Gliserol (glycerol) atau gliserin (glycerin) merupakan cairan kental yang tidak berwarna, tidak berbau, rasanya manis, dan sebagian besar tidak beracun [1].
Gliserol paling banyak digunakan pada industri makanan sebagai pemanis, bahan baku pembuatan obat di industri farmasi, serta beberapa produk perawatan pribadi seperti pelembab (humektan), kosmetik, pasta gigi, hingga kondisioner rambut [1,3].
Beberapa contoh pemanfaatan gliserol dalam praktik medis diantaranya untuk mengobati pasien dengan gangguan telinga bagian dalam atau sebagai agen osmotik pada pengobatan pasien penderita edema serebri atau pembengkakan otak [2].
Daftar isi
Berikut ini merupakan beberapa informasi penting yang perlu anda ketahui tentang gliserol dan penggunaannya [4,5,6,13]:
Indikasi | Untuk melembabkan dan melembutkan kulit, mengatasi masalah ketombe, serta mengobati batuk kering (tidak berdahak) dan konstipasi. |
Kategori | Obat Bebas |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Laksatif, Purgatif, Diuretik |
Bentuk | Sirup, krim, dan suppositoria |
Adverse Drug Reaction (ADR) | → Gangguan pada jantung: Aritmia, sirkulasi darah yang buruk, gagal jantung. → Gangguan sistem pencernaan: Mual; muntah; diare; haus; kram pada perut bagian bawah (bagian abdomen); serta iritasi atau rasa tidak nyaman, nyeri kram (tenesmus), dan erosi mukosa pada dubur. → Gangguan umum: Rasa terbakar, inflamasi akut (eritema), nyeri, ruam, iritasi, dan rasa gatal pada area yang terpapar → Gangguan metabolism dan nutrisi dalam tubuh: Hiperglikemia atau gula darah tinggi, dehidrasi → Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat: Nyeri kram (tenesmus) pada dubur → Gangguan sistem saraf: Pusing, sakit kepala → Gangguan kejiwaan: Linglung → Gangguan ginjal dan kandung kemih: Glikosuria → Gangguan pernapasan: Edema paru parah → Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Eksim dan kulit kering |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Glycerol: → Pasien yang memiliki alergi terhadap glycerol atau glycerin → Pasien dengan hipervolemia, gagal jantung, penyakit ginjal, dehidrasi, serta penderita diabetes melitus → Pasien yang mengalami sakit perut, mual, muntah, perubahan kebiasaan buang air besar selama lebih dari dua minggu, atau pasien yang menggunakan obat pencahar selama lebih dari satu minggu. → Pendarahan dubur atau kegagalan buang air besar setelah penggunaan gliserol atau gliserin mengindikasikan adanya kondisi gastrointestinal yang serius, sehingga perawatan harus dihentikan dan dievaluasi. → Anak-anak (di bawah usia satu tahun), ibu hamil dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO / Rektal (Diminum / dari anus): Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Gliserol (glycerol) merupakan komponen penting dari trigliserida dan fosfolipid [1]. Gliserol digunakan sebagai konstituen dalam berbagai produk sekaligus perantara dalam aplikasi industri untuk pembuatan produk [1]. Adapun beberapa manfaat gliserol antara lain:
Gliserol (glycerol) dapat dikonsumsi dan digunakan oleh orang dewasa maupun anak-anak untuk mengobati beberapa keluhan penyakit sesuai dosis berikut [4,5,6,7]:
Oral/Diminum: ⇔ Untuk mengobati batuk kering → Obat batuk sirup yang mengandung gliserol 15%; 5 hingga 10 mL setiap 6 hingga 8 jam → Interval Dosis Minimum: 6 jam → Dosis sekali minum Maksimum: 10 mL → Dosis Maksimum: 40 mL per 24 jam ⇔ Untuk meningkatkan performa atlet yang akan bertanding → 1 hingga 1,15 gram / kg diminum dengan 6 gelas air; satu kali sehari; 1 hingga 2 jam sebelum bertanding → Interval Dosis Minimum: 1 jam sebelum bertanding → Dosis sekali minum Maksimum: 1,15 gram / kg → Dosis Maksimum: 1,15 gram / kg per 24 jam ⇔ Untuk mengobati penyakit kelainan siklus urea → Dosis Awal: 4,5 hingga 11,2 mL/m2/ hari atau 5 hingga 12,4 gram/ m2/ hari; dibagi dalam 3 kali minum setiap 8 jam → Dosis awal ketika enzim residu tidak rutin dikontrol dengan diet: 4,5 mL/ m2/ hari → Interval Dosis Minimum: 8 jam → Dosis sekali minum Maksimum: 5,8 mL/ m2 atau 6,5 gram/ m2 → Dosis Maksimum: 17,5 mL/ m2/ hari atau 19,5 gram/ m2/ hari → Dosis perawatan: Sesuaikan dosis untuk menghasilkan kadar fasting plasma ammonia kurang dari setengah batas atas normal menurut usia |
Melalui Anus (rektal) → Suppositoria: 2 gram hingga 3 gram setiap 24 jam → Enema: 5 mL hingga 15 mL setiap 24 jam → Dosis maksimum: 3 gram (suppositoria) atau 15 mL per 24 jam |
