Jantung Berdebar Pada Ibu Hamil: Penyebab – Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Tubuh seorang ibu hamil mengalami banyak perubahan, salah satunya adalah peningkatan jumlah darah yang harus dipompa jantung ke seluruh tubuh, termasuk untuk bayi yang sedang bertumbuh dan berkembang.... Karena jantung harus bekerja lebih keras, maka denyut jantung dapat bertambah hingga 10 sampai 20 kali per menit. Kondisi ini dapat dirasakan sebagai jantung berdebar oleh sang ibu. Selain itu, jantung berdebar juga dapat disebabkan oleh cemas atau stress, makanan atau minuman yang mengandung kafein, obat-obatan, atau adanya penyakit jantung atau tiroid. Jika Anda merasakan jantung berdebar selama masa kehamilan, maka Anda dapat menghubungi dokter untuk dilakukan pemeriksaan. Dokter mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti rekam jantung dan pemeriksaan darah. Read more

Penting sekali bagi ibu hamil untuk menjaga kesehatan di masa kehamilan demi calon buah hati. Banyak sekali tantangan dan keluhan yang terjadi selama kehamilan, salah satunya yaitu jantung berdebar.

Hal ini tentu membuat para calon ibu menjadi panik dan bertanya – tanya apakah kondisi tersebut membahayakan atau tidak. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui jawabannya serta solusi tepat untuk mengatasi jantung berdebar di masa kehamilan.

Gejala Jantung Berdebar saat Hamil

Jantung berdetak lebih cepat pada ibu hamil merupakan hal lazim yang terjadi dan biasanya memiliki gejala berikut ini [1,2]:

  • Pusing
  • Keringat berlebih
  • Ritme jantung tidak teratur
  • Jantung berdebar extra dari biasanya
  • Ketidaknyamanan pada dada
  • Kelelahan

Penyebab Jantung Berdebar saat Hamil

Jantung berdebar saat hamil bisa disebabkan oleh berbagi faktor. Berikut ini ada faktor yang umum terjadi sehingga mengakibatkan jantung berdebar:

Kekhawatiran atau rasa takut berlebihan terhadap kesehatan bayi dapat mempengaruhi kesehatan. Detak jantung menjadi naik akibat stress dan cemas di masa kehamilan [1].

  • Gaya Hidup yang Tidak Sehat

Konsumsi makanan atau minuman dengan kadar kafein tinggi, merokok, atau peminum alkohol dapat meningkatkan detak jantung [1,2].

  • Obat – Obatan

Obat flu atau alergi yang mengandung pseudoephedrine dapat memacu detak jantung [1].

  • Perubahan Hormon

Perubahan hormon dan kenaikan berat badan membuat jantung berdebar saat hamil [2].

  • Perubahan Ukuran Payudara

Ketika jaringan payudara membesar untuk mempersiapkan menyusui, aliran darah pada kelenjar payudara meningkat. Sehingga, jantung akan mempompa lebih kencang dari sebelumnya dan menyebabkan efek berdebar.

  • Riwayat Medis

Apabila sudah memiliki masalah jantung sebelumnya atau pada kehamilan pertama dapat mengakibatkan kejadian jantung berdebar terulang kembali pada masa kehamilan [1].

  • Perubahan pada Volume Darah

Volume darah meningkat merupakan penyebab utama jantung berdebar bagi ibu hamil. Peningkatan volume darah hingga 40 persen ini dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin [3].

Rahim akan berkembang seiring dengan proses kehamilan dan memasuki trimester ketiga, 20 persen darah dalam tubuh ibu hamil akan dialirkan ke rahim. Hal ini membuat jantung berpacu lebih keras dan cepat untuk bisa memenuhi suplai darah yang dibutuhkan. Detak jantung bisa meningkat hingga 10- 20 denyut extra per menitnya [1,2].

Namun, berikut ini adalah penyebab jantung berdebar yang berasal oleh penyakit yang serius, seperti [5,6]:  

Kapan harus ke Dokter

Jantung berdebar dimasa kehamilan umum terjadi dan dikategorikan tidak berbahaya. Akan tetapi sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, apabila jantung diiringi dengan bebebapa kondisi tertentu berikut ini [1,2]:

  • Napas sesak
  • Pandangan kabur dan seolah – olah pingsan atau tidak sadarkan diri
  • Pusing
  • Bagian dada, lengan, rahang terasa nyeri dan sesak
  • Debaran jantung lebih intens dan sering
  • Batuk berdarah
  • Ketidakteraturan denyut nadi

Diagnosis

Informasikan kepada dokter jika mengalami gejala – gejala yang telah disebutkan, selain itu dokter akan meninjau terkait riwayat kesehatan dan pengalaman jantung berdebar sebelumnya atau  anggota keluarga lain yang mengalami pengalaman serupa.

