Makanan, Minuman dan Herbal

Jamur Tiram: Manfaat – Efek Samping dan Tips Konsumsi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sekilas Tentang Jamur Tiram

Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang sangat sering ditemui dan mudah di dapatkan. Jamur tiram tergolong dalam keluarga Basidiomycota dan memiliki nama latin Pleurotus ostreatus.

Nama jamur tiram di ambil dikarenakan bentuk payung dan baunya mirip dengan tiram. Jamur tiram tumbuh di daerah tropis pada batang pohon yang masih hidup.

Sering kali, jamur tiram digunakan dalam berbagai macam olahan masakan di seluruh dunia. Misalnya di Indonesia, jamur tiram diolah menjadi sate jamur [1,5].

Basidiomycota adalah kelompok jamur yang menghasilkan spora yang berbentuk kotak dan disebut sebagai basidium.

Karakteristik Jamur Tiram

Jamur tiram memiliki spesifikasi atau karakteristik yang membedakannya dengan jamur yang lain. Salah satu karakteristik dari jamur tiram yang mudah diketahui adalah bentuk payungnya yang besar dan berwarna putih bersih atau coklat.

Jamur Tiram

Payung jamur tiram memiliki diameter 5-20 cm dan pada tepi payung jamur sedikit menekuk kebawah. Di balik payung jamur tiram terdapat spora dan miselia jamur yang dapat tumbuh dengan cepat.

Kemudian, jamur tiram juga memiliki batang yang sedikit melengkung ke bawah dan berwarna putih bersih. Jamur tiram juga dapat tumbuh sepanjang tahun dan tidak dipengaruhi oleh musim [1].

Kandungan Gizi Pada Jamur Tiram

Berikut ini kandungan gizi pada 100 gram jamur tiram mentah :

IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram)
Jamur, tiram, mentah
Kalori: 43 Kalori Dari Lemak: 3.7
%Kebutuhan Harian
Total Lemak0.4      g 0.63 %
Lemak Jenuh0        g 0.1  %
Lemak Trans0        0    %
Kolesterol 0        mg 0   %
Sodium18       mg 0.75 %
Total Karbohidrat6.5      g 2.16 %
Serat2.3      g 9.2  %
Gula1.1      g
Protein3.3      g 6.62 %
Vitamin A0.96 %Vitamin c0 %
Kalsium0.3 %Zat besi7.39 %
© IDNmedis.com

Src : Jamur, tiram, mentah

*Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil.

Top 10 Gizi
Penyajian 100gr%Kebutuhan Harian
Niasin5        mg25 %
Riboflavin0.3      mg21 %
Asam Pantotenat1.3      mg13 %
Tembaga0.2      mg12 %
Fosfor120      mg12 %
Kalium420      mg12 %
Serat makanan2.3      g9 %
Tiamin0.1      mg8 %
Besi1.3      mg7 %
Protein3.3      g7 %
© IDNmedis.com

Src : Jamur, tiram, mentah

Jamur tiram memiliki berbagai macam jenis vitamin B di dalamnya yang dapat menjaga kesehatan tubuh apabila dikonsumsi. Salah satu jenis vitamin B yang ada pada jamur tiram adalah tiamin.

Tiamin merupakan jenis vitamin B1 yang berfungsi mengubah karbohidrat pada tubuh menjadi energi.

Kandungan Senyawa Pada Jamur Tiram

Sama halnya dengan jenis jamur lainnya yang dapat dimakan, bahwa jamur tiram memiliki kandungan senyawa ergothioneine yang berfungsi sebagai antioksidan di dalam tubuh.

Selain itu, jamur tiram juga memiliki riboflavin di dalamnya yang merupakan salah satu jenis dari vitamin B dan memiliki manfaat dalam proses metabolisme tubuh.

Serat juga menjadi bagian dari kandungan gizi yang ada pada jamur tiram. Serat berfungsi menjaga organ pencernaan pada tubuh tetap sehat dan tidak terserang penyakit [1,3].

Ergothioneine merupakan salah satu antioksidan yang terdapat di setiap keluarga jamur yang dapat memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh.

Manfaat Jamur Tiram Untuk Kesehatan

Jamur tiram merupakan salah satu jamur yang sangat sering ditemui sebagai bahan makanan baik berupa makanan yang sudah jadi ataupun yang masih mentah.

Jamur tiram merupakan keluarga jamur yang paling dikenal oleh masyarakat, namun hanya sedikit yang mengetahui manfaat dari jamur tiram. Oleh karena itu berikut ini beberapa manfaat kesehatan pada jamur tiram:

  • Mengatur Kadar Kolesterol

Mengonsumsi jamur tiram secara proporsional dapat membantu mencegah kadar kolesterol tinggi di dalam tubuh yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit kronis lainnya.