Oral/Diminum: ⇔ Untuk mengobati batuk kering → Obat batuk sirup dengan kandungan gliserol 15% → Usia 3 bulan – kurang dari 1 tahun: 5 mL; setiap 6 hingga 8 jam → Usia 1 hingga 5 tahun: 5-10 mL; setiap 6 hingga 8 jam → Diatas usia 5 tahun: 5-10 mL; setiap 6 hingga 8 jam → Interval Dosis Minimum: 6 jam → Dosis sekali minum Maksimum: 10 mL → Dosis Maksimum: 40 mL per 24 jam ⇔ Untuk mengobati penyakit kelainan siklus urea → Usia 2 hingga 16 tahun → Dosis awal: 4,5 hingga 11,2 mL/m2/ hari atau 5 hingga 12,4 gram/ m2/ hari; dibagi dalam 3 kali minum setiap 8 jam → Dosis awal ketika enzim residu tidak rutin dikontrol dengan diet: 4,5 mL/ m2/ hari → Interval Dosis Minimum: 8 jam → Dosis sekali minum Maksimum: 5,8 mL/ m2 atau 6,5 gram/ m2 → Dosis Maksimum: 17,5 mL/ m2/ hari atau 19,5 gram/ m2/ hari → Dosis perawatan: Sesuaikan dosis untuk menghasilkan kadar fasting plasma ammonia kurang dari setengah batas atas normal menurut usia. |
Melalui Anus (rektal) ⇔ Suppositoria → Usia 2 hingga 6 tahun: 1 – 1,7 gram setiap 24 jam → Usia 6 tahun ke atas: 2 – 3 gram setiap 24 jam ⇔ Enema → Usia 2 hingga 6 tahun: 2 – 5 mL setiap 24 jam → Usia 6 tahun ke atas: 5 – 15 mL setiap 24 jam |
Efek samping penggunaan gliserol yang umum dan sering dilaporkan antara lain sebagai berikut [5.6.7]:
Pada beberapa kasus, penggunaan gliserol juga dapat menimbulkan efek samping berikut [6]:
Apabila anda mengalaminya, pastikan anda segera menghubungi dokter untuk mendapatkan pertolongan medis.
Selain efek samping tersebut, berikut ini merupakan info efek penggunaan gliserol menurut tenaga medis [6,7]:
Berikut ini merupakan detil informasi penting tentang glycerol yang perlu anda pahami [1,4,9,10]:
Penyimpanan | Sirup / Krim: → Simpan pada suhu 25 ° C. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban Jenis Rektal: → Simpan di bawah suhu 25 ° C. → Simpan di tempat yang kering, jauhkan dari bahan yang mudah terbakar. |
Cara Kerja | → Deskripsi Gliserol atau gliserin adalah agen dehidrasi osmotik yang bersifat higroskopis, sekaligus pelumas yang berfungsi meningkatkan osmolalitas plasma. Gliserol menghasilkan pergerakan air dari ruang ekstravaskuler ke dalam plasma melalui osmosis. Gliserol juga memiliki sifat demulsen untuk mengatasi batuk kering. → Farmakokinetik – Penyerapan: Gliserol ini mudah diserap oleh saluran pencernaan apabila dikonsumsi secara oral, namun apabila diaplikasikan melalui rektal, gliserol membutuhkan waktu antara 15 hingga 60 menit untuk dapat diserap. – Distribusi: Gliserol didistribusikan ke seluruh darah melalui ruang ekstraseluler – Metabolisme: Sekitar 80% hingga 90% gliserol dimetabolisme pada hati untuk menghasilkan glukosa dan glikogen, atau menjalani proses oksidasi untuk diubah menjadi karbon dioksida dan air. Sedangkan sisanya, yakni sekitar 10% hingga 20% dimetabolisme di dalam ginjal. – Ekskresi: Sekitar 7% hingga 14% gliserol diekskresikan melalui urin, sebagai obat yang tidak berubah. Waktu paruh eliminasi: 2,5 jam |
Interaksi dengan obat lain | → Penggunaan gliserin dan furosemide dalam jangka panjang dapat meningkatkan resiko dehidrasi dan kelainan elektrolit. Dalam kasus yang parah, dehidrasi dan kelainan elektrolit dapat menyebabkan irama jantung tidak teratur, kejang, dan gangguan ginjal. → Jika anda menggunakan laktulosa sebagai pengobatan ensefalopati hepatik, maka sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu perihal penggunaan gliserin dengan dokter anda. Pengobatan dengan gliserin mungkin menyulitkan untuk mengetahui apakah anda telah mencapai kadar laktulosa yang memadai. → Penggunaan gliserol yang dikombinasikan dengan ondansetron secara berlebihan dapat menyebabkan irama jantung yang tidak teratur dalam taraf serius dan berpotensi mengakibatkan kematian. → Penggunaan obat-obatan golongan laksatif, termasuk gliserol, merupakan kontraindikasi pada pasien penderita radang usus dan gangguan obstruksi usus. → Kombinasi penggunaan gliserin dan acetaminophen juga dapat meningkatkan potensi kerusakan hati (hepatoksisitas). |
Overdosis | ⇔ Gejala: → Sakit kepala → Linglung → Dehidrasi → Mual, muntah → Hiperglikemia (gula darah tinggi) → Diare → Irama jantung tidak teratur ⇔ Cara Mengatasi: Berikan pertolongan pertama dengan bilas lambung. Segera hubungi dokter untuk mendapatkan pengobatan simtomatik dan suportif. |
Pengaruh pada hasil lab | Mengonsumsi gliserol atau gliserin dapat menyebabkan tingginya kadar gula dalam darah. |
Apakah gycerol atau glycerin berbahaya bagi tubuh?