Dokter kemudian akan meminta pasien melakukan serangkaian tes berikut ini [2,4,6]:

  • Tes darah untuk mengetahui apakah ibu hamil mengalami tiroid atau anemia.
  • Elektrokardiogram untuk mengukur aktivitas elektrik jantung dan mendeteksi detak jantung abnormal .
  • Tes monitor Holter untuk mengobservasi detak jantung selama 24 sampai 48 jam untuk menemukan kejanggalan pada jantung.

Dari tes yang dilakukan dokter dapat mengetahui penyebab dari jantung berdebar, serta memberikan saran yang tepat untuk mengatasinya.

Pengobatan

Pada umumnya, dokter akan meninjau apabila jantung berdebar pada ibu hamil mebutuhkan obat atau tidak. Jika jantung berdebar tidak menyebabkan komplikasi atau memiliki gelaja yang serius, dokter tidak menyarankan untuk megnkonsumsi obat.

Kondisi jantung berdebar akan hilang dengan sendiri setelah masa kehamilan berakhir [3].

Konsumsi obat – obatan dapat beresiko mempengaruhi perkembangan janin, oleh karena itu, dokter akan menghindari penggunaan obat terutama di trimester pertama.

Akan tetapi, apabila jantung berdebar disebabkan oleh arrhythmia, maka dokter akan merekomendasikan prosedur kardioversi. Tindakan ini aman untuk ibu hamil, dimana gelombang listrik ditransfer ke jantung untuk menormalkan kembali detak jantung [3]

Apabila jantung berdebar disebabkan oleh gangguan tiroid, maka dokter akan merujuk ke dokter ahli endokrin. Sedangkan untuk kasus yang lebih serius juga direkomendasikan untuk berkonsultasi ke perinatologi atau dokter kehamilan risiko tinggi.

Sedangkan apabila gejala jantung berdebar masih dikategorikan aman, dokter akan menasehati untuk menjaga pola makan sehat dan berolahraga ringan.

Hal ini bertujuan untuk mengontrol berat badan and mencegah beban tambahan bagi jantung.

Pencegahan

Berikut ini adalah tindakan pencegahan yang dapat dilakukan apabila mengalami jantung berdebar pada wanita hamil [2,4,6]:

  • Mengelola stress dan melakukan relaksasi melalui yoga atau teknik pernapasan
  • Perbanyak istirahat dan menjauhi dari aktivitas fisik yang berat
  • Menjaga berat badan pada masa kehamilan, sebab berat badan berlebih dapat membebani jantung
  • Rajin kontrol ke dokter kandungan untuk memantau kondisi kesehatan ibu dan janin
  • Hindari konsumsi alkohol, asap rokok, makanan atau minuman berkafein, serta obat – obatan yang tidak diresepkan dokter
  • Hanya konsumsi obat yang dianjurkan oleh dokter   
  • Menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan konsumsi 2 liter air putih per hari atau mengomsumsi buah yang kangdugan airnya tinggi seperti seperti melon dan semangka
  • Konsumsi makanan dan minuman untuk mencukupi kebutuhan elektrolit seperti alpukat, brokoli, pisang, dan kacang –kacangan. Kandungan Elektrolit seperti kalium, magnesium, antrium, dan kalsium memiliki manfaat bagi jantung
  • Melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki dan berenang.

Pada dasarnya, peristiwa jantung berdebar saat kehamilan akan hilang setelah melahirkan.

Banyak faktor yang menyebabkan jantung berdebar pada ibu hamil, salah satunya yaitu terjadi kenaikan volume darah dalam tubuh yang membuat jantung bekerja keras.

Hal ini dapat diatasi dengan menerapkan pola hidup sehat dan menjaga berat badan untuk menghindari memperberat kerja jantung. Apabila mengalami gejala serius seperti sesak napas dan pingsan, segera periksan ke dokter untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment