychiatric Association (APA) memiliki Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) untuk melakukan diagnosis terhadap gangguan panik. Di dalam DSM-5 biasanya tercantum beberapa hal sebagai berikut: [6]
Dalam bahasan kali ini mungkin akan lebih tepat jika disebut dengan perawatan dan pengurangan gejala gangguan panik. Hal ini dikarenakan gangguan panik memang sulit untuk sepenuhnya dihilangkan dari diri penderita. [3]
Akan tetapi, para dokter dan tenaga medis akan melakukan beberapa hal untuk mengurangi gejala yang dimiliki penderita. Biasanya, para dokter dan tenaga medis ahli menggunakan dua metode, yakni psikoterapi dan pemakaian obat-obatan.
Psikoterapi yang digunakan dalam pengobatan pasien dengan gangguan panik adalah terapi perilaku kognitif. Jadi, penderita nantinya akan diajak oleh terapis untuk mempelajari berbagai gejala gangguan panik yang dialami oleh penderita.
Terapis akan berusaha untuk memunculkan serangan panik dengan aman dan akan dicari sebab serangan paniknya dan gejala apa yang dialami. Ketika sudah mulai ditemukan, penderita akan diajak untuk mengatasi gejala tersebut sehingga gejala yang muncul bisa ditekan.
Biasanya, gejala akan mulai menurun setelah beberapa minggu psikoterapi. Penderita akan melakukan kunjungan secara rutin kepada terapis untuk kontrol dan memastikan gejala yang dialami perlahan mulai berkurang. [3]
2. Obat-obatan
Selain menggunakan psikoterapi, penderita biasanya akan diberikan berbagai obat-obatan yang digunakan untuk menurunkan berbagai gejala yang dialami oleh penderita. Beberapa obat yang digunakan oleh penderita dengan gangguan panik, yakni: [3]
Selain menggunakan psikoterapi dan obat-obatan, gangguan panik bisa diobati dengan menggunakan pola hidup yang sehat dan terapi yang teratur. Selain itu, beberapa suplemen makanan disebut bisa menjadi obat untuk gangguan panik. Akan tetapi, masih diperlukan banyak penelitian terkait hal itu.
Sebelum kamu menjadi penderita gangguan panik, Anda bisa melakukan beberapa hal di bawah ini untuk melakukan pencegahan terhadap gangguan panik, antara lain: [1, 5]
1. Anonim, Neha Pathak, M.D.. Panic Disorder. WebMD; 2020.
2. John R. Vanin, M.D., Sandra K. Vanin, M.D.. Panic Disorder: Diagnosis and Treatment in Primary Care. Am Fam Physician; 1998.
3. Anonim. Panic Disorder: When Fear Overwhelms. National Institute of Mental Health; 2016.
4. Anonim. Panic Disorder. MedlinePlus; 2020.
5. Mayo Clinic Staff. Panic Attacks and Panic Disorder. Mayo Clinic Website; 2020.
6. Anonim. Panic disorder In: Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders DSM-5. 5th ed. Arlington, Va.: American Psychiatric Association; 2013.