Glycerol atau glycerin merupakan komponen penting dari trigliserida dan fosfolipid [1]. Gliserol sangat mudah diuraikan secara hayati sehingga aman dikonsumsi baik secara oral, diberikan dalam rektum, maupun diaplikasikan pada jaringan subkutan / kulit. Akan tetapi pemberian gliserol atau gliserin dalam bentuk injeksi intravena (IV) cukup beresiko bagi tubuh karena dapat merusak sel darah merah [5].
Apakah glycerol aman untuk diaplikasikan pada area wajah?
Glycerol atau glycerin berada posisi ketiga pada urutan bahan yang sering digunakan dalam produk-produk kosmetik[11]. Gliserol atau gliserin dipercaya dapat melembabkan lapisan luar kulit, meningkatkan perlindungan terhadap kulit, mencegah terjadinya iritasi, hingga mempercepat proses penyembuhan dari luka [12]. Gliserin juga mengandung formula exfoliating yang berfungsi mengangkat sel-sel kulit mati sehingga dapat mengembalikan warna kulit yang mengalami perubahan akibat jerawat, bekas luka, maupun flek hitam [13].
Apakah penggunaan glycerol atau glycerin dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker?
Sejauh ini belum ada hasil studi yang menyatakan bahwa gliserol atau gliserin mengandung pemicu kanker dalam jangka panjang [1]. Akan tetapi enggunaan gliserol atau gliserin pada kulit dalam jangka panjang juga berpotensi menyebabkan hipersensitivitas [12]. Pastikan anda berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter terkait batas maksimum penggunaan gliserol atau gliserin.
Beberapa contoh merek dagang untuk obat glycerol atau glycerin yang dapat anda temui di pasaran antara lain [4,6,7]:
Brand Merek Dagang | |
Biocream | Glycerol |
Bioderma | Gly Derm Stretch Mark |
Cetaphil | Laxadine |
Cussons Sensicare | Ravicti |
Ellgy Plus Cracked Heel | Triolax |
Ezerra Cream | Vicks Formula 44 |
Glisopos 20% | Visine |
Glycerin |
[1] PubChem Database. Revisi terakhir 2020. National Center for Biotechnology Information. Glycerol (Compound).
[2] N.H. Choulis & J.K. Aronson. 2008. Elsevier. Miscellaneous Drugs and Materials, Medical Devices, and Techniques.
[3] Anonim. diakses 2020. Chemicalsafetyfacts.org. Glycerol.
[4] Anonim. diakses 2020. Mims Indonesia. Glycerol.
[5] Anonim. diakses 2020. Webmd. Glycerol
[6] Anonim. diakses 2020. Drugs.com. Glycerin.
[7] Anonim. diakses 2020. Drugs.com. Glycerol Phenylbutyrate.
[8] Sebastiaan G.B. Heckenberg, Matthijs C. Brouwer & Diederik van de Beek. 2014. Elsevier. Handbook of Clinical Neurology
[9] Anonim. diakses 2020. Drugbank.ca. Glycerin.
[10] Anonim. diakses 2020. Drugs.com. Glycerol (Glycerin) Drug Interactions.
[11] Lillian C. Becker, M.S. 2014. Cosmetic Ingredient Review. Glycerin as Used in Cosmetics.
[12] J.W. Fluhr, R. Darlenski & C. Surber. 2008. The British Journal of Dermatology. Glycerol and the Skin: Holistic Approach to Its Origin and Functions.
[13] Valencia Higuera & Cynthia Cobb, DNP. APRN. 2020. Healthline. Can You Use Glycerin to Whiten Your Skin.