Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Tubuh seorang ibu hamil mengalami banyak perubahan, salah satunya adalah peningkatan jumlah darah yang harus dipompa jantung ke seluruh tubuh, termasuk untuk bayi yang sedang bertumbuh dan berkembang.
Penting sekali bagi ibu hamil untuk menjaga kesehatan di masa kehamilan demi calon buah hati. Banyak sekali tantangan dan keluhan yang terjadi selama kehamilan, salah satunya yaitu jantung berdebar.
Hal ini tentu membuat para calon ibu menjadi panik dan bertanya – tanya apakah kondisi tersebut membahayakan atau tidak. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui jawabannya serta solusi tepat untuk mengatasi jantung berdebar di masa kehamilan.
Daftar isi
Jantung berdetak lebih cepat pada ibu hamil merupakan hal lazim yang terjadi dan biasanya memiliki gejala berikut ini [1,2]:
Jantung berdebar saat hamil bisa disebabkan oleh berbagi faktor. Berikut ini ada faktor yang umum terjadi sehingga mengakibatkan jantung berdebar:
Kekhawatiran atau rasa takut berlebihan terhadap kesehatan bayi dapat mempengaruhi kesehatan. Detak jantung menjadi naik akibat stress dan cemas di masa kehamilan [1].
Konsumsi makanan atau minuman dengan kadar kafein tinggi, merokok, atau peminum alkohol dapat meningkatkan detak jantung [1,2].
Obat flu atau alergi yang mengandung pseudoephedrine dapat memacu detak jantung [1].
Perubahan hormon dan kenaikan berat badan membuat jantung berdebar saat hamil [2].
Ketika jaringan payudara membesar untuk mempersiapkan menyusui, aliran darah pada kelenjar payudara meningkat. Sehingga, jantung akan mempompa lebih kencang dari sebelumnya dan menyebabkan efek berdebar.
Apabila sudah memiliki masalah jantung sebelumnya atau pada kehamilan pertama dapat mengakibatkan kejadian jantung berdebar terulang kembali pada masa kehamilan [1].
Volume darah meningkat merupakan penyebab utama jantung berdebar bagi ibu hamil. Peningkatan volume darah hingga 40 persen ini dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin [3].
Rahim akan berkembang seiring dengan proses kehamilan dan memasuki trimester ketiga, 20 persen darah dalam tubuh ibu hamil akan dialirkan ke rahim. Hal ini membuat jantung berpacu lebih keras dan cepat untuk bisa memenuhi suplai darah yang dibutuhkan. Detak jantung bisa meningkat hingga 10- 20 denyut extra per menitnya [1,2].
Namun, berikut ini adalah penyebab jantung berdebar yang berasal oleh penyakit yang serius, seperti [5,6]:
Jantung berdebar dimasa kehamilan umum terjadi dan dikategorikan tidak berbahaya. Akan tetapi sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, apabila jantung diiringi dengan bebebapa kondisi tertentu berikut ini [1,2]:
Informasikan kepada dokter jika mengalami gejala – gejala yang telah disebutkan, selain itu dokter akan meninjau terkait riwayat kesehatan dan pengalaman jantung berdebar sebelumnya atau anggota keluarga lain yang mengalami pengalaman serupa.
Dokter kemudian akan meminta pasien melakukan serangkaian tes berikut ini [2,4,6]:
Dari tes yang dilakukan dokter dapat mengetahui penyebab dari jantung berdebar, serta memberikan saran yang tepat untuk mengatasinya.
Pada umumnya, dokter akan meninjau apabila jantung berdebar pada ibu hamil mebutuhkan obat atau tidak. Jika jantung berdebar tidak menyebabkan komplikasi atau memiliki gelaja yang serius, dokter tidak menyarankan untuk megnkonsumsi obat.
Kondisi jantung berdebar akan hilang dengan sendiri setelah masa kehamilan berakhir [3].
Konsumsi obat – obatan dapat beresiko mempengaruhi perkembangan janin, oleh karena itu, dokter akan menghindari penggunaan obat terutama di trimester pertama.
Akan tetapi, apabila jantung berdebar disebabkan oleh arrhythmia, maka dokter akan merekomendasikan prosedur kardioversi. Tindakan ini aman untuk ibu hamil, dimana gelombang listrik ditransfer ke jantung untuk menormalkan kembali detak jantung [3].
Apabila jantung berdebar disebabkan oleh gangguan tiroid, maka dokter akan merujuk ke dokter ahli endokrin. Sedangkan untuk kasus yang lebih serius juga direkomendasikan untuk berkonsultasi ke perinatologi atau dokter kehamilan risiko tinggi.
Sedangkan apabila gejala jantung berdebar masih dikategorikan aman, dokter akan menasehati untuk menjaga pola makan sehat dan berolahraga ringan.
Hal ini bertujuan untuk mengontrol berat badan and mencegah beban tambahan bagi jantung.
Berikut ini adalah tindakan pencegahan yang dapat dilakukan apabila mengalami jantung berdebar pada wanita hamil [2,4,6]:
Pada dasarnya, peristiwa jantung berdebar saat kehamilan akan hilang setelah melahirkan.
Banyak faktor yang menyebabkan jantung berdebar pada ibu hamil, salah satunya yaitu terjadi kenaikan volume darah dalam tubuh yang membuat jantung bekerja keras.
Hal ini dapat diatasi dengan menerapkan pola hidup sehat dan menjaga berat badan untuk menghindari memperberat kerja jantung. Apabila mengalami gejala serius seperti sesak napas dan pingsan, segera periksan ke dokter untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut.
1. Devan McGuinness & Rachel Nall, MSN, CRNA. Should Heart Palpitations During Pregnancy Concern Me? Healthline; 2017.
2. Dr Rima Sonpal & Mahak Arora. Heart Palpitations During Pregnancy. Firstcry Parenting; 2018.
3. Dr Sabiha Anjum & Romita P. Fast Heartbeat During Pregnancy. Firstcry Parenting; 2019.
4. Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH & Zawn Villines, What is a normal heart rate during pregnancy? Firstcry Parenting; 2020.
5. Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH & Jenna Fletcher. How to stop heart palpitations during pregnancy. Healthline; 2018.
6. Donna Murray, RN, BSN & Anta Sadaty, MD. Heart Palpitations in Pregnancy Symptoms, Causes, Treatments, Complications, and Treatment. Verywell Family, 2020.