Hal ini dikarenakan jamur tiram memiliki beberapa senyawa, seperti lovastatin yang berfungsi mengatur kelancaran sirkulasi kolesterol di dalam tubuh agar tidak terjadi penumpukan.

Selain itu, menurut Meymesingh Medical Journal menyatakan bahwa kandungan yang terdapat pada jamur tiram, yaitu beta-glukan dapat mempengaruhi kadar kolesterol di dalam darah.

Diketahui bahwa senyawa beta-glukan yang ada pada jamur tiram dapat menyerap kolesterol di dalam darah [1,3,6]

Beta-glukan merupakan serat yang dapat larut di dalam air yang memiliki beberapa rantai ikatan molekul di dalamnya.
  • Sebagai Anti Kanker

Jamur tiram diketahui juga memiliki beberapa senyawa anti kanker di dalamnya yang dapat melindungi sel-sel tubuh agar tidak menjadi sel kanker.

Hal ini tertuang pada penelitian Experimental Oncolgy yang menyatakan bahwa suplemen yang dihasilkan dari jamur tiram dapat mengurangi penyebaran sel kanker di dalam tubuh.

Kandungan senyawa, seperti beta-glukan dan glikoprotein di dalam jamur tiram dapat memberikan rangsangan awal pada imunitas tubuh, terutama pada sel pembunuh alami yang berfungsi membunuh sel kanker [1,3,7]

Salah satu jenis dari beta-glukan yang terdapat pada jamur adalah D-fraction. D-fraction adalah senyawa alami yang dihasilkan oleh jamur.
  • Mencegah Hipertensi

Jamur tiram juga dipercaya dapat mengurangi ataupun mencegah timbulnya penyakit hipertensi atau darah tinggi. Hal ini dikarenakan jamur tiram memiliki kandungan senyawa, seperti kalium dan niasin.

Kalium merupakan senyawa yang banyak berperan pada organ kardiovaskular, misalnya kalium berperan dalam mengatur kadar cairan di dalam tubuh agar tidak terlalu tinggi. Kadar cairan tubuh yang tinggi dapat memicu munculnya penyakit hipertensi.

Selain itu, senyawa niasin yang merupakan salah satu dari jenis vitamin B dapat membantu menurunkan hipertensi di dalam tubuh [3].

  • Kaya Antioksidan

Salah satu makanan yang kaya antioksidan adalah jamur tiram. Jamur tiram memiliki beberapa jenis antioksidan di dalamnya yang dapat melindungi tubuh dari berbagai macam efek radikal bebas.

Salah satu senyawa antioksidan dari jamur tiram yang terkenal adalah ergothioneine. Ergothioneine merupakan senyawa alami yang terdapat pada setiap jenis jamur dengan kadar yang berbeda-beda.

Pada penelitian yang terdapat pada jurnal Nutritional Research Review tahun 2020, menyatakan bahwa ergothioneine dapat menghambat penyebaran sel kanker yang diakibatkan oleh radikal bebas [8].

  • Meningkatkan Imunitas Tubuh

Senyawa seperti vitamin C, beta-glukan dan glikoprotein dapat menjadi penyebab naiknya imunitas atau pertahanan tubuh dan ketiga senyawa tersebut terdapat di dalam jamur tiram.

Seperti yang ada pada Journal of Traditional and Complementary Medicine bahwa jamur tiram dapat merangsang makrofag pada pertahanan tubuh, untuk lebih peka terhadap serangan virus ataupun bakteri [1,3]

Kandungan gizi yang terdapat pada jamur tiram dapat memberikan manfaat kesehatan dan dapat menyembuhkan beberapa penyakit pada tubuh.

Efek Samping Pada Jamur Tiram

Pada dasarnya setiap bahan makanan selalu memiliki sisi kelebihan dan juga kekurangan. Hal ini juga berlaku pada jamur tiram, selain memiliki manfaat yang baik untuk tubuh, jamur tiram juga memiliki efek samping yang dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan.

Berikut ini beberapa efek samping yang ditimbulkan oleh jamur tiram :

Salah satu penyakit yang umum dan paling sering terjadi pada seseorang ketika pertama kali mengonsumsi jamur adalah alergi. Hal ini dikarenakan spora yang ada pada jamur tiram sebagai penyebabnya.

Alergi pada jamur tiram dapat memunculkan beberapa gejala, seperti munculnya ruam, sesak nafas dan gatal-gatal. Apabila mengalami gejala seperti ini akan lebih baik untuk berkonsultasi dengan dokter dan menghentikan mengonsumsi jamur tiram [1,2].

  • Keracunan

Mengonsumsi jamur tiram memang membuat tubuh menjadi lebih sehat, namun mengonsumsi jamur tiram yang terinfeksi dengan bakteri dapat mengakibatkan keracunan.

Jamur tiram terkadang dapat didiami atau bahkan menjadi tempat perkembangbiakan bakteri yang dapat mengakibatkan keracunan. Gejala yang ditimbulkan dari keracunan jamur tiram, seperti mual, pusing dan diare [3].

Efek samping yang ditimbulkan dari jamur tiram dapat di minimalisir dengan cara membersihkan dan mengolahnya dengan benar.

Tips Menyimpan Jamur Tiram

Sayuran jenis jamur memerlukan beberapa kondisi atau cara khusus dalam menyimpannya. Hal ini dikarenakan jamur memiliki tekstur dan juga bau yang berbeda dari jenis sayur lainnya.

Kemudian, jamur juga memiliki beberapa tips yang apabila tidak mengetahuinya jamur cepat mengalami pembusukan atau layu.

Berikut in beberapa tips dalam menyimpan jamur tiram agar tidak cepat membusuk :

  • Jangan Mencuci Jamur Tiram

Mencuci jamur tiram menggunakan air saat akan menyimpannya akan membuat jamur tiram akan lebih cepat membusuk. Ini dikarenakan tekstur jamur tiram seperti spon yang mudah menyerap air dan terlalu banyak air lebih cepat mengalami proses pembusukan.

Selain itu, mencuci jamur tiram juga dapat mengubah tekstur jamur tiram menjadi layu dan hancur ketika diolah. Hal ini dikarenakan 86% dari tekstur jamur tiram adalah air dan jika di tambah air akan menghancurkan teksturnya [4,5]

  • Bersihkan Dengan Tisu atau Pisau

Membersihkan jamur tiram dengan air memang menjadi pantangan, akan tetapi bukan berarti jamur tiram tidak dibersihkan dari kotoran yang melekat.

Membersihkan jamur tiram dari kotoran dapat meggunakan tisu ataupun pisau dengan cara perlahan. Tisu digunakan untuk membersihkan jamur tiram dari kotoran debu yang menempel pada batang atau payung jamur.

Sedangkan pisau digunakan untuk membersihkan jamur tiram dari kotoran yang tidak bisa dibersihkan oleh tisu [4,5]

  • Bungkus Jamur Tiram

Ketika akan menyimpan jamur tiram di dalam kulkas, hendaknya membungkusnya dengan tisu ataupun kertas koran. Hal ini bertujuan untuk menyerap embun yang muncul pada masa penyimpanan.

Embun yang muncul pada jamur tiram apabila dibiarkan dapat mengakibatkan jamur tiram lebih cepat layu ataupun membusuk.

Menyimpan jamur tiram memang berbeda dengan menyimpan sayuran pada umumnya, dikarenakan jamur tiram lebih cepat membusuk dan layu.

Tips Mengonsumsi Jamur Tiram

Mengonsumsi jamur tiram secara rutin dan proporsional memang baik bagi kesehatan tubuh. Jamur tiram memiliki bebergai macam kandungan gizi yang bermanfaat.

Namun ada beberapa hal atau tips yang harus diperhatikan dalam mengonsumsi jamur tiram. Berikut ini beberapa tips dalam mengonsumsi jamur tiram :

  • Jangan Memasaknya Dengan Suhu Tinggi

Jamur tiram jangan diolah dengan dengan suhu panas yang sangat tinggi, hal ini dapat mengakibatkan perubahan atau bahkan menghilangkan kandungan gizi di dalamnya.

Salah satu kandungan gizi yang akan berubah pada jamur tiram apabila diolah dengan suhu tinggi adalah agaritin. Agaritin dapat menjadi senyawa pemicu kanker apabila terkena suhu panas yang tinggi [1].

  • Jangan Merendamnya

Jamur tiram apabila diolah menjadikan masakan dan dikonsumsi memiliki tekstur kenyal yang sangat mirip dengan tekstur daging sapi.

Tekstur kenyal pada jamur tiram akan hilang apabila jamur direndam dengan air terlebih dahulu sebelum mengolahnya. Hal ini dikarenakan jamur tiram dapat menyerap air dan membuat teksturnya menjadi lembet dan hancur ketika di olah.

  • Gunakan Jamur Tiram Segar

Jamur tiram yang segar ketika diolah menjadi masakan memiliki rasa yang lebih nikmat dan juga tekstur yang lebih kenyal dibandingkan dengan jamur tiram yang disimpan lama.

Selain itu, jamur tiram yang segar lebih banyak memiliki kandungan gizi dibandingkan dengan yang lama disimpan. Maka dari itu, akan lebih baik jika jamur tiram segera diolah dan tidak disimpan terlalu lama [5].

Dalam mengonsumsi dan mengolah jamur tiram agar tetap nikmat dan bergizi harus tetap memperhatikan tips-tips dalam mengolahnya.

Resep Sehat Jamur Tiram

Terdapat berbagai macam masakan yang menggunakan jamur tiram sebagai bahan dasarnya. Dari beberapa masakan tersebut terdapat menu sehat dan nikmat dari jamur tiram.

Selain itu,terdapat juga menu jamur tiram bagi anak-anak yang menarik dan nikmat. Berikut ini beberapa olahan jamur tiram yang sehat dan nikmat :

Nugget Jamur Tiram

  • Siapkan jamur tiram yang akan digunakan.
  • Bersihkan jamur tiram menggunakan tisu atau pisau dari kotoran yang menempel.
  • Pisahkan juga antara payung dan batang jamur tiram.
  • Siapkan bahan-bahan lain, seperti tepung, telur, garam, lada, tepung maizena, penyedap, tepung panir, bawang putih dan merah.
  • Setelah itu, potong-potong jamur tiram menjadi bagian kecil.
  • Kemudian haluskan jamur tiram menggunakan blender dan tambahkan sedikit air, bawang merah dan bawang putih.
  • Cincang juga sebagai jamur tiram sebagai isian nugget.
  • Campurkan jamur halus, jamur cincang, garam, tepung maizena, tepung terigu, telur, lada.
  • Aduk adonan hingga tercampur seluruhnya.
  • Tuang adonan kedalam loyang dan kukus adonan selama 30 menit.
  • Setelah matang, potong-potong nugget sesuai selera.
  • Siapkan tepung panir dan juga telur.
  • Masukkan nugget yang telah dipotong-potong ke dalam telur kemudian balut dengan tepung panir dan goreng hingga matang.
  • Setelah nugget jamur tiram matang, tiriskan dan nugget jamur tiram siap disajikan [1,4]

Tumis Jamur Tiram

  • Siapkan jamur tiram yang akan digunakan.
  • Bersihkan jamur tiram dari kotoran yang menempel menggunakan tisu dan pisau.
  • Lalu potong-potong jamur tiram secara memanjang.
  • Siapkan bahan lain, seperti bawang merah, bawang putih, saus tiram, jagung manis, cabai merah, jahe, daun salam dan cabai rawit.
  • Haluskan bawang merah, bawang putih dan cabai rawit.
  • Tumis bumbu halus hingga berbau harum.
  • Masukkan jagung manis, garam, gula, jahe dan daun salam ke dalamnya.
  • Tambahkan sedikit air dan masukkan jamur tiram.
  • Tambahkan saus tiram dan aduk hingga semuanya merata.
  • Masak hingga jamur tiram terlihat layu.
  • Setelah matang tiriskan masakan pada piring dan tumis jamur tiram siap disajikan
Jamur tiram dapat diolah menjadi berbagai macam masakan, hanya tinggal menentukkan manfaat yang akan diambil dari jamur tiram.

1. Adebayo, E. A and Oloke J. K. Oyster mushroom (pleurotus species); A natural functional food. 7 (3) 254-264. Journal of microbiology, biotechnology and food sciences; 2017.
2. Mustafa Nadhim Owaid, Sajid Salem S. Al-Saeedi, Vikineswary Sabaratnam. Growth Performance and Cultivation of Four Oyster Mushroom Species on Sawdust and Rice Bran Substrates. Vol. 4, No. 3. Journal Of Advances In Biotechnology; 2015.
3. S. Agarwal, A. Kushwaha, V. Verma and M. P. Singh. Nutritional attributes of Pleurotus mushroom. Incredible World of Biotechnology; 2017.
4. Arini Nuran Mohd Rashidi and Tajul Aris Yang. Nutritional and Antioxidant Values of Oyster Mushroom (P. Sajor-caju) Cultivated on Rubber Sawdust. Vol.6 (2016) No. 2. International Journal Of Advanced Science Engineering Information Technologi; 2016.
5. L. Pathmashini, V. Arulnandhy and R.S. Wilson Wijeratnam. Cultivation of Oyster Mushroom ( Pleurotus ostreatus ) on Sawdust. 37 (2): 177-182. Ceylon Journal of Science (Biological Sciences); 2009.
6. Khatun, K., Mahtab, H., Khanam, P., Sayeed, M., & Khan, K. Oyster mushroom reduced blood glucose and cholesterol in diabetic subjects. Vol 16 no. 1. Mymensingh Medical Journal; 2007.
7. T.S. Ivanova, T.A. Krupodorova, V.Y. Barshteyn, A.B. Artamonova, V.A. Shlyakhovenko. Anticancer substances of mushroom origin. 36, 2, 58–66. Experimental oncology; 2014.
8. Irina Borodina, Louise C. Kenny, Cathal M. McCarthy, Kalaivani Paramasivan, Etheresia Pretorius. The biology of ergothioneine, an antioxidant nutraceutical. Nutrition Research Reviews; 2020.

Share